bentuk kerjasama bidan dengan dukun yang saling menguntungkan dengna prinsib keterbukaan, kesetaraan, kepercayaan, dalam upaya menyelamatkan ibu dan bayi. Dengan menempatkan bidan sebagai penolong persalinan dan mengalifungsikan dukun dari penolong persalinan menjadi mitra dalam merawat ibu dan bayi pada masa nifas. Di beberpa daerah, keberadaan dukun dan bayi sebagai orang kepercayaan dalam meneolong persalinan, sosok yang dihormati dan berpengalaman, sangat dibutuhkkan oleh masyarakat keberadaannya, berbeda dengan keberadaan bidan yang rata – rata masih muda dan belum seluruhnya mendapatkan kepercayaan dari masyarakat. Sehingga perlu dicari suatu kegiatan yang dapat membuat kerjasama yang saling menguntungkan antara bidan dengan dukun bayi, dengan harapan pertolongan persalinan akan berpindah dari dukun bayi ke bidan. Dengan demikian, kematian ibu dan bayi dapat diturunkan dengan mengurangi risiko yang mungkin terjadi bila persalinan tidak di tolong oleh tenaga kesehatan yang kompoten dengan menggunakan pola kemitraan bidan dan dukun. Berikut adalah peran bidan dan dukun bayi dalam pelaksanaan kemitraan 1. Periode Kehamilan Bidan 1. Melakukan peneriksaan ibu hamil dalam hal - Keadaan umum - Menentukan taksiran partus - Menetukan keadaan janin dalam kandungan - Pemeriksaan lab yang dibutuhkan 2. Melakukan tindakan pada ibu hamil dalam hal : - Pemberian imunisasi - Pemberian tablet fe - Pemberian pengobatan / tindakan apabila ada komplikasi. 3. Melakukan penyuluhan dan konseling pada ibu hamil dan keluarga mengenai - Tanda- tanda persalinan - Tanda bahaya pada kehamilan - Kebrsihan pribadi dan lingkungan - Gizi - Perencanaan persalinan - Kb setelah melahirkan menggunakan alat bantu pengambilan keputusan (ABPK) 4. Melakukan kunjungan rumah untuk - Penyuluhan / konseling pada keluarga tentang perancanaan persalinan. - Melihat kondisi rumah persiapan persalinan - motivasi persalianan di bidan pada waktu menjelang taksiran partus. 5. Melakukan rujukan apabila diperlukan 6. Melakukan pencatatan seperti - Kartu ibu - Kohor ibu - Buku kia - 7. melakukan laporan - melakukan laporan untuk ANC DUKUN 1. Memotivasi ibu hamil untuk periksa ke bidan 2. Mengantar ibu hamil yang tidak mau periksa ke bidan 3. Membantu bidan pada saat pemeriksaan ibu hamil 4. Melakukan penyuluhan pada ibu hamil dan keluarga tentang - Tanda – tanda persalinan - Tanda bahaya kehamilan, kebersihan pribadi dan lingkungan - Kesehatan dan gizi - Peranaan persalinan (bersalin di bidan, meyiapkan transportasi, menggalang dalam menyiapakan biaya, menyiapakan calon donor darah) 5. Memotivasi ibu hamil dan keluarga tentang - Kb setelah melahirkan - Persalinan di bidan pada waktu menjelang taksiran patus. 6. Mealakukan ritual keagamaan / tradisional yang sehat sesuai tradisi setempat bila keluarga meminta 7. Melakukan motivasi pada waktu rujukan diperlukan. 8. Melaporkan ke bidan apabila ada ibu hamil baru 2. Periode persalinan Bidan 1. Mempersiapakan sarana prasarana persalinan aman dan alat resusitasi bayi baru lahir termasuk pencegahan infeksi. 2. Memantau kemajuan persalinan sesuai dengan partograf 3. Melakukan asuhan persalinan 4. Melaksanakan inisiasi menyusui dini dan pemberian ASI kurang dari 1 jam 5. Injeksi vit k1 dan salep mata antibiotik pada bayi baru lahir 6. Melakukan perawatan bayi baru lahir 7. Melakukan tidakan PPGDON apabila mengalami komplikasi 8. Melakukan rujukan bila diperlukan 9. Melakukan pencatatan persalian pada - Kartu ibu / partograf - Kohor ibu dan bayi - Register persalinan 10. Melakukan pelaporan - Cakupan persalinan Dukun 1. Mengantarcalon ibu bersalin ke bidan 2. Mengingatkan keluarga menyiapkan alat transportasi unguk pergi ke bidan / memanggil bidan 3. Mempersiapkan sarana prasarana persalinan aman seperti - Air bersih - Kain bersih 4. Mendampingi ibu pada saat persalinan 5. Membantu bidan pada saat proses persalinan 6. Melakukan ritual keagamaan / tradisional yang sehat sesuai tradisi setempat 7. Membantu bidan dalam perawatan bayi baru lahir 8. Membantu ibu dalam IMD kurang dari 1 jam 9. Memotivasi rujukan billa diperlukan 10.Membantu bidan membersihkan ibu, tempat dan alat persalinan. 3. Periode nifas Bidan 1. Melakukan kunjungan neonatal dan sekaligus pelayanan nifas (KN1, KN2, KN3) - Perawatan ibu nifas - Perawatan noenatal - Pemberian imunisasi HB1 - Pemberian VIT A ibu nifas 2 kali - Perawatan payudara 2. Melakukan penyuluhan pada ibu dan keluarga mengenai - Tanda- tanda bahaya dan penyakit pada ibu nifas - Tanda – tanda bayi sakit - Kebersihan pribadi dan linkungan - Kesehatan dan GIZI - ASI EKSLUSIF - Perawatan tali pusat - Kb setelah melahirkan 3. Melakukan rujukan apabila diperlukan 4. Melakukan pencatatan pada : - Kohor bayi - Buku kia 5. Melakukan laporan cakupan - Cakupan KN DUKUN 1. Melakukan kunjungan rumah dan memberikan penyuluhan tentang - Tanda – tanda bahaya dan penyakit pada ibu nifas - Tanda – tanda bayi sakit - Kebersihan pribadi dan lingkungan - Kesehatan dan GIZI - ASI EKSLUSIF - perawatan tali pusat - Perawatan payudara 2. Memotivasi ibu dan keluarga untuk ber KB setelah melahirkan 3. Melakukan ritual keagamaan / tradisional yang sehat sesuai dengan tradisi setempat 4. Memotivasi rujukan bila perlu 5. Melaporkan ke bidan apabila ada calon akseptor kb baru Dalam proses alih peran dan pembagian tugas antara bidan dengan dukun perlu disepakati mekanisme kemitraan yang dijalin antara mereka.meskipun mekanisme sangat beragam tergantung keadaan. Tetapi ada beberapa hal penting yang harus disepakati (dituangakn secara tertulis dalam nota kesepakatan antara bidan – dukun) yaitu - Mekanismerujukan informasi ibu hamil - Mekanisme rujukan kasus persalinan - Mekanisme pembagian biaya persalinan - Jadwal pertemuan rutin bidan dan dukun.