Anda di halaman 1dari 20

Ca Prostat

PEMBIMBING :
DR. NOUVAL SHAHAB, SP.U, PH, D, FICS

OLEH :
RENDY CENDRANATA
112018034
Pendahuluan

 Kelenjar prostat merupakan organ genitalia laki-laki yang sering


mengalami keganasan. Umumnya karsinoma ini bersifat
adenokarsinoma.
 Karsinoma prostat ini ditemukan secara kebetulan pada
pemeriksaan postmortem atau operasi prostat yang dilakukan
untuk tujuan lain, seperti pada hiperplasia prostat
Definisi

 Kanker prostat adalah penyakit kanker yang berkembang di


prostat, sebuah kelenjar dalam sistem reproduksi lelaki.
 Kanker prostat dapat didefinisikan saat telah berkembangnya sel
abnormal pada kelenjar prostat yang bermutasi dan tumbuh lebih
cepat dari seharusnya
 Kebanyakan dari kanker prostat tumbuh lebih lambat dibandingkan
jenis kanker lainnya.
 Kanker prostat dapat menyebar atau bermetastasis ke bagian
tubuh lain, seperti kandung kemih, tulang, dan kelenjar limfe
Anatomi

 Prostat merupakan organ yang terdiri atas jaringan fibromuskular dan


glandular yang terletak tepat dibawah leher kandung kemih laki-laki.
 Kelenjar ini mengelilingi uretra dan dipotong melintang oleh
duktus ejakulatorius, yang merupakan kelanjutan dari vas
deferen.
 Kelenjar ini berbentuk seperti buah kenari.
 Normal beratnya ± 20 gram, di dalamnya berjalan uretra posterior ±2,5
cm
 Batas bawah prostat yakni ujung prostat bermuara ke eksternal spinkter
bladder yang terbentang diantara lapisan peritoneal.
 Bagian depannya terdapat simfisis pubis yang dipisahkan oleh lapisan
ekstraperitoneal (cave of Retzius )
 Vaskularisasi pada prostat berasal dari arteri dan vena
 Arteri vesikal inferior, arteri pudendal interna, dan arteri hemoroid
menyuplai darah ke prostat
 Sedangkan vena dari prostat akan berlanjut ke pleksus periprostatik
yang terhubung dengan vena dorsal dalam dari penis dan vena
iliaka interna
 Persarafan prostat di dapatkan dari inervasi simpatis dan
parasimpatis dari pleksus prostatikus.
 Pleksus prostatikus menerima masukan serabut simpatis dari nervus
hipogastrikus (T10-L2) dan parasimpatis dari korda spinalis (S2-4).
Histologi

 Prostat merupakan suatu kumpulan kelanjar yang terdiri dari 30 - 50


kelenjar tubuloalveolar.
 Dibentuk dari epitel bertingkat silindris atau kuboid yang
bercabang.
 Selain sel-sel epitel luminal dan sel-sel basal, dapat juga dijumpai
sel-sel stem dan sel-sel neuroendokrin pada duktus prostat
 Duktusnya bermuara ke dalam uretra pars prostatika,
 Prostat dibagi menjadi beberapa zona antara lain: zona perifer,
zona sentral, zona transisional, dan zona fibromuskuler anterior.
Epidemiologi

 Karsinoma prostat menempati peringkat kedua sebagai penyebab


kematian terkait karsinoma pada 80% laki-laki berusia lebih dari 50
tahun.
 Prevalensi kanker prostat di Indonesia tahun 2013 adalah sebesar
0,2% atau diperkirakan sebanyak 25.012 penderita
 Stadium terbanyak yang ditemukan adalah stadium 4 berjumlah
490 penderita (50.5%), berturut-turut stadium 1; 83 (8.5%), 2; 271
(27.9%) dan 3; 28 (2.9%).
Faktor resiko

 Usia
 Ras
 Geografi
 Riwayat keluarga
 Gen
 Diet
 Sindrom metabolik
 Merokok
 Inflamasi dan infeksi
Etiologi

 Penyebab pasti dari kanker prostat tidak diketahui


 Pada dasarnya, kanker prostat disebabkan oleh karena terjadinya
perubahan DNA pada sel prostat.
 Gen tertentu membantu sel dalam tubuh berkembang, membelah
dan tetap hidup, gen tersebut disebut onkogen
 Sedangkan gen yang berperan dalam memperlambat
pembelahan sel, memperbaiki kerusakan pada DNA dan
menyebabkan sel mati dalam waktu yang tepat disebut tumor
suppressor genes.
 Kanker dapat disebabkan karena terjadinya perubahan atau
mutasi pada DNA yang mengaktifkan onkogen dan hilangnya
fungsi tumor suppressor genes di luar kendali
Patofisiologi

Prostatic intraepithelial neoplasia (PIN)


 Merupakan proliferasi epitel yang atipikal pada duktus dan kelenjar
prostat
 (LGPIN)
 (HGPIN)
 HGPIN memiliki hubungan erat dengan adenokarsinoma prostat
dan merupakan lesi precursornya.
 Pada sekitar 80% kasus, jaringan prostat yang diambil menunjukkan
high grade prostatic intraepithelial neoplasia (HGPIN).
Adenokarsinoma.
 Lebih dari 95 % kanker prostat bersifat adenokarsinoma.
 Penelitian menunjukkan bahwa 60 - 70% kasus kanker prostat terjadi
pada zona perifer sehingga dapat diraba sebagai nodul – nodul
keras irregular.
 Sebanyak 10 – 20 % kanker prostat terjadi pada zona transisional,
dan 5 – 10 % terjadi pada zona sentral.
Gejala klinis

 Penderita adenokarsinoma prostat menunjukkan gejala lokal seperti


 Retensi urin (20-25%)
 Nyeri pinggang dan tungkai (20-40%)
 Hematuria (10- 15%)
 Sering miksi (38%)
 Penurunan aliran urin (23%)
 Tetapi 47% pasien tidak menunjukkan gejala klinis
 Selain gejala lokal, dapat dijumpai gejala-gejala metastasis
 Oleh karena adenokarsinoma prostat muncul pada zona perifer,
maka keganasan ini sering bertahan dengan baik sebelum pasien
mengeluh kesulitan miksi akibat obstruksi uretra
Diagnosis

 Pemeriksaan utama dalam menegakkan kanker prostat adalah


anamnesis
 pemeriksaan colok dubur, PSA serum serta ultrasonografi transrektal/
transabdominal
 Diagnosa pasti didapatkan dari hasil biopsi prostat atau spesimen
operasi berupa adenokarsinoma

1. Pemeriksaan colok dubur


2. Prostate-specific antigen (PSA)
3. Transrectal ultrasonography (TRUS) dan biopi prostat
4. CT scan dan MRI
5. Bone scan
Klasifikasi
Stadium
Tx Tumor primer tidak dapat dinilai
T0 Tumor primer tak dapat ditemukan
T1 Tumor yang tak dapat dipalpasi atau dilihat pada pemeriksaan pencitraan (tidak
terdeteksi secara klinis)
T1a Tumor ditemukan secara kebetulan (PA), < 5 % dari jaringan yangdireseksi
T1b Tumor ditemukan secara kebetulan (PA), > 5 % dari jaringan yang direseksi
T1c Tumor diidentifikasi dengan pemeriksaan
Mx Metastasis biopsy
jauh tak dapat jarum
dinilai
T2 Tumor terbatasM0 di prostat
Tak ada* metastasis jauh
T2a Tumor mengenai
N0 TakM1 setengah
ada Terdapat atau
penyebaran kurang
Metastasis dari satu lobus
KGB regional
jauh
T2b Tumor mengenai M1alebih
N1 Terdapat setengah
Metastasis
penyebaran dari
KGBKGBsatu
Non lobus, tetapi tidak mengenai kedua lobus
regiona
Regional
T2c Tumor mengenai M1bkedua lobus ke tulang
Metastasis
T3 Tumor menembus M1ckapsul **
Metastasis ke organ lain
T3a Ekstensi ekstrakapsuler (unilateral atau bilateral)
T3b Tumor mengenai vesicula seminalis T4 Tumor terfiksasi atau mengenai struktur
yang berdekatan, selain vesicula seminalis, seperti leher kandung kemih, sfingter
eksterna rektum dan atau dinding pelvis.
Tatalaksana

 Prostatektomi radikal
 Radiasi
 Terapi hormonal
 Terapi Paliatif
Prognosis

 Indikator yang paling penting untuk prognosis kanker prostat adalah


sistem Gleason.
 HGPIN dan grading Gleason 4 dan 5 berkaitan dengan temuan
patologi yang merugikan pasien.
 Lebih dari 90% pasien dengan lesi stadium T1 atau T2 bertahan
hidup 10 tahun atau lebih.
Kesimpulan

 Karsinoma prostat merupakan penyakit keganasan tersering pada


laki-laki dan juga merupakan penyabab kematian akibat karsinoma
terbanyak pada laki-laki usia diatas 60 tahun.
 Walaupun penyebab pasti kanker ini belum diketahui tetapi banyak
faktor yang diduga dapat meningkatkan resiko terjadinya kanker
prostat
 Sebagian besar penderita karsinoma prostat tidak memiliki gejala
sehingga banyak pasien yang telat berobat atau baru ditemukan
ketika sudah meninggal. Namun sebenarnya kanker prostat ini
dapat di deteksi lebih dini dan dapat memiliki prognosis yang lebih
baik jika terdeteksi dini dan mendapatkan penanganan
secepatnya.

Anda mungkin juga menyukai