Anda di halaman 1dari 55

Sistem Gerak

Pada Manusia
Biologi Kelas XI IPA
Gerak pada manusia

Alat gerak pasif Alat gerak aktif


Rangka Otot
Fungsi Rangka
1. Penegak & pemberi bentuk tubuh
2. Pengikat sendi
3. Tempat perlekatan otot-otot rangka
4. Sebagai pengungkit
5. Penyokong berat badan
6. Proteksi organ tubuh yg lunak
7. Tempat pembentukan sel-sel darah
8. Fungsi immunologis
9. Penyimpan kalsium & fosfor
10.Penyimpan energi
Proses osifikasi
(pembentukan tulang)
Skema Osifikasi

Sel mesenkim tulang rawan


(kartilago) bagian dalam terisi
osteoblas terbentuk sel tulang
dari dalam ke luar terbentuk sistem
havers sekeliling sel tulang
terbentuk protein matriks tulang
kelak berupa senyawa fosfor dan kapur
matriks tulang keras
Pengelompokan Rangka Manusia

Kelompok Tulang
pada Manusia

Rangka Rangka
Aksial Apendikuler
1. Rangka Aksial
a. Tulang Tengkorak
b. Tulang Belakang
c. Tulang Dada
d. Tulang Rusuk
Tulang Tengkorak
Tengkorak

Bagian Kepala Bagian Muka

2 tl rahang atas
2 tl rahang bawah
2 tl pipi
2 tl ubun-ubun 2 tl langit-langit
1 tl kpl blkng 2 tl hidung
2 tl baji 2 tl air mata
2 tl pelipis 1 tl lidah
1 tl dahi
2 tl tapis
Tulang Tengkorak
Tulang Belakang
a. 7 ruas tl. Leher
b. 12 ruas tl. Punggung
c. 5 ruas tl. Pinggang
d. 5 ruas tl. Kelangkang
e. 4 ruas tl. Ekor
7 Ruas Tulang Leher

12 Ruas Tulang Punggung

5 Ruas Tulang Pinggang

5 Ruas Tulang Kelangkang


4 Ruas Tulang Ekor
Tulang Dada
Tulang Rusuk

• 7 ps tlg rusuk sejati


(costa vera)
• 3 ps tlg rusuk palsu
(costa spuria)
• 2 ps tlg rusuk
melayang
Rangka
Apendikuler

1. Tulang Anggota Gerak Atas


2. Tulang Anggota Gerak
Bawah
Tulang Anggota Gerak Atas
1. 2 Tulang Lengan Atas (Humerus)
2. 2 Tulang Pengumpil (Radius)
3. 2 Tulang Hasta (Ulna)
4. 2 x 8 Tulang Pergelangan Tangan
(Karpal)
5. 2 x 5 Tulang Telapak Tangan
(Metakarpal)
6. 2 x 14 Tulang Jari (Falanges)
Tulang Anggota Gerak Bawah
a. 2 tl. Paha (femur)
b. 2 tl. Tempurung lutut (patella)
c. 2 tl. Kering (tibia)
d. 2 tl. Betis (fibula)
e. 2 x 7 tl. Pergelangan kaki (tarsal)
f. 2 x 5 tl. Telapak kaki (metatarsal)
g. 2 x 14 ruas tl. Jari kaki (falanges)
h. Tulang Gelang Panggul
Bentuk Tulang
1. Tulang Pipa (panjang)
2. Tulang Pendek
3. Tulang Pipih
4. Tulang Tak Beraturan
Tulang Pipa

• Bentuknya seperti pipa panjang


silindris (diafise)
• Ujung membulat (epifise) tersusun
atas tulang rawan
• Bagian tengah bernama metafise
dan berongga yang berisi sumsum
tulang:
– Sumsum tulang merah 
pembentukan eritrosit
– Sumsum tulang kuning 
pembentukan sel lemak
Tulang Pendek

• Tulang yang lebih kecil


• Bentuk hampir seperti
kubus atau bulat
• Dapat bergerak bebas
• Ditemukan pada tulang
telapak tangan dan kaki
Tulang Pipih

• Berbentuk lempengan
pipih yang lebar.
• Fungsi melindungi
struktur tubuh di
bagian bawahnya
• Ditemukan pada tulang
kepala
Tulang Tak Beraturan

• Berbentuk kompleks
yang berhubungan
dengan fungsi khusus
• Ditemukan pada
tulang rahang, ruas
tulang belakang
Jenis Tulang
1. Tulang Rawan
1. TR Hialin
2. TR Fibrosa
3. TR Elastin
2. Tulang Keras
1. Osteosit (sel tulang dewasa
pembentuk tulang)
2. Matriks (berisi kolagen & mineral)
Ostreoprogenator, merupakan sel khusus yang
mampu berdiferensiasi menjadi osteoblas
terdapat dibagian luar membrane ( periosteum)
Osteoblas merupakan sel tulang muda yang akan
membentuk osteosit.
Osteosit merupakan sel – sel tulang dewasa.
Osteoklas merupakan sel yang berkembang dari
monosit dan terdapat disekitar permukaan tulang .
fungsi osteoklas untuk perkembangan,
pemeliharaan , perawatan dan perbaikan tulang.
Proses Pembentukan Tulang
(Osifikasi)

Pada bulan ke-2 dalam kandungan:


1. Jaringan embrional (mesenkim)
membentuk rangka yang berupa tulang
rawan (kartilago).
2. Kartilago dirusak oleh Kondroblas (sel
pembentuk tulang rawan)
3. Terbentuklah rongga yang terisi osteoblas
(sel pembentuk tulang keras)
4. Osteoblas membentuk osteosit (sel tulang
keras)
5. Osteosit membentuk lapisan-lapisan
(lamela) dari dalam ke luar.
Hubungan Antar Tulang
(Artikulasi/Persendian)

Tempat dua tulang atau lebih saling berhubungan,


dimana di antara tulang-tulang ini dapat terjadi
pergerakan atau tidak

ARTIKULASI
SINARTROSIS AMFIARTROSIS DIARTROSIS
Sinartrosis\Sendi mati

• hubungan antar tulang yang tidak memiliki celah


sendi. Hubungan antar tulang ini dihubungkan dengan
erat oleh jaringan ikat yang kemudian menulang
sehingga sama sekali tidak bisa digerakkan

SINARTROSIS

SINFIBROSIS SINKONDROSIS
Sinkondrosis Sinfibrosis
Dihubungkan oleh jaringan Dihubungkan oleh kartilago
ikat serabut padat hialin
Amfiartrosis

 Persendian yang memungkinkan


terjadinya sedikit gerakan .
Contoh: Hubungan antar tulang
rusuk dan tulang belakang
Simfisis Sindesmosis

Dihubungkan oleh kartilago Dihubungkan oleh jaringan


serabut pipih ikat serabut dan ligamen
Diartrosis/Sendi Gerak
Hubungan antartulang yang kedua
ujungnya tidak dihubungkan oleh
jaringan sehingga tulang dapat
digerakkan

 Macam-macam sendi gerak :


 Sendi peluru
 Sendi engsel
 Sendi putar
 Sendi pelana
 Sendi Luncur
Sendi peluru

• Tulang berbentuk bongkol


dan lekuk
• Berporos tiga
• Terdapat pada tulang belikat
dengan tulang lengan atas,
antara tulang paha dengan
tulang pinggul.
Sendi pelana
• Berporos dua
• Bidang sendi
berbentuk pelana
• Terdapat pada
tulang pergelangan
tangan dengan
tulang telapak
tangan, persendian
pada ibu jari,
metakarpal dan
karpal.
Sendi engsel
• Berporos satu
• Ujungnya seperti
engsel dan
membentuk lekukan
Sendi putar Sendi luncur
• Tulang yang satu berputar • Gerakan tulang
terhadap tulang yang lain membungkuk dan
menggeliat
• Berporos satu
• Tidak berporos
• antara tulang hasta dan
tulang pengumpil, antara • terjadi pada hubungan
tulang kepala dan tulang antar ruas tulang
atlas, antara tulang betis belakang, persendian
dan kering antara pergelangan
tangan dan tulang
pengumpil
Komponen Penunjang Sendi
1. Ligamen
• Jaringan ikat yang menghubungkan
tulang dengan tulang
2. Kapsul Sendi
• Lapisan serabut yang melapisi sendi dan
menghubungkan 2 tulang yang
membentuk persendian
3. Cairan Sinovial
• Cairan pelumas pada ujung-ujung tulang
yang terdapat pada bagian kapsul sendi
4. Tulang Rawan Hialin
• Jaringan tulang rawan yang menutupi
kedua ujung tulang yang membentuk
persendian
• Berguna untuk menjaga persendian dari
benturan keras
Gerak karena adanya persendian

• Ekstensi, gerak meluruskan >< Fleksi, gerak


menekuk, membengkok misalnya gerak siku, lutut,
ruas jari.
• Abduksi, gerak menjauhi badan >< Adduksi,
gerak mendekati badan
• Depresi, gerak menurunkan >< Elevasi, gerak
mengangkat
• Supinasi, gerak menengadahkan tangan ><
Pronasi, menelungkupkan tangan
• Inversi, gerak memiringkan telapak kaki ke arah
dalam tubuh >< Eversi, gerak memiringkan
telapak kaki ke arah luar
Gangguan pada persendian

• Dislokasi
• Terkilir atau keseleo
• Artritis atau infeksi sendi
• Asam urat
• Rheumatik
Dislokasi sendi
Rheumatik

Terkilir Asam urat


Gangguan dan Kelainan pada Tulang

• Gangguan Tulang
– Fraktura (patah tulang). Co: fraktura terbuka, fraktura
tertutup, remuk dan retak
– Bisa kembali tersambung spt sedia kala
• Gangguan Persendian
– Dislokasi sendi. terkilir
– Ankilosis (sendi tdk bisa gerak)
– Artritis (radang sendi),
– gout artritis (asam urat)
• Gangguan Lain
– Microcephalus, osteoporosis, rachitis
• Gangguan pada Ruas Tulang Belakang
– Lordosis, skoliosis, kifosis
Fraktura (patah tulang)

Fraktura Terbuka Fraktura Tertutup

Tulang yg patah Tulang yg patah tidak


menyeruak ke luar dan sampai menyeruak ke
menembus kulit luar
Lordosis
Skoliosis
Kifosis

Bagian
? atas agak
bungkuk
Rachitis
OTOT
Karakteristik Otot
 Kontraktibilitas, yakni kemampuan otot
u/ mengadakan perubahan menjadi lebih
pendek dari ukuran semula atau
berkontraksi.
 Ekstensibilitas, yakni kemampuan otot u/
berelaksasi atau memanjang dari ukuran
semula
 Elastisitas, yakni kemampuan u/ kembali
pada ukuran semula setelah berkontraksi
atau ekstensi. Otot yg kembali ke ukuran
semula disebut dalam keadaan relaksasi
Kerja Otot
 Otot Sinergis, yaitu 2 otot yang kerjanya
bersamaan.
mis : otot-otot antar tlg rusuk bekerjasama
mengangkat dan menurunkan tlg rusuk dan dada.
 Otot Antagonis : yaitu 2 otot yang kerjanya
berlawanan.
mis : otot bisep dan trisep ketika meluruskan
dan membengkokan lengan bawah.
Macam-Macam Otot
• Otot Polos
• Otot Lurik / Rangka
• Otot Jantung
Perbedaan Otot Polos, Lurik, dan
Otot Jantung
jenis Otot polos Otot lurik Otot jantung

sel Satu inti di tengah Banyak inti di Satu inti


tengah

Sifat Tidak menurut kemauan Menurut kemauan Tidak menurut kemauan


kerja

reaksi lambat cepat lambat

bentuk gelendong Serabut silindris Serabut bercabang

letak Dinding semua organ yang Pada rangka Dinding jantung


beruang,misal usus, rahim,
kantung kemih, pembuluh
darahsaluran pencernaan
Diagram kontraksi otot
Mekanisme Kerja Otot
Otot bekerja dengan cara berkontraksi dan relaksasi. jika
tubuh hewan atau manusia mendapat rangsangan dari luar,
rangsangan tersebut akan ditangkap pertama kali oleh sel-
sel saraf. Dari sel-sel saraf, rangsangan ini akan diteruskan
ke sel-sel otot. Di dalam otot akan diteruskan pada suatu
neuro hormon yang sangat peka terhadap rangsang yang
disebut asetilkolin, sehingga asetilkolin ini akan terangsang.
Akibat dari rangsangan ini, asetilkolin akan terurai,
akibatnya akan terbentuk miogen. Selanjutnya, miogen ini
akan merangsang pembentukan aktomiosin. Rangsangan
miogen terhadap aktomiosin akan menyebabkan terjadinya
kontraksi . Jika otot dirangsang secara teratur dengan
interval waktu yang cukup, otot akan berelaksasi secara
sempurna diantara dua kontraksi otot.
Gangguan pada Otot

> Kejang Otot (keram)  karena lelah


> Stiff (kaku leher)
> Tetanus (kejang otot karena toksin
bakteri Clostridium tetani)
> Myasthenia gravis (lemah otot)
 Hernia (otot dinding perut lemah, usus
melorot ke bawah dan masuk ke rongga
perut)
 Hypertrofi (otot membesar karena
aktivitas berlebihan)

Anda mungkin juga menyukai