Anda di halaman 1dari 28

BEDAH PREPROSTETIK

Presented by :
Drg. Teguh Tri W
Vestibuloplasti
Bedah
Prepostetik
Bone
Augmentasi

Macam
Alveolektomi

Sinus
Lifting

Frenektomi
Bedah Preprostetik
• Tindakan bedah yang bertujuan memperbaiki keadaan
tulang alveolar rahang agar penempatan gigi tiruan lebih
baik

• Tujuan :
• Mendapatkan protesa dengan retensi, stabilisasi, estetik dan fungsi
yang baik
• Indikasi :
• Atrofi rahang karena proses fisiologis
• Adanya eksostosis
• Torus
• Frenulum tinggi
• Memperoleh keadaan lingir alveolar yang baik
• Tindakan patologis pada IO dan EO
• Adanya nyeri pada pemasangan GT
• Ulser berulang pada GT
• Disfungsi yang tidak berkurang dengan perbaikan konvensional

• Kontra indikasi :
• Pasien usia lanjut
• Kelainan psikologis (depresi, bingung, belum siap menggunakan
gigi palsu)
Macam
1. Jaringan tulang
- Alveolectomy
- Alveolar augmentasi
- Alveolplasty
- Alveolotomy
- torectomy
2. Jaringan lunak
- Gingivoplasty
- Frenectomy
- Kuretase pada polip
3. Vestibuloplasty  meninggikan sulcus vestibular dengan
cara reposisi mucosa, ikatan otot dan otot yang melekat
pada tulang yang akan menghasilkan sulcus vestibular yang
dalam  intinya : memperluas denture bearing
Sinus Lifting (bone augmentasi)
Tahap-tahap Operasi :
a. embukaan sinus dan elevasi membran
b. Melokalisasi area grafting yang dibutuhkan
c. Pengisian komposit campuran MSC, ASC dan rhBMP-2
dengan dosis 7,5 x 10 cm ACS, 8 cc rhBMP-2 (0,43 mg/ml)
dan 8 cc MSC (106/ml)
TAHAP-TAHAP PENAMBAHAN DASAR SINUS MAKSILA

1. Rontgen Panoramik
Bone Augmentation of the Maxillary Sinus Floor

MSC/ACS/rhBM
P

Skema penambahan dasar sinus maksila dengan komposit


campuran MSC, ACS dan rhBMP-2
Saturasi ACS dengan MSC,
inkubasi dengan suhu 370C
selama 16 jam dilanjutkan dengan
penetesan rhBMP-2

Penempatan Graft pada dasar Penjahitan kembali flap


sinus
TEKNIK PENGUKURAN SECARA SKEMATIK DARI
KALKULASI PEMBENTUKAN TULANG BARU

rhBMP-2/
ACS/ MSC ,
treatment
area
rhBMP-2/ ACS/ MSC ,
treatment area
Area of interest
for density
measurements
PENGUKURAN PEMBENTUKAN TULANG BARU
SECARA RADIOLOGI
Bone Augmentasi
Osteotomy segmental pada anterior mandibula
Pemasangan distraction device
Percobaan aktivasi tanpa osteotomy
undercut
Tinggi ridge tercapai, stop aktivasi dan
lepas device setelah 8 minggu
Pemasangan implant 12 minggu setelah
pemasangan distractor
Alveolectomy
• Prosedur bedah untuk mengurangi tulang soket dengan
cara mengurangi plate labial atau bukal dari proc
alveolaris dengan pengambilan septum interdental dan
interadikular
• Tujuan :
• Bertujuan mendapatkan protesa dengan retensi, stabilisasi, estetik
dan fungsi yang baik
• Untuk membuang ridge alveolus yang tajam dan menonjol
• Untuk membuang tulang intraseptal sewaktu gingivektomi
• Membentuk kontur tulang yang sesuai kontur gingival
• Untuk memperbaiki prognatisme pada maksila sehingga
didapatkan estetik yang baik
• Indikasi :
• Adanya alveolar ridge yang runcing
• Untuk menghilangkan tuberositas
• Adanya eksostosis yang perlu dieksisi
• Ekstraksi gigi inflamatik / trauma eksternal
• Menghlangkan undercut

• Kontraindikasi :
• Pada pasien dengan penyakit sistemik
• Pada pasien yang masih muda
• Pada pasien wanita atau pria yang jarang melepaskan gigi tiruannya
karena rasa malu, sehingga jaringan pendukung gigi tiruan menjadi
kurang sehat, karena selalu dalam keadaan tertekan dan jarang
dibersihkan. Hal ini mengakibatkan proses resorbsi tulang dan
proliferasi jaringan terhambat.
• Jika bentuk prosesus alveolaris tidak rata tetapi tidak mengganggu
adaptasi gigi tiruan baik dalam hal pemasangan, retensi maupun
stabilitas.
Alat

• Alat diagnostik • needle holder


• Tang ekstraksi (mahkota dan
• Bur Tulang (round bur,
radix)
Fissur bur)
• Bein
• Spuit syringe • Resparatorium
• Suture material • Buccal retractor
• Knalble tang • Gunting
• Bone file • Pinset Sirurgis
• Curettage
• Blade and handle
Bahan

• Povidone iodine • Benang non absorbable Silk


• Saline • Jarum suturing lingkaran
• Kassa • Hemostat (spongostan,
• Kapas surgical celluloid, bone wax)
• Pehacain
(lidokain+vasokonstriktor)
Prosedur
• Disinfeksi daerah anastesi dan daerah operasi menggunakan
povidone iodine
• Anastesi daerah kerja
• Buat flap (envelope)
• Retraksi flap dengan resparatorium
• Tulang yang tidak teratur dibuang dengan rongeur tang dan dikontur
dgn cutting site rongeur dmn hanya penonjolan tulang / tidak teratur
dibuang. Untuk mencegah penyingkiran tulang yang tidak perlu,
rongeur tang harus selalu ditempatkan sejajar dengan permukaan
tulang alveolar yang akan dibuang
• Irigasi dengan larutan salin
• Apabila didapatkan pengambilan tulang berlebih dilakukan free graft
• Ditutup (reposisi gingiva) dan dijahit (continous / interrupted)
• Medikasi post op
R/ Amoxycillin Tab 500mg No. XV
S.3.d.d. Tab I

R/ Methyl Prednisolone Tab 4mg No. IV


S.2.d.d. Tab I

R/ Asam Mefenamat Tab 500mg No. X


S.3.d.d. Tab I
Instruksi post op
• Gigit tampon selama 30 menit
• Jangan berkumur – kumur dan makan minum panas
• Daerah operasi yangan digunakan untuk mengunyah
terlebih dahulu
• Kompres luka dengan air es
• Instruksi untuk kontrol hari 1, ke 3 dan ke 7
komplikasi
• Infeksi
• Parastesi
• Hematoma
• Fraktur tulang
• Osteomyelits
• Resorbsi tulang berlebihan
• Pembengkakan
• Terjadinya shock ( saat Durante ops )
• Perdarahan / trauma hemoragie ( Durante ops )
Decision making
Problem solving
1. Alveolectomy
2. Pengambilan polip ginggiva
3. Kontrol post op (1 hari, 3hari, 7 hari)
4. Pencetakan study model 10 – 14 hari post
penyembuhan daerah operasi
5. Pembuatan GTL
TERIMAKASIH ....

Anda mungkin juga menyukai