Anda di halaman 1dari 66

KELOMPOK 3

FASILITATOR : TRI WIDODO, SKM, MPH


• Dita Ayu Pertiwi FAA 114 016
• Theresia Bornok Bintang FAA 114 017
• Mikhael Theofanimia FAA 114 018
• Mochammad Ditya Pratama FAA 114 019
• Dharma Yuda FAA 114 020
• Dody Indra Atmaja FAA 114 036
• Devi Noor Jannah FAA 114 037
• Nova Wulandari Palufi FAA 114 038
• Rosariala Dyta FAA 114 039
• Ratuti Yetsi Bianca FAA 114 040
PEMICU 1: FILOGENI DAN ONTOGENI
Pada liburan semester, Doni dan kawan-kawannya berkunjung ke
rumah pamannya di desa. Mereka sangat senang karena di sana
banyak sekali tanaman sayuran, bunga dan buah yang
beranekaragam warna dan bentuknya. Paman Doni juga berternak
sapi, kambing, kelinci dan ayam. Salah satu kambingnya sakit dan
sudah diperiksa oleh Petugas Dinas Peternakan katanya terkena
infeksi bakteri. Keesokan harinya ada ayam pamannya yang tiba-
tiba mati dan diduga disebabkan oleh virus. Warga desa menjadi
takut ketularan bakteri dan virus yang menyerang ternak.
KATA KUNCI

1. Keanekaragaman oleh virus


organisme 4. Warga takut tertular
2. Kambing sakit teinfeksi infeksi virus dan bakteri
bakteri
3. Ayam mendadak mati
diduga disebabkan
KATA SULIT

1. Filogeni 4. Bakteri
2. Ontogeni 5. Virus
3. Infeksi
FILOGENI

Filogeni adalah perkembangan makhluk hidup dalam


proses evolusinya mulai dari makhluk hidup tingkat rendah
(satu sel) sampai makhluk tingkat tinggi (multi sel).

(Karmana, Oman. 2007. Cerdas Belajar Biologi. Bandung: Grafindo Media Pratama. hal 199)
ONTOGENI

Ontogeni adalah sejarah perkembangan yang terjadi


pada suatu individu mulai dari pertama kali terbentuk
yakni dari zigot, embrio, fetus, lahir, pubertas, dewasa,
hingga mati.

(Karmana, Oman. 2007. Cerdas Belajar Biologi. Bandung: Grafindo Media Pratama. hal 199)
INFEKSI

Invasi dan multiplikasi mikroorganisme di jaringan tubuh,


terutama yang menyebabkan cedera selular lokal akibat
metabolisme yang kompetitif, toksin, replikasi intraselular,
atau respons antigen-antibodi.

(Dorland, W. A. Newman. 2011. Kamus Saku Kedokteran Dorland. Jakarta: ECG. hal 565)
BAKTERI

Satu di antara kedua domain tempat Prokaryota dikelompkkan,


mencakup banyak mikroorganisme uniseluler yang umumnya
berkembang biak melalui pembelahan sel (fisi) dan yang selnya
terbungkus dalam dinding sel.

(Dorland, W. A. Newman. 2011. Kamus Saku Kedokteran Dorland. Jakarta: ECG. hal 127)
VIRUS
Agen infeksius yang sangat kecil, dan, dengan beberapa
pengecualian, tidak dapat dilihat dengan mikroskop cahaya, tidak
mampu melakukan metabolisme sendiri dan hanya mampu
bereplikasi dalam sel hospes yang hidup; partikel tunggalnya
(viron) terdiri dari asam nukleat (nukleoid) – DNA atau RNA
(tetapi tidak keduanya) – dan selubung protein (kapsid), yang
membungkus serta melindungi asam nukleat serta dapat berlapis-
lapis.
(Dorland, W. A. Newman. 2011. Kamus Saku Kedokteran Dorland. Jakarta: ECG. hal 1183)
IDENTIFIKASI MASALAH

• Adakah hubungan infeksi bakteri dan virus


yang menyerang beberapa hewan ternak
dengan penularan yang diresahkan warga?
• Apakah virus dan bakteri yang menginfeksi
hewan juga dapat menginfeksi manusia?
HIPOTESIS

• Terdapat hubungan infeksi bakteri dan virus yang


menyerang beberapa hewan ternak dengan penularan
yang diresahkan warga.
• Virus dan bakteri yang menginfeksi hewan juga dapat
menginfeksi manusia.
ANALISIS MASALAH

menginfeksi

Sesuai dengan pemicu


Perkiraan sementara
PERTANYAAN TERJARING
1. Apa perbedaan sel hewan dan sel tumbuhan?
2. Apa yang dimaksud dengan sel dan bagaimana struktur organel sel?
3. Apa ciri-ciri virus dan bakteri?
4. Bagaimana ciri-ciri makhluk hidup yang terinfeksi virus dan bakteri?
5. Apa yang terjadi jika virus dan bakteri yang menginfeksi hewan,
menginfeksi manusia?
6. Upaya pencegahan yang dapat dilakukan masyarakat agar tidak
terinfeksi bakteri dan virus?
7. Bagaimana proses perkembangbiakan bakteri dan virus?
PERTANYAAN TERJARING
8. Apa saja infeksi bakteri dan virus yang dapat menular pada hewan
ternak?
9. Apakah tanaman dapat terinfeksi bakteri dan virus?
10. Bagaimana hubungan sistem imun terhadap serangan infeksi virus &
bakteri?
11. Apakah ada bakteri dan virus yang menguntungkan?
12. Apa upaya pengobatan yang dapat dilakukan masyarakat agar tidak
terinfeksi bakteri dan virus?
13. Bagaimana cara bakteri dan virus menginfeksi hewan?
PERTANYAAN TERJARING
14. Apa saja penyakit pada hewan ternak yang dapat menular pada
manusia?
15. Apa pengertian dari makroorganisme dan mikroorganisme?
16. Bagaimana cara agen infeksi menyebabkan penyakit?
17. Apa pengertian filogeni dan ontogeni?
18. Apa yang menyebabkan keanekaragaman organisme?
JAWABAN
1. Perbedaan sel hewan dengan sel tumbuhan adalah di
beberapa bagian selnya. Sel hewan tidak seperti sel
tumbuhan yang memiliki dinding sel dan membran
plasma serta di bagian organel selnya, sel hewan
tidak memiliki glioksisom dan plastida, serta sel hewan
juga tidak memiliki vakuola atau mungkin memiliki
namun ukurannya kecil. Sedangkan sel tumbuhan tidak
memiliki lisosom dan sentriol serta memiliki kompleks
golgi yang berbeda istilahnya yaitu diktiosom.1
No Bagian sel Sel Tumbuhan Sel Hewan
1 Dinding sel Ada Tidak ada
2 Membran sel Ada Tidak Ada
3 Organel sel
a. nukleus Ada Ada/ bagian terbesar
b. retikulum Ada Ada
endoplasma
c. ribosom Ada Ada
d. badan mikro
peroksisom Ada Tidak Ada
glioksisom Ada Tidak Ada
e. kompleks golgi diktiosom Ada
f. mitokondria Ada Ada
g. lisosom Tidak Ada Ada
h. sentriol Tidak Ada Ada
i. plastida Ada Tidak Ada
4 vakuola ada Tidak Ada/kecil
2. - Sel adalah unit struktur dan fungsional terkecil yang
mampu menjalankan proses-proses kehidupan serta
bahan pembangun semua hewan dan tumbuhan.2
- Sebagian besar sel memiliki tiga subdivisi utama:
membran plasma yang membungkus sel; nukleus,
yang mengandung bahan genetik sel; dan
sitoplasma, bagian interior sel yang tidak di tempati
oleh nukleus.2
- Struktur sel prokariotik (tidak ada membran inti)
Mempunyai membran plasma, nukleoid (berupa DNA &
RNA), dan sitoplasma yang mengandung ribosom. Tidak
memiliki endomembran (membran dalam inti sel): tidak
memiliki mitokondria dan kloroplas, tetapi punya struktur
yang berfungsi sama yaitu mesosom dan kromatofor.
- Struktur Sel Eukariotik (memiliki membran inti)
Memiliki organel-organel bermembran seperti retikulum
endoplasma, kompleks golgi, mitokondria, dan lisosom.
3. Ciri-ciri virus adalah3
• Ukuran 28 – 200 nm
• Bentuk bervariasi seperti huruf T, batang, bola, jarum, dll.
• Bersifat aseluler (tidak memiliki sel)
• Hanya dapat hidup dan memperbanyak diri di dalam sel hidup organisme
lain
• Hanya memiliki bahan inti berupa DNA atau RNA
• Tubuh dilindungi oleh kapsid dari protein
• Dapat dikristalkan
• Untuk bereproduksi, virus hanya memerlukan asam nukleatnya saja
Ciri-ciri bakteri adalah
• Uniseluler
• Umumnya tidak berklorofil namun beberapa yang fotosintetik
• Produksi aseksual secara pembelahan diri
• Ukuran sel 0,5-1,0 μm kali 2,0-5,0 μm,
• Bentuk dasar seperti bulat atau kokus, batang atau Bacillus dan spiral
• Organisme prokariotik
• Sitoplasma mengandung sejumlah small auxiliary DNA molecules,
plasmids
• Terdapat jenis bakteri aerob dan anaerob
4. Ciri-ciri makhluk hidup yang terinfeksi virus dan bakteri adalah 4
Virus :
• Demam tinggi tanpa disertai gejala-gejala lain
• Demam akut mendadak
• Panas tinggi sampai 39°C tanpa disertai batuk, pilek dan seringkali
panas tinggi akan teratasi dengan obat penurun panas
• Nadi akan berdetak kencang
• Ada ruam kemerahan (seperti penderita campak, dan demam
berdarah)
• Infeksi virus biasanya juga disertai gejala-gejala seperti sakit
tenggorokan, pilek, kongesti, muntah dan diare.
Bakteri :
• Demam gradual, suhu tubuh akan naik turun pada
minggu pertama dan mendekati minggu kedua suhu
tubuh tinggi tapi stabil
• Kecepatan nadi akan lambat saat suhu tubuh
meningkat
• Disertai gejala lain seperti batuk, pilek dan diare. 4
5. Agen infeksi yang menginfeksi hewan, menginfeksi manusia
akan masuk ke dalam sel pejamu dan berusaha menyebabkan
kematian sel (menginfeksi). Patogen mengeluarkan endotoksin
dan eksotoksin yang merusak dan nantinya akan memicu respon
sel pejamu (mekanisme imunitas). Mekanisme imun humoral dan
selular yang muncul dan akan berusaha untuk melindungi
pejamu dari infeksi. Namun kadangkala mekanisme respon
imunitas ini yang menyebabkan kerusakan lebih parah (untuk
beberapa infeksi) karena dapat mengakibatkan cedera sel
yang diperantarai imun. 5
6. Pencegahan Terhadap Virus
Tindakan terhadap pencegahan virus dapat dilakukan dengan pemberian
vaksin. Vaksin merupakan suatu zat yang mengandung mikroorganisme patogen
yang sudah dilemahkan. Pemberian vaksin memberikan kekebalan secara aktif.
Contoh vaksin untuk peencegahan penyakit yang disebabkan oleh virus adalah
sebagai berikut:
• OPV (Oral Polio Vaccine) atau vaksin Polio
• Vaksin Rabies
• Vaksin influenza
• Vaksin cacar
• Vaksin MMR (Measles, Mumps, Rubella) untuk cacar, gondong, dan campak. 6
Pencegahan terhadap penyakit yang disebabkan bakteri
pada umumnya adalah dengan menjaga agar kekebalan
tubuh tidak turun. Selain itu, pencegahan terhadap bakteri
antara lain:
a. Memiliki gaya hidup dan pola makan yang baik.
b. Melakukan vaksinasi terhadap penyakit.
c. Mencegah aktivitas bakteri yang merusak makanan
dengan cara mengawetkan makanan.
7. Perkembangbiakan bakteri dengan dua cara yaitu seksual dan aseksual. 7
1. Seksual
Reproduksi bakteri secara seksual adalah dengan pertukaran materi
genetik dengan bakteri lainnya. Pertukaran materi genetik disebut
rekombinasi genetik atau rekombinasi DNA. Rekombinasi genetik dapat
dilakukan dengan tiga cara yaitu :
a. Transformasi
Transformasi adalah perpindahan sedikit materi genetik berupa AND
atau gen dari bakteri satu ke bakteri lainnya yang sejenis dengan proses
fisiologi yang kompleks.
b. Transduksi
Transduksi adalah perpindahan materi genetik dengan perantaraan virus
(bakteriofage). Proses ini diawali dengan proses masuknya virus ke dalam
bakteri. Selanjutnya, virus akan berkembangbiak sehingga menyebabkan
sel bakteri yang dimasukinya mengalami pecah (lisis). Virus yang baru
dibentuk akan keluar dari sel bakteri.
c. Konjugasi
Konjugasi merupakan perkawinan antara kedua sel kelamin. Sel kelamin
jantan ditandai dengan adanya rambut halus dipermukaan dinding sel
yang dapat berikatan dengan permukaan khusus yang berada di sel
betina. Pada proses ini terjadi gabungan antara dua bakteri dengan
membentuk jembatan untuk perpindahan materi genetik. Artinya terjadi
transfer AND dari sel penerima dan AND dipindahkan melalui pilus.
2. Aseksual
Bakteri umumnya melakukan reproduksi atau
berkembangbiak secara aseksual (vegetative : tidak
kawin) dengan membelah diri. Pembelahan sel pada
bakteri adalah pembelahan biner yaitu setiap sel
membelah menjadi dua. Satu bakteri akan membelah
menjadi dua anakan, 2 anakan akan menjadi 4 begitu
seterusnya.
Perkembangbiakan virus adalah dengan beberapa tahapan
a. Daur Litik
Tahapan reproduksi virus secara umum dilakukan dalam tujuh langkah, yaitu:
1. Adsorpsi (penempelan) dari partikel virus (virion) pada sel inang yang
sesuai.
2. Penetrasi (injeksi) dari virion atau asam nukelat virus ke dalam sel inang.
3. Tahap awal replikasi dari asam nukleat virus, dalam peristiwa ini mesin
biosintesa sel inang diambil alih untuk memulai sintesa asam nukleat virus,
enzim-enzim spesifik virus mulai dihasilkan dalam tahap ini, disebut tahap
Eclipse
4. Replikasi dari asam nukleat virus
5. Sintesa dari protein sub unit dari mantel virus
6. Perakitan dari asam nukleat dan protein sub unit (dan komponen membran
pada virus bermembran) ke dalam partikel virus.
7. Pelapasan partikel virus yang matang dari sel (lisis)
b. Daur Lisogenik
1. Jika bakteri memiliki kekebalan yang tinggi, bahan inti
virus akan melebur dengan DNA bakteri dan
membentuk prophage
2. Ketika bakteri melakukan pembelahan, maka
prophage tersebut akan ikut
mengganda dan seterusnya
3. Suatu ketika prophage tersebut dapat keuar dari
tubuh bakteri dan masuk ke daur litik
8. Infeksi virus yang dapat menular hewan ternak: 8
a. Polyoma penyebab tumor
Penyakit yang disebabkan virus circovirus (Beak and
Feather Disease) dan virus polyoma adalah penyakit
paling umum yang menyebabkan burung kesulitan
memproduksi bulu.
Gambar Virus polyoma dan ayam yang terserang polyoma
b. New Castle Disease (NCD), menyerang sistem saraf
pada ternak unggas, misalnya ayam. NCD umumnya
disebut dengan tetelo.

Gambar Virus Tetelo


c. Virus Rabies yang dapat menyerang pada anjing, kucing, rakun serta
monyet. Rabies adalah penyakit infeksi tingkat akut pada susunan saraf
pusat yang disebabkan oleh virus rabies. Penyakit ini bersifat zoonotik,
yaitu dapat ditularkan dari hewan ke manusia. Virus rabies ditularkan
ke manusia melalui gigitan hewan misalnya oleh anjing, kucing, kera,
rakun, dan kelelawar. Rabies disebut juga penyakit anjing gila. Salah
satu ciri anjing yang terkena rabies adalah terus-menerus mengeluarkan
air liur.

Gambar Virus Rabies


Beberapa bakteri dapat menimbulkan penyakit pada hewan.
Penyakit pada hewan yang disebabkan oleh bakteri antara lain
sebagai berikut.
a) Penyakit leptospirosis
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Leptospira sp.. Bakteri ini
senang tinggal di permukaan air dalam waktu lama dan siap
menginfeksi calon korbannya. Bakteri ini biasa menyerang kerbau,
sapi, babi, dan tikus. Penyakit ini termasuk penyakit hewan menular
kepada manusia (zoonosis). Infeksi oleh Leptospira sp. umumnya
terjadi melalui kontak langsung pada permukaan kulit atau lewat
selaput lender mata karena tercemar air kencing atau zat-zat
yang keluar melalui alat kelamin (urogenitalis) hewan penderita.
b) Penyakit anthrax
Penyakit anthrax mulai menyerang Indonesia sejak tahun
1884 pada hewan ternak di Teluk Betung. Penyakit ini
terbawa bersama sapi-sapi perah impor ke Indonesia.
Penyakit anthrax yang dikenal juga sebagai penyakit
radang limpa (spienic fever) disebabkan oleh Bacillus
anthracis yang dapat menyerang organisme berdarah
panas, termasuk manusia.
9. Tanaman dapat terinfeksi bakteri dan virus.
Bakteri biasanya menyerang tanaman pada saat
musim hujan. Keadaan tanah dan cuaca yang lembab
membuat bakteri tersebut senang hidup pada
tanaman. Bakteri yang biasa hidup parasit pada
tanaman budi daya contohnya Bacterium solanacearum
yang menyebabkan penyakit layu bakteri pada
tanaman tembakau. Bakteri ini menyerang akar dan
batang tanaman di persemaian.9
Virus dapat menginfeksi tanaman yaitu disebut virus
tumbuhan. Virus tumbuhan sebagian besar
mengandung RNA. Contohnya adalah virus mosaik
tembakau (Tobacco mosaic virus/ TMV)
10. Hubungan sistem imun terhadap infeksi patogen:
Kegagalan sistem imun menyebabkan seseorang menjadi
rentan terinfeksi oleh patogen. Pada situasi seperti ini
biasanya infeksi patogen lebih berat dan berkembang
lebih cepat. Banyak infeksi virus dapat menekan sistem
imun untuk sementara dan menjadi rentan terinfeksi
bakteri, misalnya influenza pada manula menjadi rentan
pneumonia bakterialis, dan cacar air pada individu yang
mengalami malnutrisi dapat berlanjut menjadi diare
infektif.10
11. Bakteri yang menguntungkan adalah bakteri yang banyak digunakan dalam
kehidupan manusia karena membantu berbagai proses kehidupan dan
mampu menghasilkan berbagai produk yang bermanfaat bagi manusia. 11
a) Bakteri pembusuk
Escherichia coli yang membantu membusukkan sisa-sisa pencernaan
makanan.
b) Bakteri penghasil antibiotik
Antibiotik dimanfaatkan manusia dalam bidang kesehatan untuk membunuh
bakteri patogen yang menyebabkan penyakit. Contoh bakteri penghasil
antibiotik adalah Streptomyces griceus yang menghasilkan streptomisin.
c) Bakteri penghasil asam
Acetobacter aceti yang menghasilkan asam cuka (asam asetat).
d) Bakteri pengolah limbah
Bakteri-bakteri aerob yang banyak terdapat di udara bebas
dimanfaatkan untuk mengolah limbah industri dengan cara membiarkan
terbukanya bak-bak penampungan limbah sehingga bakteri-bakteri
tersebut dapat mengoksidasi limbah. Contohnya adalah bakteri
Hydrogenomonas flava.
e) Bakteri pembuat biogas
Contohnya, bakteri Methanomonas methanica yang menghasilkan gas
metan dari bahan baku kotoran ternak.
f) Bakteri pengikat nitrogen
Beberapa bakteri mampu mengikat nitrogen dari udara bebas. Contoh
bakteri pengikat nitrogen adalah Azotobacter sp., Rhodospirillum rubrum,
Nitrosomonas sp., Nitrobacter sp., dan Nitrosococcus sp. merupakan bakteri
pengikat nitrogen yang hidup bebas di dalam tanah.
g) Bakteri dalam rakayasa genetika
Bakteri plasmid dimanfaatkan manusia dalam rekayasa genetika, misalnya
untuk menghasilkan hormon insulin buatan.
h) Bakteri dalam industri makanan dan minuman
Bakteri biasa dimanfaatkan manusia dalam pembuatan makanan dan
minuman contohnya Streptococcus lactis yang digunakan dalam pembuatan
keju.
i) Bakteri sebagai indikator sanitasi
Bakteri sebagai indikator sanitasi adalah bakteri yang keberadaannya
dalam pangan menunjukkan bahwa air atau makanan tersebut telah
tercemar oleh kotoran manusia. Sampai saat ini, ada empat jenis bakteri
yang dapat digunakan untuk menunjukkan adanya masalah sanitasi, yaitu
Escherichia coli, kelompok Streptococcus fekal, Clostridium perfringens, dan
Saimonella sp.
Virus yang menguntungkan
a) Virus yang menyerang bakteri patogen
Virus ini dinilai menguntungkan karena virus ini dapat melumpuhkan atau
mematikan bakteri patogen, sehingga bakteri patogen menjadi tidak
berbahaya bagi manusia. Misalnya, bakteri penyebab Dipteri dan Demam
scariet yang berbahaya akan bersifat menjadi tidak berbahaya jika disisipi
profage dalam DNA-nya.
b) Beberapa virus digunakan untuk membuat vaksin
Vaksin merupakan patogen yang telah dilemahkan sehingga tidak berbahaya
lagi dan dapat merangsang tubuh untuk membentuk antibodi sehingga ketika
patogen sesungguhnya menyerang tubuh sudah menjadi kebal.
c. Virus penghasil antitoksin
Virus dengan teknik rekayasa genetika (penyisipan gen) dapat digunakan
untuk menghasilkan antitoksin yang dapat digunakan untuk melawan penyakit
pada manusia
12. Pengobatan yang dapat dilakukan masyarakat terhadap
infeksi bakteri adalah dengan memberikan antibiotik.
Contohnya adalah Bacillus polymyxa penghasil antibiotik
polimiksin B untuk pengobatan infeksi bakteri Gram
negatif, Bacillus subtillis penghasil antibiotik untuk
pengobatan infeksi bakteri Gram positif, Streptomyces
griseus penghasil antibiotik streptomisin untuk pengobatan
bakteri Gram negatif termasuk bakteri penyebab TBC,
dan Streptomyces rimosus penghasil antibiotik tetrasiklin
untuk berbagai infeksi bakteri.12
Pengobatan terhadap infeksi virus :
a. Membuat antitoksin
Pembuatan antitoksin yaitu dengan menggabungkan DNA virus dengan
DNA (gen) lain yang menguntungkan, sehingga sifat menguntungkan ini
dimiliki oleh bakteri yang diinfeksi. Sebagai contoh, ke dalam DNA virus
disambungkan DNA (gen) manusia yang mengontrol sintesis antitoksin
(pelawan racun). Selanjutnya, gen tadi disambungkan ke sel bakteri oleh
virus lisogenik. Sel bakteri kini memuat gen manusia, yakni gen penghasil
antitoksin. Dengan kata lain bakteri yang semula tidak dapat
menghasilkan antitoksin manusia, sekarang mampu memproduksi
antitoksin manusia.
b. Memproduksi vaksin
Selain itu, beberapa virus digunakan untuk memproduksi
vaksin. Vaksin adalah patogen yang telah dilemahkan
sehingga jika menyerang manusia, tidak berbahaya lagi.
Karena diberi vaksin, tubuh manusia akan memproduksi
antibodi. Kelak jika patogen yang sesungguhnya
menyerang, tubuh telah kebal karena berhasil
memproduksi antibodi bagi patogen tersebut.
13. Cara bakteri menginfeksi hewan:13
Beberapa bakteri memiliki semacam rambut halus di
sekujur tubuhnya yang disebut pili (tunggal: pilus)
atau fimbriae (tunggal: fimbria). Beberapa bakteri
patogen menginfeksi sel inang dengan cara
menempel pada membran sel inang menggunakan
pilinya, misalnya bakteri penyebab gonorhoe.
Beberapa bakteri juga memiliki pili seksual yang
digunakan untuk bereproduksi secara seksual.
Cara virus menginfeksi hewan:
Ada dua macam cara virus menginfeksi bakteri yaitu
secara litik dan lisogenik.
a. Daur Litik :
1. Fase Adsorpsi/pelekatan
Pada fase ini ujung ekor bakteriofag menempel atau
menginfeksi pada bagian tertentu dari dinding sel
bakteri yang masih dalam keadaan normal.
2. Fase Penetrasi.
Setelah dinding sel bakteri terhidrolisis oleh lisosom,
maka seluruh isi fage masuk ke dalam sel bakteri
selanjutnya fage masuk ke dalam sel bakteri,
selanjutnya fage merusak dan mengendalikan DNA
bakteri.
3. Fase Replikasi/ fase sintesis.
Pada fase ini DNA fage mengadakan replikasi (menyusun
DNA) menggunakan DNA bakteri sebagai bahan dan untuk
membentuk selubung protein.
4. Fase Perakitan
Setelah terbentuk asam nukleat dan protein yang menyusun
dinding sel maka terbentuklah fage baru yang lengkap
kurang lebih berjumlah 200 virus.
5. Fase Pembebasan/ lisis
Sesudah fase fage dewasa, sel bakteri akan lisis atau pecah.
Bakteri yang lisis tersebut akan melepaskan virus – virus baru
untuk kembali menginfeksi sel – sel inang lainnya.
b. Daur Lisogenik :
1. Fase Adsorpsi dan infeksi
Pada fase ini fage menempel pada tempat yang spesifik,
selanjutnya virus melakukan penetrasi pada bakteri
2. Fase Penetrasi
Virus akan mengeluarkan DNA-nya ke dalam tubuh bakteri.
3. Fase Penggabungan
DNA virus bergabung atau bersatu dengan DNA bakteri
untuk membentuk profage.
4. Fase Replikasi / pembelahan.
Pada fase ini profage akan ikut membelah apabila bakteri
membelah diri, sehingga dua sel anakan bakteri juga
mengandung profage di dalam selnya.
14. Penyakit dari hewan ternak yang dapat menular pada manusia: 14
a. Penyakit Antraks
Antraks atau penyakit radang limpa merupakan penyakit infeksius
yang bersifat akut dapat menyerang semua hewan berdarah panas
dan manusia
Penularan penyakit antraks ke manusia melalui beberapa cara
• Peroral dari makanan/minuman yang terkontaminasi spora antraks
atau makanan berasal dari ternak yang menderita antraks .
• Perinhalasi dari bulu-bulu mederita antraks domba yang Perkutan
• Melalui kulit yang luka atau lecet
b. Penyakit Rabies
Rabies merupakan infeksi akut pada susunan saraf pusat yang
berakibat fatal . Pola penyebaran rabies berawal dari kondisi
anjing yang tidak terpelihara dengan baik atau anjing liar yang
sulit dikendalikan. Anjing yang positif rabies akan menggigit
siapapun yang ditemui. Anjing liar yang positif rabies dan anjing
peliharaan bila saling menggigit akan tertular rabies.
c. Toksoplasmosis
Toksoplasmosis disebabkan oleh Toxoplasma gondii dan tergolong
zoonosis yang dapat menimbulkan keguguran dan kelahiran bayi
yang abnormal. Dewasa ini toksoplasmosis pada manusia menjadi
masalah karena Toxoplasma gondii menimbulkan ensefasilitis (radang
selaput otak) yang serius dan fatal.
d. Skabies
Skabies atau kudis adalah penyakit kulit menular yang
disebabkan oleh tungau/kutu Sat-copies scabiei yang dapat
menyerang hewan dan manusia. Penyakit ini sulit disembuhkan
karena tungau berkembang biak di dalam lapisan tanduk
kulit dan merusak kulit.
e. Influenza
Suatu penyakit yang akut dan sangat menular, terutama
perubahannya pada saluran pernafasan, biasanya timbul
pada musim dingin dan hujan . Penyakit ini mula-mula terjadi
infeksi oleh virus dan kemudian diikuti bakteria.
f. Brocellosis
Penyakit Brucellosis disebabkan oleh bakteri Brucella
yang terdiri beberapa spesies, yaitu Brucella abortus,
Brucella melitensis, Brucella suis, dan Brucella canis.
Brucellosis adalah penyakit bakterial menular pada
ternak khususnya sapi perah, sapi potong dan babi.
Penyakit ini dapat menular pada manusia, sehingga
dikenal sebagai salah satu penyakit zoonosis pada
manusia
15. Pengertian dari makroorganisme dan
mikroorganisme:
• Mikroorganisme merupakan makhluk hidup yang
berukuran sangat kecil yaitu dalam skala
micrometer atau micron (µ) atau sepersejuta meter
dan tidak dapat dilihat dengan mata telanjang.
• Makroorganisme merupakan makhluk hidup yang
berukuran lebih besar dari mikroorganisme dan
dapat dilihat dengan mata telanjang.15
16. Cara agen infeksi menyebabkan infeksi:
a. Agen infeksi berkontak langsung atau masuk ke dalam sel
pejamu dan secara langsung menyebabkan kematian sel
b. Patogen mengeluarkan endotoksin atau eksotoksin yang
mematikan sel yang terletak jauh, mengeluarkan enzim yang
menguraikan komponen jaringan, atau merusak pembuluh
darah dan menyebabkan cedera iskemik.
c. Patogen dapat memicu respon sel pejamu yang mungkin
memperparah kerusakan jaringan, biasanya melalui mekanisme
yang diperantarai oleh imun.16
17. - ONTOGENI: Perkembangan makhluk hidup
berdasarkan asal-usul dan perkembangan individu
dari embrio (zigot) (non-kompleks) sampai dewasa
(kompleks) hingga mati
- FILOGENI : Perkembangan makhluk hidup
berdasarkan evolusi asal-usul dan perkembangan
individu dari embrio (zigot) (non-kompleks) sampai
dewasa (kompleks) hingga mati.17
18. Ada dua faktor penyebab terjadinya keanekaragaman organisme, yaitu
faktor keturunan atau faktor genetik dan faktor lingkungan.
Timbulnya keanekaragaman organisme yang disebabkan oleh faktor
genetik dipengaruhi oleh:
• Mutasi
peristiwa perubahan yang disebabkan oleh faktor internal seperti materi
genetik atau faktor lingkungan, seperti radiasi dan suhu.
• Rekombinasi
proses atau peristiwa yang berakibat terbentuknya kombinasi gen baru
pada kromosom. Individu baru dari reproduksi seksual akan memiliki
faktor keturunan dari kedua induknya
Timbulnya keanekaragaman yang disebabkan oleh faktor lingkungan
dipengaruhi oleh:18
• Iklim
Unsur iklim sangat menentukan berbagai jenis keanekaragaman hayati.
Unsur-unsur iklim yang mempengaruhi kelangsungan hidup tumbuhan dan
hewan adalah temperatur, udara, kelembapan angin, dan curah hujan.
• Faktor Relif Tanah
Relief tanah adalah tinggi rendahnya permukaan bumi diukur dari
permukaan laut. Ketinggian di suatu tempat dapat mempengaruhi
temperatur dan tekanan udara, demikian pula jenis-jenis tumbuhan dan
hewan.
• Faktor Tanah
Keadaan tanah di suatu tempat sangat berpengaruh terhadap
pertumbuhan berbagai jenis tumbuhan. Tanah humus dan tanah vulkanis
sangat baik untuk pertumbuhan tanaman karena memiliki banyak unsur
hara.
DAFTAR PUSTAKA
1. http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/196805091994031-
KUSNADI/BUKU_SAKU_BIOLOGI_SMA,KUSNADI_dkk/Kelas_XI/1._S_sel_%26_tr
ansport/Bab_struktur_dan_fungsi_sel.pdf
2. Sherwood, L. 2012. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem Edisi 6. Jakarta: EGC. Hal
25
3. http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/196805091994031-
KUSNADI/BAb_V_I__R_U_S.OK.pdf
4. Geo.F . Brooks, Karen C. Carroll, Janet S. Butel, Stephen A. Morse, Timothy A.
Mietzner Jawetz, Melnick, & Adelberg’s. Medical Microbiology. 25rd ed. New
York : The McGraw-Hill Companies; 2007
5. Robbins L. Stanley,Ramzi S. Cotran,Vinay Kumar. 2014. Buku Ajar Patologi Robbins
Ed.7 Hal.122 dan 358 .Jakarta :EGC
DAFTAR PUSTAKA
6. https://books.google.com/books?isbn=9797345491
7. http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-meliaayuri-5261-3-
bab2.pdf
8. Jati, Wijaya.2008. Biologi Interaktif Kls.X IPA. Medan: Tinta Emas. Hal 41
9. Jati, Wijaya.2008. Biologi Interaktif Kls.X IPA. Medan: Tinta Emas. Hal 40-41
10. Patrick, Davey. 2006. At a Glance Medicine. Alih bahasa : Anissa Racmalia.
Jakarta : Erlangga. Hal 301
11. Jati, Wijaya.2008. Biologi Interaktif Kls.X IPA. Medan: Tinta Emas. Hal 37-39
12. Aryuna, Diah. 2007. Biologi SMA dan MA untuk kelas X (Jilid 1). Erlangga:
Jakarta. Hal 76
13. Susilowarno, Gunawan. 2007. Biologi SMA untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta:
Grasindo. Hal 33-36
DAFTAR PUSTAKA
14. Suryana Nana.2006. Temu Teknis Nasional Tenaga Fungsional Pertanian :
MENGENAL BEBERAPA PENYAKIT TERNAK YANG DAPAT MENULAR PADA
MANUSIA (ZOONOSIS).diakses pada 12 Februari 2015. Available at :
file:///C:/Users/USER/Downloads/ptek06-39.pdf)
15. Geo. F. Brooks, Karen C. Carroll, Janet S. Butel, Stephen A. Morse, Timothy A.
Mietzner Jawetz, Melnick, & Adelberg's. 2007. Medical Microbiology, 25 th
edition. New York: The McGraw-Hill Companies.
16. Robbins L. Stanley, Ramzi S. Cotran, Vinay Kumar. 2014. Buku Ajar Patologi
Robbins Ed.7 Hal.354. Jakarta: EGC
17. Laboratorium Embriologi Departemen Anatomi, Fisiologi dan Farmakologi
Fakultas Kedokteran Hewan, IPB
18. Muliyani, Asep. 2013. Keanekaragaman Hayati. Institut agama islam negeri (ISIN).
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai