GANGGUAN BICARA
Pembimbing :
dr. Ahmadi NH, Sp. KJ
Disusun Oleh :
Nuur Lailatul Jamilah
30101407281
DEFINISI
10% terlambat
Indonesia bicara & bahasa
ETIOLOGI
Hearing • Sering diakibatkan oleh infeksi telinga tengah pada anak (otitis media kronik)
yang selanjutnya akan menyebabkan terganggunya proses perkembangan dan
Impairment kemampuan berbicara anak
Prematuritas • Infeksi selama kehamilan, imaturitas dan berat badan lahir rendah
Faktor Sosial • Kurangnya stimulus yang diberikan di dalam keluarga dan tingkat pendidikan
Ekonomi orang tua yang rendah
ETIOLOGI
ETIOLOGI
Perkembangan
Berbicara dan Berbahasa
ANATOMI TELINGA
FISIOLOGI PENDENGARAN
PUSAT BAHASA
• Terdapat dua aspek dalam proses terjadinya bicara, yaitu aspek sensorik(input
bahasa) dan motorik(output bahasa). Aspek sensorik meliputi pendengaran,
penglihatan, dan rasa raba yang berfungsi untuk memahami apa yang didengar,
dilihat, dan dirasa. Aspek motorik melibatkan vokalisasi dan pengaturannya.
• Saat mendengar pembicaraan maka getaran udara yang ditimbulkan akan masuk
melalui lubang telinga luar kemudian menimbulkan getaran pada membrane
timpani. Dari sini rangsangan diteruskan oleh ketiga tulang kecil dalam telinga
tengah ke telinga bagian dalam. Di telinga bagian dalam terdapat reseptor sensoris
untuk pendengaran yang disebut koklea. Saat gelombang suara mencapai koklea
maka impuls ini diteruskan oleh nervus vestibulokoklearis ke area pendengaran
primer di otak diteruskan ke area Wernicke.
FISIOLOGI BICARA
• Selective
Gejala mutism: Terapi perilaku
Rett Syndrome
• Merupakan adalah gangguan perkembangan saraf dari substansia grisea otak
• Klinis : tangan dan kaki kecil, perlambatan laju pertumbuhan kepala
(termasuk mikrosefali), gerakan tangan berulang, seperti meremas-remas dan
berulang kali meletakkan tangan ke dalam mulut
• Terdapat defisiensi mental yang jelas
DIAGNOSIS GANGGUAN BICARA DAN
BAHASA PADA ANAK
• American Psychiatric Association’s Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorder (DSM IV)
membagi gangguan bahasa dalam 4 tipe.2
• 1. Gangguan bahasa ekspresif
• 2. Gangguan bahasa resepti fekspresif
• 3. Gangguan phonological
• 4. Gagap
1. Riwayat penyakit
• Riwayat perkembangan
• Paparan obat ototoksik
2. Otoskopi
• Jika terdapat tuli konduksi
3. Audiometri
• Anak > 4th : kooperatif
• Evaluasi derajat ketulian
• AC dan BC
4. Behavioral assessment
• Stimulus auditorik respon motorik (usia 5-6 bulan)
• Behavioral reflex audiometry: mengejapkan mata, melebarkan mata,
mengerutkan wajah, ↑HR, reflex Moro
• Behavioral response audiometry:
• Tes distraksi
• Visual reinforcement audiometry: untuk anak 2-4 tahun atau dengan ggn.
mental. Stimulus auditori + visual bersamaan.
5. Conditioned Play Audiometry
• Dapat dilakukan mulai dari usia 25-30 bulan
DIAGNOSIS TERLAMBAT BICARA &
GANGGUAN PENDENGARAN (III)
6. Pemeriksaan elektrofisiologi
• BERA
• Otoacustic emission (OAE)
7. Immitance acoustic
• Timpanometri
PEMERIKSAAN ELEKTROFISIOLOGI
Terapi bicara
Terapi artikulasi
Terapi perilaku
Seorang anak laki – laki usia 5 tahun datang dibawa orang tuanya
dengan keluhan dalam artikulasi dan mengkoordinasi bahasa. Namun
tidak ditemukan masalah dalam pergaulan sehari – hari. Apakah
diagnosis pada kasus tersebut?