Anda di halaman 1dari 47

Laporan Kasus

Luka Bakar Api Derajat IIB 16%

Oleh:
Lola Meristi, S.Ked 040848217199205

Pembimbing:
Dr. Ayatullah, Sp.B
OUTLINE

PENDAHULUAN TINJAUAN KASUS DAN


PUSTAKA ANALISIS
PENDAHULUAN
Listrik Bahan kimia

Air panas Radiasi


PANAS
Api Gesekan
180.000–265.000 kematian
setiap tahun
Seluruh dunia

1,25 juta pasien ke IGD setiap


tahun
Amerika Serikat

Dewasa  terkena api (53,1%)


Anak-anak  air panas (52%)
RSCM tahun 2012-2013
TINJAUAN PUSTAKA
Anatomi Kulit
Fisiologi kulit

Fungsi proteksi Fungsi ekskresi dan Keratinisasi dan


absorpsi pigmentasi

Pembentukan Termoregulasi dan Pertahanan imunologi


vitamin D persepsi sensorik
Luka Bakar

Cedera pada kulit dan jaringan sekitarnya sebagai akibat dari kontak
langsung atau terpapar dengan sumber-sumber panas, listrik, zat
kimia, dan radiasi.
RESPON LOKAL

Panas tidak dapat dikonduksikan secara cepat dan


baik

Koagulasi Kematian sel yang sangat cepat 


protein Zona Nekrosis/Zona Koagulasi

Zona koagulasi mengalami gangguan mikrosirkulasi,


terhambatnya mikrosirkulasi  Zona statis  tanpa Sekitar zona statis  daerah yang
tatalaksana yang baik daerha ini dapat mengalami melepaskan mediator inflamasi yang
nekrosis (degradasi luka)  3-5 hari pasca uka bakar menyebabkan dilatasi pembuluh darah 
 jaringan nekrotik daerah tampak kemerahan (zona hiperemia)
RESPON SISTEMIK
Kedalaman Luka Bakar

Derajat I (Superficial)
kedalaman hanya sampai epidermis, kemerahan, bula (-), nyeri (+), kering
Kedalaman Luka Bakar

Derajat 2A (Superficial partial thickness)


sampai lapisan atas dermis, merah muda atau kemerahan, edema, pucat, bula
(+/-), nyeri (+), lembab
Kedalaman Luka Bakar

Derajat 2B (Deep partial thickness)


kedalaman sampai lapisan dalam dermis, mera/ putih, bula (+/-), nyeri (+) , lembab
Kedalaman Luka Bakar

Derajat 3 (full thickness)


mengenai subkutan, otot atau tulang, putih/coklat kehitaman, bula (-), nyeri (-), kering
Berdasarkan berat-ringan, luka bakar terbagi menjadi:

Berat
Ringan Sedang
✘ Luka bakar derajat II
✘ Luka bakar ✘ Luka bakar >25% pada orang
dewasa
derajat II <15% derajat II <15-
✘ Luka bakar derajat
pada orang 25% pada orang II>20% pada anak-
dewasa dewasa anak
✘ Luka bakar derajat
✘ Luka bakar ✘ Luka bakar III>10%
derajat II<10% derajat II<10%- ✘ Luka bakar pada
wajah, telinga, mata,
pada anak-anak 20% pada anak- tangan, kaki dan
anak genitalia/perineum
✘ Luka bakar ✘ Luka bakar dengan
derajat III<2% ✘ Luka bakar cedera inhalasi, listrik,
dan disertai trauma
derajat III<10% lain.
Tatalaksana
First aid

✘ Lepas semua perhiasan dan baju penderita. Terutama yg


masih terbakar atau panas
✘ Dinginkan luka bakar selama 20 menit (15°C). Efektif dalam
3 jam pertama
✘ Waspada hipotermia, terutama pada anak2
Airway

✘ Apakah bebas?
✗ Snoring, Crowing, wheezing atau gagling?
✘ Curiga trauma inhalasi?
✘ C-spine control
Klasifikasi Cedera Inhalasi

Menurut Lokasi cedera :


1. Kerusakan jalan napas di atas laring (obstruksi)
2. Kerusakan jalan napas di bawah laring (kerusakan pulmoner)
3. Intoksikasi sistemik

Manajemen jalan napas bertujuan untuk mempertahankan pastensi dan


melindungi jalan napas. Pada gagal napas, jalan napas harus diamankan
untuk memperbaiki oksigenasi dan ventilasi.

22
Diagnosis Cedera Inhalasi

✘ Anamnesis : R/ terbakar di ruang tertutup atau adanya ledakan bahan bakar (bensin, gas)
ledakan bom harus dicurigai adanya cedera inhalasi.
OBSERVASI

✘ Pemeriksaan Fisik
Luka bakar di rongga mulut, hidung dan
faring
Perubahan suara

Bulu hidung terbakar Suara parau + batuk berdahak

Sputum mengandung sisa karbon Napas Pendek

Nostril datar Stridor Inspirasi


Kesulitan bernapas Batuk produktif
Tracheal Tug
Fosa supraklavikula mendatar

23
TATALAKSANA

✘ Patensi Jalan napas


✘ Oksigen tinggi
✘ Pemantauan gangguan respirasi secara frekuen
✘ Diskusikan kecurigaan adanya intoksikasi sistemik

24
C-spine control

✘ Terutama pada luka bakar dan trauma


✗ Jejas di atas clavicula,
✗ penurunan kesadaran,
✗ riwayat impact injury (jatuh, ledakan, tabrakan)
✘ Pasang bantal pasir/ collar brace
Breathing

✘ Pasang O2 masker non rebreathing 15L/min


✘ Bagaimana pergerakan dinding dada:
✗ Simetris, adekuat?
✗ Adakah luka bakar melingkar?
✗ Waspada pneumo/ hematothoraks
Circulation

✘ Pasang IV line
✘ Hentikan perdarahan
✘ Cek status sirkulasi
✗ Tekanan darah
✗ Kualitas nadi
✗ Perfusi perifer
✗ Capillary refill time
✗ Kesadaran
✗ Produksi urin
Disability

✘ Cek kesadaran dgn AVPU


✗ Alert
✗ Verbal
✗ Pain
✗ Unresponsive
✘ Cek kondisi kedua pupil
Exposure

✘ Log roll
✘ Menilai luas luka bakar
✘ Menilai trauma penyerta
Cairan inisial dengan cairan kristaloid (mis.: Larutan Hartmann atau
Fluid Plasmalyete) menggunakan Rumus Baxter
4 mL x kgBB x %Luas luka bakar
½ untuk 8 jam pertama, ½ 16 jam berikutnya
Pantau: Urin, EKG, Nadi, TD, RR, AGD, dan pulse oxymetri

Analgesia Morfin IV 0,05 – 0,1 mg/kg

Test Radiologi : Tulang belakang servikal, Thorax, Panggul, Pencitraan lain


sesuai indaki klinis

Tube
NGT
 Insersi NGT pada luka bakar luas (> 10% pada anak-anak, >20% pada
dewasa)

30
AMPLE

A Allergies
M Medication
P Past Illness
L Last Meal
E Event/Environmental
TATALAKSANA LANJUTAN

✘ Bersihkan luka  klorheksidin


✘ Luka bakar derajat I  cuci dengan air, pelembab
✘ Luka bakar derajat II  debridement
✘ Luka bakar derajat III  eksisi tangensial + skin graft
✘ Antibiotik + Antibiotik Topikal
✘ Suportif analgetik
✘ Dressing  Moist
KRITERIA RUJUKAN

33
KASUS DAN ANALISIS
Identifikasi

✘ Nama : An. W
✘ Usia : 10 tahun
✘ Jenis kelamin : Laki-laki
✘ Agama : Islam
✘ Alamat : Rantau Durian
✘ Suku Bangsa : Indonesia
✘ Pekerjaan : Pelajar
✘ Nomor Rekam Medis : 01.22.18
Anamnesis (Alloanamnesis dengan orang tua pasien pada tanggal
11 Juni 2018)

✘ Keluhan Utama : Luka bakar karena ledakan


bensin dan api
✘ Riwayat Perjalanan Penyakit
Kisaran + 1 hari SMRS, pasien terkena ledakan bensin
dan api ketika sedang bermain dengan temannya.
Api tersebut mengenai bagian muka, tangan kanan,
kaki kanan dan kaki kiri. Orang tua pasien segera
membawa pasien ke Puskesmas terdekat dan
pasien segera dirujuk ke IGD RSUD Kayu Agung.
D
✘ Riwayat Penyakit Dahulu I
S
✘ Riwayat Penyakit Dalam A
N
Keluarga
G
✘ Riwayat Pengobatan K
A
L
PRIMARY SURVEY

A paten, stridor (-), gurgling (-), snoring (-)

B 28 x/menit regular, statis, dinding dada simetris,


tidak ditemukan pergerakan hemithorax yang tertinggal

C Perdarahan aktif (-). pallor(-), tanda sianosis (-), T= 36,7 oC,


Nadi 98x/menit, irama regular, isi dan tegangan cukup

Compos mentis, GCS15 = E4M6V5,


D pupil bulat, isokor, reflex cahaya +/+.

E Menyingkirkan sumber panas, cegah hipotermi


SECONDARY SURVEY

A Disangkal

M Disangkal

P Disangkal

L Nasi
Pasien terkena ledakan bensin dan api saat bermain
E dengan temannya
Secondary Survey

✘ Regio facialis: Tampak


luka dengan dasar
putih tampak basah,
nyeri (+), + 5,5% BSA
Secondary Survey

✘ Regio ekstremitas
superior sinistra:
Tampak luka dengan
dasar merah tampak
basah, nyeri (+), + 1,5%
BSA
Secondary Survey

✘ Regio cruris dextra et


sinistra: Tampak
warna kulit merah
dan merah
kecoklatan, tampak
bula pecah dengan
dasar merah dan
putih, nyeri (-), + 9%
BSA
Diagnosis

Luka Bakar Api + 16% Derajat IIB Regio Facialis +


Ekstremitas Superior Sinistra + Cruris Dextra et
Sinistra
Tatalaksana

✘ Terapi Cairan: IVFD Ringer Laktat


= 4 cc x luas luka bakar (%) x berat badan (kg)
= 1920 cc
Untuk 8 jam pertama diberikan 960 cc = 40 tetes/menit
Untuk 16 jam berikutnya diberikan 960 cc = 20 tetes/menit
✘ Inj. ATS (IM)
✘ Inj. Ceftriaxone 2 x 500 mg
✘ Inj. Paracetamol 3 x 250 mg
✘ Topikal silfer sulfadiazine
✘ Pro debridement
Edukasi

✗ Memberikan informasi kepada pasien mengenai kondisi


tubuh pasien serta rencana tatalaksana operatif oleh
dokter spesialis bedah
✗ Memberikan informasi kepada pasien mengenai komplikasi
jika tubuh pasien tidak diposisikan dengan benar dapat
menyebabkan kontraktur
Prognosis

✘ Quo ad vitam : bonam


✘ Quo ad functionam : dubia ad bonam
✘ Quo ad sanationam : dubia ad bonam
THANKS!
Any questions?

Anda mungkin juga menyukai