Anda di halaman 1dari 24

dr.

Adrin M Harahap, SpOG


SMF OBGYN RSUD Kotapinang
LABUHANBATU SELATAN
Hipertensi dalam kehamilan
 1. Gestational hypertension
 2. Preeklampsia (genuine)
 3. Eklampsia
 4. Preeklampsia superimposed
 5. Hipertensi khronis

2
Pengukuran tekanan darah
 Hipertensi
 nilai absolut  140/90 mmHg

 peningkatan  30/15 mmHg tak lagi dipakai


 TD diastolik ³ 90 mmHg
 posisi duduk dengan lengan setinggi jantung
 ukuran cuff sesuai
 sfigmomanometer air raksa akurat
 bunyi Korotkoff I dan IV direkam
 konfirmasi TD dalam  4 jam kecuali bila sangat tinggi

3
Penentuan proteinuria

Rekomendasi:
Proteinuria ditegakkan jika didapatkan secara
kuantitatif produksi protein urin lebih dari 300 mg per
24 jam, namun jika hal ini tidak dapat dilakukan,
pemeriksaan dapat digantikan dengan pemeriksaan
semikuantitatif menggunakan dipstik urin > 1+
Gestational hypertension
 TD > 140/90 mmHg yang timbul pertama kali pada
saat kehamilan
 Tanpa diikuti proteinuria
 Disebut juga Transient hypertension, jika:
- tidak timbul preeklampsia
- TD kembali normal 12 mggu postpartum

5
Preeklamsia
 Tekanan darah >140/90 mmhg yang timbul setelah
umur kehamilan 20 mgg pada wanita yang
sebelumnya mempunyai tekanan darah yang normal,
disertai dengan proteinuria
 Tidak harus disertai udema
 Proteinuria : ≥300mg/24jam atau ≥dipstik +1

6
PE superimposed pada hipertensi
khronis
 Hipertensi khronis sebab apapun merupakan
predisposisi PE-E superimposed
 PE superimposed : timbulnya proteinuria pada
wanita dengan riwayat hipertensi kronis
sebelumnya
 Hipertensi khronis:
- timbul sebelum hamil
- timbul sebelum hamil 20 minggu
- menetap sampai 12 mgg post partum
7
EKLAMPSIA
kelainan akut pada ibu hamil, saat hamil tua, persalinan
atau masa nifas ditandai dengan timbulnya kejang atau
koma, dimana sebelumnya sudah menunjukkan gejala-
gejala pre eklamsi (hipertensi, proteinuria)
Merupakan kasus akut pada pre eklampsia.
Ditandai oleh :
spastisitas vaskular diseluruh tubuh
Kejang klonik pada ibu
Sering diikuti dengan koma
Penurunan hebat keluaran ginjal
Malfungsi hati
Hipertensi berat
Keadaan toksik umum pada tubuh
Faktor predisposisi
 Paritas : nullipara
 Genetik
 Umur < 20 th, >35 th
 Riwayat/hipertensi khronis
 Riwayat penyakit ginjal
 Gemelli
 Penyakit kollagen
 Obesitas

9
Eklampsia
 PE disertai kejang dan atau koma
 Kejang terjadi sebelum, selama dan postpartum
 Kejang bisa juga terjadi 48 jam/10 hr post partum
 Setiap kejang pada wanita hamil, fikirkan
eklamsia, kecuali ada penyebab kejang lain
 Kejang dapat timbul berulang-ulang
 DD : epilepsi
Gangguan otak : meningitis, ensefalitis

10
Eklampsi dapat timbul pada ante, intra, dan post
partum.

Eklampsi post partum umumnya hanya terjadi dalam


waktu 24 jam pertama setelah persalinan.

Pada pre eklampsi yang akan mengalami kejang,


biasanya diawali dengan tanda prodoma.keadaan ini
disebut impending eklampsi atau imminent eklampsia
Gejala kejang dibagi dalam 3 stadium :
 Stadium invasi (awal atau aurora)

Mata perpaku dan terbuka tanpa melihat, kelopak mata dan tangan
bergetar, kepala dipalingkan ke kanan dan ke kiri. Stadium ini
berlangsung kira-kira 30 dtk.

 Stadium kejang tonik


Seluruh otot badan menjadi kaku, wajah kaku, tangan menggegam dan
kaki membengkok ke dalam, pernafasan berhenti, muka mulai
keliatan sianosis, lidah dapat tergigit. Stadium ini berlasung kira-kira
20-30 dtk
Kejang dimulai kejang tonik. Tanda kejang tonik :
Gerakan kejang berupa twitching dari otot muka
disekitar mulut.
Kontraksi otot tubuh yang menegangseluruh tubuh
kaku
Pada keadaan ini :
wajah distorsi,
bola mata menonjol,
kedua lengan fleksi,
tangan menggenggam,
kedua tungkai dalam posisi inverse
berlangsung 15-30 detik
Kejang klonik
Dimulai dengan terbukanya rahang secara tiba- tiba dan
tertutup kembali dengan kuat, disertai pula tertutup dan
terbukanya kelopak mata.
Disusul dengan kontraksi intermiten pada otot muka dan otot
seluruh tubuh kontraksi kuatpenderita terlempar.
Lidah tergigit-gigit akibat kotraksi otot rahang.
Dari mulut keluar liur berbusa yang kadang disertai bercak
darah
Wajah tampak bengkak karena kongesti
Pada konjungtiva mata dijumpai bintik perdarahan.
Kejang klonik berlangsung 1 menit
Berangsur kontraksi melemahberhentipenderita jatuh
koma
 Stadium koma
Lamanya koma ini berlangsung selama beberapa
menit sampai berjam-jam. Kadang-kadang antara
kesadaran timbul serangan baru dan akhirnya ibu
tetap dalam keadaan koma. Selama serangan tekanan
darah meninggi, nadi cepat dan suhu naik sampai
40oC.
Penanganan
 Profilaksis Kejang
 Sulit diprediksi siapa yang akan mengalami kejang
 Tidak berhubungan langsung dengan derajat hipertensi atau
proteinuria
 ‘Jumlah yang harus diterapi’ banyak untuk mencegah
kejang
 MgSO4 merupakan agen pilihan bila profilaksis kejang
diindikasikan

16
Penanganan kejang
Jika pasien kejang
- baringkan pada sisi kiri, untuk mengurangi
kemungkinan aspirasi muntahan
- bebaskan jalan nafas, berikan oksigen
- hindari jatuhnya pasien dari tempat tidur
- lakukan pengawasan ketat
- Jika diagnosis eklamsia berikan magnesium sulfat
- Jika penyebab kejang belum diketahui, tangani sebagai eklamsia
sambil mencari penyebab lain

Jika pasien tidak sadar/koma


- bebaskan jalan nafas
- baringkan pada sisi kiri
- ukur suhu
- periksa apakah ada kaku tengkuk
17
 Magnesium Sulfat
- Sediaan : 20% (untuk pemakaian IV) dan 40%
 standar obstetri namun tidak digunakan pada keadaan lain
 superior terhadap fenitoin untuk profilaksis
 superior terhadap fenitoin atau diazepam dalam mencegah
rekurensi
 Dosis: Banyak dosis dan cara pemberian MgSO4 :

- Alarms: 2-4 g IV diikuti dengan 1-2 g/jam IV atau 4 g IM q4h


- RSS : 8gr IM (4gr bokong kanan dan kiri), dilanjutkan 4gr per
6 jam
 Syarat Pemberian : RR>16 x/menit, Reflek patella +, urin output >30
ml/jam

18
 Magnesium Sulfat - Overdosis
 observasi efek samping
 lemas, paralisis pernapasan, somnolen
 Perasaan panas, double vision, blured speech
 Hilangnya reflek tendon
 Depresi nafas, henti nafas
 Cardiac arrest, pada konsentrasi yang sangat tinggi
 risiko tinggi terutama pada pasien dengan oliguria atau
mendapat penyekat kanal Ca2+

ANTIDOT
 hentikan infus magnesium
 Kalsium glukonas 10% 10 mL IV selama 3 menit

19
Persalinan
 Persalinan disaat tepat meminimalkan morbiditas ibu
dan morbiditas serta mortalitas neonatal, mis :35
minggu
 mengoptimalkan status ibu sebelum intervensi
persalinan
 Tunda persalinan untuk mendapatkan maturitas janin
dan lakukan rujukan hanya jika kondisi ibu dan janin
memungkinkan
 Hipertensi gestasional merupakan penyakit progresif,
manajemen konservatif potensial berbahaya bila ada
penyakit yang berat atau dugaan gawat janin

20
 Terminasi kehamilan dilakukan dengan
memperhatikan kondisi ibu dan janin. Indikasi
terminasi bisa oleh karena faktor ibu (misal
eklamsi, Hellp syndrome, udema paru) dan atau
faktor janin (misal fetal distress)
 Pilihan cara persalinan tergantung oleh
kematangan servik, faktor kondisi ibu dan janin
 vaginal atau SC
 Pada PER induksi persalinan dilakukan setelah 37
minggu

21
Tatalaksana Peri- dan Postpartum

- Jangan berikan ergometrin pada ibu dengan


preeklamsia, eklampsia atau hipertensi
 jangan turunkan TD terlalu rendah karena berisiko
gawat janin
 jangan berikan cairan berlebih -1500-2000 ml/hari
 analgesi epidural lebih dipilih bila tidak ada koagulopati
atau jumlah platelet yang rendah
 pendekatan multispesialisasi
 post-partum pasien harus dimonitor

22
Prosedur rujukan
 Perawatan pasien preeklamsia membutuhkan
rumah sakit dengan fasilitas laboratorium,
perawatan perinatal yang baik, fasilitas ICU dan
Ruang operasi
 Stabilkan kondisi ibu sebelum pasien dirujuk,
dengan pemberian antihipertensi bila T ≥160/110,
pemberian oksigen, pemberian SM
 Pasang infus kristaloid untuk tujuan pemberian
obat-obatan, perhatikan tetesan infus
 Ibu dirujuk disertai oleh tenaga kesehatan dengan
membawa peralatan dan obat-obatan untuk
persiapan terjadinya kejang dijalan

23
Bidan yang pintar, tanggap dan cekatan
pertolongan terhadap
ibu melahirkan yang kejang tidak
terlambat….ibu dan bayi sehat
Angka Kematian Ibu akan menurun

24

Anda mungkin juga menyukai