Anda di halaman 1dari 19

HUBUNGAN KONDILOMA

AKUMINATA DENGAN
KEJADIAN HIV DI (RSPBA,
RSAM, & RSADT)

S K R I P S I

A D I L A T A N I A
Nomor Pokok Mahasiswa. 1 2 3 1 0 0 0 8
BAB PENDAHULUAN
I 1.1 LATAR BELAKANG
Kondiloma akuminata (KA) adalah lesi
berbentuk papilomatosis, dengan
permukaan verukosa yang disebabkan oleh
infeksi Human Papilloma Virus (HPV).
HIV (Human Immunodeficiency Virus)
adalah sejenis virus yang menyerang
sistem kekebalan tubuh manusia dan
dapat menimbulkan AIDS
KONDILOMA AKUMINATA

Di Amerika serikat data dari Center for


Disease Control and Prevention tercatat
ada lebih dari 19,7 juta kasus baru
infeksi menular seksual (IMS) tiap
tahun, dan 14,1 juta kasus merupakan
infeksi HPV.
Tujuan
Tujuan Umum
Mengetahui hubungan antara kondiloma akuminata
dengan kejadian HIV di (RSPBA, RSAM, & RSADT) Bandar
Lampung
Tujuan Khusus
Mengetahui angka kejadian kondiloma akuminata di
(RSPBA,RSAM,& RSADT) Bandar Lampung
Mengetahui angka kejadian HIV di (RSPBA, RSAM, &
RSADT) Bandar Lampung
Mengetahui hubungan kondiloma akuminata dengan
kejadian HIV di (RSPBA, RSAM, & RSADT) Bandar
Lampung
KERANGKA TEORI
BAB
II
Faktor risiko :
1. Agen penyakit
2. PSK
3. Berganti-ganti pasangan
Masuk virus HPV
4. Riwayat penyakit IMS
sebelumnya
5. Status gizi rendah
Kondiloma Akuminata
6. Sosial ekonomi rendah dan
pendidikan rendah

HIV (+)

Menyerang sistem pertahanan


tubuh (Khususnya menyerang
CD-4 )
Kerangka Konsep
KONDILOMA
AKUMINATA
HIV

Variabel independent Variabel Dependent

Hipotesa
Ho : Tidak ada hubungan Kondiloma Akuminata dengan
kejadian HIV di (RSPBA, RSAM,& RSADT) Bandar Lampung
tahun 2015

Ha : Ada hubungan Kondiloma Akuminata dengan


kejadian HIV di (RSPBA, RSAM,& RSADT) Bandar Lampung
tahun 2015
BAB METODE PENELITIAN

III
Variable Definisi Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur Skala
Operasional

KA atau kutil pada Rekam Medis 0 = tidak


Kondiloma Check List Ordinal
kelamin adalah 1 = ya

Akuminata infeksi menular


seksual yang
mengenai kulit dan
mukosa akibat
infeksi oleh HPV
tipe tertentu yang
menyerupai
jengger ayam pada
alat kelamin.

HIV (Human 0 = tidak


HIV Rekam Medis Check List Ordinal
Immunodeficiency 1 = ya
Virus) adalah
sejenis virus yang
menyerang sistem
kekebalan tubuh
manusia dan dapat
menimbulkan
AIDS
Pengolahan Data
Analisis Univariat
Menggunakan SPSS for computer version 16.0

Analisis Bivariat

Menggunakan SPSS for computer version 16.0


“CHI-SQUARE”

•Jika nilai p-value ≥ 0.05, maka hipotesis studi ditolak (Ho diterima).
•Jika nilai p-value ≤ 0.05, maka hipotesis studi diterima (Ho ditolak).
BAB HASIL DAN PEMBAHASAN

IV
4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan


Jenis Kelamin

4.1.2 Distribusi Sampel Berdasarkan Usia Terhadap


Kejadian Kondiloma Akuminata dan HIV
4.1.2 Analisa Univariat

4.1.2.1 Distribusi Sampel Berdasarkan Kejadian


Kondiloma Akuminata

Tabel 4.1

4.1.2.2 Distribusi Sampel Berdasarkan Kejadian HIV

Tabel 4.2
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi
Berdasarkan Kejadian Kondiloma
Akuminata
Kejadian kondiloma
Jumlah Persentase
Akuminata

1 Tidak Ada 169 72.2

2 Ada 65 27.8

Jumlah 234 100


Tabel 4.2 Distribusi Sampel
Berdasarkan Kejadian HIV

Penderita HIV Jumlah Persentase


Tidak 195 83.3
Ya 39 16.7
Jumlah 234 100
4.1.3 Analisis Bivariat

4.1.3.1 Hubungan Kondiloma Akuminata dengan


Kejadian HIV

Tabel 4.3
Tabel 4.3 Analisa Hubungan
Kondiloma Akuminata dengan
Kejadian HIV
Kejadian HIV
Kejadian P
Kondiloma Tidak Ya Total % valu OR
Akuminata N % n % e

Tidak 166 98.2 3 1.8 169 100


68.690
Ya 29 44.6 36 55.4 65 100 0.000

Total 195 83.3 39 16.7 234 100


BAB KESIMPULAN DAN SARAN
V
5.1 Kesimpulan

Sebagian besar responden berjenis kelamin laki-laki


sebanyak 139 orang (57.7%)
Responden yang mengalami kondiloma akuminata berada
paling banyak pada kelompok usia 15-25 tahun sebanyak
20 orang (33.9%)

Responden yang mengalami HIV berada paling banyak


pada kelompok usia 15-25 tahun dan 26-35 tahun
masing-masing sebanyak 10 orang
Didapatkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara
kejadian KA dengan kejadian HIV (p-valeu=0.000)
5.2 Saran

Perlu dilakukan banyak penyuluhan tentang PMS


khususnya KA untuk mengurangi angka kejadian KA.

Bagi Dinas Kesehatn diharapakan dapat


melakukan kegiatan monitoring prevalensi PMS
khususnya KA yang di laksanakan secara
berkesinambungan baik itu kegiatan skrining
ataupun survey prevalensi

Bagi masyarakat diharapakan dapat menghindari


melakukan hubungan seks yang bebas dan
berisiko agar terhindar dari PMS khususnya KA

Anda mungkin juga menyukai