Anda di halaman 1dari 15

KETERAMPILAN

ABAD
KE 21 DALAM
PEMBELAJARAN IPA
Fitria Nur Cahyati
Indarti Isolina
Zahra Nur Ramadhanti

Pendidikan Biologi B 2017


li n g an d
r u t Tril
u
Men (2009)
d e l d e n gan
Fa a h an a i t u:
b y
peru e-21 ini,
k
abad
ABAD 21

Perkembangan Bidang
Perkembangan berbagai Pendidikan :
teknologi dan bidang di adanya
informasi kehidupan kurikulum dan
manusia sistem terbaru
Pembelajaran IPA pada era abad ke 21 harusnya dilaksanakan secara :

1. Inkuiri ilmiah ( scientific inquiry) dengan pendekatan berpusat pada siswa

(student centered learning) untuk menumbuhkan kemampuan berpikir kreatif

(creative thinking) dan berpikir kritis (critical thinking).

2. Keterampilan berpikir yang dikembangkan sudah menjangkau keterampilan


berpikir tingkat tinggi (High Order Thinking Skills).

Sehingga pembelajaran harus sesuai dengan karakter dan domain IPA yang m
eliputi domain konsep, proses, kreativitas, sikap atau tingkah laku.
Menurut Jennifer Nichols manajemen pendidikan
abad 21 di kelompokkan  ke dalam 4 prinsip, yaitu:  
- Instruction should be student-centered
- Education should be collaborative, 
- Learning should have context
- Schools should be integrated with society.
Keterampilan yang diharapkan ada pada
abad ke-21 yaitu :

1. Collaboration
2. Communication
3. Critical Thinking
4. Creative Thinking
COMMUNICATION
COMMUNICATION
• Komunikasi merupakan kegiatan mentransfer informasi baik
secara lisan maupun tulisan.
• Tujuan utama komunikasi adalah mengirimkan pesan melalui
media yang dipilih agar dapat dimengerti oleh orang lain.
• Komunikasi disebut efektif jika pesan yang diberikan oleh
pengirim pesan dapat diterima dengan baik oleh penerima pesan,
sehingga tidak menimbulkan salah menafsirkan.
• Paradigma belajar kurikulum 2013 yang memasuki abad 21 berubah menjadi learning
dari teaching. Artinya, pusat belajar bukan lagi guru tetapi peserta didik. Peran guru
dalam kurikulum 2013 sebagai fasilitator kegiatan pembelajaran dikelas.
• Peserta didik dituntut untuk dapat memproses dan menganalisa informasi yang didapat
secara efektif, salah satunya dengan memanfaatkan media sebagai salah satu sarana
dalam pembelajaran.
• Keterampilan dalam berkomunikasi baik secara lisan maupun tulisan merupakan
kontribusi pengembangan pembelajaran di abad 21.
• Kemampuan komunikasi mencakup keterampilan dalam menyampaikan pemikiran
secara jelas, dan dapat memotivasi atau mempengaruhi orang lain. Kemampuan
komunikasi dapat dikembangkan melalui pengalaman seseorang.
Keterampilan yang harus dilatihkan kepada peserta didik dalam proses pembelajaran, yaitu:

• Menyampaikan suatu gagasan dari sebuah pemikiran secara jelas, sederhana sehingga mudah d
ifahami (secara lisan, tulisan atau komunikasi nonverbal lainnya).
• Mendengarkan informasi yang disampaikan oleh pengirim pesan karena keterampilan tersebut a
kan digunakan dalam berinteraksi untuk dapat saling bertukar informasi antara pendengar dan pe
nerima pesan, begitupun sebaliknya.
• Menggunakan komunikasi untuk berbagai tujuan, seperti penyampaian infromasi, perintah, m
empengaruhi atau meyakinkan seseorang untuk mengikuti cara pandang berdasarkan pemikiranny
a.
• Memanfaatkan berbagai media komunikasi berbasis teknologi yang sesuai. Ketika seorang p
endidik menyampaikan pesan pembelajarannya melalui internet, pada saat yang sama dia se
dang melatih peserta didik menggunakan media internet sebagai channel komunikasinya.
• Melatih komunikasi dalam konteks sosial dengan menggunakan pendekatan yang tepat. Peserta
didik harus dilatih untuk dapat komunikasi secara multilingual.
COLLABORATION
• Kolaborasi merupakan trend pembelajaran abad ke-21 yang menggeser pembelajar
an berpusat pada guru menjadi pembelajaran kolaboratif. Lingkungan pembelajaran
kolaboratif menantang peserta didik untuk mengekspresikan dan mempertahankan posisi
mereka, dan menghasilkan ide-ide mereka sendiri berdasarkan refleksi. Peserta didik
dapat berdiskusi menyampaikan ide-ide pada teman-temannya, bertukar sudut pandang
yang berbeda, mencari klarifikasi, dan berpartisipasi dengan tingkat berpikir tinggi
seperti mengelola, mengorganisasi, menganalisis kritis, menyelesaikan masalah, da
n menciptakan pembelajaran dan pemahaman baru yang lebih mendalam.

• Kolaborasi adalah keterampilan yang bertujuan untuk mengembangkan kecerdasan


kolektif dalam hal membantu, menyarankan, menerima, dan bernegosiasi melalui i
nteraksi dengan orang lain yang dimediasi oleh teknologi (Brown, 2015).

• Kolaborasi juga didefinisikan sebagai kemampuan untuk bekerja secara fleksibel,


efektif, dan adil dengan orang lain untuk menyelesaikan sebuah tugas kolektif
(National Education Association, 2010; Partnership for 21st Century Learning, 2015).
Keterampilan kolaborasi meliputi:

a. Memberi dan menerima umpan balik dari rekan-rekan atau anggota tim lainnya untuk
melakukan tugasyang sama.
b. Berbagi peran dan ide-ide yang baik dengan orang lain.
c. Mengakui keterampilan, pengalaman, kreativitas, dan kontribusi orang lain.
d. Mendengarkan dan mengakui perasaan, kekhawatiran, pendapat, dan gagasan orang
lain.
e. Berkembang pada ide-ide seorang rekan atau anggota tim.
f. Menyatakan pendapat pribadi dan bidang pertentangan dengan bijaksana.
g. Mendengarkan orang lain dengan sabar dalam situasi konflik.
h. Mendefinisikan masalah dengan cara yang tidak mengancam.
i. Mendukung keputusan kelompok
Tujuan kolaborasi adalah memberi kesempatan kepada orang-orang yang terlibat untuk
bekerja bersama sehingga menghasilkan ide-ide dan pada saat yang sama mendapatkan
umpan balik atas ide-ide tersebut (The Innovation and Business Industry Skills Council
of Australia, 2009).
Pembelajaran kolaboratif juga mengarah pada pengembangan metakognisi, perbaikan
dalam merumuskan ide, dan diskusi atau berdebat dengan tingkat berpikir yang lebih tinggi.
Hal ini memberikan kesempatan pada siswa untuk belajar saling memantau satu sama
lain, saling mendeteksi kesalahan dan belajar bagaimana untuk memperbaiki kesalahan
mereka. Siswa dapat mengembangkan konten pengetahuan dan belajar keterampilan abad
ke-21 seperti kemampuan untuk bekerja dalam tim, memecahkan masalah yang kompleks,
dan menerapkan pengetahuan yang diperoleh ke dalam situasi lain (Barron dan Darling-
Hammond, 2008). Hal ini berbeda dengan pembelajaran berbasis ceramah, pembelajaran
kolaboratif adalah bentuk pengembangan interaksi siswa dalam membangun pengetahuan
secara berkelompok. Beberapa strategi yang dapat ditempuh guru dalam menumbuhkan
ketempilan kolaboratif dalam pembelajarannya.
Pertanyaan

Anda mungkin juga menyukai