Anda di halaman 1dari 18

KATA PENGANTAR

Segala puji dan sukur sudah sepantasnya kita panjatkan ke hadirat Allah
SWT yang hingga saat ini masih berkenan memberikan kepercayaan-Nya
kepada kita semua untuk menikmati segala karunia-Nya, dan hanya dengan
qudrat dan iradat-Nyalah penyusun dapat menyelesaikan makalah ini. Adapun
makalah ini di susun untuk memenuhi mata pelajaran Sejarah Indonesia.
Semoga dengan penyusunan makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pemahaman diri penyusun tentang mata pelajaran ini. Demi
kesempurnaannya, penyusun selalu mengharapkan adanya saran dan
masukan dari berbagai pihak.
Tidak lupa penyusun mengucapkan terima kasih kepada guru
pembimbing mata pelajaran Sejarah Indonesia dan kepada semua pihak yang
telah mendukung hingga terselesaikannya makalah ini.
Harapan penyusun semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
khususnya bagi penyusun sendiri dan umumnya bagi siapa saja yang
membaca.
LATAR BELAKANG
Setelah 1588 panembahan senapati berkuasa di Jawa Tengan bagian
selatan. Raja pati, Demak, dan Grobogan dianggap sebagai sampuh kareh.
Kemudian tahun 1589 prajurit diperintah menaklukkan raja Jawa Timur akan
tetapi gagal. Pada tahun 1595 Demak memihak Jawa Timur dan menyerang
Mataram, senapati Kediri gugur dalam pertempuran itu.Setelah itu panembahan
senapati mangangkat Ki Mas Sri sebagai adipati Demak. Tumenggung
Endranata I terpengaruh politik pesisir yang berlawanan. Pada tahun 1627
terlibat pada pertempuran penguasa di Pati, Pragola II dan Sultan Agung.
Endranata II menjadi bupatu Demak pada 1678 disebutkan adanya Tumenggung
Suranata di Demak. Abad XVI Demak sudah tidak lagi berarti, namun pada abaf
XIX rasa hormat pada Masjid Agung Demak dan makam Kadilangu masih
bertahan. Oleh karena itu Demak dalam sejarah Jawa tidak dilupakan

Kata kunci : DEMAK;LETAK;KEHIDUPAN POLITIK,EKONOMI,SOSBUD;RAJA-RAJA


BERDIRI;RUNTUH
RUMUSAN MASALAH
PEMBAHASAN

Kerajaan Islam yang pertama di Jawa adalah Demak dan berdiri


pada tahun 1478 M. Kerajaan Demak didirikan oleh Raden Fatah, nama
kecilnya adalah Pangeran Jimbun. Menurut sejarah beliau adalah Putra
Raja Majapahit yang terakhir dari garwa Ampean dan Raden Fatah
dilahirkan di Palembang. Setelah usia 20 tahun, Raden Fatah dikirim ke
Jawa untuk memperdalam ilmu agama. Pada kira-kira 1475 M Raden
Fatah mulai melaksanakan perintah gurunya dengan jalan membuka
madrasah atau pondok pesantren di Demak ( Bintaro ). Kemudian Desa
Glagahwangi ramai dikunjungi orang-orang sehingga menjadi pusat
perdagangan bahkan akhirnya menjadi pusat Kerajaan Islam pertama di
Jawa. Karena ramainya maka menjadi ibukota negara dengan nama
Bintoro Demak
Kehidupan Politik
• Ketika kerajaan Majapahit mulai mundur, banyak bupati yang
ada di daerah pantai utara Pulau Jawa melepaskan
diri.Bupati-bupati itu membentuk suatu persekutuan di
bawah pimpinan Demak.Setelah kerajaan Majapahit runtuh,
berdirilah kerajaan Demak sebagai kerajaan Islam pertama
dipulau Jawa. Raja-raja yang pernah memerintah Kerajaan
Demak sebagai berikut :

next
Raden patah

Nama kecil raden patah adalah pangeran Jimbun. Pada masa mudanya raden patah
memperoleh pendidikan yang berlatar belakang kebangsawanan dan politik. 20
tahun lamanya ia hidup di istana Adipati Palembang. Sesudah dewasa ia kembali ke
majapahit.Menurut cerita rakyat Jawa Timur, Raden Fatah termasuk keturunan raja
terakhir dari kerajaan Majapahit, yaitu Raja Brawijaya V. Setelah dewasa, Raden
Fatah diangkat menjadi bupati di Bintaro (Demak) dengan Gelas Sultan Alam Akbar
al-FatahRaden Fatah memerintah Demak dari tahun 1500-1518 M. Di bawah
pemerintahannya, kerajaan Demak berkembang dengan pesat, karena memiliki
daerah pertanian yang luas sebagai penghasil bahan makanan, terutama beras.
Oleh karena itu, kerajaan Demak menjadi kerajaan agraris-maritim. Barang
dagangan yang diekspor kerajaan Demak antara lain beras, lilin dan madu. Barang-
barang itu diekspor ke Malaka, Maluku dan Samudera Pasai.Raden Fatah tampil
sebagai raja pertama Kerajaan Demak. Ia menaklukan kerajaan Majapahit dan
memindahkan seluruh benda upacara dan pusaka kerajaan Majapahit ke Demak.
Tujuannya, agara lambang kerajaan Majapahit tercermin dalam kerajaan Demak.
Adipati unus

Setelah Raden Fatah wafat, tahta kerajaan Demak


dipegang oleh Adipati Unus. Ia memerintah Demak dari
tahun 1518-1521 M. Masa pemerintahan Adipati Unus
tidak begitu lama, karena ia meninggal dalam usia yang
masih muda dan tidak meninggalkan seorang putera
mahkota. Walaupun usia pemerintahannya tidak begitu
pasukan Demak menyerang Portugis di Malaka. Setelah
Adipati Unus meninggal, tahta kerajaan Demak dipegang
oleh saudaranya yang bergelar Sultan Trenggana. dia
berhasil mengadakan perluasan wilayah kerajaan. Dia
menghilangkan kerajaan Majapahit yang beragama
Hindu,
Sultan trenggana

Sulltan Trenggana memerintah Demak dari tahun 1521-1546 M. Dibawah


pemerintahannya, kerajaan Demak mencapai masa kejayaan. Sultan
Trenggana berusaha memperluas daerah kekuasaannya hingga ke daerah
Jawa Barat. Pada tahun 1522 M kerajaan Demak mengirim pasukannya ke
Jawa Barat di bawah pimpinan Fatahillah. Daerah-daerah yang berhasil di
kuasainya antara lain Banten, Sunda Kelapa, dan Cirebon. Penguasaan
terhadap daerah ini bertujuan untuk menggagalkan hubungan antara
Portugis dan kerajaan Padjajaran.
Sunan Prawita

Sunan Prawata adalah nama lahirnya (Raden


Mukmin) adalah raja keempat Kesultanan Demak,
yang memerintah tahun 1546-1549. Ia lebih
cenderung sebagai seorang ahli agama daripada ahli
politik. Pada masa kekuasaannya, daerah bawahan
Demak seperti Banten, Cirebon, Surabaya, dan
Gresik, berkembang bebas tanpa mampu
dihalanginya. Menurut Babad Tanah Jawi, ia tewas
dibunuh oleh orang suruhan bupati Jipang Arya
Penangsang,
Kehidupan ekonomi
Kehiidupan sosial budaya
Perang saudara
Peradaban Kerajaan Islam Demak
Pada Abad XVI
Keruntuhan Kerajaan Demak
Demak di Bawah Kekuasaan Raja-raja
Mataram
Setelah 1588 panembahan senapati berkuasa di Jawa Tengan bagian
selatan. Raja pati, Demak, dan Grobogan dianggap sebagai sampuh
kareh. Kemudian tahun 1589 prajurit diperintah menaklukkan raja Jawa
Timur akan tetapi gagal. Pada tahun 1595 Demak memihak Jawa Timur
dan menyerang Mataram, senapati Kediri gugur dalam pertempuran
itu.Setelah itu panembahan senapati mangangkat Ki Mas Sri sebagai
adipati Demak. Tumenggung Endranata I terpengaruh politik pesisir yang
berlawanan. Pada tahun 1627 terlibat pada pertempuran penguasa di Pati,
Pragola II dan Sultan Agung. Endranata II menjadi bupatu Demak pada
1678 disebutkan adanya Tumenggung Suranata di Demak. Abad XVI
Demak sudah tidak lagi berarti, namun pada abaf XIX rasa hormat pada
Masjid Agung Demak dan makam Kadilangu masih bertahan. Oleh karena
itu Demak dalam sejarah Jawa tidak dilupakan
kesimpulan

Kerajaan ini hanya berumur pendek. Namun, para rajanya merupakan


pahlawan-pahlawan mujahid terbaik. Raja pertama mereka adalah Raden
Fatah, yang berhasil menjadikan negerinya sebagai sebuah negara independen
pada masanya. Setelah itu anaknya, Patih Yunus (Adipati Unus) berkuasa. Dia
berhasil mengadakan perluasan wilayah kerajaan. Dia menghilangkan kerajaan
Majapahit yang beragama Hindhu, yang pada saat itu sebagian wilayahnya
menjalin kerja sama dengan orang-orang Portugis.
Setelah wafatnya Patih Yunus pada tahun 938 H/1531 M, memerintahlah
raja paling terkenal dari kerajaan ini yaitu Raden Trenggono (Sultan Trenggana).
Dia adalah seorang mujahid besar yang di antara hasil usahanya yang terkenal
adalah masuknya Islam ke daerah Jawa Barat. Dia wafat pada tahun 953
H/1546M.
Kebudayaan yang berkembang di kerajaan Demak bercorak Islam. Hal
tersebut tampak dari peninggalan-peninggalan sejarahnya berupa masjid,
makam, batu nisan, kitab suci Al-Quran, kaligrafi dan karya sastra. Sampai
sekarang pun Demak di kenal sebagai pusat pendidikan agama Islam.

Anda mungkin juga menyukai