Animalia Part 6
Animalia Part 6
Kelas Annelida :
Polychaeta (cacing berambut banyak),
Oligochaeta (cacing berambut sedikit), dan
Hirudinea.
Polychaeta
bahasa yunani, poly = banyak, chaetae = rambut kaku
annelida berambut banyak.
Tubuh Polychaeta : kepala (prostomium) dengan mata,
antena, dan sensor palpus. Memiliki sepasang struktur
seperti dayung yang disebut parapodia (tunggal =
parapodium) pada setiap segmen tubuhnya.
Fungsi parapodia adalah sebagai alat gerak dan
mengandung pembuluh darah halus sehingga dapat
berfungsi juga seperti insang untuk bernapas. Setiap
parapodium memiliki rambut kaku yang disebut seta
yang tersusun dari kitin.
Contoh Polychaeta
Yang sesil :
cacing kipas (Sabellastarte indica) yang berwarna
cerah
Yang bergerak bebas :
Neanthes virens
Arenicola marina
Marphysa sanguinea
Sabellastarte indica
Neanthes virens
Oligochaeta
cacing-tanah
bahasa yunani, oligo = sedikit, chaetae =
rambut kaku) atau annelida berambut sedikit.
tidak memiliki parapodia, namun memiliki seta
pada tubuhnya yang bersegmen.
Cara Makan pada cacing tanah
Tanah dimakan saat menggali → organisme
hidup/bahan organik yg membusuk dicerna →
makanan yang tidak di cerna termasuk tanah
dikeluarkan melalui anus → buangan ini
dibuang ke permukaan tanah dan tampak
seperti gundukan kecil (kascing)
Contoh Oligochaeta
contoh :
- Lumbricus terestris (cacing tanah)
- Moniligaster houteni (cacing
tanah di Sumatra) Lumbricus terestris
- Pheretima sp (cacing tanah)
-Pherichaeta musica (cacing hutan)
- Tubifex sp (cacing air)
Manfaat cacing tanah
menggemburkan tanah.
bahan kosmetik, obat, dan campuran makan
berprotein tinggi bagi hewan ternak .
Hirudinea
tidak memiliki arapodium maupun seta pada segmen tubuhnya.
Panjang bervariasi dari 1 – 30 cm.
Tubuhnya pipih dengan ujung anterior dan posterior yang
meruncing.
Pada anterior dan posterior terdapat alat pengisap untuk menempel
dan bergerak.
Sebagian besar Hirudinea adalah hewan ektoparasit pada
permukaan tubuh inangnya. Inangnya adalah vertebrata dan
termasuk manusia.
Hirudinea parasit hidup dengan mengisap darah inangnya,
Hirudinea bebas hidup dengan memangsa invertebrata kecil
seperti siput.
Saat merobek atau membuat lubang, lintah
mengeluarkan zat anestetik (penghilang sakit),
sehingga korbannya tidak akan menyadari
adanya gigitan. Setelah ada lubang, lintah akan
mengeluarkan zat anti pembekuan darah yaitu
hirudin. Dengan zat tersebut lintah dapat
mengisap darah sebanyak mungkin.
Contoh Hirudinea (golongan lintah)
Hirudo medicinalis, lintah yang merupakan
penghasil anti pembekuan darah (zat hirudin)
Hirudinaria javanica, lintah kuning
Haemadipsa zeylanice, pacet
LINTAH
PACET
Peranan Annelida dalam kehidupan :