Stabilitas hemodinamik
Perubahan minimal pada tekanan intrakranial
Menjaga tekanan perfusi serebral
Neuroproteksi
Memberikan kondisi yang optimal untuk operasi
Kebangkitan cepat
Secara umum, ada empat hal utama dari fisiologi CNS yang erat kaitannya dengan
neuroanestesi, yaitu :
CBF atau Cerebral • CBF bervariasi tergantung kepada aktivitas metabolik. Normalnya, total CBF
pada orang dewasa berkisar antara 750ml/menit atau sekitar 15-20% dari cardiac
Blood Flow output.
ICP atau • Kranium adalah suatu struktur yang rigid yang tersusun dari otak (80%), darah
(12%), dan CSF (8%). Kenaikan pada salah satu komponen akan menyebabkan
Intracranial Pressure penyesuaian pada komponen lain agar mencegah kenaikan tekanan intrakranial.
Metabolisme • Otak mengkonsumsi kurang lebih 20% dari oksigen tubuh, dimana kebanyakan
(60%) diantaranya digunakan untuk menghasilkan ATP untuk mendukung
Serebral aktivitas neuronal.
BBB atau Blood- • Otak memiliki semacam lipid barrier yang mengakibatkan substansi-substansi
larut lipid dapat masuk ke dalam otak, dan menahan substansi-substansi dengan
Brain Barrier berat molekul yang besar.
Hukum Kellie Monroe :
• Karena keterbatasan ruang di dalam tengkorak, peningkatan dari
salah satu komponen (jaringan otak, darah dan CSF)
mempengaruhi perubahan volume lainnya.
Baroreseptor di jantung, aorta dan arteri karotid terangsang untuk meningkatkan laju jantung dan
pelepasan katekolamin (HR ↑ + Katekolamin ↑)
Vasokonstriksi di perifer dan meningkatkan kontraktilitas untuk menambah curah jantung dan
menstabilkan tekanan darah (Kompensasi tubuh)
Pada mulanya meningkatkan tekanan arteri darah dan perfusi jaringan, namun efeknya terhadap
miokardium justru buruk karena meningkatkan beban kerja jantung dan kebutuhan miokardium
akan oksigen (TD ↑ Beban kerja jantung ↑ )
Karena aliran darah koroner tidak memadai, maka ketidak-seimbangan antara kebutuhan dan
suplai oksigen terhadap miokardium semakin meningkat, menimbulkan suatu infark di
jantung.
Pengelolaan Anastesi :
Volatile MAC
Halotane 0,72 vol %
Enflurane 1,68 vol %
Isoflurane 1,12 vol %
Sevoflurane 2,05 vol %
N2O 105,2 vol %
Faktor yang mempengaruhi MAC
MAC tidak berubah MAC menurun pada MAC meningkat pada
pada
Lama anestesi Usia tua Alkoholisme kronik
Jenis kelamin Depresi SSP Hipertermia > 42 C
Spesies Alkoholik Hiperkarbia
Hipertensi Barbiturat Anemia
Hipokarbia Lidokain
Benzodiazepin
Narkotik
ISOFLURANE
• Bau ether yang menyengat, reflek faring dan • Kontraindikasi: operasi pd persalinan
laring cepat hilang (memudahkan tindakan
ETT)
• Pada 1 MAC meningkatkan aliran darah
serebral dan meningkatkan tekanan serebral
• Tidak menyebabkan twitching atau konvulsi namun dapat ditanganib dengan
• Masa induksi dan recoveri lebih cepat
hiperventilasi, juga menurunkan kebutuhan
oksigen serebral. Pada 2 MAC dapat
• Efek menghasilkan EEG yang tenang, tetapi
• ↓ laju metabolisme otak terhadap oksigen meninggikan aliran darah otak dan TIK dan
dapat ditangani dengan hiperventilasi juga.
• ↑ aliran darah otak
• Isoflurane banyak digunakan pada bedah
• ↑ TIK saraf.
• Depresi jantung minimal • 1 MAC 1,12 vol%
• Curah jantung minimal
• Relaksasi uterus
Sevofluran
• Bau tidak menyengat, tidak merangsang jalan napas.
• Sifat : Dirusak oleh soda lime, eksresi dari badan cepat.
• Induksi dan pulih anestesi lebih cepat dibandingkan isofluran.
• Meningktkan aliran darah serebral dan meningkatkan TIK pada normokarbi.
Pada konsentrasi tinggi mengganggu autoregulasi dari aliran darah ke otak,
CMRO2 juga turun.
• Efek :
• Kardiovaskular : stabil, aritmia jarang
• SSP : nontoxic
• Hepar : nontoxic
• Tidak mempengaruhi uterus dan bayi dalam kandungan
• Tidak toksik terhadap ginjal
• 1 MAC 2,05 vol%
PENGARUH OBAT INHALASI
• Menurunkan aliran darah otak dan CMRO2 tetapi tidak lebih rendah dari
barbiturat, etomidate, dan propofol.
• Bermanfaat sebagai antikonvulsan.
• Midazolam merupakan pilihan karena waktu paruhnya yang pendek.
• Induksi dengan Midazolam menurunkan CPP pada pasien geriatri dan yang
tidak stabil, dan memperpanjang kegawatan.
• Efek samping : depresi napas -> peningkatan PaCO2
Kontraindikasi : Ketamine
• Menyebabkan dilatasi pada pembuluh darah cerebral, dan meningkatkan
CBF (50-60%).
• Menghambat absorbsi CSF tanpa mempengaruhi pembentukannya.
• Ketamin meningkatkan metabolisme otak, aliran darah otak dan
tekanan intra kranial.
• Kelarutan yang tinggi dalam lemak menyebabkan cepat menembus sawar
darah otak. Selanjutnya, ketamin menyebabkan peningkatan aliran darah
ke otak sehingga mempermudah perjalanan obat dan kemudian menambah
cepat konsentrasi obat dalam otak.
• Ketamin menghasilkan stadium anestesi yang disebut anestesi disosiasi.
• Ketamin juga dianggap menduduki reseptor opioid di otak dan spinal cord,
yang menyebabkan ketamin memiliki sifat analgetik.
Thankyou
DAFTAR PUSTAKA
• Morgan, Edward G, Mikhail MS, Murray MJ. Clinical Anesthesiology 4th Edition. 2007. The Mc Graw Hill Companies. Ebook.
• Tatang,Profesor. Neuroanestesi. Edisi pertama. 2009. Bagian Anestesiologi fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta.
• Lathief, Said A, Kartini A, Ruswan M. Petunjuk Praktis Anestesiologi. Edisi Kedua. 2002. Bagian Anestesiologi dan Terapi Intensif
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta, Indonesia. Ebook.
• Eriksson, Lars I, Fleisher LA, Wienner-Kronish JP, Young WL. Miller’s Anesthesia 7th Edition. 2005. Churchil Livingstone. Amerika
Serikat. Ebook.
• Barrash, Paul G, Gullen BF, Stoelting RK, Calahan MK, Stock MC. Handbook of Clinical Anesthesia Sixth Edition. 2009. Lippincott
Williams & Wilkins. Philadelphia, Amerika Serikat. Ebook.
• H Ellis, S Feldmann, W Harropp-Griffiths. Anatomy of Anesthethist 8th Edition. 2004. Blackwell Science Ltd. Oxford, Inggris. Ebook.
• Ezekiel, Mark R. Current Clinical Strategy-Handbook of Anesthesiology. 2005. Current Clinical Publishing. Amerika Serikat. Ebook.
• Bertram G Katzung, (2004): Basic and Clinical Pharmakology, 9Th edition,. Prentice Hall.
• Ellen Barker. (2002). Neuroscience Nursing, a spectrum of care. Second Edition, Mosby.
• Hudak & Gallo; (2005). Critical Care Nursing; A Holistic Aproach. 8/E J-B Lippincott Company.
• Mariannne Chulay, Suzanne M. Burns, (2006): AACN Essentials of Critical Care Nursing. International Edition. By Mc Graw Hill.
• Mary J Mycek, et all (2001); Lippincott’s Illustrated Reviews: Pharmacology, 3th edition, by Limppincott.
• Sulistia dkk (editor), (2005). Farmakologi danTerapi. Edisi 4. Penerbit Gaya Baru. jakarta.