Anda di halaman 1dari 15

AGAMA SEBAGAI SUMBER MORAL DAN

AKHLAK MULIA DALAM KEHIDUPAN

DOSEN PEMBIMBING
Siti Hasanah,A.md PK, SKM

DISUSUN OLEH :
1. Aryadi Permana Putra (19021028)
2. Seftya Rahmi Wilda (19021134)
3. Tri Oktavia (19021160)

Program Studi Rekam Medis dan Informasi Kesehatan


KAMI KELOMPOK 5
A. DEFINISI AGAMA ISLAM
Agama Islam secara bahasa kata “Islam” berasal dari kata “sallama” yang berarti selamat, dan
bentuk mashdar dari kata “aslama” yang berarti taat, patuh, tunduk dan berserah diri.Sedangkan secara
istilah, Islam ialah tunduk, taat dan patuh kepada perintah Allah SWT seperti yang telah diajarkan
oleh Nabi Muhammad SAW sebagai Rasul utusan-Nya serta menyerahkan diri sepenuhnya hanya kepada
Allah ta‟ala.
Definisi Agama Islam menurut Nabi Muhammad SAW dan para ulama :
• Pada suatu ketika Nabi Muhamad menjawab pertanyaan Umar r.a, tentang apa itu Islam, dan
beliau menjawab Islam itu adalah “Bahwa engkau mengakui tidakada Tuhan selain Allah dan
bahwasanya Muhamad itu utusan Allah, Dan engkau mendirikan sholat, Dan mengeluarkan zakat,
Berpuasa di bulan Ramadhan, Dan engkau mengerjakan ibadah haji di Baitullah jika engkau sanggup
melakukannya“
• Umar Bin Khatab, Bahwasanya dalam Agama Islam terdapat 3 pokok yakni Akidah, Syariat dan Ahklak.
• Muhammad bin Ibrahim bin Abdullah at-Tawaijiri, Mengatakan bahwa Islam adalah sebuah
penyerahan diri sepenuhnya kepada Allah SWT dengan mengesakanNya dan melaksanakan syariat-
syariat-Nya dengan penuh keikhlasan.
PENGERTIAN AGAMA ISLAM SECARA UMUM
Secara umum yang dimaksud dengan agama Islam ialah agama yang diridhoi Allah, yang paling benar dan
sempurna serta agama yang membawa rahmat bagi semesta alam. Islam merupakan wahyu Allah yang
diturunkan kepada Nabi Muhamad SAW sebagai Nabi terakhir pilihan-Nya. Didalamnya terdapat aturan dan
hukum yang dapat dijadikan sebagai petunjuk dan pedoman hidup bagi seluruh umat agar selamat dan
bahagia di dunia sampai akhirat.
B. KONSEP MORAL dan AKHLAK
1. MORAL
Kata Moral berasal dari Bahasa Latin Moralitas, adalah istilah manusia menyebut ke manusia atau orang lainnya
dalam tindakan yang memiliki nilai positif. Manusia yang tidak memiliki moral disebut amoral artinya dia tidak
bermoral dan tidak memiliki nilai positif di mata manusia lainnya. Sehingga moral adalah hal mutlak yang harus
dimiliki oleh manusia. Moral secara ekplisit adalah hal-hal yang berhubungan proses sosialisasi individu, tanpa
moral manusia tidak bisa melakukan proses sosialisasi. Moral dalam zaman sekarang memiliki nilai implisit
karena banyak orang yang memiliki moral atau sikap amoral itu dari sudut pandang yang sempit. Moral itu sifat
dasar yang diajarkan di sekolah-sekolah dan manusia harus memiliki moral jika ia ingin dihormati oleh
sesamanya.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa moral merupakan kondisi pikiran, perasaan, ucapan, dan perilaku manusia
yang terkait dengan nilai-nilai baik dan buruk.
2. AKHLAK
Berikut ini adalah pengertian akhlak secara istilah dari sebagian para ulama:
1) Ahmad Amin dalam bukunya Al-Akhlak mendefinisikan akhlak sebagai kehendak yang
biasa dilakukan.
2) Ibnu Maskawih dalam kitabnya Tahzib al-Akhlak wa Tathirul A’raq, mendefinisikan
akhlak sebagai “keadaan jiwa seseorang yang mendorongnya untuk melakukan perbuatan-
perbuatan tanpa melalui pemikiran dan pertimbangan sebelumnya”
3) Imam Ghazali dalam kitabnya, Ihya ‘Ulumuddin, mendefinisikan akhlak sebagai: “segala
sifat yang tertanam dalam hati, yang menimbulkan kegiatan-kegiatan dengan ringan dan
mudah tanpa memerlukan pemikiran sebagai pertimbangan.”
Dari beberapa pendapat ulama diatas dapat disimpulkan bahwa Akhlak adalah suatu
keadaan yang tertanam dalam jiwa berupa keinginan kuat yang melahirkan perbuatan-
perbuatan secara langsung dan berturut-turut tanpa memikirkan pemikiran lebih lanjut.
C. AGAMA SEBAGAI SUMBER MORAL
Agama memiliki peranan penting dalam usaha menghapus krisis moral dengan menjadikan menjalani kehidupan
di dunia ini. Dalam konteks Islam sumber moral itu adalah Al-Qur’an dan Hadits.
Menurut kesimpulan A.H. Muhaimin dalam bukunya Cakrawala Kuliah Agama bahwa ada beberapa hal yang
patut dihayati dan penting dari agama, yaitu:
1) Agama itu mendidik manusia menjadi tenteram, damai, tabah, dan tawakal
2) Agama itu dapat membentuk dan mencetak manusia menjadi: berani berjuang menegakkan kebenaran dan
keadilan, sabar, dan takut berbuat dosa
3) Agama memberi sugesti kepada manusia agar dalam jiwanya tumbuh sifat-sifat mulia dan terpuji,
toleransi, dan manusiawi.
Dengan demikian peran agama sangat penting dalam kehidupan manusia, salah satunya, sebagai sumber akhlak.
Agama yang diyakini sebagai wahyu dari Tuhan sangat efektif dan memiliki daya tahan yang kuat dalam
mengarahkan manusia agar tidak melakukan tindakan amoral.
D. INDIKATOR MANUSIA BERAKHLAK.
Indikator manusia berakhlak (Husn Al-Khuluq), kata Al-Ghazali, adalah tertanamnya iman dalam hatinya.
Sebaliknya manusia yang tidak berakhlak (su’u al-khuluq) adalah manusia yang ada nifaq di dalam
hatinya. Nifaq artinya sikap mendua dalam Tuhan. Tidak ada kesesuaian hati dan perbuatan. Iman bagaikan
akar dari sebuah tumbuhan. Sebuah pohon tidak akan tumbuh pada akar yang rusak dan keropos.
Sebaliknya sebuah pohon akan baik tumbuhnya bahkan berbuah jika akarnya baik. Amal akan
bermakna jika berpangkal pada iman, tetapi amal tidak membawa makna apa-apa apabila tidak
berpangkal pada iman. Demikian juga amal tidak bermakna apabila amal tersebut berpangkal
pada kemunafikan. Hati orang beriman itu bersih, di dalamnya ada pelita yang bersinar dan hati
orang kafir itu hitam dan malah terbalik.
Dengan mengutip beberapa ayat Al Qur‟an dan Hadits, selanjutnya Al-Ghazali mengemukakan
tanda-tanda manusia beriman, diantaranya :
a. Manusia beriman adalah manusia yang khusu‟ dalam shalatnya
b. Berpaling dari hal-hal yang tidak berguna (tidak ada faedahnya)
c. Selalu kembali kepada Allah
d. Mengabdi hanya kepada Allah
e. Selalu memuji dan mengagungkan Allah
Sufi yang lain mengungkapkan tanda-tanda manusia berakhlak,yakni : Memiliki budaya malu dalam
interaksi dengan sesamanya, tidak menyakiti orang lain, banyak kebaikannya, benar dan jujur dalam
ucapannya, tidak banyak bicara tapi banyak bekerja, penyabar, hatinya selalu bersama Allah, tenang, suka
berterima kasih, ridha terhadap ketentuan Allah , bijaksana, hati-hati dalam bertindak, disenangi teman
dan lawan, tidak pendendam, tidak suka mengadu domba, sedikit makan dan tidur, tidak pelit dan hasad, cinta
karena Allah dan benci karena Allah.
E. AKTUALISASI AKHLAK DALAM KEHIDUPAN
Aktualisasi akhlak adalah bagaimana seseorang dapat mengimplementasikan iman yang dimilikinya dan
mengaplikasikan seluruh ajaran islam dalam setiap tingkah laku sehari-hari.
Dan akhlak seharusnya diaktualisasikan dalam kehidupan seorang muslim seperti di bawah ini.
1. Akhlak terhadap Allah
A. Mentauhidkan Allah
B. Banyak Berzdikir pada Allah
C. Berdo’a kepada Allah SWT.
D. Bertawakal Hanya Pada Allah
2. Akhlak terhadap Rasulullah
A. Mengikuti atau menjalankan sunnah Rosul
B. Bersholawat kepada Rosul
3. Akhlak Terhadap diri sendiri
A. Sikap sabar
B. Sikap Syukur
4. Akhlak Terhadap Sesama Manusia
A. Merajut Ukhuwah atau Persaudaraan
B. Ta’awun atau saling tolong menolong
C. Suka memaafkan kesalahan orang lain
D. Menepati Janji
5. Akhlak terhadap sesama makhluk
A. Tafakur (berpikir)
B. Memanfaatkan alam
F. DALIL YANG BERHUBUNGAN DENGAN MORAL DAN AKHLAK
Berikut ini adalah sekelumit ayat-ayat tentang moral dan akhlak dalam Al-Qur’an :
1. Sabar (QS. Ali Imran : 200)

َ ‫َّللاَ لَعَلَّ ُك ْم ت ُ ْف ِل ُح‬


‫ون‬ ُ ‫صا ِب ُروا َو َرا ِب‬
َّ ‫طوا َواتَّقُوا‬ َ ‫يَا أَيُّ َها الَّذ‬
ْ ‫ِين آ َمنُوا ا‬
َ ‫ص ِب ُروا َو‬

Arab-Latin: Yā ayyuhallażīna āmanuṣbirụ wa ṣābirụ wa rābiṭụ, wattaqullāha la'allakum


tufliḥụn
Terjemah Arti: Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu
dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah, supaya kamu
beruntung.
2. Amanah (QS. An-Nisa’ : 58)

‫س ِميعًا‬ َ ‫َّللاَ ك‬
َ ‫َان‬ َّ ‫ظ ُك ْم بِ ِه ۗ إِ َّن‬ َّ ‫اس أَ ْن تَ ْح ُك ُموا بِا ْلعَ ْد ِل ۚ إِ َّن‬
ُ ‫َّللاَ نِ ِع َّما يَ ِع‬ ِ ‫َّللاَ يَأ ْ ُم ُر ُك ْم أَ ْن ت ُ َؤدُّوا ْاْلَ َمانَا‬
ِ َّ‫ت إِلَى أَ ْه ِل َها َوإِذَا َحك َْمت ُ ْم بَ ْي َن الن‬ َّ ‫۞ إِ َّن‬
‫يرا‬
ً ‫بَ ِص‬

Arab-Latin: Innallāha ya`murukum an tu`addul-amānāti ilā ahlihā wa iżā ḥakamtum bainan-nāsi an


taḥkumụ bil-'adl, innallāha ni'immā ya'iẓukum bih, innallāha kāna samī'am baṣīrā

Terjemah Arti: Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak
menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu
menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu.
Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.
Sabda Rasulullah:
1. ‘Sesungguhnya aku Muhammad s.a.w. tidak diutus melainkan untuk menyempurnakan
kemuliaan akhlak.’

2. ‘Ketahuilah kamu di dalam badan manusia terdapat segumpal darah. Apabila baik maka
baiklah keseluruhan segala perbuatannya dan apabila buruk maka buruklah keseluruhan tingkah
lakunya. Ketahuilah kamu bahawa ia adalah hati’

3. ‘Sesungguhnya Allah tidak melihat kepada rupa paras kamu dan tidak kepada tubuh badan
kamu, dan sesungguhnya Allah tetap melihat kepada hati kamu dan segala amalan kamu yang
berlandaskan keikhlasan hati.’

4. ‘Seseorang itu tidak beriman sehinggalah dia mengasihi terhadap saudaranya seperti mana dia
kasih terhadap dirinya sendiri’(Riwayat Bukhari dan Muslim)

Anda mungkin juga menyukai