Asep puguh
REUMATOID
firdamayanti
Linda komala s
Niken putri n
ATRITIS
Sheila
Visca norma
Winny devi p
Definisi
Jenis kelamin
Keturunan
Manifestasi klinis
Demam
Komplikasi
Osteoporosis
Penurunan kemampuan
beraktifitas
Penatalaksanaan
Pemberian terapi
Pengaturan aktivitas
Diet
Kompres panas
Pemeriksaan penunjang
1. 1. Labolatorium
a. Laju Endap Darah (LED) dan C-Reactive Protein (CRP)
meningkat
b. Rheumatoid Factor (RF)
c. Anti Cyclic Citrullinated Peptide (anti CCP)
2. radiologi
ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian
A. Identitas Pasien
B. Riwayat Penyakit
C. Pola Gordon
D. Pemeriksaan Persisetam/Head To Toe
DIAGNOSA
No Intervensi Rasional
1. Kaji keluhan nyeri, skala nyeri, serta catat Membantu dalam menentukan kebutuhan
lokasi dan intensitas, factor-faktor yang manajemen nyeri dan efektivitas program.
mempercepat, dan respon rasa sakit
nonverbal.
2. Anjurkan klien mengatur posisi senyaman Pada penyakit yang berat atau eksaserbasi,
mungkin. Tingkatkan istirahat di tempat tirah baring diperlukan untuk membatasi nyeri
tidur sesuai indikasi. atau cedera.
3. Anjurkan klien untuk sering merubah posisi. Mencegah terjadinya kelelahan umum dan
Bantu klien untuk bergerak di tempat tidur. kekakuan sendi. Menstabilkan sendi,
mengurangi gerakan atau rasa sakit pada
sendi.
4. Anjurkan klien untuk mandi air hangat. Meningkatkan relaksasi otot dan mobilitas,
Sediakan waslap hangat untuk kompres menurunkan rasa sakit dan menghilangkan
sendi yang sakit kekuan pada pagi hari.
Diagnosa keperawatan : Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan deformitas skeletal,
nyeri/ketidaknyamanan, intoleransi terhadap aktivitas atau penurunan kekuatan otot.
Tujuan : klien mampu melaksanakan aktivitas fisik sesuai dengan kemampuannya.
Kriteria hasil :
Klien dapat ikut serta dalam program latihan
Tidak terjadi kontraktur sendi
Bertambahnya kekuatan otot
Klien menunjukan tindakan untuk meningkatakan mobilitas, mempertahankan koordinasi mobilitas sesuai
tingkat optimal
No Intervensi Rasional
1. Pantau tingkat inflamasi atau rasa sakit pada sendi Tingkat aktivitas latihan tergantung dari
perkembangan resolusi proses inflamasi
2. Pertahankan istirahat tirah baring atau duduk jika Istirahat sistemik dianjurkan selama eksaserbasi akut
diperlukan. Buat jadwal aktivitas yang sesuai dan seluruh fase penyakit yang penting, untuk
dengan toleransi untuk memberikan periode mencegah kelelahan dan mempertahankan
istirahat yang terus menerus dan tidur malam hari kekuatan.
yang tidak terganggu.
3. Bantu klien latihan rentang gerak pasif atau aktif Mempertahankan atau meningkatkan fungsi sendi,
kekuatan otot, dan stamina umum.
4. Ubah posisi klien setiap dua jam dengan bantuan Menghilangkan tekanan pada jaringan dan
personel yang cukup. meningkatkan sirkulasi
5 Posisikan sendi yang sakit dengan bantal Meningkatkan stabilitas jaringan (mengurangi resiko
cedera) dan mempertahankan posisi sendi yang
Diagnosa keperawatan : Gangguan citra tubuh atau perubahan penampilan peran berhubungan dengan perubahan
kemampuan untuk melaksanakan tugas-tugas umum,
Tujuan : klien mampu mengimplementasikan pola koping yang baru dan mengungkapkan serta menunjukan
terhadap penampilan.
Kriteria hasil :
Klien mengungkapkan peningkatan rasa percaya diri dalam kemampuan untuk menghadapi penyakit, perubahan
pada gaya hidup dan kemungkinan terbatas.
Klien menerima perubahan citra tubuh
Klien ikut serta dalam berbagai perawatan dan dalam pengambilan keputusan
No Intervensi Rasional
1. Bantu klien mengungkapkan perasaannya Memberikan kesempatan untuk
mengenai proses penyakit dan harapan mengidentifikasi rasa takut atau kesalahan
masa depan konsep dan mampu menghadapi masalah
secara langsung.