Anda di halaman 1dari 10

MANAJEMEN POAC (PLANNING, ORGANIZING, ACTUATING & CONTROLING)

BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KOTA MAKASSAR


DALAM PENANGGULANGAN BAHAYA BANJIR
Latar Belakang

Banjir merupakan salah satu bentuk fenomena alam yang


terjadi akibat intensitas curah hujan yang tinggi di mana terjadi
kelebihan air yang tidak tertampung oleh jaringan pematusan
suatu wilayah. Kondisi tersebut berdampak pada timbulnya
genangan di wilayah tersebut yang dapat merugikan
masyarakat.
Bencana banjir hampir setiap tahun melanda Kota Makassar
dan memberikan kerugian yang cukup besar. Hal ini
diakibatkan alih fungsi lahan berupa padatnya permukiman,
drainase yang memburuk, dan air limpasaan dari wilayah
dataran tinggi (Maros dan Gowa). Di beberapa daerah yang
terletak di pinggir pantai juga mengalami banjir rob
Fungsi Manajemen

• Pembuatan dan penggunaan perkiraan atau asumsi untuk masa yang akan George R. Terry,1958 dalam
datang dengan jalan menggambarkan dan merumuskan kegiatan-kegiatan yang bukunya Principles of Manage
Planning diperlukan untuk mencapai hasil yang diinginkan. membagi empat fungsi dasar
manajemen, yaitu

• Pengorganisasian tidak dapat diwujudkan tanpa ada hubungan dengan yang lain Planning (Perencanaan),
dan pengelompokkan kegiatan-kegiatan yang diperlukan dan bagaiamana Organizing (Pengorganisasian),
Organizing hubungan antar kegiatan tersebut dalam suatu bentuk organisasi atau instansi
Actuating (Pelaksanaan) dan
• Tercapai atau tidaknya tujuan pelaksanaan tergantung kepada berperan atau Controlling (Pengawasan).
tidaknya seluruh anggota organisasi atau instansi, mulai dari tingkat atas,
Actuating menengah sampai kebawah. Segala kegiatan harus terarah kepada sasarannya.

• Dapat dirumuskan sebagai proses penentuan apa yang harus dicapai dengan
menilai pelaksanaan, dan bila perlu melakukan perbaikan-perbaikan, sehingga
Controlling pelaksanaan dapat berjalan sesuai dengan rencana.
Peta Zonasi Banjir dan
Genangan Air Kota Makassar
Pelaksanaan Fungsi Manajemen POAC
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)
Kota Makassar dalam Menanggulangi Bahaya Banjir

1. Planning Terhadap program Pencegahan dan


Kesiapsiagaan, Tanggap Darurat dan Rehabilitasi serta
Rekonstruksi.
Pencegahan dan Tahapan Rehabilitasi dan
Tanggap Darurat
Kesiapsiagaan Rekonstruksi
• Melarang atau menghentikan • Memperbaiki infrasrtuktur/ perbaikan • Melakukan tindakan evakuasi terhadap
sarana/prasarana sosial dan ekonomi korban jiwa atau yang diperlukan
penebangan pohon. • Melakukan laporan kejadian bencana
• Penanggulangan kejiwaan pasca
• Penyuluhan daerah yang bencana sesuai dengan prosedur tetap
berpotensi bencana • Membantu pembersihan dan • Membangun tenda bagi pengungsi
• Menyiapkan logistik seperti makanan,
• Pembersihan aliran air Pengerukan lumpur dan sampah
selimut dan pakaian bagi korban bencana
setelah pasca bencana
• Pelarangan membuang • Pemulihan sosial ekonomi sebagai
• Penyediaan kebutuhan dasar seperti air
dan sanitasi, sandang, pangan, papan,
sampah sembarangan upaya peningkatan ketahanan kesehatan, konseling
• Pemberian informasi, masyarakat • Penyiapan sistem informasi dan
• Melakukan pendataan, evaluasi dan
pelatihan dan pendidikan komunikasi yang cepat dan terpadu guna
taksiran kerugian yang terjadi mendukung tugas kebencanaan
penanggulangan bencana.
2. Organizing (Pengorganisasian) terhadap program
Pencegahan dan Kesiapsiagaan, Tanggap Darurat dan
Rehabilitasi serta Rekonstruksi

BPBD dalam hal penyelenggaraan penanggulangan bencana


melakukan koordinasi dengan beberapa instansi yang
terkait dengan seperti Dinas Pekerjaan Umum, Dinas
Kesehatan, Satuan Polisi Pamong Praja, Bappeda, Dinas
Sosial, PMI juga dengan Lembaga Swadaya Masyarakat
(LSM), TNI dan beberapa instansi atau sektor lainnya

Mengajak
Pelaksanaan berpartisipasinya Melakukan Pelatihan
koordinasi dalam instansi/sektor lain atau simulasi bersama
penanggulangan dalam penanggulangan
bencana penyelenggaraan bencana banjir
penanggulangan banjir
3. Actuating (Pelaksanaan) terhadap program Pencegahan
dan Kesiapsiagaan, Tanggap Darurat dan Rehabilitasi
serta Rekonstruksi

Penyelenggaraan Pelaksanaan Kegiatan


Pengendalian Banjir Pelaksanaan kerja harus sejalan dengan
Pembersihan dan • Pemelirahaan tidak rencana kerja yang telah disusun. Setiap
pemelirahaan saluran rutin dan menyeluruh pelaku organisasi harus bekerja sesuai
air/ drainase • Partisipasi dengan tugas, fungsi dan peran, keahlian
masyarakat kurang
dan kompetensi masing-masing SDM
Pengaturan tata guna • Mempertahankan untuk mencapai visi, misi dan program
lahan areal perlindungan kerja organisasi yang telah ditetapkan.
dan kawasan resapan
air khususnya di
Daerah Antang
• Pemanfaatan lahan-
lahan yang rawan
banjir yang tidak
sesuai dengan
fungsinya.

Peningkatan peran Dilakukan pada setiap


masyarakat dan kecamatan dengan
Penyuluhan koordinasi dinas terkait
4. Organizing (Pengawasan) terhadap program Pencegahan
dan Kesiapsiagaan, Tanggap Darurat dan Rehabilitasi
serta Rekonstruksi

Pembersihan dan
Pengawasan yaitu mengkonfirmasi pemelirahaan
apakah ada penyimpangan atau 1. Terkendala SDM, dana, dan Pembagiansaluran air/drainase
kesalahan yang dikemudian hari perlu kewenangan
dilakukannya evaluasi atau perbaikan, 2. Saluran drainase tidak mampu menampung aliran
hal ini dilakukan agar dapat permukaan
memperbaiki kinerja dari BPBD
sendiri. Inti dari pengawasan adalah
proses memastikan pelaksanaan agar
sesuai dengan rencana yang telah 1.Pemanfaatan rawa sebagai resapan air cukup
berhasil sebagai pengendali banjir Pengaturan
dibuat atau ditetapkan.
tata guna lahan
2. Penggunaan rawa sebagai areal tambak
meningkatkan pendapatan masyarakat

Kesadaran dan Partisipasi masyarakat cukup baik


dalam mengikuti kegiatan. Peningkatan
peran
masyarakat dan
Penyuluhan

Anda mungkin juga menyukai