Filsafat ilmu adalah merupakan bagian dari filsafat yang
menjawab beberapa pertanyaan mengenai hakikat ilmu. Bidang ini mempelajari dasar-dasar filsafat, asumsi dan implikasi dari ilmu yang termasuk di dalamnya antara lain ilmu alam dan ilmu sosial. Atas dasar itu, maka filsafat ilmu dapat didefinisikan sebagai: (1) Pengetahuan mengenai hikmah suatu ilmu, (2) Pengetahuan tentang prinsip atau dasar keilmuan (3) Mencari kebenaran suatu ilmu secara sistematis (4) Membahas dasar dari apa yang dibahas dalam ilmu agar ditemukan kebenaran yang menyeluruh, meyakinkan, dan dapat diterima nalar. Lewis White Beck “Philosophy of science questions and ecaluates the methods of scientific enterprise as a whole. (Filsahat ilmu membahas dan mengevaluasi metode-metode pemikiran ilmiah serta mencoba menemukan dan pentingnya upaya ilmiah sebagai suatu keseluruhan). A. Cornelius Benjamin “Than philosophic discipline which is the systemtic study of the neture of science, especially of its methods, its concepts and presuppositions, and its place in the general scheme of intellectual discipines. (Cabang pengetahuan filsafat yang merupakan telaah sistematis mengenai ilmu, khususnya metode-metodenya, konsep-kosepnya dan praanggapan-praanggapan, serta letaknya dalam kerangka umum cabang-cabang pengetahuan intelektual). Berdasarkan pendapat diatas kita memperoleh gambaran bahwa filsafat ilmu merupakan telaah kefilsafatan yang ingin menjawab pertanyaan mengenai hakikat ilmu, yang ditinjau dari segi ontologis, epistemologis maupun aksiologisnya. 1. Fungsi Filsafat Ilmu
Kegunaan filsafat ilmu, yaitu :
– Sebagai sarana pengujian penalaran ilmiah, sehingga menjadi kritis terhadap kegiatan ilmiah. – Merupakan usaha merefleksi, menguji, mengkritik asumsi dan metode keilmuan. – Memberikan pendasaran logis terhadap metode keilmuan. – Filsafat ilmu merupakan salah satu cabang dari filsafat. Oleh karena itu, fungsi filsafat ilmu kiranya tidak bisa dilepaskan dari fungsi filsafat secara keseluruhan yakni: – Sebagai alat mencari kebenaran dari segala fenomena yang ada. – Mempertahankan, menunjang dan melawan atau berdiri netral terhadap pandangan filsafat lainnya. – Memberikan pengertian tentang cara hidup, pandangan hidup dan pandangan dunia. – Memberikan ajaran tentang moral dan etika yang berguna dalam kehidupan. 2. Tonggak Awal Kehadiran Filsafat Ilmu Boleh dikatakan Yunani sebagai kota yang menjadi tonggak kelahiran filsafat ilmu. Kiblat ilmu apa pun berasal dari kota itu. Pemikiran manusia yang lebih tertata pada masa itu, dibanding bangsa lain sulit dibantah lagi.