Anda di halaman 1dari 13

Finishi Zarrahida F.

A (010117A032)
Halimah Wahyuningtyas (010117A035)
Haris Muslim Al Choir (010117A037)
Humam Khoironi (010117A039)
I Komang Pasek A. P. J (010117A040)
Irfan Soni Nurjayanto (010117A041)
Lailina Wahdah (010117A045)
Larassati (010117A047)
Liesmangku Langit (010117A048)
Luthfi Oktafiani (010117A052)
Mela Anggraeni (010117A056)
Merlina Kusumaningtyas (010117A057)
Miftakhul Vivi Barokah (010117A058)
 Pengertian Mutu
Mutu adalah keseluruhan karakteristik barang
atau jasa yang menunjukkan kemampuannya
dalam memuaskan kebutuhan konsumen, baik
kebutuhan yang dinyatakan maupun
kebutuhan yang tersirat (Handoyo,2010).
 Mutu Pelayanan Kesehatan
Mutu pelayanan kesehatan adalah pelayanan
kesehatan yang dapat memuaskan setiap
pemakai jasa pelayanan kesehatan yang
sesuai dengan tingkat kepuasaan rata-rata
dan penyelenggaraannya sesuai dengan
standar dan kode etik profesi. (Harianto,2005)
 Indikator Mutu Pelayanan Kesehatan
Indikator adalah suatu perangkat yang
dapat digunakan dalam pemantauan suatu
proses tertentu. Indikator dalam layanan
kesehatan adalah suatu ukuran
penatalaksanaan pasien atau keluaran dari
layanan kesehatan Indikator dibuat untuk
memantau bagian kritis dari layanan
kesehatan. (Pohan,2012)
Indikator mutu pelayanan kesehatan secara umum
dapat dibedakan atas 2 jenis, yakni:
1. Indikator Persyaratan Minimal
Indikator ini dapat dibagi lagi menjadi 3, yaitu:
 Indikator Masukan
 Indikator Lingkungan
 Indikator Proses
2. Indikator Penampilan Minimal
Indikator mutu pelayanan kesehatan lazimnya
dibedakan atas 2 macam, yaitu:
 Indikator yang Menunjuk pada Penerapan Aspek
Medis Pelayanan Kesehatan
 Indikator yang Menunjuk pada Penampilan Aspek
Nonmedis Pelayanan Kesehatan
Menurut Donabedian, pengukuran mutu
pelayanan kesehatan dapat diukur dengan
menggunakan tiga variabel:
 Standar Input (struktur)
 Standar Proses
 Standar keluaran (Outcome)
Suatu indikator mutu yang baik harus
memenuhi beberapa persyaratan khusus. Salah
satu cara untuk menentukan kriteria
menggunakan prinsip AMOUR, yaitu
 Achievable
 Measureable
 Observable
 Understandable
 Reasonable
Indikator mutu di keperawatan meliputi:
 Keselamatan pasien
 Perawatan diri
 Kepuasan pasien
 Kecemasan
 Kenyamanan
 Pengetahuan
Gawat Darurat
 Kemampuan menangani life saving anak dan
dewasa
 Jam buka pelayanan gawat darurat
 Tidak adanya pasien yang diharuskan
membayar uang muka
Rawat Jalan
 Ketersediaan pelayanan
 Jam buka pelayanan
 Waktu tunggu di rawat jalan
Rawat Inap
 Pemberi pelayanan di Rawat Inap
 Ketersediaan Pelayanan Rawat Inap
 Kejadian infeksi pasca operasi
Bedah Sentral (Bedah saja )
 Waktu tunggu operasi elektif
 Kejadian Kematian di meja operasi
 Tidak adanya kejadian operasi salah sisi
Persalinan dan Perinatalogi (kecuali rumah
sakit khusus diluar rumah sakit ibu dan Anak)
 Kejadian kematian ibu karena persalinan
 Pemberi pelayanan persalinan normal
 Pemberi pelayanan persalinan dengan
tindakan operasi
Intensif
 Pemberi pelayanan Unit intensif
Radiologi
 Pelaksana ekspertisi
 Kejadian kegagalan pelayanan Rontgen
Laboratorium Patologi Klinik
 Tidak adanya kesalahan pemberian hasil
pemeriksaan laboratorium.
Rehabilitasi Medik
 Kejadian Drop Out pasien terhadap pelayanan
rehabilitasi medik yang direncanakan
Farmasi
 Tidak adanya Kejadian kesalahan pemberian obat.
 Penulisan resep sesuai formularium
Gizi
 Ketepatan waktu pemberian makanan kepada
pasien
 Tidak adanya kejadian kesalahan pemberian diet
Tranfusi Darah
 Kebutuhan darah bagi setiap pelayanan
tranfusi
 Kejadian reaksi tranfusi
Pelayanan GAKIN
 Pelayanan terhadap pasien GAKIN yang
datang ke RS pada setiap unit pelayanan
Rekam Medik
 Kelengkapan pengisian rekam medik 24 jam
setelah selesai pelayanan

Anda mungkin juga menyukai