Anda di halaman 1dari 22

Incidence

Permasalahan kesehatan
masyarakat dari TB

 Peningkatan jumlah kasus TB yang


berhubungan dengan organisme resisten
beberapa obat (MDR-TB) dan organisme
yang reisten terhadap obat yang ekstensif
(XDR-TB).
 Klien dengan inveksi HIV sangat rentan
terinfeksi TB.
(Black & Hawks, 2009).
Nurses in the forefront of tuberculosis
prevention, care and treatment

 In the era of TB and HIV/AIDS,


overall nursing competence in
detection, control and care is
crucial. Nurses working in a
variety of healthcare settings
carry the bulk of the work in TB
prevention, care and
treatment.
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Penunjang

 Bayangan berawan/nodular di
segmen apikal dan posterior
lobus atas dan segmen superior
lobus bawah paru.
 Kaviti terutama lebih dari satu,
dikelilingi bayangan opak
berawan atau nodular.
 Bayangan bercak milier.
 Efusi Pleura
Pemeriksaan Penunjang

 Pemeriksaan laboratorium
(sputum klien, urine, cairan
kumbah lambung, cairan
serebrospinal, cairan pleura,
jaringan tubuh, feses dan
swab tenggorok).
Manajemen Medis
Manajemen Medis

 TB aktif biasanya dimulai degan setidaknya 4 obat: Isoniazid, rifampin,


pirazinamid dan etambutol.
Pengkajian Keperawatan

 Keluhan Utama
Keluhan yang sering menyebabkan klien
dengan TB paru meminta pertolongan dari tim
kesehatan dapat dibagi menjadi dua
golongan, yaitu :
 Keluhan respiratoris, meliputi:
 Batuk
 Batuk darah
 Sesak nafas
 Nyeri dada
 Keluhan sistemis
 Demam
 Keluhan sistemis lain seperti, keringat malam,
anoreksia, penurunan berat badan dan
malaise.

 Riwayat Penyakit Saat Ini


 Awal mula keluhan utama.
 Dapat menggunakan format pqrst.
 Keluhan apa yang menyertai keluhan utama?
 Karakteristik sputum?
 Kemampuan mengeluarkan sekret?
Pengkajian Keperawatan

 Riwayat Penyakit Dahulu


 Sebelumnya pernah menderita TB?
 Batuk lama?
 Penyakit lain yang memperberat seperti DM?
 Riwayat Pengkajian Keluarga
 Pernah dialami anggota keluarga?
 Pengkajian Psiko-Sosio-Spiritual
 Status emosi, kognitif dan perilaku klien.
 Pada kondisi klinis, klien dengan TB paru
sering mengalami kecemasan bertingkat
sesuai dengan keluhan yang dialaminya.
 Kondisi pemukiman?
 Status ekonomi?
Pengkajian Keperawatan

 Keadaan Umum dan Tanda-tanda Vital


 Kesadaran?
 Biasanya ditemukan peningkatan SB, peningkatan frekuensi nadi dan
frekuensi pernapasan

 Pemeriksaan Fisik (fokus: sistem pernapasan)


 Inspeksi
Bentuk dada, gerakan dada saat
pernapasan, penggunaan otot bantu
pernapasan, sputum.
 Palpasi
Palpasi trakea, taktil fremitus
 Perkusi
Pada TB tanpa komplikasi biasanya
resonan atau sonor. Jika ada efusi
pleura  redup
 Auskultasi
Suara napas tambahan (ronki,
wheeze) pada sisi yang sakit.
Diagnosa dan Intervensi

1. Dx: Ketidakefektifan bersihan jalan nafas b.d. produksi mucus dalam jumlah berlebihan, d.d. :
 Perubahan frekuensi, ritme dan kedalaman pernapasan
 Suara napas abnormal (ronkhi, whezee)
 Dispnea
Hasil yang diharapkan:
 Mendemonstrasikan batuk efektif
 Suara napas bersih
 Tidak ada dispnea

Intervensi

1) Kaji fungsi respirasi: suara napas, frekuensi, irama, kedalaman, dan penggunaan
otot bantu pernapasan
2) Perhatikan kemampuan untuk mengeluarkan dahak dan kemampuan batuk
efektif . Dokumentasikan karakteristik sputum.
3) Beri pasien posisi semi fowler. Ajarkan batuk efektif dan teknik napas dalam
4) Lakukan suction jika perlu
5) Pertahankan intake cairan adekuat
6) Kolaborasi pemberian obat sesuai indikasi: mukolitik, ekspektoran, bronkodilator
Diagnosa dan Intervensi

2. Dx: ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh b.d. anorksia, d.d. :
 Penurunan berat badan 20% atau lebih
 Gangguan sensasi rasa
 Tonus otot menurun
Hasil yang diharapkan:
 Nafsu makan meningkat
 Berat badan meningkat/ideal
 Nilai lab normal. Bebas dari tanda2 malnutrisi

Intervensi
1) Kaji status nutrisi pasien dari penerimaan, catat turgor kulit, berat badan dan
derajat kekurangannya berat badan dan pilihan intervensi yang tepat
2) Pastikan pada diet biasa pasien yang disukai atau tidak disukai.
3) Berikan perawatan rnulut
4) Dorong makan sedikit dan sering dengan makanan tinggi protein.
5) Kolaborasi, rujuk ke ahli gizi untuk menentukan komposisi diet.
Pencegahan Penularan

 Identifikasi. Klien dengan manifestasi klinis


harus diisolasi hingga hasil kultur diterima.
Ruang isolasi bertekanan negatif. Lampu
ultraviolet perlu digunakan.
 Alat pelindung diri bagi semua yang
memasuki ruang isolasi. Particulate
repirator.
 Monitor status TB tenaga kesehatan. Uji
kulit tiap tahun.
 Vaksinasi BCG
 Komunikasi, informasi dan edukasi (KIE)
tentang penyakit tuberkulosisi pada
masyarakat.
 Terima kasih
Selengkapnya di:
Black & Hawks, 2009. Medical Surgical Nursing. 8th Edition.
Book 3rd. Elsevier: Singapore.
http://nurseberaksi.blogspot.com/2017/06/asuhan-
keperawatan-tb-paru.html#more

Anda mungkin juga menyukai