Anda di halaman 1dari 7

KODE ETIK

••••••••••••••••••••••••••••••••••
KODE ETIK
Kode Etik Penyelenggara Pemilu,
selanjutnya disebut kode etik,
adalah satu kesatuan landasan
norma moral, etis dan filosofis
yang menjadi pedoman bagi
perilaku penyelenggara pemilihan
umum yang diwajibkan, dilarang,
patut atau tidak patut dilakukan
dalam semua tindakan dan
ucapan.

PENGERTIAN

www.rawoonpowerpoint.com
Kode Etik Penyelenggara Pemilu
(Peraturan DKPP 2/2017)
TUJUAN

Kode Etik bertujuan untuk menjaga


kemandirian, integritas, dan kredibilitas
ASAS PENYELENGGARA
PEMILU:

1. Mandiri
2. Jujur
3. Adil
4. Kepastian hukum
5. Tertib
6. Kepentingan umum
7. Keterbukaan
8. Proporsionalitas
9. Profesionalitas
10. Akuntabilitas
11. Efisiensi, dan
12. Efektifitas.

www.rawoonpowerpoint.com
KODE ETIK RELAWAN DEMOKRASI

Bersikap Independen, Imparsial, dan Tidak bertindak diskriminatif dan


Non Partisan terhadap peserta pemilu;
1 4 menunjukkan keberpihakan kepada
peserta pemilu

Bertindak santun dan berperilaku baik; Menghormati adat dan budaya setempat

2 3

www.rawoonpowerpoint.com
4
Tidak memakai, membawa, atau
Tidak menerima pemberian dalam mengenakan simbol, lambang atau
bentuk apapun atau gratifikasi dari
peserta pemilu 5 8 atribut yang secara jelas
menunjukkan sikap partisan pada
partai politik atau peserta Pemilu
tertentu;

tidak mengeluarkan pendapat, pernyataan tidak memberitahukan pilihan politiknya


atau melakukan komunikasi yang bersifat secara terbuka dan tidak menanyakan
partisan dengan pemilih
6 7 pilihan politik kepada orang lain;

www.rawoonpowerpoint.com
5
PENGENAAN SANKSI

Ketiga.
Kedua,
Pertama,

Pelanggaran Kode Etik dikenai


sanksi, berupa:
TEGURAN TERTULIS PEMBERHENTIAN PEMBERHENTIAN
SEMENTARA TETAP

www.rawoonpowerpoint.com
6
www.rawoonpowerpoint.com
7

Anda mungkin juga menyukai