Masalah sistem
resporasi (ppok)
Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK)
adalah penyakit yang ditandai dengan hambatan
aliran udara di saluran nafas yang tidak
sepenuhnya reversibel. Hambatan aliran udara ini
bersifat progresif dan berhubungan dengan respons
inflamasi paru terhadap partikel atau gas yang
beracun atau berbahaya (Kemenkes, 2008).
Etiologi PPOK
• Faktor pejamu meliputi genetik, hiper responsif
jalan napas dan pertumbuhan paru. Faktor
genetik yang utama adalah kurangnya alfa 1
antitripsin, yaitu suatu serin protease inhibitor.
• Kebiasaan merokok, Perokok pasif dan
merokok selama hamil juga merupakan faktor
resiko PPOK.
• Faktor Lingkungan (Polusi), Pajanan yang terus
menerus oleh gas dan bahan kimia hasil industri
merupakan faktor resiko lain PPOK.
Klasifikasi
• Derajat 0 (berisiko), Memiliki satu atau lebih gejala
batuk kronis, produksi sputum
• Derajat I (PPOK ringan), Dengan atau tanpa batuk.
Dengan atau tanpa produksi sputum.Sesak napas derajat
sesak 0 sampai derajat sesak 1.
• Derajat II (PPOK sedang), Dengan atau tanpa batuk.
Dengan atau tanpa produksi sputum. Sesak napas derajat
sesak 2 (sesak timbul pada saat aktivitas).
• Derajat III (PPOK berat), Sesak napas derajat sesak 3
dan 4. Eksaserbasi lebih sering terjadi
• Derajat IV (PPOK sangat berat), Pasien derajat III
dengan gagal napas kronik. Disertai komplikasi kor
pulmonale atau gagal jantung kanan.
Manifestasi Klinis
• Tanda dan gejalanya adalah sebagai berikut:
• Kelemahan badan
• Batuk
• Sesak nafas
• Sesak nafas saat aktivitas dan nafas berbunyi
• Mengi atau wheezing
• Ekspirasi yang memanjang
• Batuk dada tong (Barrel Chest) pada penyakit lanjut
• Penggunaan obat bantu pernafasan
• Suara nafas melemah
• Kadang ditemukan pernapasan paradoksal
• Edema kaki, asietas dan jari tabuh.
Pemeriksaan Penunjang
• Test Faal, Uji faal paru berguna untuk menegakkan diagnosis,
melihat perkembangan penyakit, dan menentukan prognosa.
• Radioligis (Foto Toraks), berfungsi juga untuk menyingkirkan
diagnosis penyakit paru lainnya atau menyingkirkan diagnosis
banding dari keluhan pasien.
• Analisis Gas Darah, Analisa gas darah berguna untuk menilai
cukup tidaknya ventilasi dan oksigenasi, dan untuk memantau
keseimbangan asam basa.
Pemeriksaan Penunjang