Anda di halaman 1dari 32

Sains; Antara Islam dan Barat

Syamsuar Hamka
Kajian Pemikiran SCMM BEM FMIPA UNM, 14 Desember 2019
Apa Itu ?
• Ilmu ?
• Ilmu Pengetahuan ?
• Pengetahuan (knowledge) ?
• Science (sains) ?
• Barat ?
• Islam ?
• Adakah perbedaan antara sains menurut Barat
dan sains menurut Islam ?
Apa Itu ?
• Barat ?
• Islam ?
Filsafat Ilmu
• Ontologi
(obyek ilmu)

• Epistemologi
(cara / proses mengetahui ilmu)

• Aksiologi
(manfaat atau kegunaan ilmu)
Epistemologi
• Pengkajian mendalam dan sistematis terhadap
pengetahuan, kriteria-kriteria dalam
perolehannya dengan keterbatasan-
keterbatasannya serta cara menjustifikasi
pengetahuan tersebut, dikenal dengan nama
“Epistemologi”.
Epistemologi
• Epistemologi berasal dari bahasa Yunani
episteme yang berarti pengetahuan
(knowledge atau science) dan logos yan
berarti ilmu. Epistemologi merupakan cabang
filsafat yang membahas mengenai
pengetahuan sehingga epistemologi dikenal
dengan nama filsafat pengetahuan atau teori
pengetahuan.
Sejarah Epistemologi
• Menurut Furmerton sejarah epistemologi dimulai oleh
kaum skeptis, di mana kaum skeptis sering kali secara
implisit mengisyaratkan (presuppose) beberapa hal yang
berkaitan dengan pengetahuan (knowledge) atau justifikasi.
Status mereka sebagai seorang skeptis ditetapkan
berdasarkan klaim yang mereka buat tentang “apa yang
kami ketahui” (what we know) atau lebih tepatnya “ yang
tidak diketahui” (don’t know). Pertanyaan-pertanyaan yang
sering diungankapkan oleh kaum sofis diantaranya “how
much of what we think we know about nature is really
objective part of it, and how much is contributed by the
human mind. Indeed, do we have any knowledge of nature
as it really is? “ Richard Fumerton, Epistemology,hlm. 6
Ilmu dalam Sejarah Islam
• Tahapan kelahiran ilmu: (1) turunnya wahyu dan
lahirnya pandangan hidup Islam (Worldview of
Islam), (2) lahirnya kesadaran bahwa wahyu yang
turun mengandung struktur ilmu pengetahuan,
(3) lahirnya tradisi keilmuan dan komunitas
ilmuwan, (4) lahirnya disiplin-disiplin ilmu
• Peradaban Islam berinteraksi dengan sains Yunani
dalam tiga tahap: (1) akuisisi, (2) adopsi, dan (3)
asimilasi
• Sejarah yang ditulis Barat seringkali
‘mengabaikan’ kontribusi Islam
Perbedaan konsep ilmu Barat dan
Islam
• 1. Makna Realitas
(apa yang ada, yang menjadi obyek ilmu)
• 2.Makna Kebenaran (truth), apa itu kebenaran ?
Dapatkah manusia memperoleh kebenaran ?
• 3. Sumber-sumber ilmu. Apakah sumber ilmu yang
validitasnya lebih tinggi ? Akal ? Indra ? Hati? Wahyu ?
• 4. Proses memperoleh pengetahuan. Apakah manusia bisa
memperoleh pengetahuan yang sejati ? Apa itu ilmu yang
sejati ? Bagaimana cara memperolehnya ?
• 5. Netralitas ilmu. Apakah ilmu itu bebas nilai ? Apakah ilmu
value ladden ?
• 6. Paradigma (Susunan) Ilmu. Apakah Hierarkis (Tauhidi) atau Berdiri
Sendiri ?
1. Realitas
• Barat
Idealisme, Materialisme, Dinamisme (Philosophy
of flux), Activisme, Esensialisme, Eksistensialisme
• Sofis yang meragukan secara radikal meragukan
adanya eksistensi adalah Gorgias. Menurutnya
“there was no such thing as reality, that if there
were, we could not know of it, and that even if we
could know of it, we could not communicate our
knowlege of it”
2. Kebenaran
• Theory of the truth. Menurut Michael P. Lynch sulit untuk
mendefinisikan kebenaran karena
1. Kebenaran berkaitan dengan beliefs. Seseorang yang meyakini
sesuatu, tentunya akan meyakini bahwa yang diyakininya itu sesuai
dengan kebenaran.
2. Kebenaran berkaitan dengan knowledge atau ilmu (empiric)
3. Kebenaran berkaitan dengan logika, krn akan menentukan premis
premis mana yg valid dan kesimpulan mana yg benar atau salah.
4. Kebenaran berkaitan dengan konsep misterius lainnya, yaitu
realitas.
Berbicara tentang kebenaran berarti berbicara tentang realitas apa
adanya.
Kebenaran Menurut Islam
• Tunjukilah kami jalan yang lurus, (yaitu) jalan orang-
orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka;
bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula
jalan) mereka yang sesat. (QS. al-Fatihah [1]: 6-7)

• Alif laam miim. Kitab (al-Qur’an) ini tidak ada keraguan


padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa. (QS.
al-Baqarah [2]: 1-3)

• Kebenaran itu adalah dari Tuhanmu, sebab itu jangan


sekali-kali kamu termasuk orang-orang yang ragu. (QS.
al-Baqarah [2]: 147)
Sumber – Sumber Ilmu
• Barat = Rasionalisme, Empirisisme

• Islam = Wahyu adalah sumber ilmu yang


tertinggi. Wahyu otentik adalah Al-Qur’an dan
Hadits.
Paradigma Ilmu
• Barat :
– Ilmu Terpisah satu Dengan yang Lain
– Ilmu Dunia Fisik Berdiri Sendiri dan Tidak ada
Kaitannya dengan Ilmu Metafisika
• Islam :
• Tauhidi dan Integratif
Hierarki Ilmu Menurut al-Farabi

Ilahy
Riyadhi
Tabi’i
• Menurut Ibn al-Haytham seseorang dituntut
untuk menempuh tahapan dalam meraih al-
Ḥikmah yaitu :
– Matematika (riyāḍiy) yang dimulai dengan ilmu
handasah dan manṭiq, kemudian:
– Ilmu alam (ṭabiʿīy) dan puncaknya adalah:
– Ilmu metafisika (ilāhiy): yang dengannya ia
mengokohkan keyakinan kepada Sang Pencipta (al-
Bāriy), Tuhan yang disembah (al-Ilāh), yang Maha
Tinggi (Taʿāla), Maha Bijaksana (Hakīm), Maha Kuasa
(Qādir), dan Maha Mengetahui (Khabīr).
Haytam dan Metode Saintifik
Eksperimen Perambatan Cahaya

Diopter
Eksperimen Perambatan Cahaya

timur barat
Eksperimen Perambatan Cahaya
Eksperimen Cahaya Menyebar ke Segala Arah

timur barat
Hukum Pemantulan Cahaya
• “…Maksudku bahwa setiap garis yang cahaya dipantulkan dari
permukaan halus (sinar pantul, -pen.), ia dibatasi dengan garis
vertikal yang keluar dari titik tersebut yang tegak pada
permukaan datar yang bersinggungan dengan permukaan
halus pada titik tersebut (garis normal, -pen.), dengan sudut
yang sama terhadap sudut yang dibatasi oleh garis pertama
yang padanya memanjang cahaya ke titik tersebut dan garis
vertikal itu (sinar datang, -pen.). (Maksudnya bahwa sudut
datang yaitu sudut antara sinar datang dengan garis normal,
sama dengan sudut pantul yaitu yang dibatasi sinar pantul
dan sudut normal)” [Buku IV Kitāb al-Manāẓir yang dikutip
oleh Muṣtafā Naẓīf, al-Ḥasan ibn al-Haytham : Buḥūthuhū wa
Kushufuhū al-Baṣariyyah (Beirut: Markaz Dirāsāt al-Waḥdah
al-‘Arabiyyah, 2008), hlm. 441-442.]
Pemantulan:
1. Pada bidang yang sama
2. Sudut yang sama thd garis normal
Hukum Fermat
• Kemudian dijelaskan secara analitis oleh
Fermat (1601-1665), yaitu bahwa cahaya akan
dipantulkan menurut waktu tercepat. Dengan
menggunakan prinsip tersebut dan bantuan
diferensial dalam kalkulus, maka akan
diperoleh segitiga sama kaki yang
menghubungkan ketiga titik tersebut, atau
dengan kata lain sudut datang sama harus
sama dengan sudut pantul agar dicapai jarak
minimal.
Hukum-Hukum Pembiasan Cahaya
Hukum Pembiasan
• Jika sinar datang dari medium yang renggang ke
medium yang rapat maka ia akan (dibiaskan)
mendekat menuju garis vertikal (garis normal).
[Risālah fī al-Ḍaw’ 13-14].
• Cahaya pada medium yang lebih padat akan
melambat dari pada medium yang lebih
renggang:
“Sebagaimana batu jika bergerak di dalam udara maka
ia akan bergerak lebih cepat dan lebih mudah daripada
geraknya di dalam air” [Muṣtafā Naẓīf, al-Ḥasan ibn al-
Haytham : Buḥūthuhū wa Kushufuhū al-Baṣariyyah
Mendekati garis norm
Lebih rapat
Lebih renggang

Menjauhi garis norma


n1 sinѲ1 = n2 sinѲ2

v2·sinѲ1= v1·sinѲ2
Semakin rapat medium 2:
• Cahaya semakin terbiaskan Jika Ѳ2 semakin kecil v2 semakin kecil
mendekati garis normal
• Semakin lambat kecepatan
perambatannya
Lebih rapat
Hukum Fermat
• Juga dijelaskansecaraanalitisolehFermat (1601-
1665):
𝑛1 sin 𝜃1 = 𝑛2 sin 𝜃2

• Persamaaninitidak lain
darihukumpembiasancahayaIbn al-
HaythamatauSnellius, yang
mengungkapkanapabila medium 2 lebihrapatdari
medium 1 (n2>n1)
makasinardibiaskanmendekatigaris normal.
Opticae Thesaurus Alhazeni
• Dari paparan di atas kita bisa melihat bahwa ada
perbedaan yang sangat mendasar antara konsep
ilmu islam dan barat. Demikian halnya sumber
ilmunya. Sehingga sangat memungkinkan
paradigma sains hari ini dibangun kembali
berdasarkan konsep – konsep ilmu yang benar
sesuai konsep islam. Dengan konsep itulah,
agama dan ilmu umum, dunia dan akhirat serta
fisik serta metafisik tidak tercerai berai. Dunia
berjalan dengan keseimbangan. Dan itulah yang
pernah terwujud dalam peradaban emas islam di
masa kejayaannya

Anda mungkin juga menyukai