1. KORTICOSPINAL TRACT
2. SPINOTHALAMIC TRACT
3. POSTERIOR COLLUM
PEMERIKSAAN NEUROLOGIS :
I. KELAINAN KONGENITAL
1. Spina Bifida
2. Spina Bifida dengan Meningocele
3. Spina Bifida dengan Meningomyelocele
4. Hemivertebra / scoliosis congenital
5. Syndroma Klippel Feil ( Leher Pendek )
II. INFEKSI
Infeksi pada tulang belakang umumnya terjadi
secara hamatogen dan yang paling sering
dijumpai di Indonesia atau negara yang
lingkungannya tidak sehat adalah infeksi TBC
pada tulang belakang ( Spondilitis TBC )
Basil sampai ke TB melalui Pleksus Batson.
Level yang sering torakal bawah dan lumbal atas
Infeksi dimulai pada bagian Korpus anterior, meluas
ke diskus dan korpus yang berdekatan
Korpus hancur karena infeksi tbc akan kollap /
penyet
Dan tulang belakang angulasi ke depan disebut
Kifosis
Sekitar level terbentuk abses Para Vertebral Abses yang
bisa meluas / mejalar jelah – jelah otot / ligamen ke arah
bawah / distal akibat gravitasi
Isi abses PUS. Keju / Kaseue / Squester kecil
Kelainan / defisit Neurlogis bisa terjadi pada keadaan :
− Abses menekan spinal cord atau syaraf spinal
− Squester menekan spinal atau syaraf spinal
− Infeksi menembus duramater
Gambaran Klinis :
Diskus menyempit
Tinggi korpus berkurang
Abses terutama di daerah torak dan servikal
Dengan Proyeksi Lateral :
Korpus destruksi
Korpus betuk baji
Diskus menyempit
Kifosis
Diagnosis :
1. Konservatif
• Tirah Baring / Bed rest 2 – 3 minggu
• Perbaiki Keadaan Umum diet tinggi Protein
dan Vitamin
• Pemasangan Brace / Penyokong
• Pemberian Obat Anti tuberkulosa
INH ( Isonikotinik Hidrasit ) 10 – 14 mg / Kg BB
Etambutol 15 – 25 mg / Kg BB
Rifampisin 10 mg / Kg BB
Pirazinamid 1500 mg
Streptomisin injeksi
• Sakit lokal
• Sakit yang mejalar sesuai persarafan / radiating pain
• Kebas, parastesi pada area yang dipersarafi
MOTORIK
• Kelemahan otot - otot