Anda di halaman 1dari 28

27 DES 2019

 60% BB terdiri dari air, misal :


Kuda dgn BB 500kg  300L
Anjing dgn BB 20 kg  20 L

Cairan tubuh dibagi :


I. Cairan intraseluler  40%
II. Cairan ektraseluler  20%

Fungsi cairan tubuh :


1. Medium reaksi dalam tubuh
2. Pertukaran zat sel di dalam dan luar sel
Adalah substansi yg bermuatan positif atau negative
dalam suatu larutan bersifat cair
Kation: elektrolit bermuatan positif : K+, Na+, Ca++, Mg++
Anion : elektrolit bermuatan negatif : Cl-, HCO3-, protein,
asam organik, HPO4-, SO4-

 Eletrolit utama di tubuh : Na+ dan Cl-

 Metode pengukuran elektolit :


◦ Flame photometry : mengukur konsentrasi Na dan K
◦ Chloridometer : mengukur Cl
JENIS KATION ANION

CIS K+, Mg++, Na+ HPO4-, PROT-.,


HCO3-, Cl-
CES Na+, Ca++, K+, Cl-, HCO3-,
Mg++ PROT-, As.Org-,
HPO4-, SO4-
CAIRAN Na+, Ca++, K+, Cl-, HCO3-,
INTRA Mg++ PROT-, As.Org-,
VASKULER HPO4-, SO4-
MASUK KELUAR

Sensible Gain: Sensible Loss :


- Minuman Urin
- Makanan Feses
Insensible Gain : Insensible Loss:
- Metabolisme Pernafasan
Keringat
 A. Gangguan volume  dehidrasi
 B. Gangguan osmolaritas  over hidrasi
 C. Gangguan komposisi  salah satu atau
beberapa konsentrasi elektrolit naik atau
turun
 D. Gangguan distribusi  hydrothorax,
ascites, dll
 Pemeriksaan lab harus disertai pemeriksaan
gejala klinis , anamnesa

 Gejala klinis yg berpengaruh pada evaluasi


cairan tubuh :
◦ Status dehidrasi
◦ Diare
◦ Vomiting
◦ Gangguan respirasi  sesak nafas
◦ Lemah berat  kekurangan K dan Ca
 Status dehidrasi Aj, Kc :
◦ dehidrasi 5% konsistensi kulit lunak
◦ dehidrasi 7% elastisitas kulit menurun, bola mata cekung,
BJ urin naik
◦ dehidrasi10-12% lebih berat, kejang otot, shock
◦ dehidrasi 12-15%  shock berat , status moribund

 Tingkat dehidrasi kuda, sapi :


 Tanda-tanda kurang nyata dibanding Aj, Kc
◦ Dehidrasi 5%  elastisitas kulit menurun tetap kembali
normal setelah 15 second
◦ Dehidrasi 7%  retraksi mata kearah orbital
◦ Dehidrasi 10-12%  elastisitas kulit menurun, kembali ke
posisi semula setelah 20 second, retraksi mata ke orbital
lebih kuat
Pilihan Terapi cairan sesuai kondisi pasien:
 Jika asidosis  diberi cairan alkalosis,
pemberian cairan asam berbahaya
 Jika hiperkalemia  diberi cairan bebas K,
pemberian K dapat menyebabkan tekanan
jantung
 PCV, TPP, BUN
 Tekanan osmosis, diukur dengan osmometer
◦ Sampel : plasma, serum, urin
 Keseimbangan asam basa
◦ analisis pH, Sampel : darah dengan antikoagulan
hepar
Faktor yg mempengaruhi :
1. Sistem buffer
2. Paru-paru
3. Ginjal
Syarat sampel yg diperiksa :
1. Darah dgn antikoagulan heparin
2. Darah vena/arteri nilai pHCO2 [H2CO2] sama
3. Hindarkan darah kena udara
4. Suhu 40C (3 jam) dalam ice water bath
5. Sampel > 3 jam, pH turun
6. Sampel pada suhu kamar pH turun 0,01 tiap 20
menit
 Reaksi seluler dan biokimia dalam tubuh
tergantung range pH sekitar 0,3.
pH normal tubuh sekitar 7,4

 Sistem buffer yg menentukan pH darah :


1. Buffer bikarbonat= H2CO3-HCO3-
2. Buffer phosphat = H2PO4-HPO42
3. Buffer protein
4. Buffer Hb

 Sistem bikarbonat utk evaluasi keseimbangan


asam basa
ALKALOSIS BASA

ASIDOSIS ASAM
1. Asidosis respiratorik
2. Alkalosis respiratorik
3. Asidosis metabolik
4. Alkalosis metabolik
 Pengeluaran CO2 tidak imbang karena
kebutuhan H meningkat akibat hipoventilasi
 Rasio = HCO3 : H2CO3 < 20:1 meningkatkan
pH turun
 Reabsorbsi HCO3 oleh tubulus meningkat
sebagai usaha utk kompensasi
 Anjing dan kucing : pada anestesi,
pneumonia berat (stadium akhir)
 Sapi dan kuda : akibat anestesi dan
pneumonia
 Ratio HCO2- : H2CO3 > 20:1  pH darah basa
 Pengeluaran CO2 >>, H+ menurun sbg akibat
hiperventilasi
 Hiposemia (gangguan respirasi bawah pd
anjing)
 Sebagai kompensasi terjadi peningkatan
ekskresi HCO3 oleh ginjal
 Ada anjing kucing : stroke jantung, hepatic
enchepalopathy
 Definisi HCO3 : H2CO3 < 20:1, pH asam

 Asidosis :
◦ Keton pada DM (Aj,Kc)
◦ Ketosis pada ruminansia
◦ Asam laktat pd shock, moribun, makan biji-bijin
terlalu banyak
◦ Asam organik menyebabkan uremia meningkat
◦ Obstruksi intestinal (kuda)- sekresi usus berkurang
◦ Diare- sekresi usus/ pankreas berkurang
◦ Gangguan ginjal- reabsorbsi HCO3 tubulus
berkurang
 Kompensasi akibat gangguan tsbterjadi
hiperventilasi utk menurunkan CO2, sebagai
usaha utk mengembalikan ratio ke arah normal

 Tanda-tanda klinik asidosis metabolik :


◦ Gangguan pernafasan
◦ Depresi CNS : gangguan keseimbangan
 Pemeriksaan lab :
◦ Urin pH asam, darah  <7,35, plasma bicarbonat ↓
 Pemberian ion bicarbonat
 Larutan Sodium bicarbonat
 Sodium laktat
 Sodium glukonat
 HCO3 plasma meningkat sehingga ratio HCO3
:H2CO3 > 20:1, pH basa

 Mekanisme :
 Reaksi normal= H2CO3+NaCl HCl +
NaHCO3
 H+ hasil sekresi usus normal di reabsorbsi
dalam usus bagian bawah jika H+ tidak
direabsorbsi maka konsentrasi H2CO3 plasma
meningkat
 Font times new roman 12
 Spasi 1,5
 5 halaman (include cover + daftar pustaka)
 Daftar pustaka (3) jurnal, textbook
 Tanpa dijilid
 Dikumpul sebeum uas

Anda mungkin juga menyukai