KELOMPOK 10:
YUSUF WAHYU DWI U 2015730135
RINTO PRADHANA PUTRA 2015730113
ELIDA HASIATIN 2015730036
RIZKY PRATIWI 2015730115
RIFAH NAAIMAH 2015730111
NURUL AMELIA HAMID 2015730104
NADIA SALSABILA FAUZIAH 2015730097
RANIEDHA AMALIA 2015730109
CENDY ANDESTRIA 2015730020
Anamnesis Pemfis
DD
Pem. penunjang
WD
Tatalaksana
Pertanyaan 1.
2.
Apa definisi, etiologi, dan klasifikasi dari kejang ?
Bagaimana patomekanisme kejang dan
patomekanisme kejang sampai mulut berbusa?
3. Apasaja penyakit penyakit yang disertai gejala
kejang?
4. Bagaimana mekanisme baal pada tangan dan kaki?
5. Bagaimana alur diagnosis pada scenario?
6. Apa DD1 pada scenario?
7. Apa DD2 pada scenario?
8. Apa DD3 pada scenario?
9. Bagaimana penatalaksanaan awal pada kejang dan
apasaja tatalaksana yang diberikan pada pasien di
scenario?
Definisi, Etiologi, dan Klasifikasi
dari Kejang
KEJANG
Referensi :
Price, Sylvia A. dan Lorraine M. Wilson. 2006. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.
Etiologi
- Asfiksia - Gangguan
- Kejang
- Trauma metabolik
neonatus
- Infeksi - Toksik
fanciliel benigna
- genetik
Parsial
sederhana
Parsial
Parsial
kompleks
Kejang
Tonik
Generalisata Klonik
Mioklonik
Referensi :
Price, Sylvia A. dan Lorraine M. Wilson. 2006. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.
Patomekanisme kejang dan mulut
berbusa
DI SINTESIS DI OTAK
Glutamat Dekarboksilase
GLU GABA
Vit B6 Fosfat
eksitasi inhibisi
T N
Instabilitas membran sel saraf
E G
Neuron hipersensitifitas
R G
Kelainan polarisasi G U
Ketidakseimbaangan ion A
KEJANG
Penyakit penyakit yang disertai
gejala kejang
PENYAKIT-PENYAKIT DENGAN GEJALA
KEJANG
1. Epilepsi 5. Astrositoma
2. Meningitis 6. Meningioma
3. Ensefalitis 7. Tetanus
8. Rabies
4. Abses otak
• Behrman,dkk. Nelson, Ilmu Kesehatan Anak. 2000. Edisi: 15. vol: 2. Jakarta. EGC
• M. William S. Pedoman klinis pediatri. 2004. Jakarta. EGC
• Behrman,dkk. Esensi pediatri nelson. 2010. edisi: 4. Jakarta. EGC
• B. K. Mandal, dkk. Lecture notes: penyakit Infeksi. Edisi: 6. Jakarta. Erlangga
• braintumorindonesia.com
Mekanisme baal pada tangan dan
kaki
Hubungan Kejang dengan terjadinya Baal
Peningkatan
Kejang metabolisme basal
Keluhan utama • Kejang → onset, durasi, frekuensi, kapan pertama kali muncul, tanda-
tanda serangan,sifat kejang ?
• Keadaan saat terjadinya serangan:
duduk/berdiri/berbaring/tidur/
• gejala sebelum,selama, dan pasca serangan ?
Riwayat penyakit sekarang dan Hal yang memberatkan dan Hal yang meringankan ?
sistem lain Disertai demam ? Sakit kepala ? Penglihatan terganggu ? Disertai
penurunan kesadaran ?
Tanyakan gejala pada Sistem lain.
Riwayat penyakit dahulu Pernahkan merasakan hal yang sama ?
Sebelumnya ada trauma ? Atau penyakit lainya ? (
hipertensi,diabetes,kanker atau epilepsi ?
Riwayat keluarga Memiliki gejala yang sama ? Penyakit yang terdapat dikeluarga?
Riwayat pengobatan dan alergi Obat yang pernah dikonsumsi?dan Tanyakan Apakah ada R.alergi ?
Guyton, A.C., dan Hall, J.E. 2014. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 11. Jakarta: EGC
DD1
Adanya pelepasan impuls bervoltase
dan berfrekuensi tinggi yang terjadi
di seluruh korteks, dan juga pada
thalamus dan formasio retikularis
batang otak.
Guyton, A.C., dan Hall, J.E. 2014. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 11. Jakarta: EGC
Differential Diagnosis 2
Grand mal epilepsi
Definisi Epilepsi yang terjadi secara mendadak, dimana penderitanya kehilangan
kesadaran lalu kejang kejang dengan nafas berbunyi dan mengeluarkan
busa/buih dari mulut.
Epidemiologi Insiden paling tinggi pada umur 20 tahun menurun sampai umur 50
tahun
Meningkat lagi setelahnya terkait dengan kemungkinan adanya
penyakit Cerebrovaskular
75% pasien Epilepsi terjadi sebelum umur 18 tahun
Etiologi Trauma
Idiopatik
Neoplasma otak &
Faktor Herediter
selaputnya
Kelainan Kongenital Otak
Keracunan
Gangguan Metabolik
Kelainan Pembuluh
Infeksi
Darah
Panduan Praktis Diagnosis dan Tatalaksana Penyakit Saraf. 2007. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC
Harsono., 2009. Kapita Selekta Neurologi Edisi 2. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press
Grand mal epilepsi
Faktor Pencetus 1. Kurang tidur
2. Stress
3. Alkohol
4. Obat obatan tertentu
5. Perubahan hormonal
6. Fotosintesis
7. Kelelahan
Gejala Klinis Kejang Menjerit
Hilang kesadaran Mata membelalak
Penderita kadang menggigit lidah Lama serangan berkisar 1-2
Gerakan ritmis dari kaki & tangan secara menit
tak sadar Serangan Myoclonis
Dari kebanyakan kasus, 70% berakhir dengan seizure-free (bebas kejang) selama 5 tahun
atau lebih dan 30% mampu menghentikan pengobatan secara permanen.
Diagnosis ANAMNESIS (lewat keluarga)
TES NEUROLOGIS
Panduan Praktis Diagnosis dan Kondisi otot (refleks, kekuatan otot, fungsi sensorik)
Tatalaksana Penyakit Saraf. 2007. Gejala motorik (gaya berjalan, sikap, koordinasi, keseimbangan).
Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran Tes darah dan scan
EGC Electroencephalogram (EEG)
Harsono., 2009. Kapita Selekta
Tes pencitraan otak
Neurologi Edisi 2. Yogyakarta: Gadjah
Mada University Press
DD2
Epilepsi Absans
Definisi Epilepsi absans berlangsung sangat singkat (dalam hitungan detik) dengan onset mendadak dan
berhenti mendadak.
Hilangnya kesadaran sessat (beberapa detik) dan mendadak disertai amnesia. Serangan tersebut tanpa
disertai peringatan seperti aura atau halusinasi, sehingga sering tidak terdeteksi.
Etiologi - Epilepsi idiopatik : tidak diketahui penyebabnya, biasanya ± 50% anak > 3 tahun
- Epilepsi simptomatik:
Kelompok anak dan remaja : infeksi virus, bakteri, parasite, dan abses otak yang frekuensinya sampai 32%
yang meningkat setelah tindakan operasi.
Epidemiologi Insidens epilepsi pada anak dilaporkan dari berbagai negara dengan variasi yang luas, sekitar 4-6 per 1000
anak, tergantung pada desain penelitian dan kelompok umur populasi. Di Indonesia terdapat paling sedikit
700.000-1.400.000 kasus epilepsy dengan pertambahan sebesar 70.000 kasus baru setiap tahun dan
diperkirakan 40%-50% terjadi pada anakanak
2007. Kapita Selekta Neurologi Edisi kedua. Yogyakarta : Universitas Gajah Mada
Buku ajar neurologi FK UI
Jurnal :insiden dan karakteristik klinis epilepsy pada anak 2011
Epilepsi Absans
Gejala dan tanda Ciri khas:
Tiba- tiba hilang tanggapan terhadap lingkangan sekitar. Misal menghentikan
pembicaraan
Menatap kosong / berkedip-kedip matanya dengan cepat,
Kejang- kejang beberapa detik
Automatisasi sederhana (kepala mengangguk-angguk dan bibir mengecap)
Pemeriksaan penunjang Pada EEG : kelainan 3 Hz generalisata, kompleks spike wave simetris.
Pungsi Lumbal : LCS berkabut, kadar yang tinggi pada tekanan LCS, kadar
Pmeriksaa protein LCS dan glukosa LCS
n Biakan LCS : kuman gram positif
Penunjang CT scan : menyingkirkan dugaan hematoma, perdarahan dan tumor
serebri
DRP : leukositosis
Terapi Antibiotik intravena (IV) yang sesuai utk mengatasi
organisme
Sumber : eprints.undip.ac.id
Prinsip Terapi Epilepsi
Pemilihan Obat :
Strategi Pengobatan
Konseling
Tindak Lanjut
Penanganan : Jangka Panjang : teruskan pengobatan OAE sampai pasien
TATALAKSANA EPILEPSI PADA ANAK
bebas bangkitan sekurang-kurangnya 1 – 2 tahun.
Penghentian Pengobatan
Memulai Pengobatan
Pengobatan OAE dapat dimulai bila terjadi dua kali bangkitan dalam
selang waktu yang tidak lama (maksimum 1 tahun)
Pada umumnya, bangkitan tunggal tidak memerlukan terapi OAE, kecuali
bila terdapat pertimbangan kemungkinan berulang yang tinggi
Sumber : …, Dewanto, George dkk. 2009. Diagnosis dan Tatalaksana Penyakit Saraf.
Jakarta : EGC
Nama Obat Dosis awal Dosis Frekuensi Efek Samping
(mg/kg/hari) Maintenance Pemberian
(mg/kg/hari)
Sumber : …, Dewanto, George dkk. 2009. Diagnosis dan Tatalaksana Penyakit Saraf. Jakarta : EGC ., eprints.undip.ac.id …,
Harsono. 2007. Kapita Selekta Neurologi . Yogyakarta ; Gadjah Mada University Press
TERAPI NON FARMAKOLOGI
1. Pembedahan Epilepsi
2. Stimulasi nervus epilepsi
3. Diet ketogenik