Anda di halaman 1dari 5

1

BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Hidronefrosis merupakan keadaan dimana kaliks dan pelvis renalis
mengalami di latasi sebagai akibat adanya penumpukan urine di dalam kaliks
atau pelvis renalis yang di akibatkan oleh adanya obstruksi aliran urine
dibagian distalnya (Tanagho, 2010). Hidronefrosis merupakan suatu keadaan
pelebaran dari pelvis ginjal dan kalises, sedangkan hidroureter di analogikan
sebagai pelebaran ureter. Adanya hidronefrosis atau hidroureter harus di
anggap sebagai respon fisiologis terhadap gangguan aliran urine. Meskipun
hal ini sering di sebabkan oleh proses obstruktif, tetapi dalam beberapa kasus
seperti megaureter sekunder untuk refluks pralahir, sistem pengupulan
mungkin membesar karena tidak adanya obstruksi (muttaaqin &sari,2012).
Obstruksi dapat menyebabkan dilatasi pelvis renalis maupun kaliks, yang di
kenal sebagai hidronefrosis. Pada umumnya, obstruksi saluran kemihsebelah
bawah yang berkepanjangan akan obstruksi sebelah atas. Jika tidak di terapi
dengan tepat, obstruksi ini dapat menyebabkan kegagalan fungsi dan
kerusakan struktur ginjal yang permanen, yang di kenal dengan nefropati
obstruktif, dan jika mengalami infeksi saluran kemih dapat menimbulkan
urosepsis (purnomo,2011).
Prevalensi hidronefrosis di amerika serikat, insiden nya mencapai
3,1%, 2,9% pada wanita dan 3,3% pada pria. Pada usia 20-60 tahun,
hidronefrosis lebih sering terjadi pada wanita. Sedangkan pada usia >60 tahun,
frekuensi hidronefrosis lebih tinggi pada pria. Hidronefrosis juga terjadi pada
2-2,5% anak-anak. Prevalensi nya sedikit lebih tinggi pada laki laki,
kebanyakan di antaranya berusia kurang dari satu tahun.
Hidronefrosis biasanya disebabkan oleh penyumbatan pada saluran
kemih atau sesuatu yang mengganggu cara kerja normal saluran kemih.
Penyumbatan pada saluran kemih, berarti urin tidak dapat mengalir dari ginjal
atau urine mengalir dengan cara yang salah ke dalam ginjal. Hal ini dapat

1
2

menyebabkan penumpukan urin di ginjal, sehingga menyebabkan ginjal


menjadi membengkak. Beberapa penyebab utama hidronefrosis pada orang
dewasa meliputi batu ginjal yaitu batu kecil yang terbentuk di ginjal yang
terkadang bisa keluar dari ginjal sehingga menghalangi ureter, pembengkakan
kelenjar prostat non-kanker pada pria, rahim yang membesar akibat kehamilan
yang menyebabkan tekanan pada ureter, penyempitan ureter yang di akibatkan
dari cedera pada ureter maupun infeksi atau operasi, kandung kemih
neurogenik yaitu kerusakan pada saraf yang mengontrol kandung kemih,
kanker di sekitar saluran kemih seperti kanker kandung kemih, kanker ginjal,
kanker prostat, kanker serviks, kanker ovarium atau kanker rahim, saluran
kemih tersumbat atau terjepit oleh gumpalan darah endometriosis atau kista
ovarium (kantung berisi cairan di ovarium) (national health service of UK,
2018). Gejala nyeri yang di timbulkan biasa nya berbeda tergantung pada jenis
obstruksi nya (parsial atau total). Nyeri yang dirasa minimal jika pasien
mengalami obstruksi parsial, dan nyeri yang relatif parah biasa nya di alami
oleh pasien dengan kondisi obstruksi total. Letak obstruksi juga berpengaruh
pada lokasi nyeri. obstruksi pelvis ureter atau ginjal bagian atas menyebabkan
nyeri panggul, sedangkan obstruksi ureter bagian bawah menyebabkan nyeri
yang dapat menjalar ke testis atau labia ipsilateral (G lusaya,2019). Obstruksi
dapat menyebabkan dilatasi pelvis renalis maupun kaliks,yang dikenal sebagai
hidronefrosis. Pada umumnya obstruksi saluran kemih sebelah bawah yang
berkepanjangan akan obstruksi sebelah atas. Jika tidak diterapi dengan tepat,
obstruksi ini dapat menyebabkan kegagalan fungsi dan kerusakan struktur
ginjal yang permanen, yang dikenal dengan nefropati obstruktif, dan jika
mengalami infeksi saluran kemih dapat menimbulkan urosepsis (Purnomo,
2011).
Penatalaksanaan terapi Hidronefrosis yaitu dengan mengatasi penyakit
atau penyebab yang mendasarinya, seperti batu ginjal atau infeksi. Beberapa
kasus dapat diselesaikan tanpa operasi. Infeksi dapat diobati dengan antibiotik.
Batu ginjal bisa lewat dengan sendirinya atau mungkin cukup parah sehingga
harus diangkat dengan pembedahan. Dalam kasus penyumbatan parah dan
3

terjadi hidronefrosis, kelebihan urin dapat dihilangkan dengan menggunakan


kateter untuk mengalirkan urin dari kandung kemih, atau dengan tabung
khusus yang disebut nefrostomi, bertujuan untuk mengalirkan urin dari ginjal.
Kunci dari penatalaksanaan hidronefrosis adalah mengatasinya secepat
mungkin untuk menghindari kerusakan permanen pada ginjal. Kasus
penyumbatan urin dan hidronefrosis yang parah dapat merusak ginjal dan
menyebabkan gagal ginjal. Jika gagal ginjal terjadi, pengobatan akan
diperlukan dengan dialisis atau transplantasi ginjal (national kidney
foundation,2015).
Berdasakan uraian diatas maka penulis tertarik melakukan penelitian
dengan judul “Asuhan Keperawatan Pasien dengan Nyeri Akut pada
Hidronefrosis di Ruang Bedah Edelwais RSUD Dr.Soetomo Surabaya 2019”

B. IDENTIFIKASI MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat di rumuskan masalah
sebagai berikut “Bagaimana Asuhan Keperawatan Pasien dengan Nyeri Akut
pada Hidronefrosis di Ruang Bedah Edelwais RSUD Dr.Soetomo Surabaya
2019?”

C. TUJUAN PENELITIAN
1. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu mengidentifikasi dan memberikan Asuhan
Keperawatan Pasien dengan Nyeri Akut pada Hidronefrosis.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk melakukan pengkajian keperawatan pada Ny. S (usia 40 tahun)
penderita Hidronefrosis dengan masalah keperawatan Nyeri Akut di
Ruang Bedah Edelweis RSUD Dr. Soetomo Surabaya 2019?”
b. Untuk melakukan analisis keperawatan pada Ny. S (usia 40 tahun)
penderita Hidronefrosis dengan masalah keperawatan pada Ny. S (usia
40 tahun) penderita Hidronefrosis dengan masalah keperawatan Nyeri
Akut di Ruang Bedah Edelweis RSUD Dr. Soetomo Surabaya 2019
4

c. Untuk melakukan intervensi keperawatan pada pada Ny. S (usia 40


tahun) penderita Hidronefrosis dengan masalah keperawatan Nyeri
Akut di Ruang Bedah Edelweis RSUD Dr. Soetomo Surabaya 2019
d. Untuk melakukan implementasi pada pada pada Ny. S (usia 40 tahun)
penderita Hidronefrosis dengan masalah keperawatan Nyeri Akut di
Ruang Bedah Edelweis RSUD Dr. Soetomo Surabaya 2019
e. Untuk melakukan evaluasi keperawatan pada pada Ny. S (usia 40
tahun) penderita Hidronefrosis dengan masalah keperawatan Nyeri
Akut di Ruang Bedah Edelweis RSUD Dr. Soetomo Surabaya 2019
f. Untuk melakukan dokumentasi keperawatan pada pada Ny. S (usia 40
tahun) penderita Hidronefrosis dengan masalah keperawatan Nyeri
Akut di Ruang Bedah Edelweis RSUD Dr. Soetomo Surabaya 2019.

D. MANFAAT
1. Manfaat teoritis
a. Mengaplikasikan teori-teori dalam praktik keperawatan pada pasien
hidronefrosis.
b. Menguji esensial dan relevansi teori untuk diterapkan dalam asuhan
keperawatan medikal bedah penderita Hidronefrosis secara nyata.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Pasien dan Keluarga
Meningkatkan pengetahuan di bidang KMB khususnya pada kasus
diabetes mellitus (DM) dan dapat menerapkan apa yang telah
disampaikan sehingga tidak terjadi komplikasi yang memperbesar
masalah.
b. Bagi lahan praktek
Tambahan informasi atau masukan bagi perawatan atau tenaga
kesehatan lain dalam usaha meningkatkan kualitas pelayanan Asuhan
keperawatan medikal bedah pada kasus hidronefrosis dengan masalah
nyeri akut.
5

c. Bagi intitusi
Dapat digunakan sebagai salah satu refrensi bagi pendidikan
keperawatan dalam aplikasi Asuhan keperawatan pada pada kasus
hidronefrosis dengan masalah nyeri akut.
d. Bagi penulis
Penerapan ilmu yang diperoleh selama perkuliahan serta mendapatkan
pengalaman yang nyata dalam melaksanakan asuhan keperawatan
secara langsung pada kasus hidronefrosis, sehingga dapat di gunakan
sebagai bekal penulisan di dalam melakukan asuhan keperawatan di
masa mendatang.

Anda mungkin juga menyukai