Anda di halaman 1dari 29

0

DATA SUBYEKTIF
1. Biodata
Umur : usia ibu ≥ 35 tahun
2. Keluhan utama
Perut terasa mules disertai nyeri perut bagian bawah
dan tembus ke bagian belakang, keluar lendir dan
darah dari kemaluan
3. Riwayat kesehatan ibu
Ibu dengan diabetes melitus
4. Riwayat kesehatan keluarga
Di dalam keluarga ada yang memiliki riwayat penyakit
diabetes melitus
5. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
Pada periode antenatal, faktor resiko distosia bahu
antara lain kehamilan lebih bulan, paritas tinggi.
Pada periode antepartum factor predisposisi distosia
bahu antara lain induksi persalinan
Pada periode persalinan, faktor resiko yang secara
konsisten berkaitan dengan distosia bahu meliputi
augmentasi oksitosin, persalinan lama, kala dua lama,
dan pelahiran operatif.
6. Riwayat pernikahan
Usia menikah lebih ≥ 35 tahun
7. Pola aktifitas sehari-hari
- Nutrisi
Ibu harus tetap makan dan minum untuk persiapan tenaga
saat mengejan
- Eliminasi
Ibu lebih sering BAK karena terjadi polyuri yang disebabkan
cardiac output yang meningkat. Terjadi konstipasi akibat
pergerakan gastrik yang kurang.
- Aktifitas
Ibu memilih posisi yang nyaman untuk dirinya
8. Riwayat Psikologi
Ibu merasa cemas menghadapi persalinannya
DATA OBYEKTIF

1. Pemeriksaan Umum
Keadaan Umum : cukup baik
Kesadaran : Composmentis
TTV
TD : 110-140/95-120
N : 60-80 x/menit
R : 18-20 x/menit
T : 36-37oC
TB : tinggi badan ibu rata-rata di bawah
145 cm
BB sebelum hamil : Normal
BB sesudah hamil : ibu dengan obesitas
LILA : IMT > 29 cm
2. Pemeriksaan Khusus
Palpasi :
Pergerakan janin teraba / tidak
Kontraksi : kuat, teratur, semakin lama semakin sering,
lama his 45’ 4 kali selama 10 menit
Leopold I :
teraba bagian janin lunak, bulat, tidak melenting yang
berarti bokong, TFU sesuai usia kehamilan aterm
maupun posterm
Leopold II :
Kanan : teraba bagian terkecil janin (ekstremitas)
atau teraba keras, panjang seperti papan
(punggung), jika bagian keras seperti papan dikanan
posisi puka
Kiri : teraba bagian terkecil janin (ekstremitas) atau teraba keras,
panjang seperti papan (punggung), jika bagian keras seperti
papan dikanan posisi puka
e. Leopold III :
teraba bulat, keras, melenting dan bisa digoyangkan (kepala), jika
dapat di goyangkan belum masuk PAP, dan tidak dapat
digoyangkan masuk PAP
f. Leopold IV :
mengetahui seberapa kepala memasuki PAP, sudah masuk semua
(divergen), masuk sebagian (konvergen)

Mc. Donald : ukuran lebih dari normal diatas normal usia kehamilan
TBJ : bayi makrosomia dengan tbj diatas 3000 gram
Auskultasi
DJJ : antara 120 – 160 x/ menit terletak sesuai puka atau
puki
Tanda – tanda persalinan
- Adanya tekanan pada anus
- Perinium menonjol karena dorongan dari letak terbawah janin
- Vulva membuka dan mengeluarkan lendir darah
- Pemeriksaan Dalam
Pembukaan : 10 cm
Effacement : 100 %
Ketuban : pecah, jernih, tidak ada meconium
Presentasi : kepala atau bagian terbawah janin
Denominator : UUK
Penurunan : Penurunan kepala hodge I, II, III, IV
Pemeriksaan penunjang
USG : hasil USG mengindikasi adanya
makrosomia/janin besar
ANALISA
G..P..A.. UK 37-42 mg persalinan kala I
fase laten/aktif
Janin tunggal, hidup, intra uteri, letkep
PENATALAKSANAAN
1. Memberitahukan ibu hasil pemeriksaan. Ibu
mengerti hasil pemeriksaan
2. Memberikan dukungan emosional pada ibu dan
keluarga.Ibu dan keluarga menerima dukungan
yang telah diberikan.
3. Menganjurkan ibu untuk memenuhi nutrisi jika tidak
ada kontraksi. Ibu mau minum dan makan,
sehingga kebutuhan nutrisinya terpenuhi
4. Menganjurkan ibu relaksasi. Yaitu ketika kontaksi ibu
menarik nafas dari hidung dan menghembuskan
dari mulut. Ibu dapat mengatur pernafasannya
5. Menganjurkan ibu BAB dan BAK jika masih mampu.
Ibu bersedia melaksanakan.
6. Menganjurkan ibu untuk tidur dengan posisi
yang nyaman. Ibu bersedia melaksanakan
sehingga pembukaan bertambah
7. Menganjurkan ibu untuk berjalan-jalan jika
masih sanggup. Ibu bersedia melaksanakan
sehingga pembukaan bertambah
8. Memantau denyut jantung janin, tanda-tanda
vital ibu, his, dan kemajuan persalinan. Ibu
bersedia dilakukan pemeriksaan.
9. Meminta keluarga untuk menyiapkan
keperluan perlengkapan persalinan. Keluarga
bersedia menyiapkan keperluan perlengkapan
persalinan
Subjektif

Jam/tanggal :
Keluhan utama : ibu mengeluh
merasakan sakitnya bertambah sering
dan lama menjalar dari pinggang ke
perut bagian bawah dan merasa cemas
menghadapi persalinannya.
Objektif
1. Pemeriksaan umum
Keadaan umum : baik
Kesadaran :
composmentis
2. Pemeriksaan khusus
a. inspeksi
Vagina : kepala bayi telah lahir
tetapi tetap berada di vagina , kepala bayi
tidak melakukan putar paksi luar, kepala
bayi tersangkut di perinium seperti masuk
kedalam vagina, turtle sigh
Analisa
P..A.. inpartu kala II dengan distosia bahu

Penatalaksanaan
Tatalaksana Umum
a.Minta bantuan tenaga kesehatan lain, untuk menolong
persalinan dan resusitasi neonatus bila di[erlukan.
Bersiaplah juga untuk kemungkinan perdarahan pasca
salin atau robekan perinium setelah tatalaksana
b.Lakukan manuver mc robert. Dalam posisi ibu berbaring
terlentang, mintalah ia untuk menekuk kedua tungkainya
dan mendekatkan lututnya sejauh mungkin kearah
dadanya. Meminta bantuan dua orang asisten untuk
menekan fleksi kedua lutut ibu ke arah dada.
c.Meminta salah seorang asisten untuk melakukan tekanan
secara simultan ke arah lateral bawah pada daerah
suprasympisis untuk membantu persalinan bahu.
d.Dengan memakai sarung tangan yang di disinfeksi tingkat
tinggi, lakukan tarikan yang mantab dan terus menerus
ke arah aksial ( searah tulang punggung janin ) pada
kepala janin untuk menggerakkan bahu depan di bawah
sympisi pubis.
Tatalaksana Khusus
1. Jika bahu masih belum dapat dilahirkan
• Buatlah episiotomi untuk memberi ruangan yang
cukup untuk memudahkan manuver internal
• Pakailah sarung tangan yang telah di disinfeksi
tingkat tinggi, masukkan tangan ke dalam vagina
ke dalam sisi punggung.
• Lakukan penekanan di sisi posterior pada bahu
posterior untuk mengadduksikan bahu dan
mengecilkan diameter bahu
• Rotasikan bahu ke diameter oblig untuk membebaskan
distosia bahu
• Jika diperlukan, lakukan juga penekanan pada sisi
posterior bahu anterior dan rotasikan bahu ke diameter
oblig

2. Jika bahu masih belum dapat dilahirkan setelah di


lakukan tindakan di atas :
• Masukkan tangan kedalam vagina
• Raih humerus dari lengan posterior, kemudian sembari
menjaga lengan tetap fleksi pada siku, pindahkan
lengan ke arah dada. Raih pergelangan tangan bayi
dan tarik lurus ke arah vagina. Manuver ini akan
memberikan ruangan untuk bahu anterior agar dapat
melewati bawah sympisis pubis.
3. Jika semua tindakan di atas tetap tidak
dapat melahirkan bahu, terdapat manuver-
manuver lain yang dapat di lakukan,
misalnya kleidotomi , simfisiotomi, metode
sling atau manuver zavanelli. Namun
manuver-manuver ini hanya boleh di
kerjakan oleh tenaga terlatih.
1. Data Subjektif
Ibu mengatakan bahwa ia merasa lega dan senang
atas kelahiran bayinya.
Ibu mengatakan masih merasa mulas pada
perutnya..
2. Data Objektif
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
Keadaan emosional : Stabil
TTV : TD : 110-140/95-120
N : 60-80 x/menit
R : 18-20 x/menit
T: 36-37oC
- Keadaan uterus : baik
- Kandung kemih : baik
- Plasenta belum lahir
Pendarahan kala`II : ≤ 500cc
Bayi lahir spontan pukul .. dengan jenis kelamin .. ,
BB < 4000 gr, PB ..cm dan anus (+)
- Bayi tampak langsung menangis
- Warna kulit bayi kemerahan
- Pergerakan bayi kurang aktif
- APGAR skor 6/9
- Bayi mengalami asfiksia sedang
C. Analisa
P…A… Kala III
D. Penatalaksanaan
1. Memberikan penjelasan pada ibu bahwa proses
persalinanya sudah memasuki kala pengeluaran plasenta
dan keadaan saat ini adalah normal karena uterus sedang
berkontraksi untuk kembali pada keadaan semula.
2. Melakukan palpasi abdomen untuk menentukan adanya
janin kedua. Saat dipalpasi tidak ada janin kedua
3. Memberikan suntika oksitosin 10 IU IM di paha kanan atas
ibu bagian luar setelah sebelumnya melakukan aspirasi
terlebih dahulu. Oksitosin telah disuntikan
4. Memindahkan klem tali pusat sekitar 5-10 cm di depan
vulva
5. Membantu melahirkan plasenta
- Pada saat uterus berkontraksi dorong fundus kea rah dorso kranial
sehingga sebagian plasenta tampak di introitus vagina
- Plasenta ditangkap oleh kedua tangan dan dipilin searah jarum jam agar
selaput dan kotiledon tidak tertinggal. Plasenta lahir spontan
6. Massase fundus ibu dan mengajari ibu cara massase perut ibu sehingga
dapat merangsang kontraksi uterus dan mengurangi pendarahan post
partum. Teraba keras pada bagian uterus ibu
7. Mengevaluasi kelengkapan plasenta
Plasenta lahir spontan, lengkap dengan selaput dan kotiledonnya dengan
:
- Insersi sentralis
- Panjang tali pusat : kurang lebih 50 cm
- Diameter 15 cm
- Berat plasenta 500 gr
- Tebal plasenta 2 cm
- Kotiledon lengkap tidak ada robekan
A. Data Subjektif : ibu mengatakan masih merasa
mules dan terasa nyeri pada perineumnya
B. Data Objektif:
Keadaan umum : baik
Kesadaran : composmentis
Pemeriksaan khusus :
Palpasi
TFU : 3 jari dibawah pusat
Kontraksi : keras
Kandung kemih: kosong
Pendarahan : ±150 cc
Laserasi : derajat 2

C. Analisa
P..A.. kala IV
D. Penatalaksanaan
1. Memberikan penjelasan pada ibu tentang kondisi
saat ini bahwa ibu telah melahirkan dengan normal
walaupun ada sedikit hambatan, saat melahirkan
bahu bayinya tetapi dapat dilalui dengan lancar,
ibu dan bayi selamat tetapi ibu masih harus
istirahat berbaring kurang lebih 2 jam setelah
melahirkan.
2. Melakukan penjahitan pada daerah perineum yang
mengalami laserasi dengan menggunakan tehnik
jelujur.
3. Mengikat tali pusat dengan pengikat tali pusat
yang steril dan tidak dibungkus oleh apapun.
4. Memeriksa kontraksi uterus dan pendarahan
pervaginam serta TTV dan pemeriksaan kandung
kemih. Setiap 15 menit pada 1 jam pertama dan
setiap 30 menit pada jam kedua pasca persalinan.
5. Membersihkan tubuh ibu dengan darah dengan air
bersih , lalu memakaikan baju dan kain bersih
untuk menggantikan pakaian ibu yang
terkontaminasi darah, lender, dan cairan ketuban
6. Mencuci dan mendekontaminasi peralatan yang
telah digunakan
7. Menganjurkan ibu untuk menyusui ibu agar
membantukontraksi uterus dan menimbulkan
ikatan batin
8. Memberikan nutrisi dan cairan pada ibu sebagai
pengganti tenaga yang terkuras selama
persalinan
9. Menjelaskan ibu untuk melakukan mobilisasi dini
untuk mencegah tromboplebitis
10. Memindahkan ibu ke ruang perawatan selama 2
jam

Anda mungkin juga menyukai