Anda di halaman 1dari 12

OM SWASTIASTU

HELLO, I am
GEDE ARTHA ARIWIGUNA
1715124066 / 16
VB D4 MANAJEMEN PROYEK KONSTRUKSI

Facebook Twitter E-mail


ArthaAri.com arthaari_.com arthaari13@gmail.com
BAB 17
LAPIS TIPIS ASPAL BETON
(LATASTON)
LAPIS TIPIS ASPAL BETON
Lapis Tipis Aspal Beton (Lataston), yaitu merupakan salah satu lapisan penutup
perkerasan yang terdiri dari campuran agregat bergradasi timpang/terbuka, filler/bahan
pengisi dan aspal keras dengan perbandingan tertentu, yang dicampur, dihampar dan
dipadatkan pada suhu tertentu.
Sifat-sifat dari Lataston adalah sebagai berikut:
- Kedap air
- Mempunyai kekenyalan yang tinggi
- Awet
- Dianggap tidak mempunyai nilai struktural
MATERIAL
Agregat
Kasar
Agregat kasar yang digunakan dapat berupa batu pecah atau kerikil alam dengan
persyaratan seperti di bawah ini :

Keausan agregat bila diperiksa dengan mesin Los Angelos pada putaran 500 kali
adalah maksimum 40 % dan kelekatan pada aspal maksimum 95 %
Agregat Halus dan
Bahan Pengisi
Pasir yang digunakan dapat berupa hasil pemecah batu, pasir
alam atau campuran dari keduanya dengan gradasi yang disyaratkan
sebagai berikut :

Agregat
Halus

Bahan pengisi dapat berupa abu kapur, semen portland, atau


abu batu dengan ukuran butir 100 % lolos saringan nomer 30 dan
Bahan Pengisi
minimal 70 % lolos saringan nomer 200 dan bersifat non plastis
ASPAL
Aspal yang digunakan dapat berupa aspal
keras pen 80 atau pen 60
PELAKSANAAN

1 Mesin Penghampar (Asphalt Finisher)

2 Mesin Gilas Roda Baja Tundem (Steel Wheel Tundem Roller)

3 Mesin Gilas Roda Karet (Pneumatic Tire Roller)

4 Dump Truck

5 Mesin Penyemprot Aspal (Asphalt Spreyer)

6 Mesin Penyapu Debu (Power Brom/Kompresor)

7 Sekop, Garu, Sikat, Balok Kayu, Roda Dorong, dll.


a. Permukaan jalan yang akan dilapisi harus rata, bila terdapat lubang harus ditambil dulu dan
permukaan yang tidak rata diberi lapisan perata (leveling) serta dipadatkan

b. Permukaan jalan lama harus bersih, bebas dari debu dan kotoran organis dan kering

c. Permukaan jalan lama yang belum beraspal harus diberi lapisan resap pengikat (prime coat) dan jalan
lama yang sudah beraspal harus diberi lapisan pengikat (tack coat) dengan volume 0,35 – 0,55 l/m²

d. Pengangkutan campuran aspal dari AMP (Asphal Mixing Plan) harus menggunakan dump truk (bak
dari metal), dimana kondisi bak truk harus dalam kondisi rapat, dan disemprot dengan
sabun/oli/larutan kapur untuk mencegah melekatnya campuran aspal pada bak truk

e. Selama pengangkutan campuran harus ditutup dengan terpal agar campuran tersebut sesuai dengan
temperatur yang disyaratkan bila sudah sampai dilapangan
f. Penghamparan dimulai dari posisi terjauh dari AMP

g. Campuran harus dihampar pada suhu minimal 124° C

h. Pemadatan dilakukan dalam tiga tahap yaitu :


 Pemadatan awal (breakdown rolling) dilakukan pada suhu 120° C dengan menggunakan mesin
gilas roda baja tundem (tundem roller).
 Pemadatan antara (intermediate rolling) dilakukan pada suhu 70° C dengan menggunakan mesin
gilas roda karet (pneumatic tire roller).
 Pemadatan Akhir (finishing roller) dilakukan pada suhu 60° C dengan mesin gilas roda baja
(tundem roller).

i. Pada jalan lurus, penggilasan dimulai dari tepi luar hamparan menuju ketengah jalan, sedangkan pada
tikungan dimulai dari arah dalam tikungan menuju kearah tepi luar tikungan

j. Pada bagian jalan menanjak penggilasan dimulai dari daerah terendah menuju daerah yang lebih tinggi
k. Jumlah lintasan ditentukan sesuai dengan penggilasan lapisan percobaan

l. Tebal padat yang dihasilkan sesuai dengan gambar rencana


OM SHANTI, SHANTI, SHANTI OM

Anda mungkin juga menyukai