Begadang
Homeostasis
terganggu
Diberi antibiotik
PERTANYAAN TERJARING
Jenis Homeostasis
Homeostasis fisologis. Homeostasis yang terdapat dalam tubuh
manusia dapat dikendalikan oleh suatu sistem endokrin dan syaraf
otonom. Prosesnya antara lain :
Self regulation.
Cara kompensasi
Cara umpan balik negatif
Umpan balik
14
2. MERIANG DAN MENGGIGIL
Reaksi meriang dan mengigil merupakan
mekanisme kontrol homeostatic terutama bekerja
berdasarkan prinsip umpan balik negatif. Jika sel-sel
saraf pemantau suhu mendeteksi penurunan suhu tubuh
di bawah tingkat yang diinginkan maka sensor-sensor
ini mengirim sinyal ke pusat konrol suhu, yang memulai
serangkaian proses yang berakhir, antara lain, dengan
menggigil, untuk menghasilkan panas dan
meningkatkan suhu ke tingkat yang diinginkan. Ketika
suhu tubuh meningkat ke titik patokan, ma sel-sel saraf
pemantau suhu memadamkan sinyal stimulatorik ke
otot rangka.Akibatnya, suhu tubuh tidak terus
meningkat melewati titik patokan.
3. DEFINISI ANTIBIOTIK
Antibiotik adalah senyawa kimia
yang dihasilkan oleh mikroorganisme
(khususnya dihasilkan oleh fungi) atau
dihasilkan secara sintetik yang dapat
membunuh atau menghambat
perkembangan bakteri dan organisme
lain.
4. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HOMEOSTASIS
Faktor internal
4) Ph
7) Suhu
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HOMEOSTASIS
1) Sistem saraf
2) Sistem pernapasan
3) Sistem kemih
4) Sistem pencernaan
5) Sistem reproduksi
18
5. CARA MEMPERTAHANKAN HOMEOSTASIS
20
6. MEKANISME HOMEOSTASIS
Perubahan lingkungan internal merangsang sensor
mengaktifkan respons pengembalian homeostasis.
membalikkan perubahan ke homeostasis.
24
Gangguan Pencernaan dan Alergi
Efek samping penggunaan antibiotik yang paling umum dijumpai ialah terganggunya
masalah pencernaan seperti timbulnya nyeri di perut, kembung, mual, kram, dan diare.
Bagi orang-orang tertentu, antibiotik juga bisa menimbulkan alergi yang bahkan bisa
mencapai tahunan. Adapun alergi yang sering terjadi yakni gatal-gatal atau terjadinya
pembengkakan di mulut atau di tenggorokan.
Gangguan Fungsi Jantung
Antibiotik juga bisa menyebabkan kondisi jantung yang berdebar-debar, sakit kepala,
penyakit kuning, timbulnya masalah ginjal maupun masalah saraf seperti seringnya
merasakan kesemutan.
Gangguan Serius
pemakaian antibiotik dalam jangka waktu yang lama bisa menyebabkan efek samping
yang serius mulai dari terjadinya kerusakan hati atau disfungsi hati, penurunan sel
darah putih, terjadinya kerusakan pada otak, tendon pecah, koma, aritmia jantung,
bahkan sampai menimbulkan kematian.
Efek Resistensi
muncul dan berkembangnya kuman-kuman kebal antibiotik atau dengan kata lain
terjadinya resistensi antibiotik. Hal ini mengakibatkan pengobatan menjadi tidak
efektif, peningkatan morbiditas maupun mortalitas pasien dan meningkatnya biaya
perawatan kesehatan.
DAMPAK ANTIBIOTIK
Dampak positif
Dampak negatif
Gangguan Serius
Efek Resistensi 26
8. AKTIVITAS SEL DALAM KEADAAN HOMEOSTASIS
Pengaturan keseimbangan lingkungan internal di bawah pengaruh
perubahan lingkungan eksternal dapat mempengaruhi fungsi-fungsi sel hingga
sistem organ dari suatu organisme. Untuk itu sel akan melakukan koordinasi fungsi
tubuh dalam organisme multisel kemudian ke sistem pengendali (komunikasi antar
sel) lalu terjadi integrasi fungsi agar dapat mengatur dan menjaga keseimbangan
lingkungan internalnya di bawah pengaruh perubahan lingkungan eksternalnya.
9. CARA KERJA ANTIBIOTIK
Cara kerja antibiotik sama halnya dengan pembunuh hama pestisida dalam
menekan atau memutus satu rantai metabolism. Cara disinfektan
membunuh bakteri adalah menciptakan lingkungan tidak wajar bagi
kehidupan bakteri, sedangkan cara kerja antibiotik adalah menghentikan
proses metabolisme suatu bakteri. Mekanisme kerja yang dilakukan suatu
antibiotik dalam menekan pertumbuhan bakteri melalui bermacam-macam
cara,tetapi memiliki tujuan yang sama, yaitu menghambat perkembangan
bakteri.
28
CARA KERJA ANTIBIOTIK
Contoh antibiotik penghambat fungsi membran sel antara lain ionimycin dan
valinomycin.
29
10. PATOFISIOLOGI DEMAM
Demam biasanya terjadi akibat tubuh terpapar infeksi mikroorganisme (virus, bakteri,
parasit). Demam juga bisa disebabkan oleh faktor non infeksi seperti komplek imun, atau inflamasi
(peradangan) lainnya. Ketika virus atau bakteri masuk ke dalam tubuh, berbagai jenis sel darah
putih atau leukosit melepaskan “zat penyebab demam (pirogen endogen)”, yang selanjutnya
memacu produksi E2 di hipotalamus anterior, yang kemudian meningkatkan nilai ambang
temperatur dan terjadilah demam. Selama demam, hipotalamus cermat mengendalikan kenaikan
suhu tubuh sehingga suhu tubung jarang sekali melebihi 41 deratan celcius.
fase kedinginan
fase demam,
30
fase kemerahan
11. PERAN SISTEM IMUN DALAM HOMEOSTASIS
Sitem pertahanan imun-suatu jaringan leukosit, produk sekretoriknya dan protein plasma yang
kompleks, interaktif dan memiliki banyak aspek berperan tak langsung dalam homeostasis
dengan menjaga sel-sel tubuh tetap hidup sehingga mereka dapat melaksanakan aktivitas
khusus untuk mempertahankan lingkungan internal yang stabil. Sel imun melindungi sel-sel
sehat dari benda asing yang berhasil masuk ke tubuh, mengeliminasi sel kanker yang baru
muncul, dan membersihkan sel yang mati dan cedera untuk memberi jalan bagi terbentguknya
sel-sel baru yang sehat.
12. DEFINISI SISTEM IMUN
Kemampuan tubuh untuk menahan atau menghilangkan benda asing atau sel abnormal
yang berpotensi merugikan.
2) Menyingkirkan sel yang “aus” dan jaringan yang rusak oleh trauma atau penyakit,
memudahkan jalan untuk penyembuhan luka dan perbaikan jaringan.
3) Mengenali dan menghancurkan sel abnormal atau muatan yang berasal dari tubuh.
Fungsi ini, yang dinamai immune surveillance, merupakan mekanisme pertahanan
internal utama terhadap kanker.
4) Melakukan respon imun yang tidak pada tempatnya yang menyebabkan alergi, yang
terjadi ketika tubuh melawan entitas kimiawi lingkungan yang normalnya tidak 32
berbahaya, atau menyebabkan penyakit otoimun, yang terjadi ketika sistem pertahanan
secara salah menghasilkan antibodi terhadap tipe tertentu sel tubuh sendiri.
13. PENYEBAB SISTEM IMUN
TERGANGGU
Yang menyebabkan sistem imun terganggu :
Jamur
Virus
Protozoa dan cacing
Bakteri Sel kanker
Sistem imun bawaan mencakup respon imun nonspesifik tubuh yang beraksi
segera setelah adanya suatu agen yang mengancam. Respon nonspesifik ini adalah
mekanisme pertahanan inheren (bawah atau sudah ada) yang secara nonselektif
mempertahakan tubuh dari benda asing atau materi abnormal apapun jenisnya,
bahkan meskipun baru pertama kali tepapar.
A.Peradangan
B.Interferon
D.Sistem Komplemen
Sistem imun didapat Mengandalkan respon imun spesifik yang
secara selektif menyerang benda asing tertentu yang tubuh
pernah terpajan dan memiliki kesempatan untuk
mempersiapkan serangan yang secara khusus ditujukan kepada
musuh tersebut. Karena itu system imun adaptif memerlukan
waktu yang cukup lama untuk menyerang dan mengalahkan
musuh spesifik. 35
15. DAMPAK HOMEOSTASIS TUBUH
TERGANGGU
Dampak yang terjadi jika sistem imun terganggu adalah menyebabkan pejamunya sangat rentan
terhadap infeksi. Pada beberapa kasus, pathogen akhirnya menyebabkan supresi imun ––
contohnya adalah infeksi HIV, yang mengubah imunitas sel T dan memungkinkan terjadinya
infeksi lanjutan oleh patogen oportunistik. Pada situasi lain, bakteri tertentu melepaskan toksin
yang berfungsi sebagai superantigen, awalnya merangsang banyak sel T untuk berproliferasi tetapi,
karena pelepasan sitokin dari sel T, akhirnya menekan respons imun dan memungkinkan patogen
memperbanyak diri.
Penyakit yang ditimbulkan akibat gangguan imunitas disebut imunodefisiensi, yaitu gangguan
sistem kekebalan tubuh yang menyebabkan terjadinya peningkatan kerentanan terhadap infeksi
berbagai infeksi virus, jamur, bakteri dan lain-lain, dan perlambatan proses penyembuhan
36
penyakit.
16. ANTIBIOTIK YANG DAPAT
MENGATASI INFEKSI
Antibiotik tidak efektif menangani infeksi akibat virus, jamur, atau nonbakteri
lainnya.
Antibiotika digunakan dalam terapi penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri
dengan tujuan sbb:
Terapi empirik infeksi
Terapi definitif infeksi
Profilaksis non-Bedah
Profilaksis Bedah