Anda di halaman 1dari 10

1.

Shella Aprilistika
2. Tri Novita Sari
3. Ayu Noor Shila
4. Iin Mirna Cahyani
5. Dwi Arismawati
6. Canda Martino
7. Artha Monova
8. Hafi Isa Ubaidillah
9. Imro’atul Khasanah
10. Merry Sriwijayanti
11. Petrus Aldo Fambudi
12. Reza Dwi Mandala
13. Riska Yusnani Yusak
14. Dwiki Hikma
15. Andy Ahmad Rozikin
16. Reni Yunia Lestari
1. Kehamilan postmatur (postterm) disebut juga kehamilan
lewat waktu/bulan merupakan kehamilan yang berlangsung
sampai 42 minggu (294hari) atau lebih, dihitung dari hari
pertama haid terakhir menurut
rumus Naegele dengan siklus haid rata-rata 28 hari
(Prawirohardj , 2008).
2. Kehamilan lewat waktu (postmatur) merupakan kehamilan
yang melebihi waktu 42 minggu dan belum terjadi persalinan
Manuaba (1999).
Menurut (Bayu ,2009) :

2. Herediter

1.
Hormonal

3. Kadar
Kortisol
ETIOLOGI
5. Infuensi
Plasenta

4. Kurangnya Air
Ketuban
1. Gerakan janin yang jarang, yaitu secara subjektif kurang dari
7 kali/ 20menit atau secara objektif dengan KTG
(karditopografi) kurang dari 10kali/ 20menit.
2. Postmatur dibagi menjadi III tahapan :
a. Stadium I
Kulit menunjukkan kehilangan verniks kaseosa dan
maserasi berupa kulit kering, rapuh dan mudah
mengelupas.
b. Stadium II
Gejala di atas disertai pewarnaan mekonium (kehijauan)
pada kulit.
c. Stadium III
Terdapat pewarnaan kekuningan pada kuku, kulit dan talipusat.
a. Perubahan pada plasenta
Terjadi disfungsi plasenta dan degenerasi plasenta
yang menganggu proses transportasi makanan dari plasenta
ke janin.
b. Pengaruh janin
Biasanya terjadi syndrom postmaturitas (seperti : kulit kering,
rapuh, dan mudah mengelupas, dan perubahan warna
kehijauan atau kekuningan pada kulit)
c. Pengaruh pada ibu
Terjadi morbiditas atau mortalitas serta peningkatan
kecemasan kehamilan.
 Gawat janin (kematian perinatal)
 Gerakan janin berkurang
 Asfiksia neonaturum
 Kelainan kongenital
 Sindroma aspirasi mekonium
 Bayi besar (makrosomia) atau pertumbuhan janin terlambat
1. Menurut Sarwono Prawirohardjo (2008) :
 Menentukan apakah kehamilan memang telah berlangsung
lewat bulan atau bukan.
 Identifikasi kondisi janin dan keadaan yang membahayakan
janin.
 Periksa kematangan serviks dengan skor Bishop (induksi
persalinan 41 – 42 minggu).
2. Secara Mekanik
metode stripping , vibrator, kateter, serta memecahkan
ketuban.
3. Secara Kimia
Obat perangsang kontraksi seperti oksitosin.
1. Riwayat haid
Untuk riwayat haid yang dapat dipercaya, diperlukan
beberapa kriteria antara lain sbb :
 Penderita harus yakin betul dengan HPHTnya.

 Siklus 28 hari dan teratur.

 Tidak minum pil antihamil setidaknya 3 bulan terakhir.

2. Pemeriksaan Antenatal
meliputi adanya gerakan janin dan DJJ bayi (usia 18-
20minggu), serta mengukur tinggi fundus uteri (diatas
20minggu).
3. USG (Ultra Sonografi)
4. Radiologi
5. Pemeriksaan Laboratorium
Melakukan pemeriksaan kehamilan yang teratur minimal 4 kali
selama kehamilan :
a. 1 kali pada trimester pertama (sebelum 12 minggu)
b. 1 kali pada trimester ke dua (antara 13 minggu sampai 28
minggu).
c. 2 kali trimester ketiga (di atas 28 minggu).

Anda mungkin juga menyukai