1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat tuhan yang Maha Esa atas rahmat-Nya
Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan indikator yang sangat penting untuk
mengetahui gambaran tingkat permsalahan kesehatan masyarakat. Karena bayi yang baru
lahir sangat sensitif terhadap keadaan lingkungan tempat tinggal orang tua si bayi tinggal
dan sangat erat kaitannya dengan status sosial ekonomi orang tua si bayi. Faktor-faktor
yang berkaitan dengan penyebab kematian bayi antara lain adalah infeksi dan berat bayi
baru lahir rendah. Kondisi tersebut berkaitan erat dengan kondisi kehamilan, pertolongan
Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunannya. Untuk itu kami
terbuka terhadap masukan dari berbagai pihak demi perbaikan dimasa yang akan datang.
Akhir kata, semoga buku pedoman ini dapat digunakan sebagaimana mestinya dan
membawa kebaikan dalam memberikan pelayanan kesehatan bagi Ibu dan Bayi Baru
Lahir dalam upaya menurunkan AKI dan AKB di Rumah Sakit UNDATA PALU.
2
BAB I
PENDAHULUAN
10 PENYEBAB KEMATIAN
Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015
52
44
34
TOTAL
28
26
20
5
4
4
4
4
4
4
3
3
2
2
2
2
2
2
1
1
1
1
1
0
KASUS
3
Angka Kematian Ibu Maternal (AKI) berguna untuk menggambarkan tingkat
kesadaran perilaku hidup sehat, status gizi dan kesehatan ibu, kondisi kesehatan
lingkungan, tingkat pelayanan kesehatan terutama untuk ibu hamil, pelayanan
kesehatan waktu melahirkan dan masa nifas.
Berdasarkan data jumlah persalinan di kamar bersalin RSUD Undata kota Palu
pada tahun2014. Persalinan normal sebanyak 390 orang, dengan persalinan
patologi 154 orang, dan persalinan tindakan 317 orang. Didapatkan pesentase
kematian ibu pada tahun 2014 0,5%.
1.2 VISI, MISI DI RUMAH SAKIT UNDATA PALU (MAMPU PONEK)
1.2.1 VISI
a) RSUD Undata diharapkan menjadi Rumah Sakit PONEK 100% termasuk
dalam pelayanan operasi cito dalam waktu 30 menit secara on-site.
b) RSUD Undata diharapkan menjadi pusat rujukan tertinggi dalam system
rujukan emergensi KIA (Kesehatan Ibu dan Anak).
c) Tersedianya pelayanan 24 jam dalam bidang pelayanan kebidanan dan
neonatal maupun dalam bidang pelayanan penunjang lainnya.
1.2.2 MISI
Menyelenggarakan pelayanan obstetri dan neonatal yang bermutu
melalui standarisasi RSUD Undata Palu MAMPU PONEK 24 Jam, dalam
rangka menurunkan Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi di RSUD
Undata Palu.. Pelayanan yang bermutu ini dapat dipantau dan dinilai oleh
Rumah Sakit itu sendiri melalui format yang telah disusun pada Standar
Kinerja Manajemen dan Standar Kinerja Klinis.
4
2. Terbentuknya tim PONEK RSUD Undata Palu yang ditetapkan oleh
pimpinan RS dan memiliki SK/Surat tugas.
3. Tercapainya kemampuan teknis Tim PONEK RSUD Undata Palu sesuai
Standar Kinerja Klinis dan Kinerja Manajemen
4. Adanya proses konsultasi dan pembinaan dalam pelayanan obstetric dan
neonatal emergensi antara RS PONEK RSUD Undata Palu, Puskesmas
PONED,Puskesmas, Puskesmas pembantu, Dokter dan Bidan Praktik
Swasta,RS swasta.
5. Adanya koordinasi dan sinkronisasi antara pihak manajemen RSUD
Undata Palu TIM PONEK dan dokter umum (asisten) ,bidan, perawat serta
tenaga non-medis bertanggung jawab dalam program PONEK di RSUD
Undata Palu..
Ruang lingkup pelayanan PONEK di RSUD Undata Palu khususnya dimulai dari
5
inkubator dan ruang rawat gabung di Perinatologi Resiko Tinggi (PERISTI) di
RSUD Undata Palu.
7. Pelayanan Asuhan Ante Natal Risiko Tinggi RSUD Undata Palu.
8. Pelayanan Ante Natal Care di UGD Kebidanan RSUD Undata Palu.
6
BAB II
CAKUPAN
2.1 DEFINISI
PONEK adalah Pelayan Obstetrik dan Neonatal Emergensi Komprehensif di Rumah
Sakit, meliputi kemampuan untuk melakukan tindakan :
a) seksia sesaria,
b) Histerektomi,
c) Reparasi Ruptura Uteri, cedera kandung/saluran kemih,
d) Perawatan Intensif ibu dan Neonatal,
e) Tranfusi darah.
Rumah Sakit MAMPU PONEK 24 jam adalah Rumah Sakit yang MAMPU
menyelenggarakan pelayanan kedaruratan maternaldan neonatal secara komprehensif
dan terintegrasi 24 jam dalam sehari, 7 hari dalam seminggu (ON CALL). Hal ini harus
dapat terukur melalui Penilaian Kinerja Manajemen dan Penilaian Kinerja Klinis.
2.2 KETENTUAN
- Pelayanan ponek 24 jam dikelolah secara efektif dan efisien sesuai Visi,Misi dan
tujuan Rumah Sakit Undata Palu untuk menjamin pemenuhan hak hidup,
kepentingan bagi ibu dan bayi, tidak diskriminatif dan dapat
dipertanggungjawabkan.
- Pelayanan ponek 24 jam harus diselenggarakan secara kerjasama tim dan
terintegrasi antar layanan medis , keperawatan, kebidanan dan penunjang RSUD
Undata Palu.
- Untuk pelayanan perinatal risiko tinggi harus mampu memenuhi kebutuhan
pasien dan ada mekanisme rujukan yang jelas dirumah sakit sehingga penderita
mendapat pertolongan sesegera mungkin mulai dari unit gawat darurat (UGD)
stabilisasi neonatus RSUD Undata Palu.
7
2.3 ALUR PELAYANAN
8
BAB III
PENGORGANISASIAN
PELINDUNG/PENASIHAT
SEKRETARIS KETUA
9
DOKTER UMUM : 1) dr. Esther Th. G. Walujan
2) dr. Kadek Rupawan
3) dr. Hardiknas
4) dr. Fitriani
5) dr. Junjun Firtriani
BIDAN : 1) Bid. Asna Beatrix, S.ST
2) Bid. Jeane Kristina, S.ST
3) Bid. Misnawati, S.ST
4) Bid. Rina, Amd.Keb
5) Bid. Nursia, Amd.Keb
2. TIM PERINATOLOGI RESIKO TINGGI
DOKTER ANAK : 1) dr. Suldiah, Sp.A
2) dr. Kartin Akune, Sp.A
3) dr. Amsyar Praja, Sp.A
BIDAN : 1) Bid. Wayan sunarti, Amd.Keb
2) Bid. Ni Made Meiarti, Amd.Keb
3) Bid. Bertha Sagala, Amd.Keb
4) Bid. Lily Handayani, Amd.Keb
5) Bid. Winarti Damayanti, Amd.Keb
3. TIM KAMAR OPERASI
DOKTER ANESTESI : 1) dr. Faridnan, Sp.An
2) dr. Fery Lumintang, Sp.An
3) dr. Sofyan Bulango, Sp.An
DOKTER OBGYN : 1) dr. Juniaty C.Simanjuntak, M.Kes., Sp.OG
2) dr. Ni Made Asty Janigiri, Sp.OG
3) dr. Daniel saranga, Sp.OG
4. DOKTER UMUM : 1) dr. Kadek Rupawan
2) dr. Hardiknas
3) dr. Junjun Firtriani
BIDAN & PERAWAT : 1) Nasir, S.Kep
2) Tony karapang, S.kep.Ns
10
3) Bid. Yulian, Amd.Keb
4) Bid. Dewi, Amd.Keb
5. TIM KAMAR BERSALIN
KETUA :
ANGGOTA : 1) dr. Juniaty C. Simanjuntak,
M.Kes.,Sp.OG
2) dr. Junjun Fitriani
3) Bid. Nursia, Amd. Keb
4) Sang Ayu Sidan, S.ST
5) Niluh Putriana, S.ST
6) Siti Marwah, S.ST
6. TIM TRANSFUSI DARAH
KETUA : dr. Arlin Tutu
ANGGOTA :
1) Jumardan, SKM
2) Nurwalidah Mahardika, APTD
3) Siti Hardianti Astuti, Amd.Kep
7. LABORATORIUM :
KETUA : dr. Try Apriani
ANGGOTA :
1) Hasanah, S.ST
2) Budiman, Am.Ak
3) Andi Firdaus, Am.Ak
4) Fadli, Am. Ak
8. RADIOLOGI :
DOKTER RADIOLOGI : 1) dr. Robert Mangiri, Sp.Rad. M.Sc
ANGGOTA : 1) Deby Warrow, S,ST
2) Samia Djafar, Amd.Rad
3) Sapriansyah, Amd.Rad
4) Rudi Santoso, Amd.Rad
11
5) Dani Yusuf, S.ST
9. TIM OJT (SARANA DAN PRASARANA) :
KETUA : drg. Jimmy Lee
ANGGOTA : 1) dr. Suldiah, Sp.A
2) dr. Kartin Akune, Sp.A
3) dr. Daniel Saranga, Sp.OG
4) dr. Hardiknas
3.3 PERANAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB TIM PONEK RSUD UNDATA
PALU
12
b) Membantu melancarkan program ASI ekslusif.
c) Membantu ibu kontak kulit dengan bayi sehingga keduanya menjadi tenang.
d) Mencegah perdarahan setelah ibu melahirkan.
e) Mengurangi terjadinya anemia pada ibu.
13
c) Mengadakan pembagian tugas pelayanan kesehatan neonatus pada unit-unit
kesehatan sesuai dengan lokasi dan kemampuan unit-unit tersebut
d) Mengurangi angka kesakitan dan kematian bayi
e) Meningkatkan upaya promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatis secara
berdaya guna dan berhasil guna
14
BAB IV
PELAYANAN
15
kesehatan secara timbal balik, baik vertikalmaupun horizontal (pasal 3 Peraturan
Menteri Kesehatan Nomor 001Tahun 2012).
Rujukan medik yang berkaitan dengan pengobatan dan pemulihan,
dapatdilaksanakan selain pengiriman langsung pasien (kasus), spesimen,pemeriksaan
penunjang medik, dan pengetahuan tentang penyakit, jugapengiriman secara tidak
langsung melalui bantuan teknologi komunikasiinformasi (ICT), berupa tele-
medicine/e-health/u-health , yang terbatas berupa gambar, tulisan dan suara (Audio-
visual), sedangkan rujukanpemeriksaan specimen/bahan tidak dapat dilakukan melalui
cara rujukanini, demikian pula untuk beberapa jenis rujukan penunjang medik lainnya
16
BAB V
PELAYANAN
17
BAB VI
PENCATATAN DAN PELAPORAN
4.2 Mekanisme
Pencatatan dan pelaporan menggunakan format laporan tersendiri yang diambil dari
sistem pelaporan rumah sakit yang ada . Rumah sakit Undata Palu mengisi format
laporan pelayanan penyelenggaraan PONEK 24 jam. Data kemudian dikirim ke dinas
kesehatan propinsi sulawesi tengah.
4.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui hasil dari pelaksanaan pelayanan maternal dan neonatus di
RSUD Undata Palu.
2. Identifikasi masalah dalam pelaksanaan pelayanan maternal dan neonatus
secara terpadu dan paripurna di RSUD Undata Palu.
3. Sebagai dasar pembinaan rumah sakit Undata menuju rumah sakit sayang ibu
dan bayi dan mempertahankan serta mengembangkannya.
18
Data Kegiatan Rumah Sakit Undata Palu
Triwulan ...
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
November
Desember
Jumlah
(%)
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
November
Desember
Jumlah
(%)
19
3. Data bayi menurut berat lahir
Berat badan (gram)
Bulan Jumlah
< 2000 2000 – <2500 > 2500
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
November
Desember
Jumlah
(%)
20
BAB VII
MONITORING DAN EVALUASI
21
2. PELAKSANA
Tim pelaksana dapat berasal dari tim PONEK RS Undata (self assessement)di
lakukan secaramandiri. Penilaian oleh tim PONEK RS setempat (self assessment)
minimalharus dikerjakan 1 kali setiap bulan dilanjutkan dengan memberikan
laporankepada Direktur RS. Hal yang dinilai adalah Standar Kinerja Manajemen
yangterdiri atas:
a. Standar Masukan
Daftar Tilik Pemantauan standar masukan meliputi Area CuciTangan, Area
Resusuitasi dan Stabilisasi di Ruang Neonatus/UGD,Unit Perawatan Khusus,
Unit Perawatan Intensif, Area Laktasi, Area Pencucian Inkubator.
b. Standar Manajemen
Daftar Tilik Pemantauan Pengelolaan menurut bagiannya antara
lain:Referensi, Catatan medis, Sumber daya manusia, Manajemen Kualitas,
Manajemen Pemeliharaan Selain itu, perlu pula dinilai kemampuan petugas
kesehatan dalam menanganikasus. Hal yang dinilai adalah Standar Kinerja
Klinis, menggunakan kriteriayang disusun dalam buku Protokol Asuhan
Neonatal Essensial dan buku Paketpelatihan PONEK: Protokol Bagi Tenaga
Pelaksana.Apabila Tim PONEK RS merasa belum mampu melakukan self
assessment,maka dapat meminta bantuan Pihak luar. Pihak luar yang
dimaksud disiniadalah Tim PONEK RS luar yang sudah mapan atau para ahli
yang mendapatpersetujuan dari kelompok profesi sekaligus juga diketahui
oleh DinasKesehatan setempat. Penilaian oleh Tim PONEK RS luar ini
dilakukan 2 atau3 bulan sekali atau lebih sering jika diperlukan, terutama
untuk pemula, agarpeserta OJT tidak kehilangan arah. Setelah itu, secara
perlahan, peserta OJTakan dilepaskan untuk dapat melakukan penilaian secara
mandiri.
3. PESERTA
Peserta adalah unit maternal neonatalbeserta berbagai unit pendukung di Rumah
Sakit Undata.
4. PELAKSANAAN
22
OJT dilakukan selama 2 hari. Hari pertama secara bersama-sama
mengevaluasikinerja manajemen dan kinerja klinis RS PONEK tersebut. Di hari
pertamaini juga sekaligus diberikan bimbingan dan arahan yang diperlukan.
Harikedua memberi laporan kepada direktur sekaligus membicarakan
langkahselanjutnya yang perlu diupayakan.
5. INSTRUMEN
Agar lebih seragam dan terarah, disediakan instrumen untuk melakukan OJTyaitu:
a) Standar Kinerja Manajemen(Standar masukan dan Standar manajemen)
b) Standar Kinerja Klinis(Protokol Asuhan Neonatal Essensial dan buku Paket
pelatihanPONEK: Protokol Bagi Tenaga Pelaksana)
6. TARGET
Setiap Rumah Sakit perlu mencantumkan target pencapaian PONEKnya. Halini
perlu dibicarakan dengan pimpinan rumah sakit, pimpinan daerah
danpengembang rumah sakit tersebut.
B. IN HOUSE TRAINING
In House Training adalah suatu kegiatan berupa lokakarya yang melibatkan seluruh
karyawan RS PONEK yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung
dalampelayanan obstetri neonatal emergensi komprehensif. Materi lokakarya
dapatmeliputi pelatihan manajemen maupun bidang klinis tergantung kebutuhan
RStersebut. Keputusan untuk memilih materi tergantung dari kebutuhan yg
dirasakankurang atau dianggap dapat meningkatkan kinerja RS ponek tersebut. RS
dapatmenghubungi dinas kesehatan setempat yang akan
berkolaborasi/bekerjasamadengan profesi dalam penyediaan fasilitator.
23
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Undatasecara resmi berdiri sejak tanggal 7 Agustus
1972, berlokasi di pesisir teluk Palu di Jl. Dr. Suharso 14 Palu, berdasarkan Surat
Keputusan Gubernur Provinsi Sulawesi Tengah Nomor 59/DH.TAP/1972, dan diberi
nama “Undata” yang memiliki arti “Obat Kita”. Kata ini sekaligus bermakna tentang
layanan kesehatan dalam cakupan bersifat preventif, kuratif, dan rehabilitatif pada tatanan
kebersamaan “Mosangu Mosipakabelo”. Berkat kesungguhan pemerintah daerah dan
pihak manajemen RSUD Undata Provinsi Sulawesi Tengah, serta dukungan Dinas
Kesehatan Republik Indonesia maka ditetapkan sebagai RSUD kelas C dengan surat
penetapan Menteri Kesehatan Nomor 51/Menkes/SK/II/79 tanggal 22 Desember 1979.
Sesuai Surat Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 93/Menkes/SK/1995, RSUD Undata
berubah dari kelas rumah sakit tipe C menjadi kelas tipe B non pendidikan. Pada tahun
berikutnya diakui sebagai pusat rujukan tertinggi di Sulawesi Tengah dengan Peraturan
Daerah Nomor 6 Tahun 1996.
Selanjutnya pada periode Agustus 2009, RSUD Undata pindah ke bangunan baru
berlokasi di Jl. Trans Sulawesi Tondo Palu Timur, sesuai dengan Surat Keputusan
Gubernur No.445/400/RO/.ADM KESRAMAS tanggal 6 Agustus 2009 dan Surat
Keputusan DPRD Propinsi Sulawesi Tengah No.13/P.JMP-DPRD/2009 tanggal 24 Juni
2009.
24
Data pelaynan didapakan sejak tahun 2001. Bed Occupation Ratio (BOR) seidikit diatas standar,
length of stay (LOS), TOI, BTO, GDR lebih rendah daripada standar. (Tabel 2).
RSUD Undata Palu juga memberikan pelayanan perinatologi, yang dilayani oleh 2 orang
Spesialis Anak (SpA), 1 orang dokter umum dan beberapa perawat. Sedangakan pelayanan
kebidanan dilaksanakan oleh 2 orang Spesialis Kebidanan dan Kandungan (SpOG) dan beberapa
bidan. Kinerja di bidang Perinatologi tampak pada tabel 3, 4, 5, 6 dan 7.
Sebagian besar bayi lahir dilakukan rawat gabung, sisanya tidak dilakukan rawat gabung karena
alasan maternal atau kondisi bayinya.
25
Februari 10 0 1 98 6 115
Maret 15 0 6 106 5 132
April 15 0 8 71 4 98
Mei 29 0 0 98 12 139
Juni 16 0 9 101 5 131
Juli 14 0 4 96 5 119
Agustus 7 0 1 100 4 112
September 13 0 5 96 5 119
Oktober 15 0 2 114 9 140
November 13 0 4 103 6 126
Desember 3 0 0 91 6 100
Jumlah 160 0 45 1176 76 1457
(%) (11,0) (0) (3,1) (80,7) (5,2) (100)
Rata-rata persalian per bulan 121,4; sebagian besar persalinan adalah spontan (80,7%), dan SC-
rate hanya 11%.
Sebagian besar bayi (90,8%) berat lahirnya >2.500 gram, sisanya bayi berat lahir rendah (BBLR)
dengan masing-masing 4,4% dan 4,8% untuk berat lahi <2.000 gram dan 2.000-<2.500 gram.
26
Mei 141 137 1 3
Juni 133 130 1 2
Juli 120 119 1 0
Agustus 113 112 1 0
September 120 114 2 4
Oktober 140 137 1 2
November 127 123 3 1
Desember 101 98 2 1
Jumlah 1471 1435 22 14
(%) (100) (97,6) (1,5) (0,9)
Neonatal mortality rate 0,15/100 lahir hidup. Sebanyak 0,9% bayi dirujuk dengan alasan medis.
Penyebab kematian terbanyak adalah BBLR dengan komplikasinya diikuti kelainan tali
pusat/plasenta. (Tabel 7).
Pelayanan Peirnatologi dilakukan di bangsal perinatologi yang terletak di lantai 3 gedung sayap
kanan. Pada lantai yang sama adalah kamar bersalin dan ruang rawat gabung. Sedangkan
Instalasi rawat darurat dan kamar operasi terletak di lantai 1 gedung yang sama. Direncanakan
pada tahun 2007 akan dibangun gedung baru (gedung utama/tengah), Ruang Perinatologi, Kamar
Bersalin dan Pascapersalinan akan menempati lantai 3.
27
8
7 9
6 10
5
11
12
3
1
13 14 15 16
17
Keterangan:
1. Ruang perawat Perinatlogi
2. Ruang Perinatologi 1
3. Ruang Perinatlogi 2
4. Ruang ganti
5. Lift
6. Ruang perawatan ibu (RG klas I)
7. Ruang perawatan ibu
8. Ruang administrasi
9. Ruang pearwatan ibu
10. Ruang perawatan ibu (RG Klas III)
11. Kamar bersalin
12. Ruang parenwatan ibu (RG klas II)
13. Kamar mandi dalam
14. Kamar mandi luar
15. Tempat alat sanitasi
28
16. Gudang
17. Tangga
Gambar 1. Denah lantai 3 gedung sayap kanan (Bangsal Perinatologi, Kamar bersalin, Ruang
Rawat Gabung, dan Ruang Pascapersalinan)
1. Area Pra-Bedah/Cuci
Kelengkapan/Kegiatan Penilaian
Y T Komentar
Keterangan Sumber Metode
1.1 Struktur Fisik
1.1.1 Spesifikasi Ruang HOD OSR
Di ruang dengan beberapa tempat tidur, √
setiap ranjang harus berjarak 20 kaki (6
meters) dari wastafel yang dioperasikan
tanpa menggunakan tangan.
1.1.2 Kebersihan √ HOD OSR
1.1.3 Pencahayaan √ HOD OSR
1.1.4 Ventilasi √ HOD OSR
1.1.5 Wastafel √ HOD OSR
Bak wastafel harus cukup besar agar tidak
ada air terciprat dan tidak ada air tergenang.
Nilai Sebenarnya 4
Nilai Yang dibutuhkan 5
1.2 Furnitur
1.2.1 Wadah gaun bekas √ HOD OSR
1.2.2 Rak/gantungan baju √ HOD OSR
1.2.3 Rak sepatu √ HOD OSR
1.2.4 Loker untuk barang pribadi √ HOD OSR
1.2.5 Wadah sampah tertutup dengan kantung plastik √ HOD OSR
Tersedia wadah yang berbeda untuk sampah
organik dan non-organik.
Nilai Sebenarnya 4
Nilai Yang dibutuhkan 5
1.4 Bahan-bahan
1.4.1 Sabun HOD OSR
-Sabun harus ada dalam jumlah yang √
mencukupi, lebih baik sabun cair antibakteri
dengan dispenser yang menggunakan pompa.
1.4.2 Handuk HOD OSR
-Harus ada handuk untuk mengeringkan √
tangan. Bisa berupa kain kering atau kertas.
29
Kelengkapan/Kegiatan Penilaian
Y T Komentar
Keterangan Sumber Metode
Nilai Sebenarnya 2
Nilai Yang dibutuhkan 2
Sebenarnya 10
Total Nilai untuk area Pra-bedah/cuci
Yang dibutuhkan 12
30
2. Area Resusitasi dan Stabilisasi
A. EMERGENCY ROOM
Kelengkapan/Kegiatan Penilaian
Y T Komentar
Keterangan Sumber Keterangan
2.1 Struktur Fisik
2.1.1 Spesifikasi Ruang HOD OSR
-Area ruangan paling sedikit √
berukuran 6-15m2. Lokasinya di
dalam Unit Khusus Perawatan
Bayi.
2.1.2 Kebersihan √ Kebersihan lantai kurang HOD OSR
2.1.3 Pencahayaan √ HOD OSR
2.1.4 Ventilasi √ HOD OSR
2.1.5 Wastafel √ Tidak ada wastafel HOD OSR
2.1.6 Steker listrik HOD OSR
-Harus ada sedikitnya tiga steker √
untuk peralatan listrik yang
tempatnya sesuai. Steker harus
bisa menampung beban listrik
dan berfungsi baik serta aman.
Nilai Sebenarnya 4
Nilai Yang dibutuhkan 6
2.2 Furnitur
2.2.1 Meja periksa untuk bayi Meja kurang besar (hanya HOD OSR
beruppa meja alat), tidak
-Meja ditutup busa, lembar √ dialasi busa, ditutup
plastik utuh dan seprei bersih. √ lembar plastic tanpa alas
kain
-Bagian logam tidak berkarat.
2.2.2 Jam dinding Ada jam tapi tidak HOD OSR
berfungsi baik
-Menunjukkan waktu yang tepat √
dan berfungsi baik.
2.2.3 Meja perlengkapan √ HOD OSR
2.2.4 Selimut Selimut dipakai untuk alas HOD OSR
meja
-Harus ada selimut dalam √
jumlah yang cukup untuk
menyelimuti neonatus sesuai
dengan jumlah persalinan yang
diperkirakan.
Nilai Sebenarnya 1
Nilai Yang dibutuhkan 4
2.3 Perlengkapan
2.3.1 Pasokan Oksigen HOD OSR
Tingkat II:
-Harus ada dua tabung oksigen √ Hanya ada satu
31
Kelengkapan/Kegiatan Penilaian
Y T Komentar
Keterangan Sumber Keterangan
dengan satu regulator dan tabung oksigen
pengukur aliran (jika oksigen
mengalir melalui pipa di √
dinding, lihat standard untuk √
tingkat III dan IV).
- Tabung oksigen cadangan
harus selalu terisi penuh.
- Harus ada konsentrator
oksigen.
Tingkat III dan IV:
-Harus ada oksigen mengalir
melalui pipa di dinding dengan
jumlah outlet sesuai dengan
jumlah penghangat radian.
- Harus ada dua tabung oksigen
dengan satu regulator dan
pengukur aliran untuk cadangan.
- Tabung oksigen cadangan
harus selalu terisi penuh.
Masker oksigen untuk Neonatus √
2.3.2 Lampu darurat √ HOD OSR
Stetoskop √
2.3.3 Kotak resusitasi harus berisi perlengkapan berikut:
2.3.3.1 -Kantung yang bisa √ HOD OSR
mengembang sendiri (ambu bag)
berfungsi baik
2.3.3.2 -Pegangan Laryngoscope √ HOD OSR
berfungsi baik
2.3.3.3 -Bilah Laryngoscope, ukuran 0 √ HOD OSR
dan 1 (Miller)
2.3.3.4 -Batere AA (ekstra) untuk √ HOD OSR
pegangan Laryngoscope
2.3.3.5 -Bola lampu laryngoscope ekstra √ HOD OSR
2.3.3.6 -Tabung reservoar oksigen √ HOD OSR
2.3.3.7 -Masker oksigen (ukuran bayi √ HOD OSR
cukup bulan dan prematur)
2.3.3.8 -Pipa endotrakea, ukuran 2 ½ , √ HOD OSR
3, 3 ½
-Plester √
-Gunting √
2.3.3.9 -Bola karet penghisap √ HOD OSR
2.3.3.10 -Kateter penghisap, ukuran 6, 8, √ HOD OSR
32
Kelengkapan/Kegiatan Penilaian
Y T Komentar
Keterangan Sumber Keterangan
10
2.3.3.11 -Pipa untuk asupan, ukuran 5 √ HOD OSR
dan 8
2.3.3.12 -Tabung suntik 1, 2 ½ , 3, 5, 10, √ Hanya ada spuit HOD OSR
20, 50cc 3,5,10 ml
2.3.3.13 - Ampul Epinephrine √ HOD OSR
-Saline 0,9% / larutan Ringer’s √
lactate
-Dextrose 5% √
2.3.3.14 -Sodium bikarbonat 8,4% √ HOD OSR
2.3.4 Penghangat Radian √ HOD OSR
-Harus ada sedikitnya satu
penghangat radian yang
berfungsi baik.
2.3.5 Kateter umbilikus 3 ½ , 5, 8F √
Peralatan kateter umbilikus √
Nilai Sebenarnya 1
Nilai Yang dibutuhkan 17
Total Nilai untuk area Resusitasi dan Nilai Sebenarnya 6
Stabilisasi Nilai Yang dibutuhkan 27
33
2. Area Resusitasi dan Stabilisasi
Kelengkapan/Kegiatan Penilaian
Y T Komentar
Keterangan Sumber Keterangan
2.1 Struktur Fisik
2.1.1 Spesifikasi Ruang HOD OSR
-Area ruangan paling sedikit berukuran √
6-15m2. Lokasinya di dalam Unit
Khusus Perawatan Bayi.
2.1.2 Kebersihan √ HOD OSR
2.1.3 Pencahayaan √ HOD OSR
2.1.4 Ventilasi √ HOD OSR
2.1.5 Wastafel √ HOD OSR
2.1.6 Steker listrik √ HOD OSR
-Harus ada sedikitnya tiga steker untuk
peralatan listrik yang tempatnya sesuai.
Steker harus bisa menampung beban
listrik dan berfungsi baik serta aman.
Nilai Sebenarnya 0
Nilai Yang dibutuhkan 6
2.2 Furnitur
2.2.1 Meja periksa untuk bayi √ HOD OSR
-Meja ditutup busa, lembar plastik utuh
dan seprei bersih.
-Bagian logam tidak berkarat.
2.2.2 Jam dinding √ HOD OSR
-Menunjukkan waktu yang tepat dan
berfungsi baik.
2.2.3 Meja perlengkapan √ HOD OSR
2.2.4 Selimut √ HOD OSR
-Harus ada selimut dalam jumlah yang
cukup untuk menyelimuti neonatus
sesuai dengan jumlah persalinan yang
diperkirakan.
Nilai Sebenarnya 0
Nilai Yang dibutuhkan 4
2.3 Perlengkapan
2.3.1 Pasokan Oksigen √ HOD OSR
Tingkat II:
-Harus ada dua tabung oksigen dengan
satu regulator dan pengukur aliran (jika
oksigen mengalir melalui pipa di
dinding, lihat standard untuk tingkat III
dan IV).
- Tabung oksigen cadangan harus selalu
34
Kelengkapan/Kegiatan Penilaian
Y T Komentar
Keterangan Sumber Keterangan
terisi penuh.
- Harus ada konsentrator oksigen.
Tingkat III dan IV:
-Harus ada oksigen mengalir melalui
pipa di dinding dengan jumlah outlet
sesuai dengan jumlah penghangat
radian.
- Harus ada dua tabung oksigen dengan
satu regulator dan pengukur aliran
untuk cadangan.
- Tabung oksigen cadangan harus selalu
terisi penuh.
Masker oksigen untuk Neonatus √
2.3.2 Lampu darurat √ HOD OSR
Stetoskop √
2.3.3 Kotak resusitasi harus berisi perlengkapan berikut:
2.3.3.1 -Kantung yang bisa mengembang √ HOD OSR
sendiri (ambu bag) berfungsi baik
2.3.3.2 -Pegangan Laryngoscope berfungsi √ HOD OSR
baik
2.3.3.3 -Bilah Laryngoscope, ukuran 0 dan 1 √ HOD OSR
(Miller)
2.3.3.4 -Batere AA (ekstra) untuk pegangan √ HOD OSR
Laryngoscope
2.3.3.5 -Bola lampu laryngoscope ekstra √ HOD OSR
2.3.3.6 -Tabung reservoar oksigen √ HOD OSR
2.3.3.7 -Masker oksigen (ukuran bayi cukup √ HOD OSR
bulan dan prematur)
2.3.3.8 -Pipa endotrakea, ukuran 2 ½ , 3, 3 ½ √ HOD OSR
-Plester √
-Gunting √
2.3.3.9 -Bola karet penghisap √ HOD OSR
2.3.3.10 -Kateter penghisap, ukuran 6, 8, 10 √ HOD OSR
2.3.3.11 -Pipa untuk asupan, ukuran 5 dan 8 √ HOD OSR
35
Kelengkapan/Kegiatan Penilaian
Y T Komentar
Keterangan Sumber Keterangan
-Harus ada sedikitnya satu penghangat
radian yang berfungsi baik.
2.3.5 Kateter umbilikus 3 ½ , 5, 8F √
Peralatan kateter umbilikus √
Nilai Sebenarnya 0
Nilai Yang dibutuhkan 17
Total Nilai untuk area Resusitasi dan Nilai Sebenarnya 0
Stabilisasi Nilai Yang dibutuhkan 27
36
2. Area Resusitasi dan Stabilisasi
KAMAR BERSALIN
Kelengkapan/Kegiatan Penilaian
Y T Komentar
Keterangan Sumber Keterangan
2.1 Struktur Fisik
2.1.1 Spesifikasi Ruang HOD OSR
-Area ruangan paling sedikit √
berukuran 6-15m2. Lokasinya di
dalam Unit Khusus Perawatan Bayi.
2.1.2 Kebersihan √ HOD OSR
2.1.3 Pencahayaan √ HOD OSR
2.1.4 Ventilasi √ HOD OSR
2.1.5 Wastafel √ HOD OSR
2.1.6 Steker listrik HOD OSR
-Harus ada sedikitnya tiga steker √
untuk peralatan listrik yang tempatnya
sesuai. Steker harus bisa menampung
beban listrik dan berfungsi baik serta
aman.
Nilai Sebenarnya 4
Nilai Yang dibutuhkan 6
2.2 Furnitur
2.2.1 Meja periksa untuk bayi HOD OSR
-Meja ditutup busa, lembar plastik √
utuh dan seprei bersih. √
-Bagian logam tidak berkarat.
2.2.2 Jam dinding HOD OSR
-Menunjukkan waktu yang tepat dan √
berfungsi baik.
2.2.3 Meja perlengkapan √ HOD OSR
2.2.4 Selimut HOD OSR
-Harus ada selimut dalam jumlah √
yang cukup untuk menyelimuti
neonatus sesuai dengan jumlah
persalinan yang diperkirakan.
Nilai Sebenarnya 2
Nilai Yang dibutuhkan 4
2.3 Perlengkapan
2.3.1 Pasokan Oksigen HOD OSR
Tingkat II: √
-Harus ada dua tabung oksigen
dengan satu regulator dan pengukur
aliran (jika oksigen mengalir melalui
pipa di dinding, lihat standard untuk √
37
Kelengkapan/Kegiatan Penilaian
Y T Komentar
Keterangan Sumber Keterangan
tingkat III dan IV). √
- Tabung oksigen cadangan harus
selalu terisi penuh.
- Harus ada konsentrator oksigen.
Tingkat III dan IV:
-Harus ada oksigen mengalir melalui
pipa di dinding dengan jumlah outlet
sesuai dengan jumlah penghangat
radian.
- Harus ada dua tabung oksigen
dengan satu regulator dan pengukur
aliran untuk cadangan.
- Tabung oksigen cadangan harus
selalu terisi penuh.
Masker oksigen untuk Neonatus √
2.3.2 Lampu darurat √ HOD OSR
Stetoskop √ Ada tapi tidak
khusus untuk bayi
2.3.3 Kotak resusitasi harus berisi perlengkapan berikut:
2.3.3.1 -Kantung yang bisa mengembang √ HOD OSR
sendiri (ambu bag) berfungsi baik
2.3.3.2 -Pegangan Laryngoscope berfungsi √ HOD OSR
baik
2.3.3.3 -Bilah Laryngoscope, ukuran 0 dan 1 √ HOD OSR
(Miller)
2.3.3.4 -Batere AA (ekstra) untuk pegangan √ HOD OSR
Laryngoscope
2.3.3.5 -Bola lampu laryngoscope ekstra √ HOD OSR
2.3.3.6 -Tabung reservoar oksigen √ HOD OSR
2.3.3.7 -Masker oksigen (ukuran bayi cukup √ HOD OSR
bulan dan prematur)
2.3.3.8 -Pipa endotrakea, ukuran 2 ½ , 3, 3 ½ √ HOD OSR
-Plester √
-Gunting √
2.3.3.9 -Bola karet penghisap √ HOD OSR
2.3.3.10 -Kateter penghisap, ukuran 6, 8, 10 √ Ada, tapi ukuran
tidak memadai
HOD OSR
2.3.3.11 -Pipa untuk asupan, ukuran 5 dan 8 √ HOD OSR
38
Kelengkapan/Kegiatan Penilaian
Y T Komentar
Keterangan Sumber Keterangan
-Dextrose 5% √
2.3.3.14 -Sodium bikarbonat 8,4% √ HOD OSR
2.3.4 Penghangat Radiant √ HOD OSR
-Harus ada sedikitnya satu
penghangat radian yang berfungsi
baik.
2.3.5 Kateter umbilikus 3 ½ , 5, 8F √
Peralatan kateter umbilikus √
Nilai Sebenarnya 4
Nilai Yang dibutuhkan 17
Total Nilai untuk area Resusitasi dan Nilai Sebenarnya 10
Stabilisasi Nilai Yang dibutuhkan 27
39
2. Area Resusitasi dan Stabilisasi
Kelengkapan/Kegiatan Penilaian
Y T Komentar
Keterangan Sumber Keterangan
2.1 Struktur Fisik
2.1.1 Spesifikasi Ruang HOD OSR
-Area ruangan paling sedikit berukuran
6-15m2. Lokasinya di dalam Unit
Khusus Perawatan Bayi.
2.1.2 Kebersihan HOD OSR
2.1.3 Pencahayaan HOD OSR
2.1.4 Ventilasi HOD OSR
2.1.5 Wastafel HOD OSR
2.1.6 Steker listrik HOD OSR
-Harus ada sedikitnya tiga steker untuk
peralatan listrik yang tempatnya sesuai.
Steker harus bisa menampung beban
listrik dan berfungsi baik serta aman.
Nilai Sebenarnya 0
Nilai Yang dibutuhkan 6
2.2 Furnitur
2.2.1 Meja periksa untuk bayi HOD OSR
-Meja ditutup busa, lembar plastik utuh
dan seprei bersih.
-Bagian logam tidak berkarat.
2.2.2 Jam dinding HOD OSR
-Menunjukkan waktu yang tepat dan
berfungsi baik.
2.2.3 Meja perlengkapan HOD OSR
2.2.4 Selimut HOD OSR
-Harus ada selimut dalam jumlah yang
cukup untuk menyelimuti neonatus
sesuai dengan jumlah persalinan yang
diperkirakan.
Nilai Sebenarnya 0
Nilai Yang dibutuhkan 4
2.3 Perlengkapan
2.3.1 Pasokan Oksigen HOD OSR
Tingkat II:
-Harus ada dua tabung oksigen dengan
satu regulator dan pengukur aliran (jika
oksigen mengalir melalui pipa di
dinding, lihat standard untuk tingkat III
40
Kelengkapan/Kegiatan Penilaian
Y T Komentar
Keterangan Sumber Keterangan
dan IV).
- Tabung oksigen cadangan harus selalu
terisi penuh.
- Harus ada konsentrator oksigen.
Tingkat III dan IV:
-Harus ada oksigen mengalir melalui
pipa di dinding dengan jumlah outlet
sesuai dengan jumlah penghangat
radian.
- Harus ada dua tabung oksigen dengan
satu regulator dan pengukur aliran
untuk cadangan.
- Tabung oksigen cadangan harus selalu
terisi penuh.
Masker oksigen untuk Neonatus
2.3.2 Lampu darurat HOD OSR
Stetoskop
2.3.3 Kotak resusitasi harus berisi perlengkapan berikut:
2.3.3.1 -Kantung yang bisa mengembang HOD OSR
sendiri (ambu bag) berfungsi baik
2.3.3.2 -Pegangan Laryngoscope berfungsi HOD OSR
baik
2.3.3.3 -Bilah Laryngoscope, ukuran 0 dan 1 HOD OSR
(Miller)
2.3.3.4 -Batere AA (ekstra) untuk pegangan HOD OSR
Laryngoscope
2.3.3.5 -Bola lampu laryngoscope ekstra HOD OSR
2.3.3.6 -Tabung reservoar oksigen HOD OSR
2.3.3.7 -Masker oksigen (ukuran bayi cukup HOD OSR
bulan dan prematur)
2.3.3.8 -Pipa endotrakea, ukuran 2 ½ , 3, 3 ½ HOD OSR
-Plester
-Gunting
2.3.3.9 -Bola karet penghisap HOD OSR
2.3.3.10 -Kateter penghisap, ukuran 6, 8, 10 HOD OSR
2.3.3.11 -Pipa untuk asupan, ukuran 5 dan 8 HOD OSR
41
Kelengkapan/Kegiatan Penilaian
Y T Komentar
Keterangan Sumber Keterangan
2.3.3.14 -Sodium bikarbonat 8,4% HOD OSR
2.3.4 Penghangat Radian HOD OSR
-Harus ada sedikitnya satu penghangat
radian yang berfungsi baik.
2.3.5 Kateter umbilikus 3 ½ , 5, 8F
Peralatan kateter umbilikus
Nilai Sebenarnya 0
Nilai Yang dibutuhkan 17
Total Nilai untuk area Resusitasi dan Nilai Sebenarnya 0
Stabilisasi Nilai Yang dibutuhkan 27
42
3. Unit Khusus Perawatan Bayi
Kelengkapan/Kegiatan Penilaian
Y T Komentar
Keterangan Sumber Keterangan
3.1 Struktur Fisik
3.1.1 Spesifikasi Ruang Ruangan dekat kamar HOD OSR
bersalin tapi luasnya
-Unit ini letaknya harus di sebelah √ tidak memadai (12,54
ruang bersalin, atau setidaknya jauh m2 untuk 4 bayi).
43
Kelengkapan/Kegiatan Penilaian
Y T Komentar
Keterangan Sumber Keterangan
-Harus ada tiga kursi di area √
administrasi dan penyuluhan dalam
keadaan berfungsi baik.
3.2.5 Wadah sampah tertutup dengan √ HOD OSR
kantung plastik
3.2.6 Jam dinding HOD OSR
-Menunjukkan waktu yang tepat dan √
berfungsi baik.
Nilai Sebenarnya 4
Nilai Yang dibutuhkan 6
3.3 Perlengkapan
3.3.1 Pasokan Oksigen HOD OSR
Tingkat II:
-Harus ada dua tabung oksigen √ Hanya ada 1 tabung
44
Kelengkapan/Kegiatan Penilaian
Y T Komentar
Keterangan Sumber Keterangan
-Harus ada pompa tabung yang √ pump
45
Kelengkapan/Kegiatan Penilaian
Y T Komentar
Keterangan Sumber Keterangan
mengembang sendiri yang berfungsi
baik untuk setiap inkubator (3).
3.3.11 Pulse oximeter HOD OSR
-Satu untuk setiap inkubator (3) √
3.3.12 Stetoskop HOD OSR
-Harus ada stetoskop yang berfungsi √ Ada tapi
baik untuk setiap inkubator atau jumlahnya
tempat tidur bayi tidak memadai
3.3.13 Generator listrik darurat HOD OSR
-Harus ada generator listrik √
cadangan, yang menyala pada saat
pasokan listrik utama mati.
3.3.14 Perlengkapan persiapan makanan √ HOD OSR
Nilai Sebenarnya 2
Nilai Yang dibutuhkan 14
46
Kelengkapan/Kegiatan Penilaian
Y T Komentar
Keterangan Sumber Keterangan
3.4 Bahan-bahan
3.4.1 √ HOD OSR
Gaun penutup
3.4.2 √ HOD OSR
Masker
3.4.3 √ HOD OSR
Sarung tangan
3.4.4 √ HOD OSR
Tabung suntik 1, 2 ½ , 3, 5, 10,
20, 50cc
3.4.5 √ HOD OSR
Pipa asupan, ukuran 5 dan 8
3.4.6 √ HOD OSR
Pipa penghisap lendir, ukuran 6
dan 8
3.4.7 √ HOD OSR
Kanula, ukuran 22 dan 24
3.4.8 √ HOD OSR
Kateter umbilikus, ukuran 3 ½ ,
5, 8
3.4.9 √ HOD OSR
Masker oksigen neonatus
√
Head box
3.4.10 √ HOD OSR
Penutup mata untuk terapi
sinar
3.4.11 √ HOD OSR
Popok sekali pakai (Pampers)
3.4.12 √ HOD OSR
Penutup sepatu sekali pakai
3.4.13 √ HOD OSR
Betadine/alkohol untuk
disinfeksi
3.4.14 √ HOD OSR
Kantung plastik untuk wadah
sampah besar
Nilai Sebenarnya 7
Nilai Yang dibutuhkan 14
3.5 Medication
3.5.1 √ HOD OSR
Dextrose 5%
3.5.2 √ HOD OSR
Dextrose 10%
3.5.3 √ HOD OSR
Dextrose 40%
3.5.4 √ HOD OSR
Saline 0,9 %
47
Kelengkapan/Kegiatan Penilaian
Y T Komentar
Keterangan Sumber Keterangan
√
Sodium klorida 3%
√
Potasium klorida 7,4%
3.5.6 √ HOD OSR
Ampul Kadalex ata KCl
3.5.5 √ HOD OSR
Larutan Ringer’s lactate
√
Kalsium glukonat 10%
√
Ampicillin
√
Gentamycin
3.5.7 √ HOD OSR
Antibiotik untuk sepsis
neonatorum
3.5.8 √ HOD OSR
Xanthines
√
Aminophyline
3.5.9 √ HOD OSR
Ampul epinephrine
√
Dopamine
√
Dobutamine
3.5.10 √ HOD OSR
Sodium Bikarbonat 8,4%
Nilai Sebenarnya 6
Nilai Yang dibutuhkan 10
Nilai Sebenarnya 24
Total Nilai Unit Perawatan Khusus Bayi
Nilai Yang dibutuhkan 50
48
BAB VIII
PENUTUP
Angka kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi semakin meningkat dan tidak mengalami
perubahan berarti pada 3 tahun terakhir. Keadaan ini akan cenderung meningkat bila tidak segera
di antisipasi dengan berbagai terobosan yang optimal. Karakteristik kasus kebidanan yang
sifatnya akut dan fatal akan menurunkan kondisi kesehatan pada ibu hamil dan bayi di
masyarakatdan akan mempengaruhi prestasi dan kinerja generasi mendatang.Berdasarkan hal
tersebut, maka dipandang perlu agar program Pelayanan Obstetridan Neonatal Emergensi
Komprehensif (PONEK) RSUD Undata Palu dijadikan prioritas, yangterlihat pada target Upaya
Kesehatan Perorangan (UKP) pada Rencana Strategis Kementerian Kesehatan 2009-2014.Pada
saat ini sesuai dengan era desentralisasi, kebijakan ini amat perlu didukung oleh Dinas Kesehatan
Propinsi sulawesi tengah memperkuat dalam penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka
Kematian Bayi (AKB) di RSUD Undata Palu. Di samping itu pelaksanaan Pelayanan Obstetri
dan Neonatal EmergensiKomprehensif (PONEK) hendaknya disesuaikan dengan kondisi spesifik
daerahdan keterbatasan sumber daya, sehingga dapat mencapai target yang optimal yaitu 75%
RSUD UndataPalu menyelenggarakan PONEK.
49