Anda di halaman 1dari 40

Hiperbilirubinemia + gangguan

napas sedang + dugaan sepsis

Oleh : Siti Innas Stassia

Pembimbing klinik : dr. Suldiah, Sp.A


Pendahuluan
• Gangguan napas merupakan keadaan meningkatnya kerja pernapasan yang
ditandai dengan takipnea (frekuensi napas >60 kali/ menit), retraksi, napas
cuping hidung, merintih, sianosis, apnea atau henti napas
• Sepsis pada BLL adalah infeksi aliran darah yang bersifat invasive dan ditandai
dengan ditemukannya bakteri dalam cairan. Sepsis neonatal biasanya dibagi
dalam dua kelompok yaitu sepsis awitan dini dan awitan lambat.
Pendahuluan
• Ikterus neonatorum adalah warna kuning yang terlihat pada kulit atau selaput

lendir oleh karena adanya penimbunan bilirubin di jaringan bawah kulit atau

selaput lendir

• Hiperbilirubinemia adalah ikterus dengan konsentrasi bilirubin yang menjurus

ke arah terjadinya kernikterus atau ensefalopati bilirubin bila tidak terkendali


Laporan kasus

Identitas pasien :

• Tanggal Masuk : 19 Januari 2016


• Nama : Bayi Ny. S
• Tanggal Lahir : 16 Januari 2016
• Jenis Kelamin : Laki-Laki
• Agama : Kristen
Anamnesis
Seorang bayi laki-laki rujukan dari RSUD Kolonodale masuk di RSUD
Undata palu pada tanggal 19 januari 2016 pukul 07.20, dengan keluhan
kulit bayi berwarna kuning dan adanya sesak. Bayi lahir pada tanggal 16
januari 2016 secara SC atas indikasi bekas SC 2 kali. Bayi cukup bulan,
dengan berat badan lahir bayi 3200 gram, dan panjang badan lahir bayi 49
cm. Apgar skor 8/9. Saat lahir bayi langsung menangis. Air ketuban
berwarna putih keruh.
Anamnesis
• Riwayat maternal : G3P2A0, saat hamil usia 30. ANC dilakukan
sebanyak 3 kali selama kehamilan di RSUD Kolonodale. Tidak ada
riwayat demam saat ibu hamil, terdapat riwayat preeklamsia, anemia
berat tidak ada, tidak ada konsumsi obat-obatan tertentu selama
kehamilan. Ibu tidak mengkonsumsi alkohol ataupun merokok selama
hamil. Saat hamil aktivitas ibu kurang, nafsu makan ibu salama hamil
baik.
Pemeriksaan fisik
• DJ : 174 x/menit
• T : 36,5 ºC
• R : 80 x/menit
• CRT : < 2 detik

• Berat Badan : 3200 gram


• Panjang Badan : 49 cm

• LL: 10 cm LP: 33 cm
• LK: 32 cm LD: 34 cm
Sistem Pernapasan

• Sianosis : Tidak ada sianosis

• Merintih : Ada (terdengar dengan stetoskop)


• Apnea : Tidak ada
• Retraksi Dinding Dada : Ada

• Pergerakan Dinding Dada: Simetris Bilateral

• Cuping Hidung : Tidak ada

• Stridor : Tidak ada

• Bunyi Napas : Bronchovesikular (+/+)

• Bunyi Tambahan: Rhonki (-/-), Wheezing (-/-)


Skor DOWN
• Frekuensi Napas : 1
• Retraksi :1
• Sianosis :0
• Udara Masuk :0
• Merintih :1
• Total Skor :3
• Kesimpulan : Tidak ada gawat napas
Pemeriksaan fisik
Sistem Gastrointestinal
• Kelainan Dinding Abdomen : tidak ada
• Muntah : tidak ada
• Diare : tidak ada
• Residu Lambung : tidak ada
• Organomegali : tidak ada
• Bising usus : + Kesan normal
• Umbilikus
▫ Pus : tidak ada
▫ Warna Kemerahan : tidak ada
▫ Edema : tidak ada
Skor Ballard
Maturitas fisik Maturitas neuromuskuler
• Sikap tubuh :4 • Kulit :2
• Persegi jendela : 3 • Lanugo :1
• Recoil lengan :4 • Payudara :2
• Sudut poplitea : 5 • Mata/telinga :3
• Tanda selempang :3 • Genital :3
• Tumit ke kuping :2 • Permukaan plantar : 4

Skor : 36
Minggu : 38-40 minggu
Interpretasi : Bayi aterm
Menurut kurva diatas, didapatkan bahwa bayi sesuai masa kehamilan (SMK)
Kategori sepsis neonatorum

Kategori A : gangguan napas


Kategori B: gangguan minum
Kesimpulan : dugaan sepsis (1A+1B)
Resume
• Seorang bayi laki-laki rujukan masuk dengan keluhan kulit bayi berwarna kuning
dan adanya sesak. Bayi lahir pada tanggal 16 januari 2016 secara SC atas indikasi
bekas SC 2 kali. Bayi cukup bulan, dengan berat badan lahir bayi 3200 gram, dan
panjang badan lahir bayi 49 cm. Apgar skor 8/9. Air ketuban berwarna putih
keruh.

Riwayat maternal : G33P22A00, saat hamil usia 30. Pada pemeriksaan fisik didapatkan
denyut jantung 174x/menit, suhu 36,5 ºC, respirasi 80x/menit, skor downe 3 (tidak
ada gawat napas), klasifikasi WHO tergolong gangguan napas sedang (frekuensi napas
80x/menit disertai retraksi dinding dada dan merintih), skor ballard 36 (estimasi
kehamilan 38-40 minggu) bayi tergolong SMK berdasarkan kurva Lubchenso. Bayi
ikterus cremer IV. Kriteria sepsis tergolong : dugaan sepsis (1A+1B).
DIAGNOSIS : Hiperbilirubinemia + Gangguan napas sedang
+ dugaan sepsis
Terapi :

• Menjaga kehangatan bayi

• Melakukan penilaian pernapasan, frekuensi jantung, dan warna kulit

• Memantau kondisi secara berkala

• IVFD D 5% 12 Tpm

• Injeksi cefotaksim 2x175 mg

• Injeksi gentamicin 2x12 mg

• Oksigen 0,5-1 liter permenit

• Fototerapi

• Bayi dipuasakan
Follow up
• 20 januari 2016
• S : Sesak (+), febris (-)

• O : TTV : DJ : 112x/menit, R: 80x/menit, S: 37,2 ºC, BB: 3200 gram


Keadaan umum : sedang
Sistem pernapasan : sianosis (-), merintih (-), apneu (-), retraksi dinding dada (+),
pergerakan dinding dada simetris (+).
System kardiovaskuler : BJ murni regular (+), murmur (-)
System hematologi : pucat (-), ikterus (+) kremer V
System gastrointestinal : kelainan dinding abdomen (-), organomegali (-)
System saraf : kesadaran kompos mentis, kejang (-)

• A : Hiperbilirubinemia + Gangguan napas sedang +dugaan sepsis


• P:
▫ IVFD D 5% 12 Tpm
▫ Oksigen 0,5-1 liter permenit
▫ Injeksi cefotaksim 2x175 mg
▫ Injeksi gentamicin 2x12 mg
Follow up
• 21 januari 2016
• S : Sesak (-), febris (-), ikterus (+) cremer V
• O : TTV : DJ,= : 120x/menit, R: 60x/menit, S: 36,6 ºC, BB: 3200 gram
Keadaan umum : sedang
Sistem pernapasan : sianosis (-), merintih (-), apneu (-), retraksi dinding dada (-),
pergerakan dinding dada simetris (+).
System kardiovaskuler : BJ murni regular (+), murmur (-)
System hematologi : pucat (-)
System gastrointestinal : kelainan dinding abdomen (-), organomegali (-)
System saraf : aktifitas aktif, kesadaran komposmentis, kejang (-)
• A: Hiperbilirubinemia + (post) Gangguan napas sedang + dugaan sepsis
P:
▫ IVFD D 5% 10 Tpm
▫ Injeksi cefotaksim 2x175 mg
▫ Injeksi gentamicin 2x12 mg
▫ ASI/PASI 8cc/3jam
▫ Fototerapi paket I
Follow up
• 22 januari 2016
• S : sesak (-), febris (-), mec/mix (+/+), ikterus (+) kremer V
• O: DJ,= : 135x/menit, R: 60x/menit, S: 36,6 ºC, BB: 3200 gram
• Keadaan umum : sedang
• Sistem pernapasan : sianosis (-), merintih (-), apneu (-), retraksi dinding dada (-),
pergerakan dinding dada simetris (+).
System kardiovaskuler : BJ murni regular (+), murmur (-)
System hematologi : pucat (-)
System gastrointestinal : kelainan dinding abdomen (-), organomegali (-)
System saraf : aktifitas aktif, kesadaran komposmentis, kejang (-)
• A: Hiperbilirubinemia + (post) Gangguan napas sedang
• P:
▫ IVFD D 5% 10 Tpm
▫ Injeksi cefotaksim 2x175 mg
▫ Injeksi gentamicin 2x12 mg
▫ ASI/PASI 10cc/3jam
▫ Fototerapi paket II
Follow up
• 23 januari 2016
• S : sesak (-), febris (-), mec/mix (+/+), ikterus (+) kremer V
• O: DJ,= : 130x/menit, R: 59x/menit, S: 37 ºC, BB: 3100 gram
Keadaan umum : sedang
Sistem pernapasan : sianosis (-), merintih (-), apneu (-), retraksi dinding dada (-),
pergerakan dinding dada simetris (+).
System kardiovaskuler : BJ murni regular (+), murmur (-)
System hematologi : pucat (-)
System gastrointestinal : kelainan dinding abdomen (-), organomegali (-)
System saraf : aktifitas aktif, kesadaran komposmentis, kejang (-)
• A: Hiperbilirubinemia + (post) Gangguan napas sedang
• P:
▫ IVFD D 5% 10 Tpm
▫ Injeksi cefotaksim 2x175 mg
▫ Injeksi gentamicin 2x12 mg
▫ ASI/PASI 10cc/3jam
Follow up
24 januari 2016
• S : sesak (-), febris (-), mec/mix (+/+)
• O: DJ,= : 140x/menit, R: 44x/menit, S: 36,5 ºC, BB: 3100 gram
Keadaan umum : sedang
Sistem pernapasan : sianosis (-), merintih (-), apneu (-), retraksi dinding dada (-),
pergerakan dinding dada simetris (+).
System kardiovaskuler : BJ murni regular (+), murmur (-)
System hematologi : pucat (-)
System gastrointestinal : kelainan dinding abdomen (-), organomegali (-)
System saraf : aktifitas aktif, kesadaran komposmentis, kejang (-)
• A: Hiperbilirubinemia + (post) Gangguan napas sedang
• P:
▫ Injeksi cefotaksim 2x175 mg
▫ Injeksi gentamicin 2x12 mg
▫ ASI/PASI 25cc/3jam
Follow up
25 januari 2016
• S : sesak (-), febris (-), mec/mix (+/+)
• O: DJ,= : 136x/menit, R: 45x/menit, S: 37 ºC, BB: 3100 gram
Keadaan umum : sedang
Sistem pernapasan : sianosis (-), merintih (-), apneu (-), retraksi dinding dada (-),
pergerakan dinding dada simetris (+).
System kardiovaskuler : BJ murni regular (+), murmur (-)
System hematologi : pucat (-), ikterus (+) kremer IV
System gastrointestinal : kelainan dinding abdomen (-), organomegali (-)
System saraf : aktifitas aktif, kesadaran komposmentis, kejang (-)
• A: Hiperbilirubinemia + (post) Gangguan napas sedang
• P:
▫ Injeksi cefotaksim 2x175 mg
▫ Injeksi gentamicin 2x12 mg
▫ ASI/PASI 25cc/3jam
Follow up
26 januari 2016
• S : sesak (-), febris (-), mec/mix (+/+)
• O: DJ,= : 148x/menit, R: 44x/menit, S: 36,6 ºC, BB: 3100 gram
Keadaan umum : sedang
Sistem pernapasan : sianosis (-), merintih (-), apneu (-), retraksi dinding dada (-),
pergerakan dinding dada simetris (+).
System kardiovaskuler : BJ murni regular (+), murmur (-)
System hematologi : pucat (-), ikterus kremer IV
System gastrointestinal : kelainan dinding abdomen (-), organomegali (-)
System saraf : aktifitas aktif, kesadaran komposmentis, kejang (-)
• A: Hiperbilirubinemia + (post) Gangguan napas sedang
• P:
▫ Injeksi cefotaksim 2x175 mg
▫ Injeksi gentamicin 2x12 mg
▫ ASI/PASI 25cc/3jam
Follow up
27 januari 2016
• S : sesak (-), febris (-), mec/mix (+/+)
• O: DJ,= : 148x/menit, R: 50x/menit, S: 36,5 ºC, BB: 3100 gram
Keadaan umum : sedang
Sistem pernapasan : sianosis (-), merintih (-), apneu (-), retraksi dinding dada (-),
pergerakan dinding dada simetris (+).
System kardiovaskuler : BJ murni regular (+), murmur (-)
System hematologi : pucat (-), ikterus (+) kremer IV
System gastrointestinal : kelainan dinding abdomen (-), organomegali (-)
System saraf : aktifitas aktif, kesadaran komposmentis, kejang (-)
• A: Hiperbilirubinemia
• P:
▫ Injeksi cefotaksim 2x175 mg
▫ Injeksi gentamicin 2x12 mg
▫ ASI/PASI 25cc/3jam
Follow up
28 januari 2016
• S : sesak (-), febris (-), mec/mix (+/+)
• O: DJ,= : 130x/menit, R: 48x/menit, S: 36,7 ºC, BB: 3100 gram
Keadaan umum : sedang
Sistem pernapasan : sianosis (-), merintih (-), apneu (-), retraksi dinding dada (-),
pergerakan dinding dada simetris (+).
System kardiovaskuler : BJ murni regular (+), murmur (-)
System hematologi : pucat (-), ikterus (+) kremer IV
System gastrointestinal : kelainan dinding abdomen (-), organomegali (-)
System saraf : aktifitas aktif, kesadaran komposmentis, kejang (-)
• A: Hiperbilirubinemia
• P:
▫ Injeksi cefotaksim 2x175 mg
▫ Injeksi gentamicin 2x12 mg
▫ ASI/PASI 25cc/3jam
DISKUSI
• Gangguan napas merupakan suatu keadaan meningkatnya kerja
pernapasan ditandai dengan adanya takipne, retraksi dinding dada,
napas cuping hidung, merintih (grunting), sianosis, dan apneu
Klasifikasi gangguan napas WHO
Management gangguan napas sedang
• Lanjutkan pemberian 022 dengan kecepatan aliran sedang

• Bayi dipuasakan

• Bila suhu aksila 34-36,500 C atau 37,5-3900 C tangani untuk suhu abnormal

• Bila suhu normal terus amati,

• Bila tidak ada tanda-tanda kearah sepsis, nilai kembali bayi setelah 2 jam. Apabila bayi tidak

menunjukkan perbaikan atau tanda-tanda perburukan setalah 2 jam. Kemungkinan besar

sepsis.

• Bila telah menunjukan perbaikan (frekuensi napas menurun, tarikan dinding dada

berkurang atau suara merintih berkurang, kurangi terapi 022 secara bertahap. (2)
(2)
▫ Ikterus neonatorum adalah warna kuning yang
terlihat pada kulit atau selaput lendir oleh karena
adanya penimbunan bilirubin di jaringan bawah
kulit atau selaput lendir
▫ Disebut hiperbilirubinemia apabila didapatkan
kadar bilirubin dalam serum > 13mg/dL.
Etiologi
sepsis
Katabolisme sel darah
merah

Heme oksidasi

Biliverdin

Biliverdin reduktase

Bilirubin

Ditransfer ke
hepar
Albumin serum

Bilirubin terpisah dgn


albumin pada hepatosit

Diekskresikan dari empedu


Bilirubin terikat protein Y
dan ginjal
hati (ligandin)

Terbentuk bilirubin
Terjadi konjugasi diglukuronidase
Hiperbilirubinemia
•Terimakasih ^_^

•Wassalam...

Anda mungkin juga menyukai