Anda di halaman 1dari 27

BAB II.

MANAJEMEN STRATEGI
 Dalam melakukan kegiatan Administrasi Bisnis, fungsi pertama
adalah melakukan Perencanaan.
 Perencanaan dari sisi tingkat manajemen terbagi dua, yaitu :
1) Perencanaan Strategis; Merupakan bagian manajemen
strategik. Perencanaan strategis lebih terfokus pada
bagaimana manajemen puncak menentukan visi, misi,
falsafah, dan strategi perusahaan untuk mencapai tujuan
perusahaan dalam jangka panjang.
2) Perencanaan fungsional/ operasional; Merupakan bagian dari
strategi operasional yang lebih mengarah pada bidang
fungsional perusahaan dalam rangka untuk memperjelas
makna suatu suatu strategi utama dengan identifikasi rincian
yang sifatnya spesifik dan berjangka pendek.
 Perencanaan Strategis sebaiknya mengacu pada model Manajemen
Strategik.
 Fungsi Perencanaan dan Rencana : (1) Penerjemah Kebijakan Umum,
(2) Perkiraan yang bersifat Ramalan, (3) Berfungsi ekonomi, (4)
Memastikan suatu kegiatan, (5) Alat koordinasi, (6) Alat/sarana
pengawasan

1
PENGERTIAN
Pengertian strategi menurut beberapa ahli sebagai berikut :
■ Stephanie K. Marrus adalah sebagai suatu proses
penentuan rencana para pemimpin puncak yang berfokus
pada tujuan jangka panjang organisasi, disertai
penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana agar
tujuan tersebut dapat dicapai.
■ Hamel dan Prahalad merupakan tindakan yang bersifat
icremental (senantiasa meningkat) dan terus menerus,
serta dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa
yang diharapkan oleh para pelanggan di masa depan.
■ Strategi adalah rencana komprehensif untuk mencapai
tujuan organisasi. Strategy is a Comprehensive Plan for
accomplishing an organization’s goals (Griffin)

2
■ Manajemen strategis adalah seni dan ilmu untuk
pembuatan (formulating), penerapan
(implementing), dan evaluasi (evaluating)
keputusan-keputusan strategis antar fungsi yang
memungkinkan sebuah organisasi mencapai
tujuan di masa datang.
■ Jadi strategi hampir selalu dimulai dari apa yang
dapat terjadi dan bukan dimulai dari apa yang
terjadi. Terjadinya kecepatan inovasi pasar yang
baru dan perubahan pola konsumen memerlukan
kompetensi inti (core competencies). Perusahaan
perlu mencari kompetensi inti di dalam bisnis yang
dilakukan.

3
Komponen Strategi

■ kompetensi yang berbeda (distinctive competence)


■ ruang lingkup (scope)
■ ditribusi sumber daya (resource deployment).

4
Jenis-jenis Strategi
■ strategi pada tingkat perusahaan (corporate-
level strategy)
■ kedua strategi pada tingkat bisnis (bisnis-level Griffin (2000)
strategy)
■ strategi pada tingkat fungsional (functional
Stoner,
level strategy)
Freeman, &
Gilbert (1995)

5
Tiga Tingkatan Strategi
Strategi di Tingkat
Perusahaan Multibusiness Corporation

Strategic Business Unit Strategic Business Unit Strategic Business Unit

Research and Production / Operation Marketing Finance


Development

Strategi di Tingkat
Bisnis

Strategi di Tingkat
Fungsional

Stoner, Freeman,& Gilbert (1995)

6
Pengertian strategi dan taktik sering rancu bagi sementara
orang, padahal keduanya ada perbedaan menurut Peter Drucker
:

STRATEGI TAKTIK
 Apa yang harus kita  Bagaimana
kerjakan mengerjakannya
 Mengerjakan sesuatu  Mengerjakan sesuatu
yang benar dengan benar
 Menggunakan  Menggunakan
pertempuran untuk tentara untuk
memenangkan memenangkan
peperangan pertempuran

7
 VISI; Visi yang dimiliki oleh sebuah perusahaan merupakan
suatu cita-cita tentang keadaan di masa datang yang
diinginkan untuk terwujud oleh seluruh personel
perusahaan, mulai dari jenjang yang paling atas sampai
yang paling bawah.
 MISI; Misi adalah penjabaran secara tertulis mengenai visi
agar visi menjadi mudah dimengerti atau jelas bagi
seluruh staf perusahaan.
 FALSAFAH;Nilai-nilai yang terkandung di dalam falsafah
harus tertanam atau tercermin dalam tingkah laku seluruh
anggota organisasi.

8
Proses Manajemen Strategis

Penentuan Tujuan

Perencanaan
Strategi Penyusunan Strategi

Administrasi
Implementasi
Strategi
Pengendalian
Strategi

9
BAGAN . MODEL MANAJEMEN STRATEGI WHEELEN-HUNGER

Enviromental Strategi Strategy Evaluation


Scanning Formulation Implementation And Control

Mission
Eksternal
Reason Objective
 Societal
for
Environment existence What Strategies
results to
 Task
accomplish Plan to
Environment by when achieve the Policies
mission &
objective Broad
guidelines Programs
for
decision Activities
making needed to Budgets
accomplish
a plan Cost of the Procedures
Internal programs
Srquence
 Structure of steps
 Culture needed to Performance
 Resources do the job
Actual results

Feedback/Learning

10
ANALISIS LINGKUNGAN
EKSTERNAL DAN INTERNAL

 Realisasi misi perusahaan akan menjadi sulit dilakukan jika perusahaan


tidak berinteraksi dengan lingkungan eksternalnya.
 Tindakan untuk mengetahui dan menganlisis lingkungan eksternal
menjadi sangat penting katena hakikatnya kondisi lingkungan berada di
luar kendali organisasi.
 Pemahaman terhadap lingkungan internal perusahaan secara luas dan
mendalam pun perlu dilakukan.
 Strategi yang dibuat perlu bersifat konsisten dan realistis sesuai dengan
situasi dan kondisinya.
 Mengetahui kekuatan dan kelemahan perusahaan perusahaan perlu
mencermati peluang yang ada dan memanfaatkannya agar apabila
peluang disia-siakan, dapat saja peluang berbalik menjadi ancaman bagi
perusahaan
 Jadi seblum tim manajemen menerapkan strategi yang tepat bagi
terlaksananya perusahaan di masa datang, mereka harus terlebih dahulu
menganalisis posisi perusahaan saat ini, baik dilihat dari posisi
persaingan dengan usaha sejenis maupun dari faktor kondisi perusahaan
sendiri.

11
Lingkungan Jauh :
Politik Teknologi
Ekonomi Sosial

Lingkungan Industri ;
Hambatan Masuk
Daya Tawar Pemasok

Lingkungan Internal
Perusahaan :
Keuangan
SDM
Pemasaran
Operasional
Manajemen

Daya tawar pembeli


Ketersediaan barang subtitusi
Persaingan industri

Gambar 2. Lingkungan Eksternal dan Internal Perusahaan

12
TAHAPAN MENENTUKAN STRATEGI

TAHAP 1 : THE INPUT STAGE


External Factor Internal Factor Competitive
Evaluation (EFE) Evaluation (IFE) Profile (CP)
Matrix Matrix Matrix

TAHAP 2 : THE MATCHING STAGE


MATRIK MATRIK MATRIK MATRIK MATRIK
TOWS BCG INTERNAL SPACE GRAND
EKSTERNAL STRATEGY

TAHAP 3 : THE DECISION STAGE

QUANTITATVE STRATEGIC PLANNING MATRIX


(QSPM)

13
Pilihan Strategi
berdasarkan analisa SWOT
Kekuatan

Turn-Around Aggresive
Strategy Strategy

Tantangan Peluang

Defensive
Strategy Turn-Around
Strategy
Kelemahan

14
MATRIKS ANALISIS SWOT
Strengths - S Weaknesses - W
IFAS

EFAS

Opportunities - O Strategi SO Strategi WO

Threat - T Strategi ST Strategi WT

15
16
17
KLASIFIKASI STRATEGI

STRATEGI GENERIK STRATEGI UTAMA


STRATEGI a) Strategi Pertumbuhan Konsentrasi
PERTUMBUHAN  Horizontal
(GROWTH STRATEGY)  Vertikal
b) Strategi Pertumbuhan Diversifikasi
 Terpusat
 Konglomerasi

STRATEGI STABILITAS a) Strategi Istirahat (Pause Strategy)


(STABILITY STRATEGY) b) Strategi Tanpa Perubahan (No Change Strategy)
c) Strategi Laba (Profit Strategy)

STRATEGI PENCIUTAN a) Srategi Perubahan Haluan (Turnaround Strategy)


(RETRENCHMENT b) Strategi Memikat Perusahaan Lain (Captive
Company Strategy)
STRATEGY)
c) Strategi Jual/Ditutup (Sell Out/Divestment
Strategy)
d) Strategi Pelepasan (Bankruptcy Strategy)/
Strategi Likuidasi (Liquidation Strategy)

18
STRATEGI GENERIK
 Strategi Generik menurut Porter adalah suatu pendekatan strategi perusahaan
dalam rangka mengungguli pesaing dalam industri sejenis.
 Strategi Generik menurut Wheelen dan Hunger berdasarkan pada konsep
General Electric pada prinsipnya dibagi atas tiga macam, yaitu :
1) Strategi stabilitas (stability). Strategi ini menekankan pada tidak
bertambahnya produk, pasar, dan fungsi-fungsi perusahaan lain, karena
perusahaan berusaha untuk meningkatkan efisiensi di segala bidang
dalam rangka meningkatkan kinerja dan keuntungan. Strategi ini
risikonya relatif rendah dan biasanya dilakukan untuk produk yang
tengah berada pada posisi kedewasaan (mature).
2) Strategi ekspansi (expansion). Strategi ini menekankan pada
penambahan atau perluasan produk, pasar, dan fungsi-fungsi
perusahaan lainnya, sehingga aktivitas perusahaan meningkat. Selain
keuntungan yang ingin diraih lebih besar, strategi ini juga mengandung
risiko kegagalan yang tidak kecil.
3) Strategi penciutan (Retrenchment). Strategi ini dimaksudkan untuk
melakukan pengurangan atas produk yang dihasilkan atau pengurangan
atas pasar maupun fungsi-fungsi dalam perusahaan, khususnya yang
mempunyai cash-flow negatif. Strategi ini biasanya diterapkan pada
bisnis yang berada pada tahan menurun (decline). Penciutan ini dapat
terjadi karena sumber daya yang perlu diciutkan itu lebih baik
dikerahkan, misalnya, untuk usaha lain yang sedang berkembang.

19
STRATEGI UTAMA
 Strategi-strategi utama (grand strategies) merupakan strategi yang lebih operasional yang
merupakan tindak lanjut dari strategi generik.
 Macam-macam strategi utama :
 Kelompok strategi perutmbuhan/ekspansi (growth)
1) Strategi pertumbuhan konsentrasi. Merupakan strategi di mana perusahaan
berkonsenstrasi dan bertumbuh-kembang pada semua atau hampir semua
sumber daya yang sejenis. Strategi ini memiliki dua cara, yaitu;
a) Horizontal. Dari sisi internal, segmen pasar diperluas untuk mengurangi
potensi persaingan, sehingga skala ekonomi menjadi lebih besar. Dari sisi
eksternal, perusahaan dapat melakukan akuisisi atau joint-venture dengan
perusahaan lain pada industri yang sama.
b) Vertikal. Strategi ini dapat dilakukan dengan cara mengambil alih fungsi yang
sebelumnya disediakan oleh pemasok (backward integration) atau distributor
(forward integration). Jadi terdapat satu atau lebih bisnis yang selama ini
disediakan oleh perusahaan lain.
2) Strategi Pertumbuhan Diversifikasi. Strategi ini menuntut perusahaan untuk
tumbuh dengan cara menambahkan produk atau divisi yang berbeda dengan
produk atau divisi yang telah ada. Strategi ini terdiri dari beberapa cara, yaitu
terpusat (konsentrasi) atau konglomerasi baik secara internal maupun eksternal.
Sasaran dari pertumbuhan produk antara lain untuk menjaga pangsa pasar,
mengurangi persaingan, menekan biaya dan meningkatkan keuntungan. Strategi
perutmbuhan ini dibagi menjadi dua, yaitu;
a) Terpusat. Melakukan penambahan produk atau divisi yang sudah ada pada
perusahaan sebelumnya, dilakukan dengan cara yang masih sama dengan
produk atau jasa yang sudah ada.
b) Konglomerasi. Melakukan penambahan produk atau divisi yang tidak ada
hubungannya dengan lini produk atau jasa yang telah dimiliki sebelumnya.

20
 Kelompok Strategi Stabilitas (Stability). Strtategi generik stabilitas
adalah strategi yang paling sesuai bagi perusahaan yang berhasil pada
industri dengan daya tarik industri medium. Ada empat bentuk strategi
utamanya, yaitu :
1) Strategi Istirahat (Pause Strategy). Strategi ini tepat dilakukan
sebagai strategi sementara agar perusahaan dapat
mengkonsolidasikan sumber daya yang ada setelah menghadapi
pertumbuhan cepat.
2) Strategi Waspada (Proceed with Caution Strategy). Perusahaan
tetap melakukan usahanya dengan hari-hati karena adanya factor-
faktor penting yang berubah pada lingkungan eksternal, seperti
peraturan dari pemerintah.
3) Strategi Tanpa Perubahan (No Change Strategy). Pada strategi ini
perusahaan tidak perlu melakukan perubahan-perubahan yang
berarti. Pada strategi ini perusahaan tetap melakukan usaha-usaha
yang sedang dijalankan, dan hanya melakukan sedikit
penyesuaian, misalnya karena terjadinya inflasi.
4) Strategi Laba (Profit Strategy). Strategi ini lebih mengutamakan
keuntungan saat ini meskipun memiliki risiko besar dengan
mengorbankan pertumbuhan masa depan. Hasilnya seringkali
adalah kesuksesan dalam jangka pendek sekaligus dengan
stagnasi dalam jangka panjang.
21
 Kelompok Strategi Penciutan (Retrenchment. Strategi generik ini
bertujuan untuk melakukan penghematan atau penciutan apabila
suatu perusahaan mempunyai posisi persaingan yang lemah
dibandingkan dengan daya tarik industrinya. Sesungguhnya, strategi ini
tidak banyak dipakai oleh perusahaan, karena seolah-olah perusahaan
memperlihatkan kegagalan dalam berusaha. Ada empat bentuk strategi
utamanya, yaitu :
1) Strategi Turnaround. Strategi ini sebaiknya digunakan pada saat
daya tarik industri sedang tinggi walaupun perusahaan sebenarnya
mengalami kesulitan meskipun belum kritis. Strategi ini
menekankan pada upaya perbaikan efisiensi operasional, yang
pelaksanaannnya terdiri dari dua tahap. Pertama, masalah
kontraksi, yaitu upaya-upaya yang tujuannya mengurangi biaya-
biaya perusahaan, misalnya berupa pengurangan pekerja/pegawai
dan pengeluaran untuk hal-hal yang dianggap kurang perlu. Kedua,
masalah konsolidasi, yaitu pengembangan program-program untuk
menstabilkan perusahaan yang sudah mengalami perampingan
tersebut.
2) Strategi Captive Company. Strategi ini, beberapa aktivitas dari
bagian tertentu yang kurang menarik perlu dikurangi, kemudian
diusahakan agar fungsi-fungsi lain menjadi lebih menarik, sehingga
diharapkan ada calon investor mau menginvestasikan modalnya di
perusahaan ini.

22
3) Strategi Sell-Out/Divestment. Jika perusahaan tidak lagi mampu
melakukan strategi Captive-Company, perusahaan terpaksa harus
dijual dan investor segera meninggalkan bisnis tersebut, asalkan
saham-saham perusahaan yang akan dijual tidak jatuh, sehingga
tidak merugikan para pemegang saham. Jika, perusahaan memiliki
banyak bidang usaha, maka divisi yang merugikan sebaiknya
ditutup karena bidang usaha seperti ini tergolong divestasi
(divestment).
4) Strategi Bankruptcy. Strategi bankruptcy (pailit) dapat membantu
perusahaan menghindar dari tanggung jawab atau utang-utang dan
juga dapat menyatakan tidak berlakunya kontrak-kontrak kerja yang
telah disetujui. Sebelum kondisi pailit ditentukan, perusahaan dapat
berusaha terlebih dahulu menghasilkan sebanyak-banyaknya uang
tunai dari penjualan asset-aset. Bagi perusahaan multi bisnis,
sebaiknya divisi yang mengalami kesulitan dapat dialokasikan agar
tidak berdampak pada divisi-divisi lain.
5) Strategi Liquidation. Strategi ini merupakan strategi terakhir yang
dapat dilakukan oleh manajemen, karena perusahaan sudah realtif
tidak memiliki prospek lagi. Prinsipnya, lebih baik melakukan
likuidasi secepatnya daripada menunggu kebangkrutan, karena bagi
pemegang saham, harga saham likuidasi jauh lebih baik daripada
sahan perusahaan yang sudah dinyatakan bangkrut.

23
STRATEGI FUNGSIONAL

1) Strategi Bidang Pemasaran; pada bidang ini merupakan penuntun agar


aktivitas konsisten bukan hanya terhadap strategi utama yang telah
ditetapkan, melainkan juga terhadap berbagai fungsional lainnya, di
mana dikelompokkan dalam 4 (empat) aspek atau baurannya.
2) Strategi Bidang Keuangan; bidang ini mempunyai fungsi
mengorganisasikan perolehan, penggunaan, dan sekaligus
mengendalikan dana dalam rangka memaksimalkan nilai perusahaan.
3) Strategi Bidang SDM; berkisar pada kegiatan pengadaan, penggunaan,
dan pemeliharaan SDM sedemikian rupa sehingga mendukung
penampilan kinerja organisasi yang memuaskan.
4) Strategi Bidang Produksi/Operasi; pada bidang ini dijadikan sebagai
tuntunan kerja para manajer (dan atau pekerja), yang juga berkaitan
dengan sarana dan prasaran kerja serta cara pengadaan sarana dan
prasarana.
5) Strategi Bidang Sistem Informasi; mengarahkan kinerja sistem secara
terintegrasi untuk menghasilkan informasi yang dapat dijadikan sebagai
masukan untuk pengambilan keputusan manajemen.

24
CARA MEMILIH STRATEGI UTAMA
KEKUATAN BISNIS/POSISI PERSAINGAN
KUAT BIASA LEMAH

TINGGI 1. Pertumbuhan ; 2. Pertumbuhan; 3. Penguranga


konsentrasi via konsentrasi via n;
integrasi integrasi horisontal Turnaround
vertikal
DAYA TARIK INDUSTRI

SEDANG 4. Stabilitas; 5. Tumbuh; 6. Penguranga


istirahat dan konsentrasi via n; captive
atau hati-hati integrasi horisontal company,
Stabilitas; selling Out
- tidak berubah
- profit

RENDAH 7. Pertumbuhan; 8. Pertumbuhan; 9. Pengurangan;


diversifikasi diversifikasi Bankruptcy,
konsentrasi Konglomerasi Liquidation

25
MATRIX INTERNAL – EKSTERNAL (IE)

KEKUATAN INTERNAL EKSTERNAL


Tinggi Rata-rata Lemah

1 2 3
GROWTH GROWTH RETRENCHMENT
Tinggi Konsentrasi melalui Konsentrasi melalui
Integrasi Vertikal Integrasi Horizontal Turnaround

4 5 6
GROWTH
Konsentrasi melalui RETRENCHMENT
STABILITY Integrasi Horizontal
DAYA TARIK
INDUSTRI Sedang
Captive Company
Hati-hati STABILITY Atau
Tak ada Perubahan Divestment
Profit Straegi

7 8 9

Rendah GROWTH GROWTH RETRENCHMENT

Diversifikasi Konsentrik Diversifikasi Konglomerat Bangkrut atau Likuidasi

26
KRITERIA PENYELEKSIAN STRATEGI

■ 1. Harus tanggap terhadap lingkungan eksternal


■ 2. Mencakupi keunggulan kompetitif yg terus-
menerus
■ 3. Harus konsisten dgn strategi lain dlm perusahaan
■ 4. Menyediakan fleksibilitas yg memadai bagi bisnis
& perusahaan
■ 5. Menyesuaikan diri dgn misi perusahaan & tujuan
jangka panjang
■ 6. Harus mudah dilaksanakan dlm perusahaan

27

Anda mungkin juga menyukai