TIM PENGUSUL:
Balita stunting termasuk masalah gizi kronik yang disebabkan oleh banyak faktor
seperti kondisi sosial ekonomi, gizi ibu saat hamil, kesakitan pada bayi dan kurangnya
asupan gizi pada bayi. Hal tersebut mempengaruhi perkembangan fisik dan kognitif balita
menjadi kurang optimal (Badan Pusat Statistik, 2017).
Pola asuh memiliki peranan yang penting agar terwujudnya pertumbuhan anak
yang optimal. Pola asuh adalah penyebab tidak langsung dari kejadian stunting dan
apabila tidak dilaksanakan dengan baik dapat menjadi penyebab langsung dari
kejadian stunting, artinya pola asuh adalah faktor dominan sebagai penyebab stunting
(UNICEF, 2017).
Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat dari
kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek untuk usianya. Kekurangan gizi
terjadi sejak bayi dalam kandungan dan pada masa awal setelah bayi lahir akan tetapi,
kondisi stunting baru nampak setelah bayi berusia 2 tahun Balita pendek (stunted) dan
sangat pendek (severely stunted) adalah balita dengan panjang badan (PB/U) atau
tinggi badan (TB/U) menurut umurnya dibandingkan dengan standar baku WHO-
MGRS (Multicentre Growth Reference Study) 2006. Sedangkan defnisi stunting
menurut Kementerian Kesehatan (Kemenkes) adalah anak balita dengan nilai z-scorenya
kurang dari -2SD/standar deviasi (stunted) dan kurang dari 3SD (severely stunted).
(TNP2K, 2017)
C. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan rancangan
penelitian korelasional yaitu untuk menganalisis hubungan variabel bebas dangan
variabel terikat.
2. Kerangka Konsep
Variabel Independen Variabel Dependen
Rendahnya Berat Badan Baby Ketika
Lahir
Melewatkan Imunisasi
5. Analisis Data
Adapun analisis data pada penelitian ini sebagai berikut:
a. Analisis univariat dilakukan terhadap karakteristik responden, variabel bebas
dan variabel terikat. Pada penelitian ini, yang dilakukan uji univariat berupa
distribusi frekuensi untuk masing-masing variabel.
b. Analisis bivariat dilakukan untuk membuktikan hipotesis penelitian. Uji
statistik untuk seluruh analisis tersebut diatas dianalisis dengan tingkat
kemaknaan 95% (alpha 0,05%) dengan uji chi square.
c. Analisis multivariat digunakan melihat variabel independen yang paling
dominan berhubungan dengan kejadian Stunting pada Usia 24-59 bulan.
Variabel independen yang mempunyai nilai p < 0,25 yang diperoleh pada hasil
bivariat akan menjadi kandidat untuk analis multivariat. Uji statistik yang
digunakan adalah Multiple Logistic Regression.
DAFTAR PUSTAKA
diambil dari :
https://makassar.tribunnews.com/2019/01/14/3771-balita-menderita-stunting-di-
enrekang-terbesar-di-sulsel.
Kementerian kesehatan RI. (2017). Buku saku pemantauan status gizi. Jakarta.
Kementerian kesehatan RI. (2018). Buku saku pemantauan status gizi. Jakarta.