Permasalahan kesehatan
masyarakat dari TB
Bayangan berawan/nodular di
segmen apikal dan posterior
lobus atas dan segmen superior
lobus bawah paru.
Kaviti terutama lebih dari satu,
dikelilingi bayangan opak
berawan atau nodular.
Bayangan bercak milier.
Efusi Pleura
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan laboratorium
(sputum klien, urine, cairan
kumbah lambung, cairan
serebrospinal, cairan pleura,
jaringan tubuh, feses dan
swab tenggorok).
Manajemen Medis
Manajemen Medis
Keluhan Utama
Keluhan yang sering menyebabkan klien
dengan TB paru meminta pertolongan dari tim
kesehatan dapat dibagi menjadi dua
golongan, yaitu :
Keluhan respiratoris, meliputi:
Batuk
Batuk darah
Sesak nafas
Nyeri dada
Keluhan sistemis
Demam
Keluhan sistemis lain seperti, keringat malam,
anoreksia, penurunan berat badan dan
malaise.
1. Dx: Ketidakefektifan bersihan jalan nafas b.d. produksi mucus dalam jumlah berlebihan, d.d. :
Perubahan frekuensi, ritme dan kedalaman pernapasan
Suara napas abnormal (ronkhi, whezee)
Dispnea
Hasil yang diharapkan:
Mendemonstrasikan batuk efektif
Suara napas bersih
Tidak ada dispnea
Intervensi
1) Kaji fungsi respirasi: suara napas, frekuensi, irama, kedalaman, dan penggunaan
otot bantu pernapasan
2) Perhatikan kemampuan untuk mengeluarkan dahak dan kemampuan batuk
efektif . Dokumentasikan karakteristik sputum.
3) Beri pasien posisi semi fowler. Ajarkan batuk efektif dan teknik napas dalam
4) Lakukan suction jika perlu
5) Pertahankan intake cairan adekuat
6) Kolaborasi pemberian obat sesuai indikasi: mukolitik, ekspektoran, bronkodilator
Diagnosa dan Intervensi
2. Dx: ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh b.d. anorksia, d.d. :
Penurunan berat badan 20% atau lebih
Gangguan sensasi rasa
Tonus otot menurun
Hasil yang diharapkan:
Nafsu makan meningkat
Berat badan meningkat/ideal
Nilai lab normal. Bebas dari tanda2 malnutrisi
Intervensi
1) Kaji status nutrisi pasien dari penerimaan, catat turgor kulit, berat badan dan
derajat kekurangannya berat badan dan pilihan intervensi yang tepat
2) Pastikan pada diet biasa pasien yang disukai atau tidak disukai.
3) Berikan perawatan rnulut
4) Dorong makan sedikit dan sering dengan makanan tinggi protein.
5) Kolaborasi, rujuk ke ahli gizi untuk menentukan komposisi diet.
Pencegahan Penularan