Anda di halaman 1dari 14

PENDIDIKAN BUDAYA ANTI

KORUPSI

KELOMPOK 5

BERKAT ASIANO
CHIKO CHRISTMA YENDI B
DITA FEBRIYANTI
GOODTHERPRIN
JOVI SAPUTRA
RINDIANI LEVIA
TOBIAS VALENTINO FEBIAN
KONSEP PEMBERANTASAN ANTI KORUPSI

Korupsi dapat terjadi jika ada peluang, keinginan dan


bobroknya system pengawasan dalam waktu yang
bersaamaan.
NILAI-NILAI ANTI KORUPSI

1. Kejujuran 4. Kedisiplinan 7. Kesederhanaan

2. Kepedulian 5. Tanggung Jawab 8. Keberanian

3. Kemandirian 6. Kerja Keras 9. Keadilan


PRINSIP-PRINSIP ANTI KORUPSI

1. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kesesuaian
antara aturan dan pelaksanaan kerja

2. Transparansi
Prinsip transparansi penting karena
pemberantasan korupsi dimulai dari transparansi
dan mengharuskan semua proseskebijakan
dilakukan secara terbuka, sehingga segala bentuk
penyimpangan dapat diketahui oleh publik.
PRINSIP-PRINSIP ANTI KORUPSI

3. Kewajaran
Prinsip fairness atau kewajaran ini ditunjukkan untuk
mencegah terjadinya manipulasi (ketidakwajaran) dalam
penganggaran, baik dalam bentuk mark up maupun
ketidakwajaran dalam bentuk lainnya.

4. Kebijakan 5. Kontrol Kebijakan


Kebijakan ini berperan untuk mengatur Kontrol kebijakan merupakan upaya
tata interaksi agar tidak terjadi agar kebijakan yang dibuat betul-betul
penyimpangan yang dapat merugikan efektif dan mengeliminasi semua
negara dan masyarakat. bentuk korupsi.
TATA KELOLAAN PEMERINTAH YANG BAIK DAN
BERSIH

1. PENGERTIAN GOOD GOVERNANCE


Secara umum, istilah good and clean governance memiliki
pengetian akan segala hal yang terkait dengan tindakan atau tingkah
laku yang bersifatmengarahkan, mengendalikan, atau
mempengaruhi urusan publik untuk mewujudkan nilai-nilaitersebut
dalam kehidupan sehari-hari
2. PRINSIP-PRINSIP POKOK GOOD AND CLEAN
GOVERNANCE

1. Partisipasi (Participation)
2. Penegakan hukum (rule of law)
3. Transparansi (transparency)
4. Responsif (responsive)
5. Oreintasi kesepakatan (consensus orientation)
6. Kesetaraan (equity)
7. Efektivitas (effectiveness) dan efisiensi (efficiency)
8. Akuntabilitas (accountability)
9. Visi strategis (strategic vision)
3. GOOD AND CLEAN GOVERNANCE DAN
KONTROL SOSIAL

Partisipasi masyarakat merupakan salah satu tujuan sari implementasi


good and clean governance. Untuk mewujudkan pemerintahan yang baik
dan bersih berdasarkan prinsip-prinsip pokok good and clean governance,
setidaknya dapat dilakukan melalui pelaksanaan prioritas program, yakni:
1. Penguatan fungsi dan peran lembaga perwakilan.
2. Kemandirian lembaga peradilan.
3. Profesionalitas dan integritas aparatur pemerintah.
4. Penguatan partisipasi Masyarakat Madani.
5. Peningkatan kesejahteraan rakyat dalam kerangka otonomi daerah.
4. KORUPSI PENGHAMBAT UTAMA TATA KELOLA
PEMERINTAHAN YANG BAIK DAN BERSIH

Tindakan penyalahgunaan Anggaran Pembangunan dan Biaya


Daerah (APBD) yang dilakukan oleh pemda dan anggota legislatif
(DPRD) oleh sejumlah lembaga, seakan belum cukup untuk
mengikis tindakan korupsi di kalangan pejabat negara. Menurut
Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP), korupsi
merupakan tindakan yang merugikan kepentingan umum dan
masyarakat luas demi keuntungan pribadi atau kelompok tertentu.
5. Gerakan Antikorupsi

Jeremy Pope menawarkan strategi untuk memberantas korupsi


yang mengedepankan kontrol kepada dua unsur paling berperan di
dalam tindak korupsi. Pertama, peluang korupsi; kedua keinginan
korupsi. Menurutnya, korupsi terjadi jika peluang dan keinginan
dalam waktu bersamaan. Peluang dapat dikurangi dengan cara
membalikkan siasat “laba tinggi, risiko rendah” menjadi “laba
rendah, risiko tinggi”, dengan cara menegakkan hukum dan
menakuti secara efektif, dan menegakkan mekanisme akuntabilitas.
Reformasi Birokrasi Program Kementerian
Kesehatan dalam Upaya Pencegahan Korupsi

1. Pengertian Reformasi Birokrasi


Reformasi birokrasi adalah upaya pemerintah meningkatkan kinerja
melalui berbagai cara dengan tujuan efektivitas, efisiensi, dan akuntabilitas.
Dengan demikian, reformasi birokrasi berarti:
1) perubahan cara berpikir (pola pikir, pola sikap, dan pola tindak);
2) perubahan penguasa menjadi pelayan;
3) mendahulukan peranan dari wewenang;
4) tidak berpikir hasil produksi tetapi hasil akhir;
5) perubahan manajemen kerja;
6) mewujudkan pemerintahan yang baik, bersih, transparan, dan profesional,
bebas korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN), melalui penataan kelembagaan,
penataan ketatalaksanaan, penataan sumber daya manusia, akuntabilitas
kinerja yang berkualitas efisien, efektif, dan kondusif, serta pelayanan yang
prima (konsisten dan transparan).
2. Program Kementerian Kesehatan dalam Upaya Pencegahan Korupsi
Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2012 tentang Strategi Nasional
(Stratanas) Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi (PPK), diimplementasikan
ke dalam 6 (enam) strategi nasional yang telah dirumuskan, yakni:
a. melaksanakan upaya upaya pencegahan;
b. melaksanakan langkah langkah strategis dibidang penegakan hukum;
c. melaksanakan upaya upaya harmonisasi penyusunan peraturan
perundangundangan di bidang pemberantasan korupsi dan sektor terkait
lainnya;
d. melaksanakan kerja sama internasional dan penyelamatan aset hasil Tipikor;
e. meningkatkan upaya pendidikan dan bidaya antikorupsi;
f. meningkatkan koordinasi dalam rangka mekanisme pelaporan pelaksanaan
upaya pemberantasan korupsi.
KESIMPULAN

 Korupsi adalah perilaku yg buruk dan tidak legal dan


tidak wajar untuk mengambil keuntungan pribadi
atau orang lain serta selalu mengandung unsur
penyelewengan atau dishonest (ketidak jujuran)
SEKIAN DAN TERIMAKASIH

SEKIAN DAN TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai