Kelenjar Eksokrin
Kelenjar eksokrin mengeluarkan isinya melalui duktus ke
bagian luar tubuh (atau ke dalam suatu rongga yang
berhubungan dengan dunia luar) (ekso berarti
"eksternal": krin berarti "sekresi"), Contohnya adalah
kelenjar keringat dan kelenjar yang mengeluarkan
getah pencernaan.
Kelenjar Endokrin
Kelenjar endokrin (endocrineglarul) terdiri dari
1. kelenjar hipofise atau pituitari (hypophysisor pituitary
glanrl) yang terletak di dalam rongga kepala dekat dasar
otak;
2. kelenjar tiroid (thyroid glanrl) atau kelenjar gondok yang
terletak di leher bagian depan;
3. kelenjar paratiroid (parathyroidglanrl) dekat kelenjar
tiroid;
4. kelenjar suprarenal (suprarenalglanrl) yang terletak di
kutub atas ginjal kiri-kanan;
5. pulau Langerhans (islets of langerhans) di dalam
jaringan kelenjar pankreas;
6. kelenjar kelamin (gonarl)laki di testis dan indung telur
pada wanita. Placenta dapat juga dikategorikan sebagai
kelenjar endokrin karena menghasilkan hormone.
Fungsi sistem endokrin
Membedakan sistem saraf dan sistem
reproduktif pada janin yang sedang
berkembang
Menstimulasi urutan perkembangan
Mengkoordinasi sistem reproduktif
Memelihara lingkungan optimal
Pada umumnya setelah seseorang terkena luka, hal yang
semestinya dilakukan adalah membersihkan lukanya.
Setelah luka dibersihkan dan di debridement, luka ditutup.
Penutupan luka ini memiliki beberapa fungsi: pertama
melindungi luka dari kerusakan epitel dan meminimalkan
timbulnya koloni bakteri atau jamur.
Kedua, luka harus benar-benar tertutup untuk mencegah
evaporasi pasien tidak hipotermi. Ketiga, penutupan luka
diusahakan semaksimal mungkin agar pasien merasa
nyaman dan meminimalkan timbulnya rasa sakit.
Pada luka bakar :
Setelah sumber panas dihilangkan rendam daerah luka
bakar dalam air atau menyiramnya dengan air mengalir
selama sekurang-kurangnya lima belas menit. Proses
koagulasi protein sel di jaringan yang terpajan suhu tinggi
berlangsung terus setelah api dipadamkan sehingga destruksi
tetap meluas. Proses ini dapat dihentikan dengan
mendinginkan daerah yang terbakar dan mempertahankan
suhu dingin ini pada jam pertama sehingga kerusakan lebih
dangkal dan diperkecil.
Obat bahan alam juga memiliki beberapa kelemahan yang
juga merupakan kendala dalam pengembangan obat
tradisional antara lain : efek farmakologisnya lemah, bahan
baku belum terstandar dan bersifat higroskopis serta volumines,
belum dilakukan uji klinik dan mudah tercemar berbagai
mikroorganisme.
Lalu selain ramuan yang memiliki kendala, infeksi pada luka
bakar juga dikarenakan tidak dibersihkannya luka terlebih
dahulu. Hal itu yang menyebabkan agen infeksi mampu
menginfeksi luka terbuka tersebut. Selain itu kebersihan juga
faktor penyebab terjadinya infeksi, karena bakteri dengan
cepat mampu berkembang biak di luka tersebut.
Kulit adalah organ tubuh yang terbesar (sekitar 2m2) dan
menjalankan banyak fungsi: kulit melindungi terhadap cedera
mekanis, menjadi termoregulator dan organ sensorik, dan
mencegah kehilangan cairan secara berlebihan.
Cutis (kulit), tersusun dari epidermis dan dermis di bawahnya
(jaringan penyambung fibro-elastik dengan pleksus kapiler,
reseptor khusus, saraf, sel imun, sel penhasil melatonin, kelenjar
keringat, folikel rambut, kelenjar sebasea, sel otot
polos;ketebalanbervariasi tergantung pada daerah tubuh
mana).
Di bawah dermis terdapat subcutis (jaringan lemak subkutan).
Penanganan luka bakar yang terkena infeksi (luka bakar ringan :< 20% pada dewasa, <
1. Terapi terbuka – bersihkan luka dan biarkan terpapar pada lingkungan khusus
yang bersih.
2. Terapi tertutup – tutup luka dengan kasa yang dibasahi dengan klorheksidin atau
atau seluruh tebalnya kulit dari suatu daerah asal (donor) tanpa disertai
Kontrol rasa sakit dengan terapi farmakologi dari golongan opioid, NSAID dan
antibiotik pada luka infeksi. Preparat anestesi seperti ketamin, N2O (nitrous oxide)
MENCEGAH PELEPASAN
NEUROTRANSMITTER EKSITATOR MENGAKTIFKAN PELEPASAN
SUBSTANSI P DI TERMINAL SARAF AFFEREN NOREPINEPHRINE DAN
PRIMER
SEROTONIN