Anda di halaman 1dari 8

Hukum At-Taklifi dan Wadh'i

Kelompok 12
Nama Kelompok :
1. Mufid Adiyansyah
2. Muhammad Rizki Nur Fadil Aziz
3. Nina Ervina
A.Pengertian Taklifiy

Hukum taklifiy adalah hukum yang menghendaki untuk di kerjakan


oleh seorang mukallaf, baik berupa larangan atau memilih antara
dikerjakan dan ditinggalkan.
2.Macam-Macam Hukum Taklifiy
a) Al-Ijab atau Macam-macamnya
Ijab adalah khithab Allah (firman Allah) yang menuntut sesuatu perbuatan
dengan tuntutan yang pasti.Wajib menurut syara’ adalah apab yang dituntut
oleh syara’ kepada mukallaf untuk diperbuat /dilakasanakan dalam tuntutan
keras.
b) Al-Mandhub
Dalam masalah al-Mandhub atau sunah, para ulama usul (seperti imam
safi’i) membaginya menjadi sua macam yaitu:
1) Sunnah muakad yaitu perbuatan yang di tuntut untuk melakukanya dan
tidak diknakan sanksi bagi meninggalkanya
2) Sunnah ghoru muakad adalah perbuatan yang di tuntut melakukanya
tetapi tidak di cela jika meninggalkanya
lanjutan...
c) At-Tahrim
Titah Allah SWT yang menuntut ditinggalkannya sesuatu dengan tuntutan
yang tegas atau mengiktat. Hukum tahrim merupakan kebalikan dari ijab,
yakni harus ditinggalkan, perintahnya tegas dan mengikat, artinya mau tidak
mau harus ditinggalkannya, bila tidak ditinggalkan tentu ada sangsinya.

d) Karahah
Titah Allah SWT yang menuntut ditinggalkan-nya sesuatu dengan tuntutan
tidak pasti atau tidak mengikat. Hukum ini kebalikan dari An-Nadab, jadi
keharusan meninggalkannya tidak tegas atau tidak mengikat, maka bagi
oang melanggar larangan itu tidak ada sangsi apapun.
Lanjutan...

e) Al-Ibahah
Titah Allah SWT yang membolehkan memilih antara
mengerjakan atau meninggalkan, tidak ada sangsi ataupun
ganjaran baik meninggalkannya ataupun mengerjakannya.
B.WADH’I

Hukum wadh’i adalah firman Allah SWT yang menuntut


untuk menjadikan sesuatu sebagai sebab, syarat atau
penghalang dari sesuatu yang lain.
Macam-macam hukum wadh’i antara lain :
1.Sebab
Sebab adalah sesuatu sifat atau keadaan yang karena adanya menjadi
sebab timbulnya hukum taklif
2.Syarat
Syarat yaitu sesuatu yang berada diluar hukum syara tetapi keberadaan
hukum syara bergantung kepaanya. Apabila syarat tiak ada, hukumpun
tidak ada tetapi adanya syarat tidak mengharuskan adanya hukum syara.
3.Mani (penghalang)
Mani yaitu sifat yang keberadaannya menyebabkan tidak ada hukum atau
tidak ada sebab. Misalnya : hubungan suami istri dan hubungan
kekerabatan menyebabkan timbulnya hubungan kewarisan (waris mewaris)
lanjutan...
4.Shihhah
Shihhah yaitu hukum yang sesuai dengan tuntunan syara, yaitu
terpenuhinya sebab, syarat dan tidak ada mani.
5.Bathil
Bathil yaitu terlepasnya hukum syara dari ketentuan yang ditetapkan dan
tidak ada akibat hukum yang ditimbulkannya.
6.Azimah dan Rukhshah
Azimah adalah hukum-hukum yang disyariatkan Allah kepada seluruh
hambanya sejak semula. Artinya belum ada hukum sebelum hukum itu
disyariatkan Allah, sehingga sejak disyariatkannya seluruh mukallaf wajib
mengikutinya. Imam Al-Baldhawi mengatkan bahwa azimah itu adalah
hukum yang dietapkan tidak berbeda dengan dalil yang ditetapkan karena
ada uzur.

Anda mungkin juga menyukai