Anda di halaman 1dari 22

GAGAL JANTUNG

Irmayanti Emang/11.2017.194
Pendahuluan

 Gagal jantung/payah jantung (fungsi jantung lemah) adalah


ketidakmampuan jantung memompa darah yang cukup ke seluruh tubuh
yang ditandai dengan sesak nafas pada saat beraktifitas dan/atau saat
tidur terlentang tanpa bantal, dan/atau tungkai bawah membengkak.
 Berdasarkan data Depkes tahun 2013, prevalensi penyakit gagal jantung
berdasarkan diagnosis dokter di Indonesia tahun 2013 sebesar 0,13%
atau diperkirakan sekitar 229.696 orang, sedangkan berdasarkan
diagnosis dokter/ gejala sebesar 0,3% atau diperkirakan sekitar 530.068
orang.
Anatomi Jantung
 Letak : rongga toraks diantara
paru-paru (mediastinum)
 Perikardium : membran yg
membungkus dan melindungi
jantung
 Lapisan dinding jantung :
epikardium,miokardium,
endokardium
 4 ruang : 2 ruangan penerima di
superior (atrium), 2 ruangan
pemompa di inferior (ventrikel)
Definisi
Gagal jantung adalah keadaan dimana jantung tidak lagi mampu memompa darah dalam jumlah yang memadai
ke jaringan untuk memenuhi kebutuhan metabolisme tubuh.

Sebagai pompa, ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kerja jantung. Faktor-faktor tersebut adalah
kontraktilitas miokard, denyut jantung (kekuatan, irama, dan kecepatan pompa jantung), beban awal dan beban
akhir.
Istilah gagal jantung

1. Gagal Jantung Sistolik dan Diastolik


Gagal jantung sistolik : ketidakmampuan kontraksi jantung memompa 
curah jantung menurun  fatik, kelemahan, kemampuan aktifitas
menurun
Gagal jantung diastolik : gangguan relaksasi dan pengisian ventrikel
Istilah gagal jantung

2. Low Output dan High Output Heart Failure


Low output HF : hipertensi, kardiomiopati dilatasi, kelainan katup dan
perikard
Hight Output HF : penurunan resistensi vaskular sistemik seperti
hipertiroidisme, anemia, kehamilan, septikemia
3. Gagal Jantung Kanan dan Gagal Jantung Kiri
Gagal jantung kiri : kelemahan ventrikel, meningkatkan tekanan vena
pulmonalis dan paru menyebabkan pasien sesak napas dan ortopnea.
Gagal jantung kanan : kelainannya melemahkan ventrikel kanan seperti
pada hipertensi pulmonal primer/ sekunder, tromboemboli paru kronik
sehingga terjadi kongesti vena sistemik yang menyebabkan edema
perifer, hepatomegali, dan distensi vena jugularis.
4. Gagal Jantung Akut dan Kronis
AHF : kegagalan fungsi jantung akut yang cepat dan progresif
CHF : kondisi kegagalan jantung yang relatif stabil
Patofisiologi

Kerusakan Jantung
Ventrikular Overload
Penurunan kontraksi ventrikel

Takikardi Cairan berlebihan


Dilatasi ventrikel Odem
Hipertrofi miokard

Peningkatan reabsobsi cairan


Penurunan CO

Peningkatan ADH
Penurunan perfusi ginjal

Peningkatan resistensi sodium Peningkatan tekanan osmotik


Faktor resiko
1. Hipertensi
2. Dislipidemia
3. Obesitas
4. Merokok
5. Diabetes melitus
6. Riwayat gangguan jantung
sebelumnya
7. Riwayat infark miokard (PPK)
Diagnosis

Kriteria Framingham dapat pula dipakai untuk diagnosis gagal jantung kongestif.
Kriteria Major • Kriteria Minor
Gagal Jantung :

• Paroksismal nokturnal dispnea • Edema ekstremitas minimal 1 major


• Distensi vena leher
• Batuk malam hari 2 minor
• Ronki paru
• Dispnea d'effort
• Kardiomegali
• Hepatomegali
• Edema paru akut
• Gallop S3 • Efusi pleura

• Peninggian tekanan vena jugularis • Penurunan kapasitas vital 1/3 dari


• Refluks hepatojugular normal

• Takikardia(>120/menit)
Pemeriksaan penunjang

1. Foto Toraks
2. Elektrokardiogram (EKG)
2. Elektrokardiogram (EKG)
3. Laboratorium
Pemeriksaan laboratorium rutin : darah perifer lengkap (hemo-globin, leukosit,
trombosit), elektrolit, kreatinin, laju filtrasi glomerulus (GFR), glukosa, tes fungsi
hati dan urinalisis. Pemeriksaan tambahan lain di pertimbangkan sesuai
tampilan klinis.
Pemeriksaan troponin dilakukan pada penderita gagal jantung jika gambaran
klinisnya disertai dugaan sindroma koroner akut. Peningkatan ringan kadar
troponin kardiak sering pada gagal jantung berat atau selama episode
dekompensasi gagal jantung pada penderita tanpa iskemia miokard.
Tatalaksana
Tatalaksana
Kesimpulan

Gagal jantung adalah sindrom klinis ditandai gejala dan tanda abnormalitas struktur dan
fungsi jantung, yang menyebabkan kegagalan jantung untuk memenuhi kebutuhan oksigen
metabolism tubuh. Gejala gagal jantung dapat berupa sesak nafas atau lelah bila
beraktivitas; pada kondisi berat dapat muncul saat istirahat. Tanda-tanda retensi cairan,
seperti kongesti paru atau bengkak pergelangan kaki. Bukti obyektif kelainan struktur atau
fungsi jantung saat istirahat. Penegakan diagnosis didasarkan pada anamnesis,
pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang. Gagal jantung dapat dicegah dengan cara
menghindari faktor-faktor resiko dan bila sudah terjadi gagal jantung maka diedukasi
tentang kepatuhan minum obat dan tanda-tanda bahaya.

Anda mungkin juga menyukai

  • Apendisitis Kronis
    Apendisitis Kronis
    Dokumen36 halaman
    Apendisitis Kronis
    Reinhar Rusli
    Belum ada peringkat
  • Viera Obg
    Viera Obg
    Dokumen17 halaman
    Viera Obg
    Retti 102014121
    Belum ada peringkat
  • DEMAM
    DEMAM
    Dokumen37 halaman
    DEMAM
    Retti 102014121
    Belum ada peringkat
  • Case 2 Anak
    Case 2 Anak
    Dokumen39 halaman
    Case 2 Anak
    Retti 102014121
    Belum ada peringkat
  • Abses
    Abses
    Dokumen3 halaman
    Abses
    Retti 102014121
    Belum ada peringkat
  • ABSES BEZOLD DI LEHER
    ABSES BEZOLD DI LEHER
    Dokumen16 halaman
    ABSES BEZOLD DI LEHER
    Retti 102014121
    Belum ada peringkat
  • Laporan Jaga
    Laporan Jaga
    Dokumen17 halaman
    Laporan Jaga
    Retti 102014121
    Belum ada peringkat
  • Lapjag
    Lapjag
    Dokumen8 halaman
    Lapjag
    Retti 102014121
    Belum ada peringkat