Anda di halaman 1dari 25

Farmakologi Dasar

Oemeria Shitta Subadra, M.Farm., Apt


• Nama : Oemeria Shitta Subadra
• TTL : Klaten, 22 April 1992
• Pendidikan :
SD : SDN 03 PASEBAN
SMP: SMPN 01 BAYAT
SMA: SMAN TAMAN SISWA
MOJOKERTO
S1 : UNIV. SETIA BUDI SURAKARTA
APT : UNIV. SETIA BUDI SURAKARTA
S2 : UNIV. SETIA BUDI SURAKARTA
KONTRAK KULIAH
• KEHADIRAN : 75% (SYARAT UAS)
7X UTS
7X UAS
• KOMPOSISI NILAI
UTS : 40%
TUGAS : 20%
UAS : 40%
Materi Pokok Bahasan:
• Dasar farmakologi
• Farmakokinetik
• Farmakodinamik
• Interaksi obat
• Antimikroba
• Kemoterapi parasit(antihelmintik, amubiasid,
antimalaria)
• Antifungi
Farmakologi
Berasal dari kata Pharmacon (obat) dan logos
(ilmu) secara harafiah yaitu ilmu pengetahuan
ttg obat. Secara definisi adalah ilmu yang
mempelajari obat dan cara kerjanya pada sistem
biologi.
Farmakologi
• Obat pertama kali yang digunakan berasal
dari tanaman / jamu.
• Dianggap kurang memuaskan, mulai
melakukan isolasi zat aktif
• Menghasilkan serangkaian zat-zat kimia
sebagai obat :
Efedrin : Ephedra vulgaris
Atropin : Atropa belladona
Morfin : Papaver somniferum
Digoksin : Digitalis lanata
Reserpin : Rauwolfia serpentina
Vinblastin dan vinkristin : Vinca rosea
• Obat farmakodinamis
• Obat kemoterapeutis
• Obat diagnostik
Obat farmakodinamis, bekerja terhadap host dengan
jalan mempercepat atau memperlambat proses fisiologi
atau fungsi biokimia dalam tubuh, misalnya hormon,
diuretika, hipnotika, obat otonom
Obat kemoterapeutis, dapat membunuh parasit dan
kuman di dalam tubuh host. Hendaknya obat ini memiliki
kegiatan farmakodinamis yang sekecil-kecilnya terhadap
host, contoh : antibiotik, antijamur, obat-obat neoplasma
(onkolitik, sitostatik)
Penggolongan obat:
1. Berdasarkan keamanan obat
2. Cara/jalur pemberian obat
3. Sumber/asal obat
4. Efek yang ditimbulkan
5. Bentuk sediaan
6. Penamaan
7. Keamanan pada kehamilan
1. Berdasarkan keamanan obat
Permenkes RI No. 949/Menkes/Per/VI/2000
1. Obat bebas Penandaan
2. Obat bebas terbatas
3. Obat keras
4. Obat wajib apotek
5. Obat narkotika K
6. Obat psikotropika
Permenkes RI No.
949/Menkes/Per/VI/2000
Obat Bebas Obat yang dapat Minyak kayu putih,
dijual bebas kepada OBH, OBP,
umum tanpa resep Paracetamol, Vit. C,
dokter B Komplex, dll.

Obat Bebas Obat bebas yang Antihistamin,


pada penjualannya klorokuin, kalii
Terbatas (W :
disertai tanda kloras, suppositoria,
waarschuwing) peringatan. dll.

Obat Keras Obat berbahaya jika Adrenalin,

(G : Gevaarlijk)
pemakaiannya tidak
berdasarkan resep
dokter.
antibiotika,
antihistamin, dll.
K
OWA Obat keras yang Linestrenol, antasid,

K
dapat diserahkan salbutamol,
oleh apoteker tanpa basitrasin krim,
resep dokter. ranitidin, dll.
Permenkes RI No.
949/Menkes/Per/VI/2000
Narkotika Zat atau obat yang berasal dari Tanm. Papaver
tanaman atau bukan, sintetis atau somniferum,
semisintetis yang dapat kokain, ganja,
menyebabkan penurunan atau heroin, morfin,
perubahan kesadaran, hilangnya opium, kodein, dll.
rasa, mengurangi sampai
menghilangkan rasa nyeri dan
menyebabkan ketergantungan
(addiksi)
Psikotropika Zat atau obat baik alamiah
maupun sintetis bukan narkotika
yang berkhasiat psikoaktif melalui
Lisergida,
psilosibina,
amfetamin,
K
pengaruh selektif pada SSP yang diazepam,
menyebabkan perubahan khas fenobarbital,
pada aktifitas mental dan perilaku klordiazepoksida,
atau mempengaruhi aktivitas dll.
psikis
2. Cara atau Jalur Pemakaian
• Obat Luar
Etiket biru
• Obat Dalam
Etiket putih
3. Sumber/asal obatnya
• Tanaman
• Hewan
• Mineral
• sintesis
4. Berdasarkan efek yang ditimbulkan
• Antijamur
• Antibiotik
• Antiasma
• Antihistamin
• Antihipertensi
5. Penamaan
• Obat generik
• Obat dengan nama dagang
• Obat dengan nama kimia
6. Keamanan pada ibu hamil
• FDA mengkategorikan obat pada kehamilan menjadi 5 kategori yaitu kategori A, B, C, D, X
1. Kategori A
Obat-obat yang telah banyak digunakan oleh wanita hamil tanpa disertai kenaikan frekuensi
malformasi janin atau pengaruh buruk lainnya. Misalnya parasetamol, penisilin, eritromisin,
digoksin, isoniazid, dan asam folat
2. Kategori B
Obat-obat yang pengalaman pemakaiannya pada wanita hamil masih terbatas, tetapi tidak terbukti
meningkatkan frekuensi malformasi atau pengaruh buruk lainnya pada janin. Kategori B dibagi lagi
berdasarkan temuan-temuan pada studi toksikologi pada hewan, yaitu :
a. B1 : dari penelitian pada hewan tidak terbukti meningkatnya kejadian kerusakan janin contoh :
cimetidin
b. B2 : data dari penelitian pada hewan belum memadai tetapi ada petunjuk tidak meningkatnya
kejadiaan kerusakan janin. Contoh : amfoterisin, dopamin
c. B3 : penelitian pada hewan menunjukkan peningkatan kejadian kerusakan janin, tetapi belum
tentu bermakna pada manusia. Contoh : carbamazepin, griseofulvin
3. Kategori C
Obat-obat yang dapat memberi pengaruh buruk pada janin tanpa disertai malformasi anatomic
semata-mata karena efek farmakologiknya. Efeknya bersifat reversibel. Contoh : rifampisin,
aspirin
4. Kategori D
Obat-obat yang terbukti menyebabkan meningkatkannya kejadian malformasi janin pada manusia
atau menyebabkan kerusakan janin yang bersifat ireversibel. Obat-obat dalam kategori ini juga
mempunyai efek farmakologik yang merugikan terhadap janin. Contoh : penitoin, asam valproat
5. Kategori X
Kategori obat yang telah terbukti mempunyai resiko tinggi terjadinya pengaruh buruk yang menetap
(ireversibel) pada janin jika diminum pada masa kehamilan. Obat dalam kategori ini merupakan
kontraindikasi mutlak selama kehamilan. Misalnya talidomid
Penggolongan obat berdasarkan kelas
terapi:
• Analgetik
• Antipiretik
• Antialergi
• Antidotum
Penggolongan Obat Tradisional
• Jamu
Harus memenuhi kriteria aman sesuai dengan
persyaratan yang sudah ditetapkan.
Khasiat dibuktikan berdasarkan
data empiris dan memenuhi
Persyaratan mutu yang berlaku.
• Obat Herbal Terstandar
Lolos uji pra-klinik yang telah dilakukan
standarisasi terhadap bahan baku yang
digunakan dalam produk jadi.
• Fitofarmaka
Telah lolos uji klinik dan telah dilakukan
standarisassi thd bahan baku yang digunakan
dalam produk jadi
Lanjutan....
Istilah penting dalam farmakologi
• Zat aktif adalah unsur dalam obat yang memiliki khasiat menyembuhkan penyakit. Beberapa
obat dapat mengandung beberapa zat aktif obat. Dalam pengobatan herbal atau
fitofarmasi, zat aktif obat mungkin tidak diketahui atau mungkin membutuhkan cofactor
untuk memiliki daya khasilat.
• Obat paten adalah hak paten yang diberikan kepada industri farmasi pada obat baru yang
ditemukannya berdasarkan riset Industri farmasi tersebut diberi hak patenuntuk
memproduksi dan memasarkannya, setelah melalui berbagaii tahapan uji klinis sesuai aturan
yang telah ditetapkan secara internasional.
• Indikasi adalah kegunaan suatu obat pada kondisi penyakit tertentu.
• Mekanisme kerja obat adalah cara obat menghasilkan efek, ketika obat sudah berinteraksi
dengan reseptor.
• Reseptor adalah komponen spesifik sel yg dpt berinteraksi dg obat dan hasil interaksi ini
menimbulkan peristiwa yg pada akhirnya menimbulkan efek.
• Efek Samping semua efek yang tidak dikehendaki yang membahayakan atau merugikan
pasien (adverse reactions ) akibat penggunaan obat.
• Kontraindikasi adalah suatu kondisi atau faktor yang berfungsi sebagai alasan untuk
mencegah tindakan medis tertentu karena bahaya yang akan didapatkan pasien.
Farmakologi
• Adalah ilmu yang mempelajari pengetahuan obat dengan seluruh
aspeknya, baik sifat kimiawi, fisika, kegiatan fisiologi, resorpsi dan
nasibnya dalam organisme hidup
• Farmakognosi : pengetahuan dan pengenalan obat yang berasal
dari tanaman, mineral dan hewan. Ekstrak Ginkoa biloba (penguat
daya ingat), bawang putih (antikolesterol), tingtur hyperici
(antidepresi), ekstrak fever few (pencegah migrain)
• Biofarmasi : ilmu yang mempelajari pengaruh pembuatan sediaan
farmasi terhadap efek terapeutik obat.
• Farmaceutical availability (ketersediaan farmasi) : ukuran waktu
yang diperlukan oleh obat untuk melepaskan diri dari bentuk
sediaannya dan siap untuk proses absorpsi.
• Larutan – suspensi – emulsi – serbuk – kapsul – tablet – enterik
coated – long acting.
• Farmakodinamik : mempelajari kegiatan obat
terhadap organisme hidup terutama cara dan
mekanisme kerjanya, reaksi fisiologi, serta
efek terapi yang ditimbulkan.
• Toksikologi : pengetahuan tentang efek racun
dari obat terhadap tubuh.
• Farmakoterapi : mempelajari penggunaan
obat untuk mengobati penyakit atau
gejalanya. Phytoterapi : menggunakan zat-zat
dari tanaman untuk mengobati penyakit.
• Farmakologi klinik : cabang farmakologi yang
mempelajari efek obat pada manusia.

Anda mungkin juga menyukai