Anda di halaman 1dari 41

CASE REPORT SESSION

Geethanjali Patrick Samy 1301102183503 SCABIES


Perseptor : Trisiana dr.,
IDENTITAS PASIEN
Nama : An. B Ayah : Buruh
Usia : 12 tahun Ibu : Ibu rumah tangga

Jenis Kelamin : Perempuan


Suku : Sunda
Agama : Islam
Alamat : Gg, Supakir, Jamika
Pekerjaan : Pelajar
Pendidikan : SMA
Status Marital :-
Tgl pemeriksaan : 30 Desember 2019
ANAMNESIS
Keluhan utama: Bruntus-bruntus berisi cairan jernih pada bagian ketiak,
sela jari tangan, kaki, dan leher yang terasa gatal
Sejak 1 minggu yang lalu, pasien merasa memiliki bercak kemerahan pada
bagian kakinya dan terlihat gatal. Gatal terasa lebih parah pada malam hari.
Akibat gatal, pasien menggaruknya hingga pecah. Sebagian hasil garukan
menjadi bekas luka. Lokasi pertama kali timbul yaitu pada bagian kaki, berupa
bercak kemerahan, dua hari kemudian berubah menjadi bruntus kemerahan berisi
cairan, kemudian pecah karena digaruk dan mengering. Tiga hari setelahnya,
bruntus semakin meluas pada bagian sela jari tangan, ketiak, dan leher.

Pasien tinggal di kawasan padat penduduk. Rumah yang ditinggali oleh


pasien dan keluarganya berukuran cukup kecil, lembab dan berasal dari gologan
ekonomi menengah kebawah. Orang yang tinggal serumah dengan pasien ada 5
orang. Pasien mandi 2 kali sehari, dan berganti baju 2 kali sehari. Pasien sering
berbagi alat mandi berupa handuk, tempat tidur dan karpet dengan kakak dan
ibunya. Keluhan yang serupa dengan pasien berupa gatal-gatal dan bruntus
dirasakan oleh salah satu kakaknya sekitar satu bulan sebelum pasien merasakan
keluhan. Kemudian keluhan yang sama juga dirasakan oleh kakaknya yang lain
dan ibunya.
Pasien sudah diberikan talek dan obat minum antigatal berupa tablet
berwarna kuning oleh ibunya, tetapi tidak ada perbaikan. Pasien belum
pernah merasakan keluhan seperti ini sebelumnya. Riwayat alergi makanan
dan obatan-obatan disangkal. Riwayat adanya asma ataupun pilek menahun
disangkal. Pasien tidak pernah menemukan kutu pada lipatan pakaian.
Riwayat digigit serangga disangkal. Tidak ada benjolan kemerahan
berukuran lebih besar yang muncul. Riwayat demam tidak ada. Karena
keluhannya pasien datang ke Puskesmas Pagarsih.
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum: kompos mentis  Mulut : Faring tidak hiperemis
T : 110/80 mmhg  Fasial : edema wajah (–)
 Leher : KGB tidak membesar
N : 81 per mnt
 Thorax : Jantung dan Paru dalam batas
R : 20x/mnt normal
 Abdomen : Datar lembut, dalam batas normal
S : Afebris
 Ekstremitas : edema (-)
 Mata : Konjungtiva anemik : - / -;
Sklera ikterik: - / -  Kulit (lihat status dermatologikus)
 Telinga : tidak ada kelainan
 Hidung : Sekret -/-
STATUS DERMATOLOGIKUS:
Distribusi : Regioner
Ad Regio : Kaki, sela jari tangan, ketiak, dan leher
Karakteristik :

 a/r kaki dan sela jari tangan : lesi multipel, diskret, bulat, diamater 2-3 mm,
batas tegas, menimbul kemerahan, sebagian besar kering.
Efloresensi : papula eritem, vesikel, erosi, krusta serosa
 a/r intertriginous (ketiak dan leher): lesi multipel, diskret, bulat, diameter 2-3 mm,
batas tegas, menimbul kemerahan, sebagian berisi cairan
Efloresensi : papula eritem, vesikel, vesikulopustula
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Pemeriksaan kanalikuli: burrow ink  tidak dilakukan
2. Pemeriksaaan tungau, nimfa, telur, dan skibala: Skin Scrapping + Immersion oil 
tidak dilakukan
DIAGNOSIS
DD/

1. Skabies

2. Pedikulosis Korposris

3. Papular Urticaria ec.Insect Bite

4. Dermatitis Atopik
DIAGNOSIS KERJA
 Scabies
PENATALAKSANAAN
Umum :
a. Penyakit
1. Edukasi tentang penyakit skabies dan penularannya
2. Menghilangkan faktor predisposisi: berbagi alat mandi dan tempat tidur

b. Pengobatan
1. Edukasi untuk membersihkan pakaian, alas tidur, karpet, dll
2. Edukasi tentang cara pemakaian obat
3. Obati semua anggota keluarga yang tinggal serumah dan yang memiliki gejala serupa
4. Bruntus akan tetap ada hingga 4 minggu setelah pengobatan
PENATALAKSANAAN
Khusus :
1. Topikal : Permethrin cream 5%
Krim dioleskan setelah mandi sore ke seluruh tubuh kecuali wajah (8-10 jam),
kemudian pagi hari mandi biasa dan pakaian di rendam dengan air hangat,
pemakaian hanya 1 kali, diulang dengan resep dokter, kontrol 1 minggu
2. Salep 2-4 selama 3 hari
3. Lindane 1% selama 8 jam diulang 1 minggu kemudian
4. Krotamiton 10% selama 2 hari
5. Emulsi benzyl benzoate 25% selama 24 jam
6. Antihistamin : Setirizin sirup, sediaan 125mg/5ml sirup, dosis 0,3mg/kgBB/hari
PROGNOSIS
Quo ad vitam: Ad bonam
Quo ad functionam: Ad bonam
Quo ad sanationam: Dubia ad bonam
TERIMA KASIH
SKABIES Pembahasan
DEFINISI
 Skabies merupakan penyakit kulit yang disebabkan oleh infestasi dan sensitisasi
terhadap infeksi tungau Sarcoptes scabei var. hominis dan produknya.

 Masa inkubasi : 4-6 minggu.

 Transmisi :

-kontak fisik langsung  berjabat tangan, tidur bersama dan coitus.

-Kontak tidak langsung  pakaian, handuk, sprei, bantal dan lain-lain.

 Dapat hidup >2hari di baju maupun kasur.


EPIDEMIOLOGI
 Penyakit ini dapat mengenai semua ras dan golongan di seluruh dunia.

 Penyakit scabies banyak dijumpai pada anak dan orang dewasa muda, insidennya sama terjadi pada pria
dan wanita.

 Faktor yang menunjang perkembangan penyakit ini:

 Sosial ekonomi yang rendah

 higiene yang buruk

 hubungan seksual yang sifatnya promiskuitas

 kesalahan diagnosis

 Lebih sering terjadi di area urban (terutama yang overcrowded).


ETIOLOGI
 Kingdom : Animalia
 Filum : Arthropoda
 Kelas : Arachnida
 Sub Kelas : Acari (Acarina)
 Ordo : Astigmata
 Famili : Sarcoptidae
 Genus : Sarcoptes
 Spesies : Sarcoptes Scabiei
Pada manusia oleh S. scabiei var homonis, pada babi oleh S. scabiei var
suis, pada kambing oleh S. scabiei var caprae, pada biri-biri oleh S.
scabiei var ovis.
ETIOLOGI
Karakteristik S. scabiei var homonis :
 Obligate human parasite.
 Pearl-like, translucent, white, eyeless, oval in shape.
 Bentuk dewasa memiliki 4 pasang kaki.
 2 pasang kaki di depan sebagai alat alat untuk melekat dan 2 pasang kaki kedua
pada ♀ berakhir dengan rambut, sedangkan pada ♂ pasangan kaki ketiga berakhir
dengan rambut dan keempat berakhir dengan alat perekat.
 Ukuran : ♂ 0,2-0,25 mm, ♀ 0,4 × 0,3 mm.
 Setelah kontak, bisa masuk sampai ke stratum granulosum -> bertelur.
 ♀ hidup 4-6 minggu, bertelur 40-50. 1 terowongan = 3 telur. Menetas setelah 4 hari.
 Dapat hidup di hostnya hingga 3 hari.
 TIDAK BISA TERBANG MAUPUN LONCAT.
SIKLUS HIDUP
Sarcoptes scabei memiliki empat fase kehidupan yaitu
telur, larva, nimfa dan dewasa. Berikut ini siklus
hidup Sarcoptes scabiei :
SIKLUS HIDUP
Penularan dimulai oleh S.scabiei ♀ yang sudah dibuahi

Tungau ♀ menggali stratum corneum selama 20 menit, lalu


meletakan ±3 telur  ♀ mati

Telur menetas setelah 4 hari  larva migrasi ke permukaan


kulit

Menjadi nimfa dengan 4 pasang kaki  menjadi dewasa

Setelah 2 minggu, S.scabiei ♀ dan ♂ mites berkopulasi di


permukaan kulit
DIAGNOSIS
Tanda Kardinal:
 Nokturnal Pruritus
 Mengenai sekelompok orang yang tinggal bersama atau sering
kontak langsung
 Ditemukan adanya kanalikuli pada tempat predileksi (circles of
Hebra)
 Ditemukan tungau, nimfa, atau skibala dengan pemeriksaan
mikroskopis
Pemeriksaan Mikroskopis  definitf diagnosis
1. tungau bentuknya oval
2. telur berwarna abu-abu
3. skibala
TEMPAT PREDILEKSI
POLA KLINIS
POLA KLINIS
POLA KLINIS
POLA KLINIS
POLA KLINIS
POLA KLINIS
DIAGNOSIS BANDING
DYSHIDROTIC ECZEMA
Chronic vesiculobullous hand dermatitis.
There is a vesicular dermatitis on the lateral sides of the fingers. Note
the tapioca-like, deep-seated vesicles.
Usually self-limited over 2–3 weeks, although they may recur.
INSECT BITE
CUTANEUS LARVA MIGRANS
Pada creeping eruption yang disebabkan oleh Uncinaria (cacing
tambang), awal masuknya larva tidak menimbukan gejala. Infeksi
biasanya menyerang kaki, tungkai, bokong atau punggung. Terowongan
cacing tambang tampak sebagai ruam yang menyerupai benang kusut
PATOGENESIS
PENATALAKSANAAN
NON-FARMAKOLOGI :
 Edukasi mengenai penyakit skabies.
 Individual yang sering berkontak dengan pasien skabies
harus diobati juga dengan topical scabicide.
 Barang-barang infektif (sprei, bantal, handuk, pakaian,
bantal, guling, kasur) yang digunakan 5 hari terakhir harus
direndam dengan air panas lalu dicuci dengan sabun cuci dan
dikeringankan.
 Bersihkan lantai, karpet, dan jok dengan vacuum.
 Pasien harus diinformasikan bahwa mesipun dengan terapi
ini, kemerahan dan pruritus masih bisa ada hingga 4 minggu.
PENATALAKSANAAN

SYARAT PENGOBATAN IDEAL:


 Efektif terhadap semua stadium mites
 Tidak menimbulkan iritasi dan toksik
 Tidak berbau kotor, merusak, mewarnai pakaian
 Mudah diperoleh, murah
PENATALAKSANAAN

*Obat topikal bisa diberikan seluruh tubuh kecuali muka dan scalp.
KOMPLIKASI
Secondary impetiginization
 Acute poststreptococcal glomerulonephritis (APSGN)

karena scabies yang diinduksi pyoderma yang disebabkan oleh Streptococcus


pyogenes.
Lymphangitis and septicemia  pada skabies krusta.

Anda mungkin juga menyukai