Anda di halaman 1dari 18

20 DES 2019

 Terdapat pada otak dan sumsum tulang


belakang yang dilapisi meninges.

 Indikasi : Mendiagnosa penyakit berhubungan


CNS seperti meningitis, encefalitis, dan
myelitis.

 Pengambilan CSF dilakukan dari atlanto


ocipital cysterna puncture atau lumbal
puncture.
PREPARASI ALAT

 Jarum spinal steril 20 G (anjing besar)


atau
22 G (anjing kecil dan kucing)
 Tabung steril
 Sarung tangan steril
Atlanto-Occipital Cisterna
Lumbal puncture  Lokasi tusukan pada ruang
intra-vertebral L5-L6 atau L6-L7 pada anjing serta
celah lumbo-sacral pada kucing.
a. CSF bening
b. CSF kemerahan/pink
c. CSF kuning
/xanthochromic
d. CSF cloudy
 Warna
normal  jernih/tak berwarna
abnormal :
merah cerah (darah segar)
merah coklat (perdarahan selain dr otak
kuning (xanthochromia)  ikterik,
konsentrasi protein > 150 mg/dl (kuning)
pink/ kuning  oxy-hb

 Kekeruhan : sel > 500µl CSF keruh, kadang perlu


antikoagulan utk melarurkan fibrinogen yg sebabkan
bekuan pd CSF
 PROTEIN
 GLUKOSA
 SODIUM
 Kualitatif, misal : globulin  uji pandy ( 1 tetes CSF +
1 tetes larutan phenol jenuh  normal nya jernih,
abnormal putih keruh

 Kuantitatif : kolometri dan turbidometri  normal :


protein 12-40 mg/dl

 Protein ↑ dapat karena :


Peningkatan di barier otak-darah dan lemahnya
tekanan plasma / sintesis lokal yg tinggi
Radang dan hemoraghi
Tumor, enchepahlomalacia
 Konsentrasi glukosa CSF tergantung
konsentrasi glukosa darah

 Normal level glukosa dalam CSF adalah 60-


80% dari level glukosa dalam darah

 Glukosa CSF turun :


Infeksi pyogenik (glukosa darah turun)
Hypoglycemic (rasio normal)
Hyperglycemic (rasio normal)
 Normal : Na dalam CSF < Na dalam darah

 Abnormal : Na dalam CSF meningkat sampai


lebih dari160-200 mEg/l
 CSF harus diperiksa sebelum 30 menit utk
menghindari lisis
 Pengawetan sel (etanol absolut 90% : CSF=1:1
 Menghitung total sel berinti, seperti leukosit
◦ Normal : < 25 sel/µL

 Pleocytosis ; sel ↑ karena radang selaput otak


◦ Radang bernanah : pleocytosis berat
◦ Virus, jamur, tumor, degenerasi : pleocytosis ringan
 Limfosit : dominan pada CSF normal
 Neutrofil : dominan pada meningitis,
enchephalistis, abses, perdarahan
 Limfosit jg dominan pada infeksi viral, jaur,
toxic, penyakit degeneratif dan perdarahan
 Monosit : dominan pada FIP
 Sel-sel tumor :tumpr selaput otak
White Blood Cells (WBC)
 CSF normal <8 µL WBC,
limfosit dan monosit
dominan. Penyakit
inflamatori
meningkatkan WBC
(pleocytosis) & protein

Granulomatous
meningoencefalitis pada anjing
Pleocytosisdengan macrofag
(panah putih), neutrofil (panah
hitam), limfosit (panah outlined)
 CSF cloudy/putih
keruh efek
pemberian steroid,
dapat juga karena
banyaknya sel pada
CSF (>500 µL)

Steroid responsive meningitis


arthritis,hipersegmen nukleus
neutrofil
 Peningkatan neutrofil
(infeksi bakteri),
monosit/limfosit
(infeksi virus),
peningkatan
kompleks (infeksi
fungi/protozoa).
Dugaan infeksi bakteri
Larva angiostrongylusvasorum
CSF dapat dilakukan (lungworm)
kultur.

16
Lain-lain
 Kortikosteroid mengurangi
perhitungan sel berinti,
neutrofil dan limfosit,
konsentrasi protein.

 Biokimia lain seperti gula,


kreatininkinase,
dehidrogenase laktat dapat
diukur, namun nilai
diagnostiknya belum
diketahui. Penurunan gula,
peningkatan jumlah sel serta Limfoma pada CNS anjing
protein dapat menunjukkan Limfoblast dengan sedikit
infeksi bakteri. Peningkatan sitoplasma dan nukleus besar
lactic dehidrogenase (panah hitam)
menunjukkan limfoma. Degenerasi neutrofil (panah
putih)

17

Anda mungkin juga menyukai