Asuhan Keperawatan Lansia Dengan Asma
Asuhan Keperawatan Lansia Dengan Asma
Asuhan Keperawatan Lansia Dengan Asma
DENGAN ASMA
KELOMPOK 1 :
1. AMIN SALAPUDIN
5. ANTI AFRIANI
ASMA
• Asma esktrinsik
Mulai pada usia muda, sering pada anak kecil, gejala awal berupa ekzema/hay fever (bersin-bersin
dengan ingus yang encer) hay fever dan eksema dapat timbul pada penderita yang berdasarkan
sifat imunologik, peka terhadap alergen yaitu bahan yang terdapat dalam udara. Keadaan ini
disebut atopi. Alergen yang telah lama dikenal ialah tepung sari dari bunga, rumput-rumputan,
pohon, bulu kucing atau debu rumah.
Timbul pada usia yang lebih lanjut, hampir sepanjang hidup penderita ini tidak kita temukan suatu
faktor alergi yang menjadi penyebabnya tetapi ditemukan kepekaan yang berlebihan dari bronkus
terhadap sejumlah stimulus yang non alergi, misal : infeksi virus/bakteri dari bronkus, kadang-
kadang kegiatan jasmani, kadang-kadang karena menghirup udara dingin.
ETIOLOGI
Menurut Surya (1990) dalam buku Manual Ilmu Penyakit Paru, penyebab asma yaitu :
1. Faktor Predisposisi
• Atopi
• Riwayat keluarga
2. Faktor Presipitasi
• Latihan
• Suhu udara
• Musim
• Alergi
• Pekerjaan
• Makanan dan minuman
• Emosi
• Obat-obatan
• Infeksi saluran napas atas
PATOFISIOLOGI
1. Gejala umum
• Batuk
• Dispnea
• Mengi
2. Serangan asma
• Seringkali terjadi pada malam hari
• Mulai secara mendadak dengan batuk dan sensasi sesak dada
• Kemudian pernapasan lambat, laborius, mengi
• Ekspirasi lebih kuat dan lama dari inspirasi
• Obstruksi jalan napas membuat sensasi dispnea
• Batuk sulit dan kering pada awalnya, diikuti dengan batuk yang lebih kuat dengan sputum yang
berbeda dari lendir encer.
• Total serangan dapat berlangsung 30 menit sampai beberapa jam dan dapat menghilang secara
spontan
3. Tanda-tanda lanjut
• Sianosis sekunder akibat, hipoksia berat
• Gejala-gejala retensi karbon inonoksida (misal : berkeringat, takikardia dan desakan nadi melebar)
4. Reaksi yang berhubungan
• Eksem
• Urtikaria
• Edema angioneurotik
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Terapi obat
2. Penatalaksanaan asma tergantung atas beratnya serangan, berdasarkan anjuran WHO penatalaksanaan
asma secara global (GINA : Global Initiative for Asthma)
• Menurut Samekto (2000)
Tujuan umum terapi asma adalah :
a. Pertahankan aktifitas normal, pekerjaan sehari-hari
b. Pertahankan faal paru mendekati normal
c. Cegah gejala kronik dan eksaserbasi
d. Hindari efek samping obat-obatan asma
3. Pencegahan
• Menurut Baughman (2000) adalah :
a. Evaluasi dan identifikasi protein asing yang mencetuskan serangan
b. Lakukan uji kulit terhadap bahan dan matras dan bantal jika serangan terjadi pada malam
hari
c. Lakukan uji kulit yang dibuat dengan senyawaan kerokan antigen dari rambut atau kulit jika
serangan tampak berkaitan dengan binatang
d. Hindari pemajanan terhadap bercak serbuk yang membahayakan, misal : tinggal dalam
ruangan ber-AC selama musim serbuk atau jika memungkinkan ubah zona iklim
e. Cegah asma yang diakibatkan oleh latihan (EIA) dengan melakukan inspirasi udara pada
37ºC dan kelembaban relatif 100%
f. Tutup hidung dan mulut dengan masker untuk aktivitas yang menyebabkan serangan
PENGKAJIAN
Menurut Nugroho (2000) :
• Temperatur
• Pulse (denyut nadi)
• Respirasi (pernafasan)
• Tekanan darah
• Berat badan perlahan-lahan hilang pada tahun-tahun terakhir
• Tingkat orientasi
• Memory (ingatan)
• Pola tidur
• Penyesuaian psikososial
• Sistem persyarafan
• Sistem kardiovaskuler
• Sistem gastrointestinal
• Sitem genitourinarius
• Sistem kulit
• Sistem mukuloskeletal
• Psikososial