Anda di halaman 1dari 38

DIVISI

GASTROENTEROHEPATOLOGI

REFLEKSI KASUS

“DIARE AKUT”

Samanuddin Manawari
10 777 011

Pembimbing Klinik : dr. Winarny A, Sp.A


DEFINISI

Diare adalah perubahan konsistensi tinja yang terjadi


tiba-tiba akibat kandungan air di dalam tinja melebihi
normal (10 mL/KgBB/hari) dengan peningkatan defekasi
lebih dari 3 kali dalam 24 jam dan berlangsung kurang dari
14 hari.
Pola defekasi neonatus dan bayi hingga usia 4-6 bulan,
jika defekasi >3 kali/hari dan konsistensinya cair atau
lembek masih dianggap normal selama tumbuh
kembangnya baik.
Lilihata G, 2014
ETIOLOGI

Etiologi diare dapat dibagi dalam beberapa faktor, yaitu :


1. Infeksi ; Virus, bakteri, parasit, jamur. Terbanyak
disebabkan virus (Rotavirus 20-40%).
2. Alergi makanan
3. Malabsorbsi
4. Keracunan makanan
5. Lain - lain
EPIDEMIOLOGI

Angka kejadian diare akut diseluruh dunia mencapai 2


miliar kasus per tahun.

 Amerika : 100 juta kasus diare tiap tahunnya,


menyebabkan 250.000 diantaranya di rawat di rumah
sakit dan 5000 meninggal dunia.
WHO, 2009

 Indonesia : 301/1000 penduduk, penyebab utama


kematian pada bayi yaitu 42% dibanding pneumonia
24%.
RISKESDAS, 2007
PATOFISIOLOGI

Mekanisme dasar yang dapat menyebabkan


timbulnya diare pada anak :

Gangguan
osmotik

Gangguan Gangguan
motilitis sekresi
usus
PENATALAKSANAAN

Rehidrasi
dengan
mengguna
kan oralit,

Zink
diberikan
Nasihat
selama 10
kepada
hari
orang tua.
berturut-
lima pilar
turut,
penatalaksanaan
diare

ASI dan
Antibiotik makanan
selektif, dan tetap
diteruskan,
LAPORAN KASUS

Nama : An. Dil Ihram


Umur : 2 tahun
Alamat : Jl. Manggis Lrg. 2
Tanggal pemeriksaan : 19 Oktober 2015
Ruangan : Nuri Atas
No. Rekam Medik : 406041
ANAMNESIS

Keluhan Utama : Muntah-muntah

Riwayat Penyakit Sekarang :


An.D MRS dengan keluhan muntah-muntah sejak jam
03.00 (subuh) WITA SMRS. Muntah dialami sebanyak >10
kali, sifat muntah tidak menyembur, isi berupa air dan susu,
darah (-). Nafsu makan berkurang. Menurut Ibu, 6 jam
terakhir An. D hanya makan nasi, ikan, dan snack jagung.
BAB Cair (+) sebanyak 2 kali, warna kuning, lendir (-),
darah (-).
ANAMNESIS

Riwayat Penyakit Sekarang :


An. D juga mengeluh batuk (+) yang dialami sejak ± 1
mgg terakhir, lendir (+) warna putih. Sesak napas (-).
Demam (-). BAK lancar, warna kuning, nyeri saat BAK (-).
ANAMNESIS

RIWAYAT PENYAKIT TERDAHULU :


 Riw. Kejang Demam saat usia 1 tahun.

RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA :


 Tidak diketahui.

RIWAYAT KELAHIRAN :
 Lahir normal, cukup bulan, BBL 2800, PB tidak
diketahui.
ANAMNESIS

RIWAYAT ANTE NATAL


 Riwayat ANC lengkap, riwayat sakit waktu hamil (-),
riwayat hipertensi selama kehamilan (-)

RIWAYAT IMUNISASI
 Lengkap
ANAMNESIS

Anamnesis makanan terperinci

Usia Riwayat makanan

0-6 bulan ASI

6 bulan – 9 bulan Bubur Sun & pisang + ASI

Bubur saring dicampur dengan


9 bulan sampai – 12 bulan
wortel, tomat, hati ayam
Anak sudah bisa makan nasi +
1 tahun sayur + lauk pauknya dan sudah
makan sendiri
PEMERIKSAAN FISIK

Keadaan Umum : Sakit sedang


SP : Lemah/Compos Mentis

Status Gizi : BB 10 kg, TB 85 cm


BB/U = BBA / BBI x 100%
= 10 kg/12,4 kg x 100%
= 80,6% (BB Normal)

TB/U = TBA / TBI x 100%


= 85 cm / 87 cm x 100%
= 97,7% (Normal)

BB/TB = BBA / BBI


= 10 kg / 12,1 kg x 100%
= 82,6% (Gizi Kurang) CDC 2000
PEMERIKSAAN FISIK

TANDA VITAL
TD : 90/60 mmHg
Nadi : 120 kali/menit
Pernapasan : 24 kali/menit
Suhu : 36,50 C

KULIT
Warna : Sawo matang
Effloresensi :-
Sianosis :-
Turgor : ± 2 detik (lambat)
PEMERIKSAAN FISIK

KEPALA
Wajah : Simetris, edema periorbital (-)
Deformitas : Tidak ada
Bentuk : Normocephal
Rambut : Hitam, lurus, sulit dicabut
Mata : Konjungtiva Anemis -/-
Sklera Ikterik -/-
Pupil Isokor, RCL+/+, RCTL+/+
Cekung (+)
Hidung : Rinorhea (-)
Mulut : Bibir Pucat (-), Bibir Kering (+) Lidah Kotor (-)
Stomatitis (-), Tonsil T1/T1, Faring hiperemis (-)
PEMERIKSAAN FISIK

LEHER
Kelenjar GB : Limfadenopati (-)
Tiroid : Struma/Pembesaran (-)
Kaku kuduk :-
Massa lain : Tidak ada

PARU-PARU
Inspeksi : Pergerakkan dada simetris kanan dan kiri
Retraksi Subcostal (-)
Palpasi : Nyeri tekan (-), Massa (-)
Perkusi : Sonor di kedua lapang paru
Auskultasi : Vesikuler +/+,
Suara tambahan Rh -/-, Wh -/-
PEMERIKSAAN FISIK

JANTUNG
Inspeksi : Ictus cordis tidak nampak
Palpasi : Ictus cordis teraba ICS V Linea
Midklavikularis
Perkusi : Batas kanan, Linea parasternalis dextra
Batas kiri, ICS V Linea midklavikularis
sinistra
Auskultasi : BJ I/II murni reguler, Bising (-),
Suara tambahan (-)
PEMERIKSAAN FISIK

PERUT
Inspeksi : Bentuk abdomen cembung, simetris,
Ikut gerak napas
Auskultasi : Peristaltik (+) Kesan meningkat
Perkusi : Timpani (+), kesan kembung
Pekak hepar (+)
Palpasi : Nyeri tekan epigastrium (-),
Massa lain (-)
PEMERIKSAAN FISIK

EKSTREMITAS
Atas : Edema (-), Akral hangat (+)
Bawah : Edema (-), Akral hangat (+)
PEMERIKSAAN KHUSUS

SKOR DEHIDRASI MODIFIKASI UNHAS


Kriteria 1 2 3
Keadaan umum Baik Lemas Gelisah, lemas, syok
Mata Biasa Cekung Sangat cekung
Mulut Biasa Kering Sangat kering
Pernapasan < 30 x/menit 30-40 x/menit > 40 x/menit
Turgor Baik Kurang Jelek
Nadi < 120 x/menit 120-140 x/menit > 140 x/menit
Interpretasi :
6 : Tidak dehidrasi
7-12 : Dehidrasi ringan-sedang
≥ 13 : Dehidrasi berat
RESUME

An. D MRS dengan keluhan vomitus sejak kemarin,


frekuensi >10 kali, isi berupa air dan susu, darah (-).
Anoreksia. BAB encer (+) sebanyak 2 kali, warna kuning.
Batuk (+) sejak ± 1 mgg, lendir (+) warna putih. BAK
Lancar.

Keadaan Umum : Sakit sedang


SP : Lemah/Compos Mentis
Turgor Kulit : ± 2 detik (lambat)
Mata : Cekung (+)
Bibir : Kering (+)
Perut : Peristaltik (+) kesan meningkat,
Tympani (+) kesan kembung
DIAGNOSIS

 Diare Akut dengan Dehidrasi Ringan Sedang


 ISPA

ANJURAN PEMERIKSAAN

 Pemeriksaan Feaces
 Elektrolit Serum
 Darah Rutin
 Pemeriksaan Foto Thoraks
PENATALAKSANAAN

NON-MEDIKAMENTOSA
 Tirah baring

MEDIKAMENTOSA
IVFD RL 12 tpm
Domperidone 3 x 1 cth
Oralit 75 cc/KgBB pada 3 jam pertama
Zink 1 tab (20 mg/hari) selama 10 hari
Cefotaxime 250 mg/12 jam/IV
FOLLOW UP

Tanggal 20/10/2015
S : Muntah 1 kali, BAB cair 1 kali, warna kekuningan, Lendir (-), darah (-). Batuk (+), lendir (+)
warna putih. Sesak napas (-). Panas (-). BAK Lancar
O: Tanda vital
Nadi : 120 x/menit, Suhu : 36,5° C
Respirasi : 32 kali/menit
Pemeriksaan Fisik
Perut kembung (+)
Tanda dehidrasi WHO
Keadaan umum : Lemah
Mata : cekung
Mulut : Kering
Turgor kulit : lambat
Rasa haus : minum biasa
Kesimpulan : Dehidrasi ringan-sedang
A: Diare akut disertai dehidrasi ringan sedang + Susp. ISPA
FOLLOW UP

Tanggal 20/10/2015
P: Medikamentosa:
• IVFD RL 12 tpm
• Domperidon 3 x 1 cth
• Oralit 100 cc tiap kali BAB
• Zink 1 tab (20 mg) selama 10 hari
• Cefotaxime 250 mg/12 jam/IV
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Nama : An. Dil Ihram Tgl Pemeriksaan : 19 Oktober 2015


Usia : 2 THN Jenis Spesimen : Darah

PARAMETER HASIL NILAI RUJUKAN


WBC 12,9 4,8-10,0 103/ µl
RBC 4,87 4,00-5,50 106/µl
HGB 11,9 12-18 g/dl
HCT 36,8 30,0-47,0 %
MCV 75,6 75,0-118,0 fl
MCH 24,4 23,2-38,7 pg
MCHC 32,3 31,9-37,0 g/dl
PLT 327 150-450 103/µl
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Nama : An. Dil Ihram Tgl Pemeriksaan : 20 Oktober 2015


Usia : 2 THN Jenis Spesimen : Feaces

NO PEMERIKSAAN FEACES HASIL NILAI RUJUKAN


1. MAKROSKOPIS
₋ KONSISTENSI Cair
₋ WARNA Kuning
₋ BAU Khas
₋ LENDIR Negatif Negatif
₋ DARAH Negatif Negatif
2. MIKROSKOPIS
₋ LEUKOSIT 3-5 0-5
₋ ERITROSIT 0-1 0-5
₋ AMUBA Tidak Ditemukan Negatif
₋ TELUR CACING Tidak Ditemukan Negatif
FOLLOW UP

Tanggal 21/10/2015
S : Muntah (-). BAB ampas (+), warna kekuningan, Lendir (-), darah (-). Batuk (-), lendir (-).
Ssak napas (-). Panas (-). BAK Lancar
O: Tanda vital :
Nadi : 110 x/menit,
Suhu : 36,5° C
Respirasi : 32 kali/menit
Pemeriksaan Fisik
Perut kembung (-)
Tanda dehidrasi WHO
Keadaan umum : Baik
Mata : tidak cekung
Mulut : Biasa
Turgor kulit : baik
Rasa haus : minum biasa
Kesimpulan : tidak dehidrasi
A: Diare akut disertai dehidrasi ringan sedang + ISPA
FOLLOW UP

Tanggal 21/10/2015
P: Medikamentosa:
• IVFD RL 12 tpm
• Domperidon 3 x 1 cth (Stop)
• Zink 1 tab (20 mg) selama 10 hari
• Cefotaxime 250 mg/12 jam/IV
DISKUSI

Dari hasil anamnesis, pemeriksaan fisik dan


pemeriksaan penunjang disimpulkan bahwa D/ Diare akut
dengan dehidrasi ringan sedang (Skor dehidrasi 11)
dengan akibat sekunder, yaitu di awali ISPA.

Pemeriksaan laboratorium yang penting untuk kasus


diare adalah :
 Analisa feses baik secara makroskopis atau
mikroskopis.
 Pemeriksaan elektrolit terutama kadar natrium, kalium,
kalsium dan fosfor dalam serum.
DISKUSI

Prinsip pengobatannya tergantung atas skor dehidrasi.


Berikut skor dehidrasi modifikasi UNHAS:
Kriteria 1 2 3
Keadaan umum Baik Lemas Gelisah, lemas, syok
Mata Biasa Cekung Sangat cekung
Mulut Biasa Kering Sangat kering
Pernapasan < 30 x/menit 30-40 x/menit > 40 x/menit
Turgor Baik Kurang Jelek
Nadi < 120 x/menit 120-140 x/menit > 140 x/menit
Interpretasi :
6 : Tidak dehidrasi
7-12 : Dehidrasi ringan-sedang
≥ 13 : Dehidrasi berat
DISKUSI

Rehidrasi
dengan
mengguna
kan oralit,

Edukasi
Dukungan
kepada
Nutrisi

5
orang tua.
Pilar
penatalaksanaan
diare

Antibiotik
Pemberian
sesuai
Zink
indikasi
DISKUSI
Rencana Terapi Untuk Anak Diare dengan Dehidrasi
Ringan-Sedang :

1. Rehidrasi
Jumlah oralit atau cairan parenteral yang dibutuhkan 3 jam
pertama : 75 cc/KgBB.
Jadi, dosis oralit yang diberikan untuk pasien kali ini :

75cc x 10 Kg = 750 cc/hari (4 Sachet)

Setelah 3 jam :
 Ulangi penilaian derajat dehidrasi
 Pilih rencana terapi yang sesuai
Berikan oralit tiap BAB :
 < 2 tahun = 50-100 ml/BAB
 > 2 tahun = 100-200 ml/BAB atau 10 ml/kgBB/BAB
Minumkan sedikit-sedikit tapi sering (small but frequent)
DISKUSI

Rencana Terapi Untuk Anak Diare dengan Dehidrasi


Ringan-Sedang :

2. Berikan tablet zink selama 10 hari


 <6 bulan = 10 mg/hari (1/2 tablet)
 >6 bulan = 20 mg/hari (1 tablet)

3. Pemberian antibiotik
Pada pasien ini tidak diberikan untuk indikasi diare,
melainkan untuk ISPA : Cefotaxime 250 mg/12 jam/IV
DISKUSI

Rencana Terapi Untuk Anak Diare dengan Dehidrasi


Ringan-Sedang :

4. Dukungan Nutrisi
Beri makanan segera setelah anak dapat makan.
Lanjutkan pemberian makan atau ASI dengan pola sedikit
tapi sering (sekitar 6 kali/hari)
DISKUSI

Rencana Terapi Untuk Anak Diare dengan Dehidrasi


Ringan-Sedang :

5. Edukasi pada orang tua


 Menjaga kebersihan lingkungan, juga perorangan.
 Anjurkan ibu selalu mencuci tangan ketika ingin
memberi makan pada bayi-anak.
 Makanlah makanan yang tidak merangsang (tidak
mengandung merrica, bawang merah dan putih).
 Edukasi kapan harus kembali (keadaan memburuk, tidak
dapat/malas minum, timbul demam, timbul darah pada
tinja).

Anda mungkin juga menyukai