kronis
- Mengetahui gambaran angka kejadian gangguan
system organ
- Mengetahui gambaran angka kejadian penurunan
status kognitif
- Mengetahui gambaran angka kejadian gangguan
mental emosional
- Mengetahui gambaran kemandirian fisik
Manfaat Penilitian
- Penelitian ini diharapkan dapat membantu
pengembangan penelitian mengenai gambaran
kesehatan pada pasien usia lanjut di wilayah kerja
Puskesmas Mandala Desa Kadu Agung Barat.
- Hasil ini diharapkan dapat memberikan masukan
informasi untuk puskesmas Mandala dalam
skrining dini pasien usia lanjut dalam berbagai
aspek sehingga bisa ditindaklanjuti.
Lansia
Lansia diukur menurut usia kronologi, fisiologis
(biologi) dan kematangan mental(psikologis),
ketiganya seringkali tak berjalan secara sejajar
seperti yang diharapkan. Dalam geriatri (ilmu
kesehatan usia lanjut) yang dianggap penting
adalah usia biologis seseorang bukan usia
kronologisnya. (Darmojo,RB, 2006)
WHO
- usia pertengahan (middle age) yaitu kelompok usia
45-59 tahun,
- lanjut usia (elderly) yaitu kelompok usia 60-74
tahun,
- lanjut usia tua (old) yaitu kelompok usia 75-90
tahun,
- usia sangat tua (very old) yaitu kelompok usia di
atas 90 tahun.
Departemen Kesehatan
- pra lansia adalah kelompok usia 45-59 tahun,
- lansia adalah kelompok usia 60 tahun atau lebih,
dan
- lansia beresiko tinggi adalah kelompok usia 70
tahun atau lebih, atau usia 60-69 tahun namun
bermasalah (misalnya depresi, pikun, delerium,
hipertensi). (Depkes 2004)
Lansia Sehat
Lansia adalah seseorang yang secara alami
telah menurun fungsi tubuhnya seiring dengan
bertambahnya usia, penurunan ini bermacam-
macam tingkatnya walaupun demikian lansia yang
sudah turun fungsi sistemnya masih dikatakan sehat
bila tidak disertai keadaan patologi. (WHO.1998)
Kognitif Pada Lansia
Kognitif adalah suatu konsep yang kompleks
yang melibatkan sekurang-kurangnya aspek
memori, perhatian, fungsi eksekutif, persepsi,
bahasa, dan fungsi psikomotor (Nehlig,2010).
Fungsi kognitif seseorang meliputi
1. Orientasi
2. Bahasa
3. Atensi
4. Memori
5. Fungsi konstruksi
6. Kalkulasi
7. Penalaran
Pengukuran Gangguan Kognitif
responden yaitu :
hipertensi, dislipidemi, DM, gangguan fungsi
pendengaran, gangguan fungsi penglihatan,
gangguan kemandirian dan gangguan mental.
Hipertensi
Data hipertensi responden dianalisis dengan menggunakan uji deskriptif
statistic untuk melihat sebaran dan proporsinya.
distribusi persebaran lansia dengan gangguan hipertensi di Desa Kadu Agung
Barat (n=31)
No Jenis kelamin Jumlah Presentasi
1. Laki-laki 1 3,22%
2. Perempuan 24 77,41%
Total 25 80,63%
Diabetes Militus
No Jenis kelamin Jumlah Presentasi
1. Laki-laki 0 0%
2. Perempuan 0 0%
Total 0 0%
Dislipidemi
No Jenis kelamin Jumlah Presentasi
1. Laki-laki 2 6,45%
2. Perempuan 3 9,67%
Total 5 16,12%
Gangguan Fungsi Penglihatan
No Jenis kelamin Jumlah Presentasi
1. Laki-laki 4 12,90%
2. Perempuan 27 87,09%
Total 31 100%
Gangguan Fungsi Pendengaran
No Jenis kelamin Jumlah Presentasi
1. Laki-laki 0 0%
2. Perempuan 0 0%
Total 0 0%
Gangguan Kognitif
No Jenis kelamin Jumlah Presentasi
1. Laki-laki 0 0%
2. Perempuan 0 0%
Total 0 0%
Gangguan Kemandirian Fisik
No Jenis kelamin Jumlah Presentasi
1. Laki-laki 0 0%
2. Perempuan 0 0%
Total 0 0%
Gangguan Mental Emosional
No Jenis kelamin Jumlah Presentasi
1. Laki-laki 0 0%
2. Perempuan 0 0%
Total 0 0%
Interpretasi Hasil Penelitian
100%
80%
60%
Column2
40%
20%
0%
Hipertensi Dislipidemi Diabetes G Kognitif G Penglihatan G Pendengaran G Kemandirian G. Mental
Melitus
Saran
Sebaiknya bagi peneliti selanjutnya dapat
mengetahui lebih dalam tentang gambaran
lansia dan penyakit yang dideritanya.
Peneliti berikutnya diharapkan dapat
memperbanyak responden atau memperluas
area penelitian sehingga dapat dilakukan
regenerasi populasi yang lebih luas.
Terimakasih atas perhatianya
manusia adalah tempatnya salah dan dosa
kebenaran hanya milik Allah S.W.T