MEMBERIKAN PELAYANAN
KEBIDANAN
RISMA DN (p17324419028)
SELVIA D (p17324419036)
ETIKA
Istilah “etika” berasal dari bahasa yunani kuno ethos yang
berarti kebiasaan atau tingkah laku manusia. Dalam bahasa inggris
ethics berarti akhlak , atau tata susila, nilai moral, sedangkan ethical
(inggris) berarti etis, pantas, layak, beradab, susila. Dalam bentuk
jamak ta etha mempunyai arti adat kebiasaan. Menurut filsuf yunani
aristoteles, istilah etika sudah dipakai untuk menunjjukan filsafat
moral. Sehingga berdasarkan asal usul kata, maka etika berarti : ilmu
tentang apa yang biasa dilakukan atau ilmu tentang adat kebiasaan.
MORAL
Moral adalah nilai-nilai dan norma yang menjadi pegangan bagi seseorang
atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya. Moral juga berarti
mengenai apa yang dianggap baik atau buruk di masyarakat dalam suatu kurun
waktu tertentu sesuai perkembangan atau perubahan norma atau nilai.
• Moralitas berasal dari bahasa latin moralis, artinya :
• Segi moral suatu perbuatan atau baik buruknya.
• Sifat moral atau keseluruhan azas dan nilai yang berkenaan dengan baik buruk.
ETIKET
Etiket berasal dari bahasa inggris etiquette. Etika berarti moral,
sedangkan etiket berarti sopan santun. Persamaan etika dengan etiket :
• Menyangkut perilaku manusia
• Memberi norma bagi perilaku manusia, yaitu menyatakan apa yang
harus dilakukan atau tidak boleh dilakukan.
BERIKUT INI ADALAH PERBEDAAN ANTARA
ETIKET DENGAN ETIKA:
ETIKET ETIKA
Menyangkut cara sesuatu perbuatan yang harus Tidak terbatas pada cara dilakukannya suatu
dilakukan perbuatan, memberi nilai tentang perbuatan itu sendiri.
Hanya berlaku dalam pergaulan, bila tidak ada orang Selalu berlaku, tidak tergantung hadir atau tidaknya
lain tidak berlaku. seseorang.
Bersifat relative, tidak sopan dalam satu kebudayaan, Bersifat absolut, contoh : “jangan mencuri”, “Jangan
sopan dalam kebudayaan lain. berbohong”.
Memandang manusia dari segi lahiriyah. Memandang manusia dari segi batiniah.
HUKUM
Pada umumnya, yang dimaksud hukum adalah segala peraturan-
peraturan atau kaidah-kaidah dalam kehidupan bersama yang dapat di
paksakan dengan satu sanksi dalam pelaksanaannya. Pada dasarnya
hokum merupakan cerminan nilai-nilai yang berlaku dimasyarakat dan
memegang nilai-nilai secara konsisten merupakan tindakan yang etis,
sehingga antara hukum dan etika juga memiliki keterkaitan.
HUKUM
Hukum digunakan sebagai bagi bidan menjalarkan tugas
profesinya. Tujuannya untuk menjamin pelayanan yang aman
dan berkualitas dan sebagai landasan untuk standarisasi dan
perkembangan profesi.
NORMA
Norma berasal dari bahasa latin yakni norma, yang
berarti penyikut atau siku-siku, suatu alat perkakas yang
digunakan oleh tukang kayu. Dari sinilah kita dapat
mengartikan norma sebagai pedoman, ukuran, aturan
atau kebiasaan. Norma ialah sesuatu yang dipakai untuk
mengatur sesuatu yang lain atau kebiasaan. Jadi, norma
ialah sesuatu yang dipakai untuk mengatur sesuatu yang
lain atau sebuah ukuran.
MACAM – MACAM NORMA
ETIKA
UMUM
ETIKA ETIKA
TERAPAN KHUSUS
ETIKA ETIKA
INDIVIDU SOSIAL
ETIKA UMUM
• KASUS Disebuah desa, ada seorang bidan yang sudah membuka praktek kurang lebih selama
satu tahun pada suatu hari datang seorang klien bernama Ny. A usia kehamilan 38 minggu, di
dapatkan hasil pembukaan 3 dan ternyata dalam keadaan letak sungsang. Oleh karena itu bidan
menyarankan agar dirujuk ke rumah sakit untuk melahirkan secara oprasi SC. Namun keluarga
klien terutama suami menolak untuk dirujuk dengan alasan tidak mempunyai biaya untuk
membayar oprasi. Tapi bidan tersebut berusaha untuk menjelaskan bahwa tujuan dirujuk untuk
keselamatan janin dan juga ibunya tetap tidak mau dirujuk, akan sangat membahayakan janin
maupun ibunya. Tapi keluarga bersikeras agar bidan mau menolong persalinan tersebut.
• Lanjut... Sebenarnya, dalam hal ini bidan tidak yakin bisa berhasil menolong persalinan dengan
keadaan letak sungsang seperti ini karena pengalaman bidan dalam hal ini masih belum
mendalam selain itu juga dengan dirujuk agar persalinan berjalan dengan lancar dan bukan
wewenangan bidan untuk menolong persalinan. Keluarga tetap memaksa, akhirnya bidan
menuruti kemauan klien serta keluarga untuk menolong persalinan tersebut. Persalinan berjalan
sangat lama karena kepala janin tidak bisa keluar., setelah bayi lahir ternyata bayi sudah
meninggal. Dalam hal ini keluarga menyalahkan bidan bahwa bidan tidak bisa bekerja secara
profesional dan dalam masyarakat pun juga tersebar bahwa bidan tersebut dalam melakukan
tindakan sangat lambat dan tidak sesuai prosedur.
• konflik Suami dan keluarga menolak untuk dirujuk ke rumah sakit dan melahirkan operasi secara SC dengan alasan
tidak mempunyai biaya untuk membayar operasi.
• isu Dimata masyarakat, bidan tersebut dalam pelayanan atau melakukan tindakan tidak sesuai prosedur dan tidak
profesional. Selain itu juga masyarakat menilai bahwa bidan tersebut dalam menangani pasien dengan kelas
ekonomi rendah sangat lambat atau membeda- bedakan antara pasien yang ekonomi atas dan ekonomi rendah.
• dilema Bidan merasa kesulitan untuk memutuskan tindakan yang tepat untuk menolong persalinan resiko tinggi,
dalam hal ini letang sungsang seharusnya tidak boleh dilakukan oleh bidan sendiri dengan keterbatasan alat dan
kemampuan medis. Seharusnya ditolong oleh dokter obgyn, tetapi dalam hal ini diputuskan untuk menolong
persalinan itu sendiri dengan alasan desakan dari keluarga klien sehingga dalam hatinya kesulitan untuk
memutuskan sesuai prosedur.
• penyelesaian Penyelesain dalam kasus ini sebaiknya keluarga pasien tidak menyalahkan bidan, karena terlebih
dahulu bidan sudah menjelaskan bahwa bayi yang dikandung oleh nyonya A mengalami gangguan letak sungsang
dan harus segera ditolong oleh dokter obgyn. Tetapi keluarga pasien bersikeras untuk tetap ditolong oleh bidan
tersebut, dan akhirnya dengan segala keterbatasan alat dan kemampuan bidan maka anak yang dikandung oleh
nyonya A meninggal. Dan untuk bidan itu sendiri sebaiknya disediakan lembar persetujuan bahwa pasien tersebut
tetap ingin ditangani oleh bidan, agar bidan tersebut terhindar dari hal yang tidak diinginkan.
ARIGATOU GOZAIMASU!