Anda di halaman 1dari 12

Kelompok 6

Bagus Wicaksono
Ildan Ravi P.
Kesha Rananda
Ni Putu O.
Reyvalino Gumay G
Rivioni Saskia A
HIPERTENSI/TEKANAN DARAH TINGGI
Pengertian Hipertensi
• Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah
kondisi saat tekanan darah berada pada nilai
130/80 mmHg atau lebih. Kondisi ini dapat
menjadi berbahaya, karena jantung dipaksa
memompa darah lebih keras ke seluruh tubuh,
hingga bisa mengakibatkan timbulnya
berbagai penyakit, seperti gagal ginjal, stroke,
dan gagal jantung.
Cara Mengukur Tekanan Darah

• Tekanan darah dibagi 2 menjadi tekanan darah sistolik dan tekanan


darah diastolik. Tekanan darah sistolik adalah tekanan saat jantung
memompa darah ke seluruh tubuh. Sedangkan tekanan darah
diastolik adalah tekanan saat otot jantung relaksasi, sebelum
kembali memompa darah.
• Dalam pencatatannya, tekanan darah sistolik ditulis lebih dahulu
dari tekanan darah diastolik, dan memiliki angka yang lebih tinggi.
Menurut perkumpulan dokter jantung di Amerika Serikat, AHA,
pada tahun 2017, tekanan darah diklasifikasikan sebagai berikut:
1.Normal: berada di bawah 120/80 mmHg.
2. Meningkat: berkisar antara 120-129 untuk tekanan sistolik dan < 80
mmHg untuk tekanan diastolik.
3. Hipertensi tingkat 1: 130/80 mmHg hingga 139/89 mmHg.
4. Hipertensi tingkat 2: 140/90 atau lebih tinggi.
Penyebab Hipertensi
• Tekanan darah tinggi seringkali tidak diketahui
penyebabnya. Tetapi, ada beberapa kondisi yang
dapat memicu tekanan darah tinggi, di antaranya:
1. Kehamilan
2. Kecanduan alkohol
3. Penyalahgunaan NAPZA
4. Gangguan ginjal
5. Gangguan pernapasan saat tidur.
Faktor Resiko Hipertensi
• Meskipun bisa terjadi pada semua orang, ada
beberapa faktor yang dapat meningkatkan
risiko seseorang mengalami tekanan darah
tinggi, seperti:
1. Lanjut usia
2. Memiliki keluarga yang menderita hipertensi
3. Memiliki kebiasaan merokok
4. Jarang berolahraga.
Pengobatan dan Pencegahan
Hipertensi
• Menjalani gaya hidup sehat dapat menurunkan
sekaligus mencegah hipertensi. Beberapa cara yang
dapat dilakukan adalah:
1. Konsumsi makanan yang sehat.
2. Menjaga berat badan ideal.
3. Rutin berolahraga.
4. Berhenti merokok.
• Beberapa pasien hipertensi diharuskan mengonsumsi
obat penurun tekanan darah seumur hidupnya. Oleh
karena itu, penting untuk melakukan langkah
pencegahan sedini mungkin, terutama bila Anda
memiliki faktor risiko hipertensi.
Komplikasi Hipertensi
• Tekanan darah tinggi bisa merusak pembuluh
darah dan organ-organ lain di dalam tubuh.
Jika dibiarkan hipertensi bisa menimbulkan
penyakit-penyakit serius, seperti:
1. Aterosklerosis
2. Kehilangan penglihatan
3. Terbentuk aneurisma
4. Gagal ginjal
Ciri – Ciri Hipertensi
Obat untuk Hipertensi
Beberapa obat yang sering diresepkan dokter untuk mengatasi hipertensi
adalah:

• Diuretik: chlorotiazide, chlorthalidone,


hydrochlorotiazide/HCT, indapamide, metolazone, bumetanide, furosemide,
torsemide, amilorid, triamterene)
• Angiotensin-converting enzyme (ACE) inhibitor: captopril, enalapril, lisinopril,
benazepril hydrochloride, perindopril, ramipril, quinapril hydrochloride,
dan trandolapril)
• Beta-blocker: atenolol, propranolol, metoprolol, nadolol, betaxolol,
acebutolol, bisoprolol, esmilol, nebivolol, dan sotalol)
• Penghambat saluran kalsium: amlodipine, clevidipine, diltiazem,
felodipine, isradipine, nicardipine, nifedipine, nimodipine, dan nisoldipine)
• Alfa-blocker: doxazosin, terazosin hydrochloride, dan prazosin hydrochloride
• Vasodilator: hydralazine dan minoxidil
• Central-acting agents: clonidine, guanfacine, dan methyldopa.
• Obat darah tinggi pun harus dikonsumsi rutin dan tepat dosis untuk
manfaatnya bisa dirasakan.
Apakah tekanan darah tinggi bisa
disembuhkan?
• Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah kondisi permanen di mana tekanan darah
terus menerus tinggi atau lebih dari 140/90 mmHg. Anda tidak bisa merasakan
hipertensi. Banyak orang yang bahkan tidak tahu mereka memiliki darah tinggi.
Hipertensi bisa muncul tanpa gejala fisik, yang diam-diam merusak pembuluh darah dan
menyebabkan ancaman kesehatan yang serius.
• Pasalnya hipertensi bukanlah penyakit yang berdiri sendiri, melainkan suatu sindrom
atau kumpulan gejala penyakit di dalam tubuh. Hipertensi bisa disebabkan oleh
penyakit lain, seperti penyakit jantung atau penyakit ginjal. Jika tekanan darah tinggi
Anda disebabkan oleh penyakit lain yang mendasarinya, hipertensi bisa disembuhkan
dengan cara mengobati akar penyebabnya — jika penyakit mendasarnya memang
mungkin untuk disembuhkan.
• Akan tetapi, sebagian besar kasus tekanan darah tinggi (sekitar 85% sampai 90%) di
dunia tergolong hipertensi primer. Pada sebagian besar kasus, kondisi hipertensi primer
yang diderita oleh hampir kebanyakan orang dipengaruhi oleh keturunan (genetik) atau
gaya hidup/lingkungan yang tidak sehat.
• Pada beberapa kasus, penyebab hipertensi primer tidak dapat ditentukan. Hipertensi
jenis ini tidak dapat disembuhkan, hanya dapat dikendalikan dengan obat darah tinggi.
• Dengan demikian, bila tekanan darah turun, bukan berarti Anda sembuh total dari
hipertensi. Anda masih memiliki potensi risiko komplikasi penyakit yang disebabkan
oleh hipertensi apabila gejalanya tidak dikelola dan tekanan darah kembali naik.
Kapan saya harus periksa ke dokter?
Hubungi dokter secepatnya jika:
• Tekanan darah lebih tinggi dari biasanya (lebih dari 120/80 mm Hg)
• Mimisan, sakit kepala, atau pusing
• Menderita efek samping setelah minum obat darah tinggi
• Karena hipertensi adalah penyakit tersembunyi dan sulit terdeteksi,
Anda perlu memeriksakan tekanan darah Anda secara teratur bila
Anda berisiko terkena tekanan darah tinggi. Cari pertolongan medis
segera atau perawatan rumah sakit jika Anda menyadari adanya
tanda atau gejala abnormalitas.
• Jika sakit kepala parah muncul dibarengi dengan mimisan, ini
merupakan tanda dan gejala krisis hipertensi, sebuah kondisi gawat
darurat.

Anda mungkin juga menyukai