Anda di halaman 1dari 5

ANALISIS PROMOSI KESEHATAN

PUSKESMAS CIUMBULEUIT
UPAYA PROMOSI KESEHATAN
• Upaya Promosi Kesehatan yang dilakukan oleh Puskesmas Ciumbuleuit terdiri
dari kegiatan dalam gedung dan luar gedung.
• Kegiatan di dalam gedung meliputi Komunikasi Interpersonal dan Konsultasi
(KIP/K), Penyuluhan Kelompok, dan institusi kesehatan Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat (PHBS).
• Kegiatan di luar gedung meliputi pengkajian dan pembinaan PHBS di tatanan
rumah tangga, pemberdayaan masyarakat, pembinaan UKBM, pembinaan dan
pemberdayaan masyarakat dilihat melalui presentase RW Siaga Aktif dan
pemberdayaan individu/keluarga melalui kunjungan rumah.
• Beberapa kegiatan upaya promosi kesehatan di Puskesmas Ciumbuleuit belum
mencapai target, khususnya upaya promosi kesehatan diluar gedung, yaitu
pelaksanaan program pengkajian dan pembinaan PHBS di tatanan rumah
tangga, pemberdayaan masyarakat melalui penyuluhan kelompok oleh petugas
di masyarakat, dan pembinaan posyandu.
Cakupan Target Kesenjangan
No. Indikator Sasaran Pencapaian
(%) (%) (%)
Kegiatan dalam gedung

Komunikasi Interpersonal dan


1 33,907 1,993 5.88 5.00 + 0,88
Konsultasi (KIP/K)

Penyuluhan Kelompok oleh


2 96 72 75.00 100.00 - 25,00
Petugas di Dalam Gedung
Pengkajian dan Pembinaan
3 10 4 40.00 100.00 - 60,00
PHBS pada Institusi Kesehatan
Kegiatan luar gedung
Pengkajian dan Pembinaan
4 8,207 8,000 97.48 65.00 + 32,48
PHBS di Tatanan Rumah Tangga

Pemberdayaan Masyarakat
melalui Penyuluhan Kelompok
5 744 468 62.90 100.00 - 37,1
oleh Petugas di Masyarakat di
Wilayah Kerja

Pembinaan UKBM melalui


6 Persentasi Posyandu Purnama 40 9 22.50 65.00 - 42,5
dan Mandiri

Pembinaan Pemberdayaan
7 Masyarakat dilihat melalui 22 22 100.00 60.00 + 40,00
Persentase RW Siaga Aktif

Pemberdayaan
8 Individu/Keluarga melalui 1,993 950 47.67 50.00 - 2.33
Kunjungan Rumah
• Permasalahan pada upaya promosi kesehatan meliputi sumber daya
manusia yang dimiliki tidak sesuai dengan jumlah program yang
dilaksanakan sehingga mengakibatkan beberapa program promosi
kesehatan di luar gedung tidak mencapai target.
• Selain itu, pembinaan dan pelatihan program kesehatan untuk pemegang
program juga jarang dilakukan, sehingga program yang dilakukan juga tidak
berbasis kompetensi.
• Pada pelaksanaan program pengkajian dan pembinaan PHBS di tatanan
rumah tangga, kesadaran rumah tangga dalam melaksanakan PHBS masih
kurang. Solusinya adalah memberikan pembinaan berupa penyuluhan lebih
intens kepada masyarakat tentang pentingnya rumah tangga ber-PHBS.
• Pemberdayaan masyarakat melalui penyuluhan kelompok oleh petugas di
masyarakat, kinerja petugas dalam melaksanakan penyuluhan kelompok di
masyarakat kurang optimal. Sehingga solusinya adalah memberikan
motivasi petugas secara kontinyu dan pembuatan jadwal penyuluhan
beserta variasi materinya.
• Pembinaan posyandu tidak maksimal karena beberapa titik lokasi posyadu
terjadi kurangnya dukungan dari pihak lintas sektor, serta aparat RT dan
RW. Solusinya adalah melakukan advokasi lintas sektor, RT dan RW.
• Banyak kegiatan bersinggungan dalam satu waktu yang dilakukan
menyebabkan banyaknya program kesehatan yang terhambat karena
jumlah pegawai yang terbatas dan lebih fokus kepada program
tertentu.
• Selain itu, Kesadaran tenaga kerja mengenai metode pentingnya
penyampaian penyuluhan masih kurang baik karena mereka merasa
masyarakat sudah cukup mengerti mengenai materi penyuluhan.
Namun kenyataannya, masyarakat belum pernah dievaluasi mengenai
materi penyuluhan terkait.

Anda mungkin juga menyukai