Anda di halaman 1dari 91

Pelatihan

PETUGAS PROTEKSI RADIASI


INDUSTRI 1, 2 DAN MEDIK 1

BATAN
BATAN

Data Pribadi
• Nama : Bagiyono
• Tempat /Tgl Lahir : Purworejo, 8 September1964
• Kantor : Bidang Evaluasi, PUSDIKLAT
Pendidikan :
• 1. S1 Teknik Nuklir, Universitas Gadjah Mada, Yogya,1988
• 2. S2 Material Science, University of Kentucky, USA,1999
Training di bidang Radiasi:
• 1. Application of Radiation in Industry, JAPAN, 92-93
• 2. Petugas Proteksi Radiasi, BATAN, 1994
• 3. Radiografi Level I, BATAN, 1994
• 4. Radiografi Level II, BATAN, 1995
• 5. Radiografi Level III, BATAN, 2000
• 6. Interaction between High Energy Particle and Materials, JAPAN, 2001-2002

2
BATAN

BAB I. PENDAHULUAN
BAB II. STRUKTUR ATOM DAN INTI ATOM

BAB III. PELURUHAN RADIOAKTIF

BAB IV. INTERAKSI RADIASI DENGAN MATERI

BAB V. SUMBER RADIASI

TYN.PPR.IN1.DFR.122 Dasar Fisika Radiasi 3


BATAN

Setelah mempelajari modul ini peserta akan


mampu menjelaskan :
• proses terjadinya radiasi dan
interaksi radiasi dengan materi

TYN.PPR.IN1.DFR.122 Dasar Fisika Radiasi 4


BATAN

Setelah mempelajari modul ini peserta akan mampu

• menggambarkan struktur atom berdasarkan model


atom Bohr;
• menguraikan proses terjadinya radiasi;
• menjelaskan karakteristik tiga jenis peluruhan
radioaktif
• menghitung aktivitas suatu bahan radioaktif
menggunakan konsep waktu paro dan persamaan
eksponensial;
• menguraikan proses interaksi radiasi alpha, beta,
gamma, sinar-X dan neutron dengan materi;
• menjelaskan karakteristik sumber radiasi alam
• menjelaskan karakteristik sumber radiasi buatan.

TYN.PPR.IN1.DFR.122 Dasar Fisika Radiasi 5


BATAN

Apa sih Radiasi itu?


pancaran dan perambatan
energi melalui materi atau
ruang dalam bentuk
gelombang elektro magnetik
atau partikel
Contoh :
-perambatan panas,
-perambatan cahaya,
-perambatan gelombang radio
TYN.PPR.IN1.DFR.122 Dasar Fisika Radiasi 6
BATAN

Spektrum gelombang elektromagnetik

TYN.PPR.IN1.DFR.122 Dasar Fisika Radiasi 7


BATAN

Radiasi bukan
Pengion tidak
Radiasi Pengion
(Radiasi Nuklir) Ya

TYN.PPR.IN1.DFR.122 Dasar Fisika Radiasi 8


BATAN

Radiasi Nuklir ???

Radiasi yang berasal dari


suatu proses fisika di
dalam atom

TYN.PPR.IN1.DFR.122 Dasar Fisika Radiasi 9


BATAN

Mengapa bisa terjadi ?

Radiasi

Atom Atom
Tidak Stabil
Stabil

TYN.PPR.IN1.DFR.122 Dasar Fisika Radiasi 10


MATERI DAN ATOM
BATAN

MATERI
• tersusun dari molekul yang
terdiri atas beberapa atom

Materi: Air
ATOM
• bagian terkecil dari suatu materi
yang masih memiliki sifat dasar
materi tersebut Molekul : H2O
• mempunyai ukuran ± 10-10m ( 1
Angstrom)

atom = unsur Atom: O & H


TYN.PPR.IN1.DFR.122 Dasar Fisika Radiasi 11
BATAN

MODEL ATOM BOHR

Elektron
10-10 m = 1 A

Inti Atom (proton + Netron)

10-14 m

TYN.PPR.IN1.DFR.122 Dasar Fisika Radiasi 12


BATAN

Nilai muatan dan massa dari partikel elementer

Muatan Listrik Massa


Partikel
Coulomb Elementer Kg sma

Elekron -1,6 x 10-19 -1 9,1 x 10-31 0

Proton +1,6 x 10-19 +1 1,67 x 10-27 1

Neutron 0 0 1,67 x 10-27 1

TYN.PPR.IN1.DFR.122 Dasar Fisika Radiasi 13


Lintasan Elektron

Elektron

Inti Atom
BATAN

ATOM NETRAL DAN TIDAK NETRAL


e=8
ATOM NETRAL
Jml Proton =Elektron
A p=8
T n=8
O
M
e=7

ATOM TIDAK NETRAL (ION)


Jml Proton # Elektron
p=8
n=8

TYN.PPR.IN1.DFR.122 Dasar Fisika Radiasi 15


ATOM STABIL DAN TIDAK STABIL
BATAN

Atom Stabil Atom Tidak Stabil


Setiap lintasan yang lebih Ada lintasan yang lebih dalam
dalam terisi penuh dengan yang tidak terisi penuh dengan
elektron sesuai dengan elektron sesuai dengan
kapasitasnya kapasitasnya

TYN.PPR.IN1.DFR.122 Dasar Fisika Radiasi 16


TRANSISI ELEKTRON
Energi
Eksternal

Sinar-X
karakteristik

TYN.PPR.IN1.DFR.122 Dasar Fisika Radiasi 17


IDENTIFIKASI INTI ATOM
BATAN

• Nuklida = Jenis Inti Atom


• Jumlah Nuklida > Jumlah unsur
• Penulisan

ZXA atau A
ZX atau AX atau X-A

A: Nomor massa = Jumlah proton + neutron


Z: Nomor atom = Jumlah proton

TYN.PPR.IN1.DFR.122 Dasar Fisika Radiasi 18


BATAN

CONTOH SIMBOL NUKLIDA

4 4 4 Jenis Unsur : Helium

2 He , 2 He , He , He  4 Jumlah proton ( Z ) =2
Jumlah neutron ( N ) = 2

59 Jenis Unsur : Cobalt


27 Co Jumlah proton ( Z ) = 27
Jumlah neutron ( N ) = 32

TYN.PPR.IN1.DFR.122 Dasar Fisika Radiasi 19


BATAN

Istilah dalam penamaan nuklida

• nuklida-nuklida yang mempunyai

Isotop jumlah proton (Z) sama, tetapi


jumlah netron (A) berbeda
• Contoh : 1H1, 1H2, 1H3

• nuklida-nuklida yang mempunyai

Isobar jumlah jumlah proton + netron (Z)


sama tetapi jumlah proton berbeda
• Contoh : 6C14 dan 7N14

TYN.PPR.IN1.DFR.122 Dasar Fisika Radiasi 20


BATAN

Istilah dalam penamaan nuklida

• nuklida-nuklida yang mempunyai

Isoton jumlah netron (A) sama, tetapi jumlah


proton (Z) berbeda
• Contoh : 6C14, 7N15, 8O16

• nuklida-nuklida yang mempunyai


jumlah proton (Z) dan jumlah netron
Isomer (A)sama tetapi mempunyai tingkat
energi berbeda
• Contoh : 26Ni
60dan
26Ni
60*atau , 26Ni60m

TYN.PPR.IN1.DFR.122 Dasar Fisika Radiasi 21


BATAN

KESTABILAN INTI ATOM

• ditentukan oleh komposisi jumlah proton


dan jumlah neutron

Secara umum:
• Inti ringan  N = Z
• Inti berat  N = 1½ . Z
Secara tepat : Lihat tabel nuklida

TYN.PPR.IN1.DFR.122 Dasar Fisika Radiasi 22


KURVA KESTABILAN INTI
BATAN

TYN.PPR.IN1.DFR.122 Dasar Fisika Radiasi 23


BATAN

SEBAGIAN TABEL NUKLIDA

TYN.PPR.IN1.DFR.122 Dasar Fisika Radiasi 24


BATAN

Rangkuman
• Atom adalah bagian terkecil dari suatu materi yang
masih memiliki sifat materi tersebut.
• Atom terdiri dari inti atom (berisi proton dan neutron)
serta elektron yang mengelilingi inti atom pada
lintasan tertentu
• Transisi elektron :
• dari lintasan yang lebih luar ke lintasan yang
lebih dalam  memancarkan radiasi sinar-X
karakteristik.
• dari lintasan yang lebih dalam ke lintasan yang
lebih luar  membutuhkan energi eksternal
TYN.PPR.IN1.DFR.122 Dasar Fisika Radiasi 25
BATAN

PELURUHAN RADIOAKTIF
• Inti atom yang tidak stabil akan berubah menjadi atom
yang lebih stabil melalui peluruhan radioaktif.

nuklida tidak
Nuklida
stabil
Stabil
(radionuklida)
radiasi alpha (),
beta () atau
gamma ()
TYN.PPR.IN1.DFR.122 Dasar Fisika Radiasi 26
BATAN

PELURUHAN RADIOAKTIF

• Nuklida tidak stabil = radionuklida = radioisotop


• contoh : Al-27 (13Al27) adalah nuklida yang stabil

Al-24; Al-25 dan seterusnya tidak stabil

• Bahan yang terdiri atas radionuklida dalam jumlah


cukup banyak = bahan radioaktif.

TYN.PPR.IN1.DFR.122 Dasar Fisika Radiasi 27


BATAN

JENIS PELURUHAN
Peluruhan Alpha

• terjadi pada inti-inti tidak stabil yang relatif


berat (nomor atom lebih besar dari 80).

TYN.PPR.IN1.DFR.122 Dasar Fisika Radiasi 28


BATAN

Peluruhan Alpha
• dipancarkan partikel alpha (a) yang identik
dengan inti helium --> dua proton dan dua
neutron –

  2He4
ZXA  Z-2YA-4 + alpha

Contoh : 92U238  90Th


234 +α

TYN.PPR.IN1.DFR.122 Dasar Fisika Radiasi 29


BATAN

Sifat Radiasi Alpha


a. Daya ionisasi lebiH besar DARI daya ionisasi partikel Beta
sinar gamma.

b. Jarak jangkauan (tembus) nya sangat pendek,

c. Dibelokkan jika melewati medan magnet/ medanlistrik.

d. Kecepatan bervariasi antara 1/100 hingga 1/10 kecepatan


cahaya.

e. Spektrum energinya diskrit

TYN.PPR.IN1.DFR.122 Dasar Fisika Radiasi 30


BATAN

Peluruhan Beta

ZX A →
Z+1 YA + β- + 

Z XA →
Z-1Y A + β+ + 

• terjadi pada inti tidak stabil yang relatif


ringan.
• dipancarkan partikel beta yang mungkin
bermuatan negatif (β-) atau positif (β+).

TYN.PPR.IN1.DFR.122 Dasar Fisika Radiasi 31


BATAN

Peluruhan Beta
• Partikel - identik dengan elektron
• partikel + identik dengan elektron yang
bermuatan positif (positron).
Contoh : Neutrino
15 P 32  S32  β -  ν
16
Antineutrino

8 O  15
7 N β  ν
 15

TYN.PPR.IN1.DFR.122 Dasar Fisika Radiasi 32


BATAN

Peluruhan Beta

TYN.PPR.IN1.DFR.122 Dasar Fisika Radiasi 33


Sifat Radiasi Beta
BATAN

a. Daya ionisasinya di udara 1/100 kali dari partikel alpha.

b. Jarak jangkauannya lebih jauh daripada partikel alpha,

c. Kecepatan berkisar antara 1/100 hingga 99/100 kecepatan


cahaya.
d. Karena sangat ringan, maka mudah sekali dihamburkan
jika melewati medium.

e. dibelokkan jika melewati medan magnet atau listrik.

f. Energi rata-ratanya 1/3 energi maksimum

g. Spektrum energi nya Kontinyu

TYN.PPR.IN1.DFR.122 Dasar Fisika Radiasi 34


Radiasi Gamma
BATAN

TYN.PPR.IN1.DFR.122 Dasar Fisika Radiasi 35


Radiasi Gamma
BATAN

• nomor atom maupun nomor massa tidak berubah,


• memancarkan gelombang elektromagnetik (foton).
• terjadi bila energi inti atom tidak berada pada
keadaan dasar (ground state)
• mengikuti peluruhan  ataupun .

ZX
A* → ZXA + 

• Contoh : 27Co
60 --> 28 Ni60*+ -
28 Ni60* --> 28 Ni60 + 

TYN.PPR.IN1.DFR.122 Dasar Fisika Radiasi 36


Sifat Radiasi Gamma
BATAN

a. panjang gelombang antara 0,005 Å hingga 0,5 Å.

b. Daya ionisasinya di dalam medium sangat kecil sehingga


daya tembusnya sangat besar bila dibandingkan dengan
daya tembus partikel α atau β.

c. Karena tidak bermuatan, sinar  tidak dibelokkanoleh


medan listrik maupun medan magnet

d. Spektrum energinya diskrit

TYN.PPR.IN1.DFR.122 Dasar Fisika Radiasi 37


BATAN

AKTIVITAS SUMBER RADIOAKTIF


Aktivitas Radiasi
• Jumlah peluruhan per satuan waktu
• menunjukkan jumlah radionuklida yang tidak
stabil berubah menjadi nuklida stabil dalam
satu detik

TYN.PPR.IN1.DFR.122 Dasar Fisika Radiasi 38


BATAN

PERHITUNGAN AKTIVITAS

N  N 0  et
N0 = jumlah inti atom yang tidak stabil mula-mula,
l = konstanta peluruhan
t = selang waktu antara saat mula-mula sampai saat ini

A  A 0  et
A = aktivitas pada saat t,
A 0 = aktivitas mula-mula

TYN.PPR.IN1.DFR.122 Dasar Fisika Radiasi 39


Aktivitas Radiasi vs Waktu
BATAN

Aktivitas awal

A  A 0  et
Aktivita
s

Waktu

TYN.PPR.IN1.DFR.122 Dasar Fisika Radiasi 40


Satuan Aktivitas Radiasi
BATAN

• Currie (Ci) satuan lama


• Becquerrel (Bq) satuan baru (SI)
1 Ci = 3,7 1010 Bq atau
1 Ci = 3,7 104 Bq = 37.000 Bq
1 Bq = 1 peluruhan per detik

1 mCi = 10-3 Ci
1 Ci = 10-6 Ci

TYN.PPR.IN1.DFR.122 Dasar Fisika Radiasi 41


BATAN

WAKTU PARO
• selang waktu yang dibutuhkan agar aktivitas suatu
radioaktif menjadi separuhnya
• Setiap radionuklida mempunyai umur paro yang
unik dan tetap
• Contoh = Co-60 --> t½ = 5,27 tahun
Ir-192 --> t½ = 74 hari.

N 0
t  T1 2  N (t ) 
2
0.693
T1 
2

TYN.PPR.IN1.DFR.122 Dasar Fisika Radiasi 42


BATAN

KURVA PELURUHAN RADIOAKTIF

N 0
0 .8 t  T1 2  N (t ) 
2
0.693
0 .6 T1 
2

I/I

1 /2
o

0 .4
1 /4
0 .2
1 /8
1 /1 6
0
0 2 4 6 8 10
W a k tu ( k e lip a ta n w a k tu -p a r o )

TYN.PPR.IN1.DFR.122 Dasar Fisika Radiasi 43


BATAN

PENGGUNAAN T½

 2  A 0
Selang
A 
Aktivitas 1 n
Waktu
0 Ao
1 x T½ 0,5 x Ao
2 x T½ 0,25 x Ao selang waktu
3 x T½ 0,125 x Ao n 
4 x T½ 0,0625 x Ao T½
5 x T½ 0,03125 x Ao
6 x T½ 0,0156 x Ao

dst

TYN.PPR.IN1.DFR.122 Dasar Fisika Radiasi 44


BATAN

CONTOH SOAL

1. Sumber Ir-192 mempunyai aktivitas 100 MBq pada


tanggal 1 Januari 1999. Berapa aktivitasnya pada
tanggal 28 Mei 1999 jika Ir-192 mempunyai umur
paro (T½ ) = 74 hari?
Jawab :
Selang waktu t = 1 Januari – 28 Mei 1999 = 148 hari
n = 148 / 74 =2
A = ( ½ )2 . 100
= 25
Jadi aktivitas Ir-192 pada tanggal 28 Mei ‘99 adalah
25 MBq.

TYN.PPR.IN1.DFR.122 Dasar Fisika Radiasi 45


BATAN

CONTOH SOAL

2. Suatu bahan radioaktif mempunyai aktivitas 100


MBq pada pukul 08.00 WIB. Sedangkan pada
pukul 14.00 WIB aktivitasnya tinggal 25 MBq.
Berapa umur paro (T½) bahan radioaktif tersebut?

Jawab :
Ao = 100 MBq, A(t) = 25 MBq, dan waktu t = 6 jam.
Setelah 6 jam aktivitasnya tinggal 25 / 100 = ¼ kali
yang berarti telah mancapai 2 kali T½.
2 x T½ = 6 Jam, maka T½ = 3 jam.

TYN.PPR.IN1.DFR.122 Dasar Fisika Radiasi 46


BATAN

AKTIVITAS JENIS (Asp)


• aktivitas dari satu gram zat radioaktif
• dinyatakan dalam Ci/gram
• Makin pendek waktu paro unsur radioaktif, makin
besar aktivitas jenisnya.
A sp = l x N sp

6,021023
N sp 
A
N sp = jumlah atom dalam satu gram zat radioaktif,
A = nomor massanya.
TYN.PPR.IN1.DFR.122 Dasar Fisika Radiasi 47
BATAN

AKTIVITAS JENIS (Asp)


Contoh.
Berapa aktivitas jenis Radioisotop Ra-226 yang
mempunyai waktu paro 1620 tahun?
Jawab :
0,693 6,02  1 0 2 3
A sp  
1620  365  24  3600 226

Asp  1 Ci / gram

TYN.PPR.IN1.DFR.122 Dasar Fisika Radiasi 48


BATAN

SKEMA PELURUHAN

55 Cs (T½ = 30 27 Co (T½ = 5,26


137 60
thn) thn)
1(95%) 1(99%)
0,6616 Mev 2,5057 Mev
2(5%) 2(1%)
 (85%) 1(99.89%)
0,0 1,3325 Mev
56 Ba
137
2(99.98%)
0,0
28 Ni
60

TYN.PPR.IN1.DFR.122 Dasar Fisika Radiasi 49


BATAN

Rangkuman

1. Peluruhan radioaktif adalah perubahan inti atom yang tidak


stabil menjadi inti atom yang stabil.
2. Inti atom yang tidak stabil dapat disebut sebagai
radionuklida atau radioisotop.
3. Bahan yang terdiri atas inti atom yang tidak stabil dengan
jumlah yang cukup banyak disebut bahan radioaktif.
4. Dikenal tiga jenis peluruhan spontan yaitu peluruhan alpha,
beta, dan gamma.

TYN.PPR.IN1.DFR.122 Dasar Fisika Radiasi 50


BATAN

Rangkuman
5. Pada Peluruhan 
• dipancarkan partikel a yang identik dengan inti atom
Helium, bermuatan dua positif dan bermassa 4 sma.
• Nuklida yang meluruh akan kehilangan dua proton
dan dua neutron, sehingga membentuk nuklida baru.
5. Pada peluruhan,
• – terjadi perubahan neutron menjadi proton
• + , terjadi perubahan proton menjadi neutron.
6. Peluruhan gamma
• terjadi pada nuklida yang dalam keadaan tereksitasi
(isomer).
• tidak berubah menjadi nuklida baru.

TYN.PPR.IN1.DFR.122 Dasar Fisika Radiasi 51


BATAN

Rangkuman

8. Waktu paro merupakan waktu yang diperlukan sehingga


aktivitasberkurang menjadi separuhnya.
9. Ionisasi adalah proses terlepasnya elektron dari atom
sehingga terbentuk pasangan ion.
10. Radiasi pengion adalah radiasi yang dapat
menyebabkan proses ionisasi, baik secara langsung
(radiasi  dan ) maupun secara tidak langsung (radiasi
 dan neutron).
11. Eksitasi adalah proses perpindahan elektron dari suatu
orbit ke orbit yang lebih luar

TYN.PPR.IN1.DFR.122 Dasar Fisika Radiasi 52


BATAN

Rangkuman

12. Radiasi  disebut radiasi pengion kuat, radiasi  disebut


sebagai radiasi pengion sedang, dan radiasi  dan sinar-
X disebut sebagai radiasi pengion yang lemah.
13. Daya tembus radiasi  sangat pendek, radiasi  sedang
dan radiasi  dan sinar-X sangat jauh.
14. Radiasi beta yang dibelokkan oleh medan listrik dari inti
atom akan menghasilkan sinar-X bremsstrahlung
15. Fraksi energi radiasi beta yang berubah menjadi brems-
strahlung sebanding dengan energi maksimal partikel
beta dan nomor atom bahan

TYN.PPR.IN1.DFR.122 Dasar Fisika Radiasi 53


BATAN

INTERAKSI PARTIKEL ALPHA

1. Proses Ionisasi
• Ketika radiasi  (bermuatan positif) melalui materi
maka terdapat satu atau lebih elektron
(bermuatan negatif) yang akan terlepas dari
orbitnya karena adanya gaya tarik Coulomb.

TYN.PPR.IN1.DFR.122 Dasar Fisika Radiasi 54


Elektron terlepas dari orbit

Radiasi alpha E1
Radiasi alpha E2

Lintasan Elektron

Inti Atom Elektron


BATAN

INTERAKSI PARTIKEL ALPHA


2. Proses Eksitasi
. mirip dengan proses ionisasi, tetapi elektron tidak
sampai lepas dari atomnya hanya berpindah ke
lintasan yang lebih luar.

TYN.PPR.IN1.DFR.122 Dasar Fisika Radiasi 56


Lintasan Elek

Inti Atom Elektron

Radiasi alpha E1 Radiasi alpha E2

Elektron pindah
BATAN

INTERAKSI PARTIKEL ALPHA

3. Reaksi Inti
• Terjadi jika radiasi alpha mampu menembus
atom hingga berdekatan dengan inti atom
bahan

4Be 9 + α  C12 + n
6

TYN.PPR.IN1.DFR.122 Dasar Fisika Radiasi 58


BATAN

INTERAKSI PARTIKEL BETA

Proses Ionisasi dan Eksitasi


• Proses Bremstrahlung, yaitu pemancaran radiasi
gelombang elektromagnetik (sinar-X kontinyu)
ketika radiasi , dibelokkan atau diperlambat oleh
inti atom yang bermuatan positif

TYN.PPR.IN1.DFR.122 Dasar Fisika Radiasi 59


Lintasan Elektron

Sinar X Bremstrahlung

Radiasi beta

Inti Atom Elektron


BATAN

Proses Ionisasi dan Eksitasi

• Fraksi energi ( f ) dari sinar-X b remstrahlung yang


dihasilkan
f = 3,5 x 10–4 . Z . Emaks

• Energi partikel  yang lebih besar akan


menghasilkan radiasi bremsstrahlung yang lebih
besar.

• Semakin besar nomor atom bahan penyerap


(semakin berat) akan menghasilkan radiasi sinar-X
yang lebih besar
TYN.PPR.IN1.DFR.122 Dasar Fisika Radiasi 61
BATAN

INTERAKSI SINAR GAMMA/SINAR-X


Efek Foto Listrik, Efek Compton, Produksi Pasangan

Probabilitas interaksi foton dengan materi


TYN.PPR.IN1.DFR.122 Dasar Fisika Radiasi 62
BATAN

INTERAKSI SINAR GAMMA/SINAR-X


1. Efek Foto Listrik
• terjadi energi foton rendah (< 100 keV).
• Foton memberikan seluruh energinya ke elektron
• Elektron “terpental” lepas dari orbit
• Dihasilkan ion + dan elektron

TYN.PPR.IN1.DFR.122 Dasar Fisika Radiasi 63


Lintasan Elektron

Inti Atom Elektron

Foto Elektron
Gelombang Elektromagnetik (berenergi)

64
BATAN

INTERAKSI SINAR GAMMA/SINAR-X


2. Efek Compton

• terjadi pada energi foton sedang (100 keV < E< 1 MeV. )
• Energi foton mampu melepaskan elektron di kulit terluar
• Sebagian energinya diberikan ke elektron
• Elektron terlepas dari orbit , foton gamma dengan energi
sisanya terhambur

TYN.PPR.IN1.DFR.122 Dasar Fisika Radiasi 65


Elektron terlepas dari orbit
(berenergi)
Gelombang Elektromagnetik

Lintasan Elektron

Inti Atom Elektron


BATAN

INTERAKSI SINAR GAMMA/SINAR-X


3. Produksi Pasangan
• hanya terjadi bila energi foton lebih besar dari 1,02 MeV.
• Ketika foton “sampai” ke dekat inti atom maka foton
tersebut akan lenyap dan berubah menjadi sepasang
elektron-positron.
• Positron adalah partikel yang identik dengan
elektrontetapi bermuatan positif

• Ee+ + Ee– = hn i – 1.02 MeV


Ee+ = energi kinetik positron
Ee– = energi kinetik elektron.
TYN.PPR.IN1.DFR.122 Dasar Fisika Radiasi 67
Elektron

Gelombang Elektromagnetik

Inti Atom Elektron

Positron
BATAN

INTERAKSI SINAR GAMMA/SINAR-X


4. Ionisasi Tidak Langsung
• Dari EF, EC, PP dihasilkan partikel bermuatan
(elektron atau positron) yang berenergi.

• Elektron atau positron yang berenergi tersebut


dalam pergerakannya akan mengionisasi atom-atom
bahan yang dilaluinya

TYN.PPR.IN1.DFR.122 Dasar Fisika Radiasi 69


INTERAKSI SINAR GAMMA/SINAR-X
BATAN

5. Penyerapan Radiasi Oleh Materi


Bahan Penyerap

Io It

X
–  x
Ix  I0  e
 = koefisien serap linier bahan
TYN.PPR.IN1.DFR.122 Dasar Fisika Radiasi 70
BATAN

INTERAKSI SINAR GAMMA/SINAR-X


Koefisien atenuasi linier (cm-1)*

Jenis Energi foton (Mev)

Bahan O,2 0,5 0,8 1,0 1,5 2,0

Al 0,324 0,227 0,185 0,166 0,135 0,117

Fe 1,090 0,655 0,525 0,470 0,383 0,335

Pb 10,15 1,64 0,945 0,771 0,579 0,516

Air 0,136 0,097 0,079 0,071 0,056 0,049

TYN.PPR.IN1.DFR.122 Dasar Fisika Radiasi 71


BATAN

INTERAKSI RADIASI NEUTRON

 Tumbukan Elastik
 Tumbukan tidak Elastik
 Reaksi Inti
 Reaksi Fisi

TYN.PPR.IN1.DFR.122 Dasar Fisika Radiasi 72


BATAN

INTERAKSI RADIASI NEUTRON

Tumbukan Elastis

TYN.PPR.IN1.DFR.122 Dasar Fisika Radiasi 73


BATAN

INTERAKSI RADIASI NEUTRON

Tumbukan Tak Elastis

TYN.PPR.IN1.DFR.122 Dasar Fisika Radiasi 74


BATAN

INTERAKSI RADIASI NEUTRON

Reaksi Inti

TYN.PPR.IN1.DFR.122 Dasar Fisika Radiasi 75


BATAN

INTERAKSI RADIASI NEUTRON


Reaksi Fisi

U 235 + n t  Y1 + Y2 + (2-3)n + Q

92U + nt  54Xe140 + 38Sr


235 94 + 20 n1 + Q

TYN.PPR.IN1.DFR.122 Dasar Fisika Radiasi 76


BATAN

Rangkuman
1. Interaksi sinar  dan sinar-X dengan materi
• efek fotolistrik,
• efek Compton,
• produksi pasangan.
2. Efek fotolistrik adalah peristiwa terlepasnya elektron dari
orbitnya ketika atom menyerap seluruh energi foton yang
mengenainya.
3. Efek Compton adalah peristiwa terlepasnya elektron dari
orbitnya ketika atom menyerap sebagian energi foton yang
mengenainya dan menghamburkan sebagian energi lainnya
4. Produksi pasangan adalah terbentuknya pasangan elektron
dan positron ketika energi foton diserap seluruhnya oleh
pengaruh medan inti atom
TYN.PPR.IN1.DFR.122 Dasar Fisika Radiasi 77
BATAN

Rangkuman
1. Interaksi neutron dengan materi
• adalah proses tumbukan elastik,
• tak elastik
• reaksi inti (penangkapan neutron).
2. Tumbukan elastik terjadi bila neutron menumbuk bahan
dengan nomor atom rendah, misalnya Hidrogen.
3. Tumbukan tak elastis terjadi bila neutron menumbuk
bahan dengan nomor atom yang lebih besar.
4. Reaksi inti atau penangkapan neutron oleh inti atom
mungkin terjadi bila energi neutron sudah sangat
lemah

TYN.PPR.IN1.DFR.122 Dasar Fisika Radiasi 78


BATAN

Radiasi Kosmik

Alam Radiasi Terestrial

Radiasi Internal
Sumber
Radiasi Zat Radioaktif

Pesawat Sinar-X
Buatan
Akselerator

Reaktor

TYN.PPR.IN1.DFR.122 Dasar Fisika Radiasi 79


BATAN

SUMBER RADIASI ALAM


1. Sumber Radiasi Kosmik
 partikel dan sinar yang berenergi tinggi (1017
eV)
 menghasilkan radionuklida cosmogenic (C-14,
Be-7, Na-22 dan H-3).
• bergantung kepada ketinggian, radiasi semakin
besar apabila posisinya semakin tinggi
• dipengaruhi oleh medan magnet bumi. Karena
medan magnet bumi di daerah kutub lebih kuat,
maka radiasi yang diterima di kutub lebih kecil
daripada di daerah katulistiwa.
TYN.PPR.IN1.DFR.122 Dasar Fisika Radiasi 80
BATAN

SUMBER RADIASI ALAM


2. Sumber Radiasi Terestrial
• secara natural dipancarkan oleh radionuklida di
dalam kerak bumi,
• disebut primordial dengan waktu paro berorde
milyar (109) tahun.
• ada sejak terbentuknya bumi
• Radiasi terestrial terbesar berasal dari Radon (Rn-
222) dan Thoron (Rn-220)
• bergantung kepada konsentrasi sumber radiasi di
dalam kerak bumi
TYN.PPR.IN1.DFR.122 Dasar Fisika Radiasi 81
BATAN

SUMBER RADIASI ALAM


3. Sumber Radiasi di Dalam Tubuh
• berada di dalam tubuh manusia sejak dilahirkan
• atau masuk ke dalam tubuh manusia melalui
makanan, minuman, pernafasan, atau luka.
• terutama diterima dari radionuklida C-14, H-3, K-40,
radon.
• sumber lain seperti Pb-210 dan Po-210 banyak
berasal dari ikan dan kerang-kerangan.
• Buah-buahan biasanya mengandung unsur K-40.

TYN.PPR.IN1.DFR.122 Dasar Fisika Radiasi 82


BATAN

SUMBER RADIASI BUATAN


1. Zat Radioaktif
• Pembuatan
• reaksi inti antara nuklida yang tidak radioaktif
dengan neutron (reaksi fisi di dalam reaktor
atom),
• aktivasi neutron,
• penembakan nuklida yang tidak radioaktif
dengan partikel atau ion cepat
• bisa memancarkan jenis radiasi alpha, beta, gamma
dan neutron.
TYN.PPR.IN1.DFR.122 Dasar Fisika Radiasi 83
BATAN

SUMBER RADIASI BUATAN


a. Pemancar Alpha
13Al + 0n  11Na +
27 1 24 
b. Pemancar Beta

14Si + 0n  15P +
31 1 32 –
c. Pemancar Gamma

27Co + 0n  28Ni +
59 1 60 – + 
d. Pemancar Neutron
241  Np237 + 
95Am 93
4Be +   6C + n
9 12

TYN.PPR.IN1.DFR.122 Dasar Fisika Radiasi 84


BATAN

SUMBER RADIASI BUATAN


2. Pesawat Pembangkit Radiasi

TYN.PPR.IN1.DFR.122 Dasar Fisika Radiasi 85


Anoda Target Focusing Cup Katoda

Pendingin
Filament
Windows
Sinar-X kV

Proses terjadinya Sinar-X


TYN.PPR.IN1.DFR.122 Dasar Fisika Radiasi 86
SUMBER RADIASI BUATAN
BATAN

3. Akselerator
• alat yang digunakan untuk mempercepat partikel bermuatan
(ion).
• untuk memproduksi zat radioaktif dengan proton berenergi
tinggi, sinar-X berenergi tinggi dengan elektron yang
dipercepat,
• juga dapat menghasilkan radiasi neutron dengan
mempercepat ion deuterium ( 1H 2).
• Contoh :
• akselerator linier (LINAC = linear accelerator) yang
mempunyai lintasan garis lurus
• cyclotron yang mempunyai lintasan berbentuk lingkaran

TYN.PPR.IN1.DFR.122 Dasar Fisika Radiasi 87


SUMBER RADIASI BUATAN
BATAN

Cyclotron terbesar di dunia (CERN di Swiss)


(Panjang 26 km)

linear accelerator cyclotron


TYN.PPR.IN1.DFR.122 Dasar Fisika Radiasi 88
SUMBER RADIASI BUATAN
BATAN

4. Reaktor Nuklir
• Mekanisme utama
X + nt  Y1 + Y2 + nc + Q
X = inti yang dapat belah (fisil)
n t = neutron termal
Y1 dan Y2 = inti hasil belah yang radioaktif .
Nc = neutron cepat
Q = energi panas
• Energi panas dapat dimanfaatkan untuk
menggerakan turbin sehingga dapat
menghasilkan listrik (PLTN).
TYN.PPR.IN1.DFR.122 Dasar Fisika Radiasi 89
BATAN

Rangkuman

TYN.PPR.IN1.DFR.122

Anda mungkin juga menyukai