EMBOLI PARU
1. ATIKA DWI SAFITRI 180106003
2. RATRI WULANDARI 180106011
Definisi..
Emboli paru merupakan satu dari banyak penyakit
pada vaskuler paru. Emboli paru dapat terjadi karena
substansi yang tidak larut masuk ke dalam vena sistemik,
terbawa aliran darah dan menyumbat di pembuluh darah
pulmoner.Secara terminologi, emboli paru atau lebih
tepatnya tromboemboli paru merupakan suatu trombus
atau multipel trombus dari sirkulasi sistemik, masuk ke
sirkulasi paru sehingga menyumbat satu atau lebih arteri
pulmonalis di bronkus.
Etiologi..
Pada tahun 1856, Rudolf Virchow membuat suatu postulat
bahwa ada tiga faktor yang dapat menimbulkan suatu keadaan
koagulasi intravaskuler, yaitu:
1. Trauma lokal pada dinding pembuluh darah
2. Hiperkoagulobilitas darah (blood hypercoagulability)
3. Statis vena
Gejala dan Tanda…
• sulit bernafas
• nyeri dada yang memburuk saat bernafas,
• batuk dan hemoptisis,
• dan palpitasi
Tanda klinis yang ditemukan berupa :
- Hipoksia
- stenosis
- pleural friction rub
- takipnea dan takikardia.
Pemeriksaan penunjang emboli paru
mencakup:
1. Foto Toraks
Pembesaran arteri pulmonal yang semakin
bertambah pada serial foto toraks adalah tanda
spesifik emboli paru.
2. Analisa Gas Darah
Gambaran khas berupa menurunnya kadar
pO2 yang dikarenakan shunting akibat ventilasi
yang berkurang. Secara simultan pCO2 dapat
normal atau sedikit menurun disebabkan oleh
keadaan hiperventilasi.
Lanjutan..
3. Elektrokardiogram (EKG)
Perubahan EKG tidak dapat dipercaya dalam diagnosis
emboli paru terutama pada kasus yang ringan sampai
sedang.
Lanjutan..
4. Scanning Ventilasi-Perfusi
Pemeriksaan ini sudah menjadi
uji diagnosis non invasive yang
penting untuk sangkaan emboli paru
selama bertahun-tahun.
Keterbatasan alat ini pada kasus
alergi konntras, insufisiensi ginjal,
atau kehamilan. Pemeriksaan ini
dilakukan untuk melihat adanya
mismatch antara ventilasi dan
perfusi paru.
Lanjutan..
5. Angiografi paru
Pemeriksaan ini merupakan baku emas (gold standard)
dalam diagnostik emboli paru. Namun teknik ini merupaan
penyelidikan invasif yang cukup berisiko terutama pada
penderita yang sudah kritis. karenanya saat ini peran
angiografi paru sudah digantikan oleh multislice CT scan
yang memiliki akurasi yang sama.
6. Diagnosa Banding
Diagnose banding emboli paru secara klinis yaitu:
• Pneumonia
• Asma bronchiale
• Penyakit paru obstruktif menahun eksaserbasi
• Edema paru
• Pneumothoraks
• Tension Pneumothoraks
Penatalaksanaan
• Tatalaksana yang umum antara lain:
1. Tirah baring di ruang intensif
2. Pemberian oksigen 2-4 l/menit
3. Pemasangan jalur intravena untuk pemberian cairan
4. Pemantauan tekanan darah
5. Stocking pressure gradient (30-40 mmHg, bila tidak
ditoleransi gunakan 20-30 mmHg)
Lanjutan..
• Tatalaksana khusus antara lain:
1. Trombolitik : diindikasikan untuk emboli paru massif
dan sub massif
• Sediaan yang diberikan:
• Streptokinase 1,5 juta dalam 1 jam
• rt-PA (alteplase) 100 mg intravena dalam 2 jam
• Urokinase 4400/kg/jam dalam 12 jam
• Dilanjutkan dengan unfractionated heparin/low molecular
weight heparin selama 5 hari
Lanjutan..
3. Ventilator mekanik diperlukan pada emboli paru massif
4. Heparinisasi sebagai pilihan pada emboli paru non massif /
non sub massif
5. Anti inflamasi nonsteroid bila tidak ada komplikasi pendarahan
6. Embolektomi dilakukan bila ada kontraindikasi heparinisasi /
trombolitik pada emboli paru massif dan sub massif
7. Pemasangan filter vena cava dilakukan bila ada perdarahan
yang memerlukan tranfusi emboli paru berulang meskipun telah
menggunakan antikoagulan jangka panjang
Peran Penata Anestesi pada Emboli
Paru