Anda di halaman 1dari 41

GIZI KERJA

Rizky Suganda
Nutrition Dept.
FK UNISBA

GIZI KERJA 1
Objectives
• Definisi Gizi Kerja
• Dasar Hukum
• Kebutuhan Gizi Tenaga kerja
• Hubungan Gizi kerja dengan Produktivitas
• Faktor yang mempengaruhi Gizi kerja
• Masalah dan upaya penerapan Gizi kerja

GIZI KERJA 2
Background
• In India, the cost of lost productivity, illness
and death due to malnutrition is US$10-28
billion, or 3-9 per cent of gross domestic
product (GDP)
• Iron deficiency acoounts for up to a 30%
per cent impairment of physical work
capacity and performance..

GIZI KERJA 3
• Kualitas fisik mempengaruhi efisiensi dan
produktivitas seorang pekerja dalam melakukan
suatu aktivitas.
• Hasil penelitian Muhilal (1998), menyebutkan
bahwa keadaan gizi kurang pada pekerja laki-laki
sebanyak 18%, diantaranya 2% dalam keadaan
gizi buruk dan pekerja perempuan dengan kategori
gizi kurang sebanyak 20,6%.
• Penelitian Husaini (1989) menunjukkan bahwa
ada hubungan yang erat kadar Hemoglobin
dengan kemampuan kerja fisik. Pekerja yang
menderita anemia gizi besi mempunyai
produktivitas 20 % lebih rendah daripada yang
tidak anemia. 4
GIZI KERJA

“ Gizi yang diperlukan oleh tenaga kerja


untuk melakukan pekerjaan sesuai
dengan jenis pekejaan untuk
meningkatkan derajat kesehatan tenaga
kerja sehingga tercapai produktivitas
dan efisiensi kerja yang setinggi
tingginya”.
DASAR HUKUM
 PMP NO.7 TH 1964
TTG “ SYARAT KESEHATAN, KEBERSIHAN
SERTA PENERANGAN DLM TEMPAT KERJA”
 S E MENAKERTRANS NO. 01/ MEN/1979 TTG “
PENGADAAN KANTIN DAN RUANG TEMPAT
MAKAN
 S E DIRJEN BINAWAS NO.86/BW/1989 TTG
PERUSAHAAN CATERING YANG
MENGELOLA MAKAN BAGI TENAGA KERJA
 INSTRUKSI MENAKER NO.INS.03 MEN/1999
TTG PENINGKATAN PENGAWASAN DAN
PENERTIBAN THDP PENGADAAN KANTIN
DAN TOILET DI PERUSAHAAN
KEBUTUHAN GIZI BAGI TENAGA
KERJA
• KARBOHIDRAT
• PROTEIN
• LEMAK
• VITAMIN
• MINERAL
• AIR

Makanan yg paling cocok adalah:


Makanan berimbang (Balanced Diet)
KOMPOSISI YANG BAIK
• LEMAK : 20-30 %

• PROTEIN : 10 –15 %

• KARBOHIDRAT : 65-70 %
DARI TOTAL KALORI
• Bagi tenaga kerja, kekurangan akan zat-zat
tsb akan mengakibatkan gangguan
kesehatan dan juga produktivitas kerja.
• Contoh :
1. ↓ putih telur (protein) dan kalori  ↓
kapasitas kerja utk bekerja
2. ↓ zat besi  Anemia
3. ↓ yodium  Gondok
4. ↓ vitamin A  gangg. penglihatan

GIZI KERJA 9
Penyebab
• Faktor ekonomi : rendahnya upah
• Ketidaktahuan : tingkat pendidikannya
rendah
• Kebiasaan2 yang kurang baik
• Percaya akan tahayul
• Tingginya penyakit parasit dan infeksi
bakteri pd alat pencernaan
GIZI KERJA 10
Faktor yang menentukan kebutuhan
gizi seseorang :

• Ukuran Tubuh
• Usia
• Jenis Kelamin
• Kegiatan sehari hari
• Kondisi tubuh tertentu
• Lingkungan kerja
KEBUTUHAN KALORI
DITENTUKAN OLEH :
METABOLISME BASAL
 PENGARUH MAKANAN
( SPECIFIC DYNAMIC
ACTION/SDA)
 AKTIVITAS/ KERJA OTOT

TEE = BEE + AF + SDA (TEF)


Faktor yang mempengaruhi Basal
Metabolisme:

Luas permukaan tubuh


Umur
Jenis Kelamin
Suhu
Massa otot
Status Gizi
Penyakit endokrin, dsb.
Energi untuk aktivitas fisik (AF)
• AF sangat ringan = 10-30% dari BEE
• AF ringan = 30-50% dari BEE
• AF sedang = 50-80% dari BEE
• AF berat = 80-100% dari BEE
• AF sangat berat = diatas 100% dari
BEE
Tingkatan Aktivitas
• Sangat ringan: - Aktivitas sambil duduk
- Yang dirawat di RS / bedrest
• Ringan : Guru, dokter praktek sore, ibu
RT, pekerja kantor
• Sedang : Pekerja bangunan, petani
(mesin), mahasiswa aktif (+olah
raga)
• Berat : Atlit TC, buruh kasar, tentara
yang sedang berlatih
• Sangat berat : Penggergaji kayu, pandai besi,
penarik ricksaw
Berdasarkan kriteria yang dikemukakan oleh Durlinn
dan Passmore dalam Moehji (1992)
• penentuan tingkat aktivitas adalah sbb :

1.Pekerjaan ringan adalah pekerja yang melakukan kegiatan


sambil duduk seperti menulis, merakit elektronika dengan
menggunakan energi 3-5 kalori permenit.

2.Pekerjaan sedang adalah pekerja yang melakukan pekerjaan


rutin sambil berdiri dan kadang-kadang berjalan, misalnya
mengontrol mesin yang sedang berjalan dengan menggunakan
energi 5-7 kalori permenit.

3.Pekerja berat adalah pekerja rutin yang mengangkat dan


membawa beban berat seperti mengeluarkan barang dari 16
gudang dengan menggunakan energi 7 kalori permenit.
KEBUTUHAN KALORI TENAGA
KERJA (DILIHAT DARI JENIS PEKERJAAN):
(SUMBER: SUMA’MUR)
JENIS JENIS KEBUTUHAN
PEKERJAAN KELAMIN KALORI

RINGAN LAKI-LAKI 2400 Kalori


PEREMPUAN 2000 Kalori

SEDANG LAKI-LAKI 2600 Kalori


PEREMPUAN 2400 Kalori

BERAT LAKI-LAKI 3000 Kalori


PEREMPUAN 2600 Kalori
KEBUTUHAN KALORI TENAGA
KERJA (DILIHAT DARI JENIS PEKERJAAN)
MENURUT BALAI HIPERKES DAN KK

JENIS JENIS KEBUTUHAN


PEKERJAAN KELAMIN KALORI
RINGAN LAKI-LAKI 2200 Kalori
PEREMPUAN 1800 Kalori

SEDANG LAKI-LAKI 2400 Kalori


PEREMPUAN 2200 Kalori

BERAT LAKI-LAKI 2800 Kalori


PEREMPUAN 2400 Kalori
ENERGI MASUK < ENERGI KELUAR

• BERAT BADAN BERKURANG


• SEMANGAT DAN AKTIVITAS
MENURUN
• KEMAMPUAN BERPRODUKSI
MENURUN
ENERGI MASUK > ENERGI KELUAR

• KEGEMUKAN
• KEGESITAN KERJA TURUN
• PRODUKTIVITAS MENURUN
MENINGKATKAN
PRODUKTIVITAS
MENINGKATKAN KUALITAS TENAGA
KERJA
• KETRAMPILAN
• KESEHATAN FISIK
• KESEHATAN MENTAL
• LINGKUNGAN KERJA
• GIZI KERJA
HUBUNGAN GIZI KERJA DAN
PRODUKTIVITAS KERJA
HAGGARD DAN GREENBERG
• SEHABIS MAKAN: GULA NAIK DAN
EFISIENSI OTOT NAIK
• KEMUDIAN TURUN PERLAHAN DALAM
PERJALANAN WAKTU
• 3-4 JAM SETELAH MAKAN, KADARGULA
TURUN, DIIKUTI RASA LELAH
• BILA DIBERI MAKANAN TAMBAHAN
TIAP 2 JAM, GULA NAIK DAN
EFESIENSI OTOT NAIK
HUBUNGAN GIZI KERJA DAN
PRODUKTIVITAS
• PRODUKTIVITAS TINGGI SESUAI DENGAN
BESARNYA KONSUMSI KALORI PERKAPITA
• PEMBERIAN MAKAN PAGI, MENINGKATKAN
PRODUKTIVITAS
• PEMBERIAN MAKAN TAMBAHAN MEMBANTU
KESEGARAN TENAGA KERJA DALAM
MELAKUKAN PEKERJAAN
• ANEMI GIZI (KURANG ZAT BESI)
PRODUKTIVITAS MENURUN
Faktor faktor lingkungan kerja yang
mempengaruhi keadaan gizi tenaga
kerja antara lain :

• Fisik
• Kimia
• Biologi
• Psikologi
Contoh tempat kerja dengan iklim
kerja yang panas :
• Proses produksi yang menggunakan panas
seperti: peleburan,pengeringan,pemanasan.
• Tempat kerja yg terkena langsung matahari
seperti: pekerjaan jalan raya,bongkar muat
barang di pelabuhan,nelayan dan petani.
• Tempat kerja dengan ventilasi yang kurang
memadai.
FISIK : Tekanan Panas/Iklim Kerja
• Utk pekerjaan di tempat kerja yg bersuhu tinggi
(>30˚C) harus diperhatikan secara khusus kebutuhan
air dan garam (elektrolit) sebagai pengganti cairan
akibat penguapan.
• Dlm lingk.kerja panas dan jenis pekerjaan berat
diperlukan sekurang2nya : 2,8 liter air minum/pekerja
• Sedangkan utk kerja ringan dianjurkan 1,9 liter.
• Alkohol Ø
• Di tempat dingin, makanan dan minuman hangat, sgt
membantu
GIZI KERJA 26
Beberapa contoh tempat kerja yang
terpapar bahan kimia :
• (Cd) :Pabrik peleburan/pencampuran
logam, reaktor atom, pembuatan zat warna
dan pabrik baterai.
• (Cr) :Tempat bahan pelapisan logam .
• Air Raksa (Hg) :Proses pemisahan emas
dan perak, pembuatan barometer,
thermometer, pembuatan lampu listrik berisi
uap Hg.
Pengaruh Kronis Bahan Kimia
• Bahan2 kimia  keracunan kronis, dengan penurunan
BB sbg salah satu gejalanya.
• Bbrp bhn kimia dapat mengganggu metabolisme
dalam tubuh, sedangkan bbrp jenis lainnya dpt
mengakibatkan berkurangnya selera makan dan
berpengaruh thdp saluran pencernaan.
• Makanan ekstra berfungsi memperbaiki keadaan tubuh
dan meningkatkan daya tahan, tetapi tidak
meninggalkan efek racun. Jadi efek racun tetap harus
diperhatikan.
• Dianjurkan mengkonsumsi antioksidan 28
Lingkungan Kerja terpajan biologi:
Parasit & Mikroorganisme
• Dari tempat kerja, pekerja mungkin
terjangkit penyakit atau bakteri.
• Cacingan dan infeksi bakteri kronis pd
saluran pencernaan menyebabkan
kekurangan gizi.
• Penyakit cacing tambang pertama kali
ditemukan pada pekerja pertambangan,
perkebunan dan para petani.
GIZI KERJA 29
Sanitasi Makanan
Sanitasi Makanan merupakan upaya
pencegahan penyakit akibat makanan yang
dikonsumsi oleh tenaga kerja
Keracunan makanan pada tenaga
kerja dapat dikelompokkan :
• Akibat masuknya bibit penyakit/bakteri pathogen
dlm makanan ke dalam tubuh, berkembang biak
pada suhu 10-65°C.
• Terkontaminasi bakteri golongan Staphylococcus,
sering terdapat dlm penyakit kulit dan penyakit
saluran pernafasan.
• Akibat adanya parasit : amutiasis, trichinosis,
cacing pita dsb
• Akibat bahan kimia beracun : Kadmium, Sodium
florida, Arsen, Zink, Lead, Cooper.
Pencegahan terjadinya keracunan
makanan :
• Tempat makan harus terpisah dari ruang produksi, cukup
penerangan dan ventilasi udara dan bebas dari pengaruh
bahan bahan kimia beracun.
• Penggunaan air yang memenuhi syarat kesehatan
• Pengawasan ketat thd bahan makanan yang akan diolah
• Merebus bahan makanan yang akan dikonsumsi
• Pengolah makanan harus bebas dari penyakit menular(ada
surat ket dokter, foto rontgen), memiliki pengetahuan
tentang sanitasi dan Gizi Kerja, selama sakit hrs istirahat
sampai dinyatakan sembuh oleh dokter.
Lingkungan Psikologis kurang baik
• Tegangan2 sebagai akibat ketidak sesuaian
emosi, hubungan antar pekerja kurang baik
(disharmoni), hambatan psikologis, sosial,
dll  menurunkan BB, terjadinya penyakit
(HT, dll), tenaga kerja tidak produktif lagi
• Diperlukan sesuatu dari segi makanan yang
membuat hati lebih mood dalam bekerja

GIZI KERJA 33
MENU UNTUK LINGKUNGAN KERJA

 LINGKUNGAN KERJA TERPAJAN PANAS


Contoh: menu + mineral; ringan → 1,9 L
berat → 2,8 L

 LINGKUNGAN KERJA TERPAJAN DINGIN


Contoh: menu + energi ± 250 Kal
• Lingkungan kerja terpajan bahan kimia
berbahaya:
Contoh : menu + zat gizi , vit C + protein

• Lingkungan kerja terpajan biologi ( mis. krn


parasit, microorganisme).
Contoh : menu + zat gizi Fe + obat cacing.

• Lingkungan psikologi yang kurang baik


Contoh: menu dengan penampilan yang menarik,
suasana tempat makan yang menyenangkan
Masalah dalam penerapan Gizi Kerja

Terdapat bbrp masalah dalam penerapan Gizi


kerja di perusahaan:
• Kebijakan manajemen
• Pengetahuan pengelola makan di
perusahaan ttg Gizi kerja serta Higiene dan
Sanitasi makanan
• Partisipasi tenaga kerja
• Pengawasan
36
Upaya Perbaikan Gizi Kerja di Perusahaan

Untuk tercapainya sasaran sesuai dgn konsep


gizi kerja perlu ditempuh upaya sbb:
• Meningkatkan pengetahuan Pengelola
melalui pelatihan ttg Gizi Kerja
• Meningkatkan pengetahuan ttg Gizi kerja
bagi tenaga kerja selaku “penyantap”

GIZI KERJA 37
Dalam menyediakan makanan bagi
tenaga kerja perlu memperhatikan hal hal
• Pola makan sbb :
• Agama
• Keuangan
• Daya cerna
• Dapat dinikmati
• Mudah diselenggarakan
• Jumlah atau volumenya cukup
• Menarik
• Bervariasi
Upaya meningkatkan selera makan
Masakan :
- Peningkatan rasa
- Peningkatan penampilan
- Penyesuaian kalori
Cara Penyajian :
- Jalur pelayanan
- Penyajian
- Peralatan
Suasana dibikin menarik.
Tolak ukur keberhasilan penerapan
gizi kerja di perusahaan :
• INPUT KALORI ~ OUTPUT KALORI

• STATUS GIZI (KADAR Hb, IMT)

• DERAJAT KESEHATAN
– ABSENSI
– KUNJUNGAN POLIKLINIK
– KECELAKAAN KERJA
TERIMA KASIH

GIZI KERJA 41

Anda mungkin juga menyukai